Statistik	24 pasal, 695 ayat, 20.612 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Pemerintahan Daud; Yakinlah bahwa dosa pasti bawa akibat.
Waktu	Akhir abad ke-10 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Hebron, Yerusalem)
Kata Kunci	Kerajaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi kita yang terpercaya

Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel (Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037). Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).

1. I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
   (2Sam 1:1-10:19)
   
1. A. Keberhasilan Politik Daud
   (2Sam 1:1-5:25)
   
1. 1. Daud Meratapi Wafatnya Saul dan Yonatan
   (2Sam 1:1-27)
   
2. 2. Tahun-Tahun Daud Menjadi Raja Yehuda
   (2Sam 2:1-4:12)
   
3. 3. Daud Dinobatkan Raja atas Seluruh Israel
   (2Sam 5:1-5)
   
4. 4. Daud Menaklukkan Yerusalem dan Menjadikannya Pusat Pemerintahan
   (2Sam 5:6-10)
   
5. 5. Daud Meluaskan Kerajaan
   (2Sam 5:11-25)
   
2. B. Keberhasilan Rohani Daud
   (2Sam 6:1-7:29)
   
1. 1. Daud Menetapkan Yerusalem Sebagai Pusat Keagamaan
   (2Sam 6:1-23)
   
2. 2. Daud Ingin Mendirikan Rumah untuk Allah
   (2Sam 7:1-3)
   
3. 3. Perjanjian Allah dengan Daud
   (2Sam 7:4-17)
   
4. 4. Tanggapan Daud
   (2Sam 7:18-29)
   
3. C. Keberhasilan Militer Daud
   (2Sam 8:1-10:19)
   
1. 1. Berbagai Kemenangan Daud atas Orang Filistin, Moab, Zoba, Aram,
   dan Edom (2Sam 8:1-12)
   
2. 2. Pemerintahan Daud yang Adil di Yerusalem
   (2Sam 8:13-9:13)
   
3. 3. Kemenangan Daud atas Bangsa Amon
   (2Sam 10:1-19)
   
2. II. Pelanggaran Daud yang Memalukan Sebagai Raja
   (2Sam 11:1-12:14)
   
1. A. Perzinaan Daud dengan Batsyeba
   (2Sam 11:1-5)
   
2. B. Pembunuhan Uria oleh Daud dan Usaha untuk Menyembunyikan Perbuatannya
   (2Sam 11:6-27)
   
3. C. Kesalahan dan Hukuman Daud Dinyatakan oleh Nabi Natan
   (2Sam 12:1-14)
   
3. III.Tahun-Tahun Daud Menuai Akibat-Akibat Dosa
   (2Sam 12:15-20:26)
   
1. A. Hukuman atas Rumah Tangga Daud: Kebejatan dan Kematian
   (2Sam 12:15-15:6)
   
1. 1. Kematian Anak Perzinaannya
   (2Sam 12:15-25)
   
2. 2. Kesetiaan Yoab
   (2Sam 12:26-31)
   
3. 3. Amnon Memperkosa Tamar, Adik Tirinya
   (2Sam 13:1-20)
   
4. 4. Absalom Membunuh Amnon Sebagai Balas Dendam
   (2Sam 13:21-36)
   
5. 5. Pelarian, Kepulangan, dan Penipuan Absalom
   (2Sam 13:37-15:6)
   
2. B. Hukuman atas Kerajaan Daud: Pemberontakan dan Pembunuhan
   (2Sam 15:7-20:26)
   
1. 1. Pemberontakan Absalom
   (2Sam 15:7-12)
   
2. 2. Daud Melarikan Diri dari Yerusalem Dalam Keadaan Malu
   (2Sam 15:13-16:14)
   
3. 3. Absalom Memerintah di Yerusalem
   (2Sam 16:15-17:29)
   
4. 4. Absalom Dikalahkan dan Dibunuh
   (2Sam 18:1-32)
   
5. 5. Ratapan Daud dan Teguran Yoab
   (2Sam 18:33-19:8)
   
6. 6. Daud Dipulihkan Sebagai Raja
   (2Sam 19:9-43)
   
7. 7. Pemberontakan dan Pembunuhan Syeba
   (2Sam 20:1-26)
   
4. IV. Tahun-Tahun Terakhir Daud Sebagai Raja
   (2Sam 21:1-24:25)
   
1. A. Bencana Kelaparan Selama Tiga Tahun
   (2Sam 21:1-14)
   
2. B. Peperangan dengan Bangsa Filistin
   (2Sam 21:15-22)
   
3. C. Mazmur Pujian Daud
   (2Sam 22:1-51)
   
4. D. Kata-Kata Terakhir Daud
   (2Sam 23:1-7)
   
5. E. Orang-Orang Perkasa Daud
   (2Sam 23:8-39)
   
6. F. Sensus Daud dan Tulah Allah
   (2Sam 24:1-17)
   
7. G. Syafaat Daud dan Kemurahan Allah
   (2Sam 24:18-25) 
   

2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (lih. Ul 27:1--30:20).

