Amsal 1:10
Konteks1:10 Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk q engkau 1 , janganlah engkau menurut; r s
Amsal 5:14
Konteks5:14 Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka 2 u di tengah-tengah jemaah v dan perkumpulan."
Amsal 8:8
Konteks8:8 Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong.
Amsal 10:31
Konteks10:31 Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, m tetapi lidah bercabang n akan dikerat.
Amsal 15:7
Konteks15:7 Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, e tetapi hati orang bebal tidak jujur.
Amsal 20:23
Konteks20:23 Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi TUHAN, dan neraca serong itu tidak baik. q
Amsal 22:12
Konteks22:12 Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.
Amsal 24:2
Konteks24:2 Karena hati mereka memikirkan penindasan y dan bibir mereka membicarakan bencana. z
Amsal 29:5
Konteks29:5 Orang yang menjilat sesamanya membentangkan jerat di depan kakinya. n
[1:10] 1 Full Life : ANAKKU, JIKALAU ORANG BERDOSA HENDAK MEMBUJUK ENGKAU.
Nas : Ams 1:10
Pada usia yang sangat muda dalam kehidupannya orang muda berhadapan dengan bujukan untuk berbuat dosa. Tekanan dari kawan sebaya akan menggoda mereka untuk bergabung dengan golongan mayoritas dan menikmati kesenangan-kesenangan berdosa. Orang muda dapat menolak godaan untuk berbalik dari Allah dan jalan-Nya dengan menggalang hubungan yang dekat dengan-Nya sebagai Tuhan mereka, dengan kesediaan berdiri sendiri, jika memang perlu, dalam komitmen mereka kepada jalan-jalan Allah yang benar (ayat Ams 1:15-16), dan dengan menyadari bahwa jalan kompromi dan kesenangan berdosa menuntun kepada sakit hati, kesukaran, malapetaka, dan kebinasaan (ayat Ams 1:27;
lihat cat. --> Mat 4:1-11).
[atau ref. Mat 4:1-11]
[5:14] 2 Full Life : TERJERUMUS KE DALAM TIAP MALAPETAKA.
Nas : Ams 5:14
Allah telah menetapkan bahwa orang yang menyerah kepada kebejatan seksual akan menderita penyesalan yang sangat-baik dalam kehancuran hidup rumah tangga maupun dalam penderitaan pribadi. Seks pranikah dan ketidaksetiaan terhadap ikatan pernikahan berdampak mematikan (ayat Ams 5:5,11). Sesuatu yang mungkin mulai dengan manisnya madu (ayat Ams 5:3) akan berakhir dengan kepahitan. Allah tidak mau dilecehkan (ayat Ams 5:21); yang ditaburkan itu pula yang akan dituai.