20 Mei 2003

Pujian Saat Berperang

Topik : Allah

Nats : Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap ... orang- orang ... yang hendak menyerang Yehuda (2Tawarikh 20:22)
Bacaan : 2Tawarikh 20:1-22

Mengunjung Museum Militer di Istanbul, Turki dapat mendengar gegap gempita musik yang berasal dari tahun-tahun awal Kekaisaran Ottoman. Setiap kali pasukan mereka maju perang, mere-ka diiringi oleh band- band musik.

Berabad-abad lalu, para pemimpin pujian juga berjalan di depan orang-orang Yudea saat menuju medan perang. Namun, ada satu perbedaan besar antara mereka dengan para serdadu Ottoman. Orang- orang Ottoman memakai musik untuk membangkitkan rasa percaya diri para tentara, tetapi orang-orang Yahudi menggunakannya untuk menyatakan ke-percayaan mereka kepada Allah.

Karena mendapat ancaman dari laskar yang besar, Raja Yosafat dari Yudea sadar bahwa tentaranya tidak cukup kuat untuk mempertahankan diri. Maka, ia berseru memohon pertolongan Allah (2Tawarikh 20:12). Jawaban Tuhan datang melalui Yahaziel yang berkata, "Ja-nganlah kamu takut dan terkejut ..., sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah" (ayat 15).

Yosafat menanggapinya dengan menyembah Tuhan dan ke-mudian menunjuk para penyanyi untuk berjalan di muka pasukan tentara (ayat 18-21). Ketika orang-orang mulai menyanyi, "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi Tuhan, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" (ayat 21), Allah mengacaukan para penyerang dan mereka malah saling membunuh (ayat 22-24).

Apa pun perang yang kita hadapi, Tuhan akan menolong saat kita berseru kepada-Nya. Daripada mundur ketakutan, lebih baik kita maju dengan penuh kepercayaan pada kekuatan Allah dan menya-nyikan pujian bagi Dia --Julie Link



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA