Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 >  ROH KUDUS, KESEMBUHAN ILAHI DAN BAHASA ROH > 
APAKAH ORANG PASTI DISEMBUHKAN? 

Setelah menarik kesimpulan bahwa Roh Kudus tidak menghentikan pemberian karuniaNya, apakah kita lalu harus menganggap bahwa setiap orang pasti bisa memperoleh kesembuhan ilahi?

Kalau kita melihat kembali pelayanan Tuhan Yesus dalam hal kesembuhan ternyata:

1. Yesus menuntut supaya orang itu percaya bahwa Dia sanggup menyembuhkan, misalnya ketika Ia menyembuhkan anak Yairus (Markus 5:36-42); ketika Ia menyembuhkan 2 orang buta (Matius 9:28). Bahkan ketika Ia menyembuhkan anak yang dirasuk setan, Ia menuntut supaya ayahnya percaya akan kesanggupan/kemampuan Yesus (Markus 9:23). Dan Matius mencatat bahwa Yesus tidak dapat berbuat banyak mujizat di Nazaret karena mereka tidak percaya (Matius 13:58).

2. Yesus menyembuhkan menurut kehendakNya sendiri. Misalnya ketika Ia menyembuhkan orang lumpuh di kolam Betesda (Yoh. 5:6-9); ketika Ia membebaskan orang yang kerasukan roh jahat (Markus 1:23-25; Matius 8:28-32); dan ketika Ia membangkitkan anak muda di Nain (Lukas 7:12-15).

Jadi kita lihat di sini bahwa kepercayaan kepada Tuhan untuk menyembuhkan memang perlu, tetapi kita tidak dapat memaksa Tuhan. Tuhan tetap berdaulat, dan Ia yang tahu apa yang sebaiknya bagi kita (Rom. 8:28). Tuhan memang tidak menginginkan supaya kita sengsara, tetapi ada kalanya Ia harus mengijinkannya "karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:6).

Rasul Paulus yang mendapat karunia untuk menyembuhkan yang begitu besar sehingga bahkan saputangan atau kain yang pernah dipakainya bila diletakkan atas orang sakit maka orang itu kemudian sembuh (Kis 19:11-12), tidak berdaya menyembuhkan rekan-rekannya (1 Tim. 5:23; 2 Tim. 4:20).

Yakobus mengajarkan bahwa bila ada di antara anggota jemaat yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat untuk mendoakan raja; dan bahwa jemaat harus saling mendoakan supaya sembuh. Memang ilmu kedokteran semakin banyak menemukan penyakit-penyakit yang bersifat psychosomatis. Bahkan kanker pun diperkirakan banyak disebabkan oleh keadaan jiwa seseorang. Nah, bilamana sesuatu penyakit disebabkan oleh keadaan jiwa yang sakit, yang hubungannya dengan Allah atau pun hubungannya dengan manusia rusak; maka bila ada pengampunan dan hubungan itu pulih kembali, penyakitnya pun hilang. Ada seorang wanita yang bertahun-tahun menderita lumpuh dan tidak sembuh walaupun didoakan. Setelah diselidiki ternyata wanita ini memendam sakit hati terhadap saudaranya dan bertahun-tahun mereka tidak saling bertemu. Sesudah masalah ini dibereskan, mereka berdamai dan saling mengampuni, maka secara tiba-tiba wanita itu sudah dapat berjalan kembali.

Demikianlah kita dapat menyimpulkan bahwa kesembuhan ilahi dapat saja terjadi di tiap zaman karena Allah kita adalah Allah yang Mahabesar dan Mahakuasa. Dan dalam menghadapi penyakit kita harus introspeksi dulu apakah hubungan kita dengan Tuhan dan sesama kita beres, dan apakah kita mempunyai kepercayaan yang benar terhadap Allah kita. Bila semuanya benar, maka dapatlah kita berdoa untuk kesembuhan. Namun kita harus tunduk kepada keputusan Tuhan, karena mungkin saja Ia menjawab "tidak" demi kebaikan kita, atau mungkin juga Ia menjawab "ya" melalui ilmu kedokteran dan pengobatan.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA