Ibrani 2:2
Konteks2:2 Sebab kalau firman yang dikatakan j dengan perantaraan malaikat-malaikat k tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan l yang setimpal,
Ibrani 2:7
Konteks2:7 Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
Ibrani 3:16
Konteks3:16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir r di bawah pimpinan Musa?
Ibrani 7:1
KonteksIbrani 10:28
Konteks10:28 Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. j
Ibrani 12:15-16
Konteks12:15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, e agar jangan tumbuh akar f yang pahit 2 yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. 12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul g atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya h untuk sepiring makanan.
[7:1] 1 Full Life : MELKISEDEK.
Nas : Ibr 7:1
Melkisedek hidup sezaman dengan Abraham, seorang Kanaan yang menjadi raja Salem dan imam Allah (Kej 14:18). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya (ayat Ibr 7:2-7). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja (ayat Ibr 7:3). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" (Ibr 6:20) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.
[12:15] 2 Full Life : AKAR YANG PAHIT.
Nas : Ibr 12:15
"Akar yang pahit" ini menunjuk kepada jiwa dan sikap yang ditandai oleh kebencian dan kemarahan yang mendalam. Di dalam ayat ini yang dimaksudkan mungkin adalah sikap dendam yang hebat terhadap didikan Tuhan sebagai ganti dari kepatuhan yang rendah hati terhadap kehendak-Nya bagi kehidupan kita. Sikap kepahitan mungkin juga ditujukan kepada orang-orang tertentu di dalam gereja. Sikap seperti ini akan mencemarkan orang yang bersangkutan, maksudnya: menjadikannya tidak layak menghampiri Allah dalam doa. Kepahitan di kalangan orang percaya dapat menyebar dan mencemarkan banyak orang, sambil menghancurkan kekudusan yang "tanpanya tak seorang pun dapat melihat Allah" (ayat Ibr 12:14).