Yehezkiel 10:4
Konteks10:4 Dalam pada itu kemuliaan TUHAN k naik 1 dari atas kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN.
Yehezkiel 17:3
Konteks17:3 Katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Seekor burung rajawali s yang besar 2 dengan sayapnya yang besar dan panjang, penuh dengan bulu yang berwarna-warna datang ke gunung Libanon t dan ia mengambil puncak pohon aras.
Yehezkiel 24:6
Konteks24:6 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah y kota yang penuh hutang darah, z kuali yang berkarat di dalamnya dan karatnya tidak hilang dari padanya! Keluarkan potong demi potong dari dalamnya tanpa memilih-milih. a b
Yehezkiel 28:13
Konteks28:13 Engkau di taman Eden, o yaitu taman Allah p penuh segala batu permata q yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah r dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan s pada hari penciptaanmu.
Yehezkiel 28:16
Konteks28:16 Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan v dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub w yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya.
Yehezkiel 33:31
Konteks33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu 3 q sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar r keuntungan s yang haram.
Yehezkiel 47:10
Konteks47:10 Maka penangkap-penangkap ikan l penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi m sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat n dan di sungai itu ada berjenis-jenis o ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, p sangat banyak.
[10:4] 1 Full Life : KEMULIAAN TUHAN NAIK.
Nas : Yeh 10:4
Fokus dari pasal Yeh 10:1-11:25 adalah terangkatnya kemuliaan dan kehadiran Allah dari Bait Suci dan kota itu
(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).
Kemuliaan Allah pertama-tama meninggalkan Tempat Mahakudus dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci (ayat Yeh 10:4); kemuliaan itu kemudian meninggalkan Bait Suci dan hinggap di atas takhta-kereta para kerub (ayat Yeh 10:18). Kerub-kerub itu memindahkan kemuliaan Allah ke pintu gerbang di Bait Suci sebelah timur (ayat Yeh 10:19), dan dari situ meninggalkan wilayah Bait Suci sama sekali. Akhirnya, kemuliaan ilahi meninggalkan kota Yerusalem dan tinggal di bukit Zaitun (Yeh 11:23).
- 1) Kemuliaan Allah meninggalkan Bait Suci karena dosa dan penyembahan berhala bangsa itu. Allah meninggalkan rumah-Nya dengan segan dan secara bertahap, tetapi karena kekudusan-Nya, Ia tahu bahwa Ia harus memisahkan diri dari penyembahan berhala di dalam Bait Suci itu.
- 2) Apa yang dialami Israel dan Bait Suci juga dapat terjadi pada gereja-gereja. Jikalau para pemimpin mengizinkan dosa, Iblis dan keduniawian mendapat pegangan, maka kemuliaan dan kehadiran Allah akan meninggalkan jemaat itu; akibatnya, gereja akan menjadi bejana kosong dan manifestasi Roh tidak akan ada (lih. pasal 1Kor 14:1-40).
- 3) Kita harus dengan sungguh-sungguh menginginkan kemuliaan dan
kehadiran Allah dan pada saat yang bersamaan amat membenci dosa dan
kebejatan
(lihat cat. --> Ibr 1:9);
[atau ref. Ibr 1:9]
sikap yang lain akan menghasilkan kompromi rohani dan hukuman Allah(lih. pasal Wahy 2:1-3:22; bd. Ul 31:17; 1Sam 4:21; Hos 9:12).
[17:3] 2 Full Life : BURUNG RAJAWALI YANG BESAR.
Nas : Yeh 17:3
Yehezkiel mengungkapkan berita Allah di dalam suatu perumpamaan. Rajawali besar mengacu kepada raja Nebukadnezar dari Babel (lih. ayat Yeh 17:12); "Libanon" mengacu kepada Yerusalem (lih. ayat Yeh 17:12).
[33:31] 3 Full Life : DUDUK DI HADAPANMU.
Nas : Yeh 33:31
Orang-orang itu sedang mendengarkan Yehezkiel, tetapi mereka tidak menaati Firman Allah; hati mereka masih jauh dari Tuhan. Mereka memandang Yehezkiel sebagai pemain sandiwara di panggung dan berita Allah sebagai hiburan (ayat Yeh 33:32). Orang percaya PB harus waspada untuk tidak mengubah kebaktian ibadah menjadi pertunjukan hiburan. Cara-cara atau kegiatan semacam itu tidak memuliakan Allah dan firman-Nya, dan Roh Kudus tidak akan memanifestasikan kehadiran-Nya di dalam ibadah semacam itu
(lihat art. IBADAH).
Orang percaya jangan hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku Firman Allah (lih. Yak 1:22).