Statistik	12 pasal, 357 ayat, 11.606 kata
Penulis	Daniel
Tema	Kedaulatan Allah Dalam Sejarah; Kedaulatan Allah yang universal.
Waktu	Sekitar 536-530 SM
Tempat	Babel
Kata Kunci	Rahasia Yang Dinyatakan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah manusia keempat dalam tungku perapian yang menyala-menyala dalam kehidupan

Daniel, yang namanya berarti "Allah adalah Hakim(ku)," adalah tokoh utama dan penulis kitab dengan namanya ini. Kepenulisan oleh Daniel bukan hanya dinyatakan secara tegas dalam Dan 12:4, tetapi juga tersirat dengan banyak petunjuk riwayat hidupnya sendiri dalam pasal 7-12 (Dan 7:1--12:13). Yesus menghubungkan kitab ini dengan "nabi Daniel" (Mat 24:15) ketika mengutip Dan 9:27.

Kitab ini mencatat berbagai peristiwa dari penyerbuan pertama Nebukadnezar ke Yerusalem (tahun 605 SM) hingga tahun ketiga pemerintahan Koresy (tahun 536 SM); jadi latar belakang sejarah kitab ini ialah Babel selama 70 tahun pembuangan yang dinubuatkan oleh Yeremia (bd. Yer 25:11). Daniel adalah seorang remaja ketika peristiwa dalam pasal 1 (Dan 1:1-21) terjadi dan sudah mencapai akhir usia 80-an ketika menerima berbagai penglihatan dalam pasal 9-12 (Dan 9:1--12:13). Ia mungkin hidup sampai sekitar tahun 530 SM, menyelesaikan kitab ini dalam usia lanjutnya (bd. Yohanes dan kitab Wahyu). Para pengeritik modern yang menganggap kitab ini ditulis sekitar abad ke-2 SM dengan nama samaran Daniel telah berkesimpulan demikian lebih karena dibimbing praduga filsafat mereka dan bukan oleh fakta-fakta.

Pengetahuan kita tentang nabi Daniel ini diperoleh hampir sepenuhnya dari kitab ini (bd. Yeh 14:14,20). Daniel mungkin menjadi keturunan Raja Hizkia (bd. 2Raj 20:17-18; Yes 39:6-7); dia pasti berasal dari keluarga terdidik kalangan atas Yerusalem (Dan 1:3-6), karena Nebukadnezar pasti tidak akan memilih pemuda asing dari kalangan bawah untuk istananya (Dan 1:4,17). Daniel mungkin dijadikan sida-sida di Babel seperti kebiasaan ketika itu bagi pegawai laki-laki di istana (bd. Dan 1:3; 2Raj 20:18; Mat 19:12). Keberhasilan Daniel di Babel disebabkan oleh integritas kepribadian, karunia-karunia nubuat, dan campur tangan Allah yang mengakibatkan dia segera mendapat kenaikan pangkat kepada kedudukan penting dan penuh tanggung jawab (Dan 2:46-49; Dan 6:1-3).

Secara kronologis, Daniel termasuk salah satu nabi PL yang terakhir. Hanya Hagai, Zakharia, dan Maleakhi mengikutinya dalam aliran nubuat PL. Dia adalah rekan sezaman yang lebih muda dari Yeremia dan mungkin sama umurnya dengan Yehezkiel.

1. I. Latar Belakang Sejarah Daniel
   (Dan 1:1-21)
   
1. A. Daniel dan Teman-Teman Diangkut ke Babel
   (Dan 1:1-7)
   
2. B. Kesetiaan Daniel dan Teman-Teman di Babel
   (Dan 1:8-16)
   
3. C. Kenaikan Pangkat Daniel dan Teman-Teman di Istana Raja
   (Dan 1:17-21)
   
2. II. Pesan Daniel Tentang Kedaulatan Allah atas Bangsa-Bangsa
   (Dan 2:1-7:28)
   
1. A. Mimpi Bersifat Nubuat dari Nebukadnezar dan Penjelasan Daniel
   Tentang Mimpi Itu
   (Dan 2:1-49)
   
2. B. Patung Emas dan Perapian yang Menyala-Nyala
   (Dan 3:1-30)
   
3. C. Mimpi Bersifat Nubuat Tentang Kegilaan Nebukadnezar
   dan Penggenapannya
   (Dan 4:1-37)
   
4. D. Pesta Belsyazar dan Keruntuhan Babel
   (Dan 5:1-30)
   
5. E. Surat Perintah Darius dan Pelepasan Daniel
   (Dan 6:1-28)
   
6. F. Mimpi Bersifat Nubuat dari Daniel Tentang Empat Kerajaan Dunia
   dan Yang Lanjut Usianya
   (Dan 7:1-28)
   
3. III.Berbagai Penglihatan Daniel Tentang Bangsa Israel
   (Dan 8:1-12:13)
   
1. A. Penglihatan Daniel Tentang Domba Jantan, Kambing Jantan,
   dan Tanduk Kecil
   (Dan 8:1-27)
   
2. B. Syafaat Daniel Memohon Pemulihan dan Penglihatannya Tentang
   Tujuh Puluh Kali Tujuh Masa
   (Dan 9:1-27)
   
3. C. Penglihatan Daniel Tentang Masa Depan Israel
   (Dan 10:1-12:13)
   
1. 1. Penyataan Daniel dan Perjumpaan dengan Malaikat
   (Dan 10:1-11:1)
   
2. 2. Penyataan Bersifat Nubuat Tentang Persia dan Yunani
   (Dan 11:2-4),
   Mesir dan Aram
   (Dan 11:5-35),
   Antikristus yang Akan Datang
   (Dan 11:36-45)
   
3. 3. Penyataan Bersifat Nubuat Tentang Peristiwa-Peristiwa Akhir Zaman
   Lainnya
   (Dan 12:1-13)
   

Ada dua maksud untuk penulisan kitab Daniel:

1. (1) untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka; dan
2. (2) untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah berbagai penglihatan bersifat nubuat tentang kedaulatan Allah atas bangsa-bangsa dan kemenangan terakhir kerajaan-Nya di bumi.

Kedua maksud ini ditunjukkan sepanjang kitab ini dalam kehidupan Daniel dan ketiga sahabatnya dan dilukiskan dalam nubuat dan pelayanan Daniel. Kitab ini menegaskan bahwa janji-janji Allah untuk memelihara dan mengembalikan umat perjanjian-Nya adalah sama pastinya dengan kerajaan Mesias yang akan datang yang akan bertahan selama-lamanya.

Akhir zaman
o Kitab Daniel merupakan kitab nubuatan, tetapi dalam bentuk yang lain daripada yang lain, berisi gambar-gambar dan lambang. Kitab itu terutama berkenaan dengan akhir zaman. Dalam hal ini serupa dengan Wahyu, tetapi harus juga dibandingkan dengan Markus 13, Matius 24 dan Lukas 21.
o Dari kata-kata Tuhan Yesus sendiri (Markus 13:32-4) timbul suatu prinsip yang penting, yaitu kita tidak diperkenankan untuk mengetahui dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba. Informasi yang kita dapat dari kitab Daniel tidaklah cukup bagi kita untuk menentukan dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba.
o Namun demikian, kita bukan tidak diberi petunjuk. Ada orang yang menertawakan nubuatan dan menolak pendapat mengenai Wahyu, akhir zaman yang penuh bencana. Segala sesuatu berjalan seperti sedia kala (2Pe 3:1-13). Ada pula yang ingin tahu lebih banyak daripada yang diperbolehkan, dan mencoba untuk menentukan waktu yang tepat kapan akhir zaman itu akan terjadi.
o Banyak usaha penjelasan arti misteri "tujuh" telah diusulkan. Periode pertama dari tujuh kali tujuh masa bisa jadi menunjuk kepada periode pembuangan dari 587 SM ketika Yerusalem jatuh, sampai 538/7 SM ketika Xerxes memerintahkan pembangunan kembali Yerusalem. Ada kesepakatan meluas bahwa Yang Diurapi (arti dari istilah bahasa Ibrani: Mesias) pasti menunjuk kepada Kristus. Namun diusulkan pula bahwa antara 69 minggu dan minggu terakhir yaitu antara kedatangan Kristus pertama dan kedua, terjadi masa "diam" yang lama yang di dalamnya kabar baik diberitakan.
o Kejadian-kejadian yang terjadi dalam Dan 9:27 dan acuan kepada "pertengahan masa" sering dibandingkan dengan Wahyu 11:1-13, dan sudah jelas bahwa perkataan-perkataan Daniel tidak dapat ditafsirkan tanpa mengacu kepada ayat-ayat ini dan ayat-ayat lainnya dalam Wahyu. Pelajari dan bandingkan: Daniel 9:20-27; Matius 24:1-44; 2Pe 3; dan Wahyu 11. Perhatikan mengapa angka tujuh merupakan lambang penting dalam Alkitab. Telusuri berapa banyak angka tujuh yang ada dalam kitab Wahyu. Nubuatan-nubuatan itu akan lebih mudah dimengerti jika angka tujuh diartikan secara simbolis dan tidak secara harafiah, untuk melambangkan "kesempurnaan".
o Daftarkan apa saja yang kita ketahui mengenai akhir zaman. Apakah kita perlu mengetahui lebih banyak lagi? Dengan apa yang kita ketahui, harus menjadi manusia macam apakah kita ini (2Pe 3:11-15)?

Isi kitab Daniel adalah paduan riwayat hidup, sejarah, dan nubuat. Bentuk tulisannya ialah sastra apokalips, yang artinya bahwa berita nubuatnya menyingkapkan penyataan Allah

1. (1) melalui berbagai penglihatan, mimpi, dan lambang,
2. (2) untuk memberikan semangat kepada umat Allah pada masa krisis dalam sejarah, dan
3. (3) untuk membayangkan pengharapan Israel mengenai kemenangan akhir kerajaan Allah dan kebenarannya di bumi (Lihat "PENDAHULUAN WAHYU" 08265).

Kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi tiga bagian utama.

1. (1) Pasal 1 (Dan 1:1-21) ditulis dalam bahasa Ibrani dan memberikan latar belakang sejarah kitab ini.
2. (2) Pasal 2-7 (Dan 2:1--7:28), dimulai Dan 2:4, ditulis dalam bahasa Aram, menggambarkan kebangkitan dan keruntuhan empat kerajaan yang kuat di dunia yang berturut-turut dan diikuti oleh penetapan Kerajaan Allah sebagai kerajaan yang kekal (khususnya pasal 2, 7; Dan 2:1-49; Dan 7:1-28). Pasal-pasal ini menekankan kedaulatan Allah atas dan campur tangan-Nya dalam hal ihwal manusia dan bangsa-bangsa dengan menguraikan:
1. (a) naiknya Daniel hingga kedudukan tinggi di istana Nebukadnezar (pasal 2; Dan 2:1-49);
2. (b) seseorang seperti "anak dewa" di dalam perapian yang menyala-nyala bersama ketiga kawan Daniel (pasal 3; Dan 3:1-30);
3. (c) kegilaan sementara Nebukadnezar sebagai hukuman Allah (pasal 4; Dan 4:1-37);
4. (d) peranan Daniel dalam perjamuan Belsyazar, yang menyatakan akhir kerajaan Babel (pasal 5; Dan 5:1-30);
5. (e) pembebasan ajaib Daniel dari gua singa (pasal 6; Dan 6:1-29); dan
6. (f) penglihatan mengenai empat kerajaan dunia berturut-turut yang dihakimi oleh "Yang Lanjut Usia" (pasal 7; Dan 7:1-28).
3. (3) Dalam pasal 8-12 (Dan 8:1--12:13), Daniel kembali menulis dalam bahasa Ibrani dan menguraikan berbagai penyataan yang luar biasa dan kunjungan malaikat dari Allah mengenai
1. (a) umat Yahudi di bawah pemerintahan kafir kelak (pasal 8-11; Dan 8:1--11:45),
2. (b) periode "tujuh puluh kali tujuh" sebagai waktu yang ditetapkan Allah untuk menyelesaikan misi Mesias demi mereka (pasal 9; Dan 9:1-27), dan
3. (c) pembebasan akhir mereka dari semua penganiayaan pada akhir zaman (pasal 12; Dan 12:1-13).

Berita nubuat Daniel ini mencakup dua dimensi:

1. (1) masa depan yang dekat dan
2. (2) masa depan yang jauh, sekalipun sering kali keduanya terpadu.

Misalnya, dalam pasal 8,11 (Dan 8:1-27) dan (Dan 11:1-45), Daniel menubuatkan tentang lambang "antikristus" yaitu Antiokhus IV Epifanes, yang menajiskan Bait Suci Yerusalem pada tahun 168 SM, sedangkan ia juga bernubuat tentang antikristus akhir zaman (Dan 8:23-26; Dan 11:36-45; bd. Wahy 13:1-10). Hal saling mempengaruhi di antara dua masa depan ini secara umum menandai nubuat alkitabiah dan secara khusus nubuat Daniel. Allah menyatakan kepada Daniel bahwa nubuat tentang masa depan yang jauh adalah berita terselubung "sampai pada akhir zaman" (Dan 12:4,9), ketika pengertian akan diberikan kepada umat Allah yang di dalam kesucian dan hikmat mencari Dia untuk memperoleh pengertian sama seperti Daniel (Dan 12:3,10).

Delapan ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Kitab ini adalah kitab nabi besar terpendek dan kitab nabi PL yang paling banyak dibaca dan dikaji.
2. (2) Di bagian-bagian nubuat PB, Daniel disebut atau dikutip lebih sering daripada kitab PL lainnya.
3. (3) Kitab ini merupakan kitab "Apokalips" PL, sebagaimana Wahyu untuk PB, yang menyatakan tema-tema nubuat akbar yang sangat penting bagi gereja akhir zaman.
4. (4) Kitab ini berisi ringkasan sejarah nubuat paling terinci dalam PL. Dalamnya terdapat satu-satunya nubuat PL yang menetapkan waktu kedatangan pertama Mesias (Dan 9:24-27).
5. (5) Kitab ini menerangkan lebih banyak tentang penulisnya daripada kitab nubuat PL lainnya (mungkin terkecuali Yeremia). Perhatikan khususnya bahwa Daniel ditandai sifat integritas yang tinggi, hikmat nubuat yang besar, dan ketekunan dalam doa dan berpuasa.
6. (6) Kitab ini berisi teladan terpenting di Alkitab tentang doa syafaat untuk pemulihan umat Allah berlandaskan janji-janji diilhamkan dari firman Allah (lih. pasal 9; Dan 9:1-27, diilhamkan oleh Yer 25:11-16; Yer 29:7,10-14).
7. (7) Kisah-kisah tentang Daniel dan kawan-kawannya termasuk kisah yang paling digemari dalam Alkitab (khususnya pasal 3, 6; Dan 3:1-30; Dan 6:1-29).
8. (8) Drama "tulisan di dinding" pada perjamuan Belsyazar menjadikan frasa itu sebagian dari pepatah bahasa Inggris hingga hari ini.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Pengaruh Daniel terhadap PB jauh melampaui lima atau enam kali kitab ini dikutip langsung. Banyak dari sejarah dan nubuat Daniel muncul kembali dalam bagian-bagian nubuat di Injil-Injil, Surat-Surat, dan kitab Wahyu. Nubuat Daniel tentang kedatangan Mesias meliputi penggambaran diri-Nya sebagai

1. (1) batu besar yang akan meremukkan kerajaan dunia (Dan 2:34-35,45),
2. (2) Anak Manusia, yang akan diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan suatu kerajaan oleh Yang Lanjut Usia (Dan 7:13-14), dan
3. (3) "Yang diurapi, seorang raja" yang akan datang lalu disingkirkan (Dan 9:25-26).

Beberapa penafsir percaya bahwa penglihatan Daniel dalam Dan 10:5-9 merupakan penampakan Kristus sebelum penjelmaan (bd. Wahy 1:12-16).

Daniel berisi banyak tema nubuat yang secara lengkap dikembangkan dalam PB; mis. kesengsaraan besar dan antikristus, kedatangan Tuhan kita kali kedua, kemenangan kerajaan Allah, kebangkitan orang benar dan orang fasik, dan hari penghakiman. Kehidupan Daniel dan ketiga kawannya menunjukkan ajaran PB tentang pemisahan pribadi dari dosa dan dunia, yaitu hidup di dunia yang tidak percaya tanpa ikut serta dalam suasana dan cara-caranya. (Dan 1:8; Dan 3:12; Dan 6:10; bd. Yoh 17:6,15-16,18; 2Kor 6:14--7:1).

Kesombongan dan Kejatuhan Nebukadnezar

Pernyataan Nebukadnezar. Penglihatan yang benar dan tafsirannya. Penglihatan tergenapi; pemulihan Nebukadnezar.

4:1 Nebukadnezar mengakui kerajaan Allah,
4:4 mengingat peristiwa tentang mimpinya, yang tidak bisa ditafsirkan oleh ahli-ahli nujumnya.
4:8 Daniel mendengar mimpi itu.
4:19 Dia menafsirkannya.
4:28 Mimpi itu terjadi.

Nebukadnezar meninggikan diri dan direndahkan (4:1-37)

Allah, Daniel, Nebukadnezar, para ahli nujum.

Allah, Babel, Beltsazar, Daniel, Kasdim, Nebukadnezar

Allah memiliki kuasa untuk merendahkan manusia yang paling angkuh yang dengan kesombongan mereka akan bertindak menyaingi Dia. Mereka yang begitu percaya diri dengan kecukupan mereka sendiri, cepat atau lambat akan dibawa ke dominion Allah atas mereka dan kelemahan mereka sama sekali. Banyak yang telah dibuat tidak tahan dengan diri mereka sendiri.

-

Dalam pasal ke-4 dari Kitab Daniel, Raja Nebukadnezar menceritakan tentang mimpinya yang membuatnya takut. Dia memanggil para ahli dan peramal untuk menafsirkan mimpinya, tetapi mereka tidak bisa. Akhirnya, Daniel datang dan memberitahu Nebukadnezar bahwa pohon yang tinggi dalam mimpinya melambangkan dirinya sendiri. Daniel mengatakan bahwa Nebukadnezar akan dihukum oleh Allah dan diusir dari manusia selama tujuh tahun, tetapi setelah itu, dia akan kembali dan mengakui kekuasaan Allah. Hal ini terjadi, dan Nebukadnezar akhirnya memuji dan membesarkan Allah yang Mahatinggi.

Latar belakang dari pasal ke-4 dari Kitab Daniel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ke-4 ini ditulis oleh Daniel, seorang nabi Yahudi yang hidup pada abad ke-6 SM. Pada saat itu, Kerajaan Babel di bawah pemerintahan Raja Nebukadnezar II sedang berkuasa. Nebukadnezar adalah seorang penguasa yang kuat dan ambisius, dan ia memiliki pengaruh besar dalam sejarah Timur Dekat kuno.

Konteks Budaya:
Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan. Nebukadnezar adalah seorang pemuja berhala yang kuat, dan ia mengharapkan rakyatnya untuk menyembahnya sebagai dewa. Namun, Daniel dan beberapa orang Yahudi lainnya tetap setia pada keyakinan mereka kepada Allah Yahweh.

Konteks Literatur:
Kitab Daniel adalah salah satu kitab nubuat dalam Alkitab. Kitab ini terdiri dari narasi dan nubuat-nubuat yang diterima oleh Daniel dari Allah. Pasal ke-4 ini berisi nubuat yang diterima oleh Nebukadnezar tentang penghukuman yang akan menimpanya karena kesombongannya.

