Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 6 No. 1 Tahun 1991 > 
TEOLOGIA KEMAKMURAN - MENJATUHKAN IMAN, TEOLOGIA SALIB - MENGUATKAN IMAN (DENGAN TINJAUAN KHUSUS MAZMUR 73) 
Penulis: Cornelius Kuswanto137

Pada masa ini banyak orang Kristen suka mendengar ajaran Teologia Kemakmuran atau Teologia Sukses. Banyak hamba Tuhan yang juga menyenangi atau hobby memberitakan teologia ini. Oral Roberts, salah seorang pengkhotbah Teologia Kesembuhan dan Teologia Sukses, berkata, "Saya melihat bahwa Tuhan menghendaki kita kaya. Sebab itu saya mulai mengkhotbahkan kekayaan orang Kristen. Saya memberitahukan orang-orang bahwa Tuhan menginginkan mereka menjadi kaya melalui iman mereka."133 Edwin Louis Cole berkata senada dengan Oral Roberts, "Tuhan menghendaki Anda menjadi makmur dalam segala kehidupan Anda. Apakah Anda sudah siap untuk hidup makmur? Apakah Anda butuh untuk hidup makmur? Maka, hendaklah Anda hidup makmur."134

Alkitab berkata "cinta uang adalah akar segala kejahatan" (I Timotius 6:10). Tetapi ada orang-orang pada masa kini mengganti motto tersebut dengan: "Kurang uang adalah akar segala kejahatan."135 Sebagai orang Kristen yang bertanggungjawab kepada Tuhan, kita harus berhati-hati menerima ajaran Teologia Kemakmuran yang enak didengar oleh telinga. Kita perlu memperhatikan peringatan Paulus, "Pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.... Karena datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya" (II Timotius 3:1,2; II Timotius 4:3).

Memiliki kekayaan memang tidak salah. Perjanjian Lama mencatat beberapa orang beriman yang kaya raya. Tuhan memberkati Abraham dengan kekayaan. Adapun Abraham sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya (Kejadian 13:2). Boleh dikatakan Abraham adalah seorang konglomerat zaman Perjanjian Lama. Lot juga adalah seorang yang kaya dengan domba, lembu dan kemah (Kejadian 13:5). Harta milik Abraham dan Lot amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama (Kejadian 13:6). Ishak disebut "kaya bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya" (Kejadian 26:13, 14). Ayub dicatat dalam Alkitab juga sebagai orang kaya. Ia mempunyai ribuan ternak: 7000 ekor kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina (Ayub 1:2). Setelah Ayub keluar dari ujian, kekayaannya menjadi dua kali lipat (Ayub 42:2). Salomo juga kaya. "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat" (I Raj. 10:23). Ratu Sheba menyatakan kekagumannya atas kekayaan Salomo. Ia berkata, "Aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri, sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku, dalam hal hikmat dan kemakmuran engkau melebihi kabar yang kudengar" (I Raja-raja 10:7).

Memang tidak salah menjadi orang yang kaya, tetapi kalau mata kita berpusat pada kekayaan, maka kita akan mengalami persoalan dalam kehidupan kerohanian kita. Sebaliknya, kalau kita memandang kepada Yesus dan kebenaranNya, maka iman kita akan dikuatkan. Berikut ini kita akan belajar dari pengalaman pengarang Mazmur 73.

Mazmur 73 merupakan sebuah pengalaman iman yang teruji atau faith crisis. Pengarang Mazmur 73 menceritakan bagaimana ia hampir terguling dalam kehidupan rohaninya, karena mengingini kekayaan yang dimiliki oleh orang dunia. Syukur, akhirnya ia boleh mengalami kemenangan iman dengan memandang kepada kemurahan Tuhan.

Mazmur 73 adalah mazmur Asaf. Asaf atau nama lengkapnya Asaf bin Berekhya (I Tawarikh 6:39) adalah pengarang Mazmur 73.136 Ia mempunyai kedudukan yang tinggi di antara orang Israel. Waktu Daud memilih pemimpin penyanyi, Asaf dipilih sebagai pemimpin nyanyi atau pemimpin musik bersama Heman dan Ethan atau Jeduthun (I Tawarikh 16:5). Asaf yang menjadi pemimpin musik membagikan pengalaman hidup iman: iman yang bersandar pada kemakmuran adalah iman yang menjatuhkan; iman yang bersandar pada kemurahan Tuhan adalah iman yang teguh.

Mazmur 73 boleh dibagi dalam dua bagian besar: pertama, ayat 1-14: menceritakan kerohanian yang turun ke bawah; kedua, ayat 15-28: menceritakan kerohanian yang naik kembali pada persekutuan dengan Tuhan.

 I. MAZMUR 73:1-14: PEMAZMUR MENGALAMI HIDUP KEROHANIAN YANG MENURUN

1. Pada ayat 3 Pemazmur "melihat kemujuran orang fasik" (LAI Baru). Kata "kemujuran" berasal dari kata Ibrani shalom. Kata ini dapat berarti "damai", "sentosa" (LAI Lama), "keselamatan", "kesejahteraan", "kekayaan". Dalam ayat ini kata shalom dapat berarti "kekayaan" atau prosperity orang jahat. Asaf tidak mengatakan bahwa semua orang kaya adalah jahat. Namun ia memperhatikan bahwa banyak orang di dunia ini yang menjadi kaya walaupun mereka hidup dalam kejahatan. Ia mengambil world view dan value system dari dunia. Mengapa orang jahat bisa kaya? Sepertinya ada kontradiksi antara apa yang tertulis dalam dunia dengan apa yang tertulis dalam hukum Tuhan. Musa dalam Ulangan 28 mengajar bahwa kalau umat Tuhan taat hukum Tuhan, maka mereka akan diberkati oleh Tuhan. Berkat Tuhan akan diberikan pada mereka, pada ternak dan kebun mereka, berkat waktu mereka masuk rumah dan berkat ketika mereka keluar rumah (Ulangan 28:1-14). Sebaliknya, kalau mereka tidak taat pada hukum Tuhan, maka kutuk Tuhan akan datang di kota, pada ternak, dan hasil bumi mereka (Ulangan 28:15-46).

Kitab Hikmat juga mengajar bahwa orang yang menaati hukum Tuhan akan mendapat shalom. Amsal 3:1,2 berkata, "Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena umur panjang dan lanjut usia serta shalom138 akan ditambahkannya kepadamu." Menurut Taurat Musa dan kitab Hikmat, orang jahat seharusnya hidup miskin dan orang benar hidup kaya.

Orang jahat (menurut terjemahan Septuaginta) hidup sampai tua. Mereka tidak mengalami sakit (ayat 4), tidak mengalami kesusahan dan tidak kena tulah (ayat 5), malah mereka sehat dan gemuk (ayat, 4). Mata mereka sampai membersil karena gemuknya (ayat 7).139 Meskipun mereka jahat dan congkak (ayat 6) tapi berumur panjang. Hidup seperti ini adalah pernyataan hidup tidak berTuhan.

Pikiran dan imajinasi hati mereka adalah sia-sia belaka (ayat 7). Dari hati yang keras keluar kejahatan. Karena hati mereka jahat, maka lidah, mulut dan perkataan mereka juga penuh kejahatan (ayat 8,9). Mereka lebih menghargai standar hidup yang jahat. Bagi mereka kalau tidak berbuat jahat tidak puas.

Kehidupan orang jahat ini berbeda dengan kehidupan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus hidup melakukan kebenaran dan kebajikan. Yohanes berkata banyak tanda ajaib yang dilakukan Tuhan Yesus untuk manusia sehingga tidak dapat tercatat semuanya dalam Injil (Yohanes 20:30). Yesus yang melakukan kebenaran dan kebajikan, mati dalam usia muda dan malah mati di kayu salib.

Karena kehidupan mereka yang kaya raya, sehat dan panjang umur, maka banyak orang yang percaya Tuhan juga terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang serupa dengan perbuatan mereka (ayat 10). Sepertinya Tuhan berdiam diri saja dan tidak menghukum kejahatan. Jika demikian, kapan pembalasan Tuhan akan dinyatakan? Seakan-akan percuma saja orang hidup dengan hati-hati.

2. Ayat 3a: pemazmur iri pada orang jahat dan sombong. Ia iri pada kesuksesan orang dunia, meskipun mereka sebenarnya orang jahat. Memang tidak salah apabila kita susah melihat orang dunia yang hidupnya tidak beres. Kita tidak berdosa kalau sedih melihat orang yang melakukan kejahatan, tapi kita berdosa kalau kita membuat kekayaan menjadi Tuhan atau ilah kita. Dengan iri pada kekayaan orang lain, seseorang melanggar hukum Musa yang pertama. Dengan memprioritaskan materi, berarti seseorang takluk kepada mamon. Hal ini juga berarti seseorang melanggar hukum Musa yang ke sepuluh, apabila tamak pada kebendaan.

Tidak mudah bagi kita untuk hidup dengan mata yang tertuju pada Yesus. Kita berkeinginan hidup lebih baik, lebih kaya. Kita berkeinginan mempunyai rumah yang lebih bagus dari yang ada. Dan memang tidak mudah bagi seseorang untuk dengan seluruh hati berpusat pada Yesus. "Melihat keadaan orang dunia yang sukses, kakiku hampir terpeleset" (ayat 2). Hampir saja pemazmur menjauhkan diri dari Tuhan. Hampir saja pemazmur meragukan kebenaran hidup dengan standar hukum Tuhan.

Dalam ayat 13 pemazmur mengatakan bahwa ia merasakan hidupnya sebagai orang benar sia-sia. "Sesungguhnya, sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tidak bersalah."140 Percuma pemazmur hidup benar, jujur dan suci. Kita mungkin juga merasa bahwa tidak ada gunanya hidup sebagai orang Kristen yang suci dan kudus. Percuma hidup dengan tulus dan jujur.

 II. MAZMUR 73:15-28: KEHIDUPAN KEROHANIAN YANG NAIK

1. Dalam ayat 15 dan 16 pemazmur sadar bahwa ia tidak boleh hidup bersandar pada barang-barang dunia. Dia tidak boleh mengajarkan filsafat hidup ini pada generasi yang akan datang. Pemazmur mempunyai pergumulan. Ini merupakan langkah naik pertama untuk kembali kepada Tuhan.

Filsafat orang dunia hanya mementingkan ada makanan di meja, tanpa persekutuan yang manis dengan Tuhan di meja makan. Filsafat orang dunia tentang pernikahan, cukup dengan menaruh cincin di tangan wanita, kalung di leher, atau memberikan baju bagus di badan tetapi tidak memberikan kasih kepada pasangan. Kita salah kalau hanya memberikan house141 pada keluarga, tetapi tidak memberikan home142 pada keluarga kita. Banyak house hancur, karena house itu bukan merupakan home. Apa untungnya kita memiliki beautiful house tetapi broken home. Banyak orang memiliki kelimpahan materi, tetapi hidup kerohanian mereka berantakan. Pemazmur tidak dapat hidup dengan filsafat hidup demikian.

2. Pemazmur masuk ke dalam tempat kudus Allah (ayat 17). Pemazmur tetap mendisiplinkan diri untuk pergi ke rumah Tuhan meskipun sedang dalam keadaan sakit rohani. Pada waktu kita sedang menderita sakit rohani, dan pada saat yang bersamaan tidak lagi menghadiri kebaktian, maka kita akan membuat sakit rohani kita menjadi lebih serius. Dalam rumah Tuhan, pemazmur merenungkan akhir keadaan orang jahat dan ia mendapat penerangan dari Tuhan.

3. Tuhan bertemu dengan pemazmur.

Apa yang terjadi dalam tempat kudus Allah? Ia mendengar sesuatu, dan ia melihat sesuatu. Tuhan dalam anugerahNya menyatakan diri kepada pemazmur. Melalui ikut serta dalam kebaktian, pandangan pemazmur yang salah diperbaiki. Kesucian Tuhan membuat Dia berbeda dengan manusia. Dalam tempat kudus Tuhan terdapat beberapa benda ini:

- Tutup pendamaian (Keluaran 25:17) di mana pendamaian diadakan melalui darah korban (Imamat 17:11). Hal ini boleh melambangkan korban penebusan melalui darah Kristus (the atoning blood of Christ).

- Tabut dengan dua kerub dari emas (Keluaran 25:10,18).

Melalui tabut, Tuhan hadir bersama umatNya. Dia tidak pernah meninggalkan umatNya. Demikian juga Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Di manakah kerajaan dunia yang besar pada zaman Perjanjian Lama? Di manakah Firaun, di mana kerajaan Asyur, di mana kerajaan Babel? Mereka sudah tidak ada lagi, tetapi gereja tetap ada sampai sekarang. Setelah Perang Dunia kedua, London hancur, tetapi gereja St. Paul Cathedral tetap ada dengan salibnya.

Pemazmur melihat kebenaran yang indah ini. Hal ini bukanlah sesuatu yang kebetulan saja. Roh Tuhan membuka matanya. Kita seharusnya melihat apa yang dialami oleh pemazmur. Kiranya Tuhan membuka mata rohani kita untuk melihat di luar materi dunia ini. Ini adalah rahasia yang Tuhan ingin kita lihat di mana orang lain sama sekali tidak melihatnya.

4. Setelah melihat Tuhan dan kehebatan Tuhan, ia melihat kenyataan yang sesungguhnya ada dalam dunia ini. Pemazmur sepertinya mempunyai pengalaman seperti pengalaman Yesaya melihat kemuliaan Tuhan (Yesaya 6:1-13). Pemazmur melihat Tuhan, sesudah itu ia melihat semua perkara di dunia ini tidak ada arti apa-apa.

Mzm 73:18 "Sesungguhnya, di tempat-tempat licin Kau taruh mereka, Kau jatuhkan mereka sehingga hancur." Asaf melihat akhir hidup orang jahat, mereka akan jatuh. Orang jahat hanya kelihatannya teguh jaya, tetapi sebenarnya kaki mereka sedang berjalan di atas jalan yang licin. Asaf melihat terang Tuhan. Karena dikuasai oleh rasa cemburu atau iri, ia merasa seperti binatang yang bodoh (Mzm. 73:22). Binatang hanya bereaksi pada sesuatu rangsangan dari luar. Binatang hanya memperhatikan perut dan nafsu saja. Ini adalah yang dituntut orang dunia. Orang dunia tidak dapat melihat hal-hal rohani. Sekarang Asaf menyadari kekayaannya, yaitu kekayaan yang tidak dimiliki oleh orang dunia. Asaf mengetahui bahwa Tuhan memiliki dirinya. Tuhan berada dekat dengan dia, Tuhan memegang dia. Tuhan menasihati dia. Tuhan akan membawa dia masuk ke dalam kemuliaan (Mzm. 73:24).

Ketika Abraham mati, ia tidak melihat apa-apa; ia hanya memiliki kuburan. Tetapi sesungguhnya Abraham melihat sesuatu yang jauh ke depan. Tuhan yang mengatur sejarah itu tetap memelihara dia, membawa dia masuk ke dalam kemuliaan.

Kita bersalah kalau mengajarkan Teologia Sukses. Kita harus mengajarkan Teologia Salib. Kekayaan Tuhan hanya dicapai dengan iman. Tanpa salib, manusia tidak dapat diperkenan Tuhan.

5. Pemazmur mengetahui bahwa Tuhan itu dekat dengan dia (Mzm. 73:25). Sekarang, berdekat dengan Tuhan merupakan kekuatan Asaf. Asaf memiliki Tuhan, maka dia tidak memerlukan lagi yang lain. Asaf mendapat keyakinan bahwa Tuhan melakukan segala sesuatu untuk keselamatannya, maka ia dapat menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ia tidak perlu peduli bagaimanapun keadaan sekeliling. Tidak ada sesuatupun yang lebih penting di dunia dan di sorga daripada Tuhan. Bersama Tuhan dia tidak memerlukan lagi yang lain. Dulu pemazmur iri kepada milik orang jahat, sekarang ia menginginkan Tuhan.

Apa yang kita pilih dan utamakan dalam dunia ini? Materi ataukah Tuhan? Mengapa kita mau, pergi ke sorga? Apakah karena hanya mau terlepas dari kesusahan? Atau sebab Yesus ada di sana? Ia memuaskan jiwa manusia. Inilah yang membuat sorga adalah tempat yang menyenangkan. Kalau kita memiliki dan dimiliki oleh Dia, tidak ada hal lain yang dapat memuaskan kita.

6. Keputusan: Pemazmur ingin memberitakan kebaikan Tuhan di tengah dunia yang terbalik (Mzm. 73:28). Pemazmur mau mengajarkan kebenaran dan perbuatan Tuhan kepada orang lain. Pemazmur mau memberitahukan bahwa salahlah hidup yang bersandar pada value system orang dunia. Tidak benar hidup hanya dipuaskan oleh materi. Hidup dekat dengan Tuhan boleh menjadi kekuatan untuk hidup dalam dunia yang terbalik ini. Pemazmur tidak berhenti memuji Tuhan, tidak berhenti melayani Tuhan. Tidak ada satupun dalam dunia ini yang dapat dibandingkan dengan kemuliaan Injil salib Kristus.

Kiranya Tuhan menolong kita belajar dari pengalaman pemazmur ini. Teologia Sukses yang mementingkan materi, hanya membuat hati kita terikat pada dunia ini. Orang yang tidak percaya Tuhan boleh memegang dan menganut Teologia Sukses. Asaf membuang prinsip sukses orang dunia, dan mengutamakan Tuhan dalam hidupnya. Segala milik kita tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kemuliaan Tuhan. Hidup seorang Kristen bukanlah bergantung pada kuasa dan kekayaan dunia ini, melainkan bergantung pada hubungan yang dekat dengan Tuhan. Sebagaimana Asaf, marilah kita memberitakan Teologia Salib kepada dunia ini, dan bukan Teologia Sukses.



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.35 detik
dipersembahkan oleh YLSA