Konteks Teologis:
Pasal ke-4 ini menggambarkan kuasa dan kedaulatan Allah atas semua penguasa dan kerajaan di dunia. Allah menegur Nebukadnezar karena kesombongannya dan memberikan penghukuman kepadanya. Nubuat ini juga mengajarkan pentingnya kerendahan hati dan pengakuan bahwa Allah adalah penguasa tertinggi.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 3, kita membaca tentang peristiwa tiga orang Yahudi, yakni Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, yang menolak menyembah berhala yang didirikan oleh Nebukadnezar. Mereka dilemparkan ke dalam perapian yang membara, tetapi Allah menyelamatkan mereka. Pasal ke-4 ini merupakan kelanjutan dari kisah ini, dengan fokus pada pengalaman Nebukadnezar sendiri.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Daniel pasal 4:

1. Mimpi Nebukadnezar tentang pohon yang ditebang (Daniel 4:4-17)
- Nebukadnezar bermimpi tentang sebatang pohon yang tinggi dan kuat.
- Pohon tersebut ditebang dan akarnya tetap di dalam tanah.
- Makna dari mimpi ini diberikan oleh Daniel.

2. Tafsiran mimpi oleh Daniel (Daniel 4:18-27)
- Nebukadnezar meminta Daniel untuk memberikan tafsiran mimpi tersebut.
- Daniel menjelaskan bahwa pohon yang tinggi melambangkan Nebukadnezar sendiri.
- Nebukadnezar akan dihalau dari manusia dan hidup seperti binatang liar selama tujuh masa.

3. Penggenapan mimpi Nebukadnezar (Daniel 4:28-33)
- Mimpi Nebukadnezar tentang pohon tergenapi ketika dia dihalau dari manusia dan hidup seperti binatang liar.
- Nebukadnezar makan rumput seperti sapi dan tubuhnya basah oleh embun dari langit.

4. Kesadaran dan pujian Nebukadnezar kepada Allah (Daniel 4:34-37)
- Setelah tujuh masa berlalu, Nebukadnezar mengangkat mata dan akal budinya kembali.
- Nebukadnezar memuji dan menghormati Allah yang hidup dan mengakui kekuasaan-Nya yang kekal.
- Nebukadnezar dipulihkan dalam kerajaannya dengan kemuliaan yang lebih besar.

5. Pengajaran tentang kerendahan hati dan kebesaran Allah (Daniel 4:37)
- Nebukadnezar mengambil pelajaran tentang pentingnya kerendahan hati dan mengakui kebesaran Allah.
- Allah memiliki kekuasaan atas kerajaan manusia dan Dia mengangkat dan merendahkan siapa yang dikehendaki-Nya.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup bagian-bagian penting dari pasal 4. Untuk pemahaman yang lebih lengkap, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:- Raja Nebukadnezar: Raja Babel pada waktu itu.
- Daniel (Beltsazar): Seorang bijaksana dari Babel yang dipanggil oleh Raja Nebukadnezar untuk menafsirkan mimpinya.
- Para ahli ilmu gaib, para ahli mantra, orang-orang Kasdim, dan para peramal: Orang-orang yang dipanggil oleh Raja Nebukadnezar sebelum Daniel untuk menafsirkan mimpinya, tetapi mereka tidak dapat memberikan makna yang tepat.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Babel: Kerajaan Nebukadnezar, tempat tinggal Raja Nebukadnezar dan tempat di mana para ahli ilmu gaib, para ahli mantra, orang-orang Kasdim, dan para peramal berkumpul.
- Istana kerajaan Babel: Tempat di mana Raja Nebukadnezar berjalan-jalan pada akhir masa dua belas bulan.

Kata kunci dalam Kitab Daniel pasal 4 adalah sebagai berikut:

1. Nebukadnezar: Raja Babel yang menerima mimpi dan penglihatan dari Allah.
2. Tanda-tanda dan mukjizat: Perbuatan Allah Yang Mahatinggi yang diperlihatkan kepada Nebukadnezar.
3. Pohon: Simbol dari kebesaran dan kekuasaan Nebukadnezar.
4. Penjaga kudus: Malaikat yang turun dari langit untuk memberikan penglihatan dan tafsiran mimpi kepada Nebukadnezar.
5. Tebang pohon: Hukuman yang diberikan kepada Nebukadnezar karena kesombongannya.
6. Tujuh masa: Waktu yang ditentukan untuk hukuman Nebukadnezar.
7. Surga yang berkuasa: Allah Yang Mahatinggi yang berkuasa atas kerajaan manusia.
8. Belas kasihan: Nasihat kepada Nebukadnezar untuk memperbaiki hidupnya dan mengasihani orang miskin.
9. Kembalinya akal budi: Nebukadnezar menyadari kebesaran Allah dan memuji-Nya.
10. Raja Surgawi: Allah Yang Mahatinggi yang layak dipuji dan dimuliakan.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Nebukadnezar dalam pasal ini? Bagaimana perubahan sikapnya setelah mengalami pengalaman yang luar biasa?
2. Bagaimana kita dapat melihat kebesaran dan kekuasaan Allah melalui penglihatan pohon yang diberikan kepada Nebukadnezar?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari peran Daniel dalam membantu Nebukadnezar memahami makna mimpi tersebut?
4. Bagaimana pengalaman Nebukadnezar mengilustrasikan pentingnya rendah hati dan mengakui kekuasaan Allah dalam hidup kita?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menghubungkan pengalaman Nebukadnezar dengan konsep kerendahan hati dan pengakuan atas kekuasaan Allah dalam kehidupan kita sehari-hari?
2. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh penulis Kitab Daniel melalui pengalaman Nebukadnezar?
3. Bagaimana pengalaman Nebukadnezar dapat menjadi pengingat bagi kita untuk tidak menjadi congkak dan mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Allah?
4. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

Hal-hal menarik terkait Kitab Daniel pasal 4:
1. Pasal ini memberikan gambaran tentang perubahan sikap Nebukadnezar setelah mengalami mimpi yang menakutkan.
2. Pengalaman Nebukadnezar menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas.
3. Daniel, sebagai seorang hamba Allah, dipanggil untuk memberikan penafsiran mimpi Nebukadnezar.
4. Pengalaman Nebukadnezar mengilustrasikan pentingnya rendah hati dan mengakui kekuasaan Allah dalam hidup kita.
5. Pasal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk merendahkan orang yang congkak dan meninggikan orang yang rendah hati.
6. Pengalaman Nebukadnezar menjadi pengingat bagi kita untuk tidak membanggakan diri sendiri, tetapi mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.

Dari pasal 4 Kitab Daniel, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mengakui kebesaran Allah: Pasal ini mengajarkan kita untuk mengakui dan memuliakan kebesaran Allah Yang Mahatinggi. Nebukadnezar, meskipun seorang raja yang kuat, menyadari bahwa kekuasaan dan kerajaannya berasal dari Allah.

2. Kerendahan hati: Nebukadnezar mengalami penghinaan dan dihukum oleh Allah. Setelah mengalami pengalaman ini, ia belajar untuk merendahkan hatinya di hadapan Allah dan mengakui bahwa semua yang dimilikinya berasal dari-Nya.

3. Belas kasihan dan keadilan: Nebukadnezar diberi nasihat untuk melepaskan dosa-dosanya dengan kebenaran dan menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang miskin. Ini mengajarkan kita untuk mempraktikkan belas kasihan dan keadilan dalam hidup kita.

4. Mengakui kekuasaan Allah: Nebukadnezar menyadari bahwa kekuasaan Allah berada di atas segala kerajaan manusia dan Dia memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Ini mengajarkan kita untuk mengakui dan menghormati kekuasaan Allah dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memuji Allah atas kebesaran-Nya dan kerendahan hati kita di hadapan-Nya.
2. Memohon belas kasihan dan keadilan Allah dalam hidup kita.
3. Meminta Allah untuk memberikan pengertian dan kebijaksanaan dalam mengakui kekuasaan-Nya dan menghormatinya.
4. Memohon agar kita dapat hidup dengan rendah hati dan mengakui bahwa segala yang kita miliki berasal dari Allah.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.