1. Anak Daud
Perjanjian Allah dengan Daud, yang kita sebut "perjanjian Daud", ialah bahwa semua raja Israel akan dilahirkan dari keturunannya (2Sa 7:11-16; 23:5). Berdasarkan hal ini, maka bangsa Yahudi pada masa Yesus mencari-cari seorang Penebus -- yaitu "yang diurapi" -- yang akan menggenapi semua gambaran yang ideal mengenai seorang raja sebagai keturunan Daud. Lihatlah bagaimana hal ini digenapi dalam Perjanjian Baru. Mat 1:1,17; Luk 1:32,33,69; Mar 10:47,48; Mat 9:27; 15:22; 21:9; Mar 11:10; Mat 22:41-45; Kis 13:22,23; Rom 1:3; Wah 3:7; 5:5; 22:16.

2. Allah Daud
Daud berhutang atas segala sesuatu yang dimilikinya kepada Allah, yang sifat-sifat-Nya menyinari seluruh pasal dalam kitab ini dalam berbagai cara. Perhatikan secara khusus mengenai ungkapan yang berbeda-beda tentang kesucian Allah (2Sa 6:6,7; 12:1-14; 24:1), dan bacalah semua pasal tersebut, yang sebagian besar isinya bercerita tentang Dia (2Sa 7:5-29; 22:1-23:7). Tulislah dengan cara bagaimana Allah digambarkan dan bagaimana seharusnya tanggapan kita terhadap-Nya.

3. Pengkhianatan
Terdapat banyak hal tentang sifat jahat manusia dalam buku ini. Perhatikan bagaimana pasukan, keluarga dan bawahan Daud ini, semuanya telah mengecewakan dia, menunjukkan sifat terburuk manusia. Mungkin dikarenakan banyak kali Daud tidak tahu siapa yang dapat dipercayainya, yang membuat ia memupuk iman sedemikian rupa kepada Allah yang sepenuhnya dapat dipercaya (2Sa 7:28; 22:1-3, 26, 31, 32, 47).

Catatan lengkap dari kehidupan Daud terbentang dari 1Sam 16:1 hingga 1Raj 2:11. 2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (pasal 1-4; 2Sam 1:1--4:12). Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1--24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal 11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan Allah, Daud

1. (1) merebut Yerusalem dari suku Yebus dan menjadikannya ibu kota Israel (pasal 5; 2Sam 5:1-25),
2. (2) membawa kembali tabut perjanjian ke Yerusalem di tengah-tengah sukacita dan perayaan yang besar (pasal 6; 2Sam 6:1-23), dan
3. (3) menaklukkan musuh-musuh Israel, dimulai dengan bangsa Filistin (pasal 8-10; 2Sam 8:1--10:27); lalu "makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya" (2Sam 5:10). Kepemimpinannya yang kuat menarik banyak "orang perkasa" dan membangkitkan kesetiaan yang mendalam. Daud sadar bahwa Allah telah menempatkan dirinya sebagai raja atas Israel, dan dengan terus terang ia mengakui kepemimpinan Allah atas dirinya dan bangsa Israel. Allah berjanji melalui nubuat bahwa seorang keturunan Daud akan duduk di takhtanya, yang akan menggenapi secara sempurna peranan seorang raja teokratis (2Sam 7:12-17; bd. Yes 9:5-6; Yes 11:1-5; Yer 23:5-6; Yer 33:14-16).

Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2Sam 12:1--17:29) dan seluruh bangsa itu (pasal 18-20; 2Sam 18:1--20:26); berkat nasional yang demikian besar diubah menjadi hukuman nasional. Sekalipun Daud dengan sungguh-sungguh bertobat dan mengalami rahmat pengampunan Allah (2Sam 12:13; bd. Mazm 51:1-21), akibat-akibat pelanggarannya itu terus berlanjut hingga akhir hidupnya bahkan hingga sesudah itu (bd. 2Sam 12:7-12). Sekalipun demikian, Allah tidak menolak Daud sebagai raja, sebagaimana Dia menolak Saul (bd. 1Sam 15:23). Sesungguhnya, hati Daud yang merindukan Allah (lih. mazmur-mazmur gubahannya), dan kebenciannya akan segala bentuk penyembahan berhala menjadikannya teladan dan tolok ukur bagi semua raja Israel yang kemudian (bd. 2Raj 18:3; 2Raj 22:2). 2 Samuel diakhiri dengan pembelian tempat pengirikan Arauna oleh Daud yang kemudian menjadi tempat didirikannya Bait Suci (2Sam 24:18-25).

Lima ciri utama menandai 2 Samuel.

1. (1) 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan Abraham dengan Yesus Kristus.
2. (2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
3. (3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (bd. Ul 28:1-31).
4. (4) Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1--21:22) menunjukkan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
5. (5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1--10:19) melambangkan Raja Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud, dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk 1:32-33). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037.

Pemberontakan Seba

Yoab membunuh Amasa. Penindasan atas pemberontakan Seba.

20:1 Pada saat pertengkaran itu, Seba menggalang pasukan di Israel.
20:3 Sepuluh gundik Daud ditempatkan dalam kurungan seumur hidup.
20:4 Amasa, kepala tentara Yehuda, dibunuh oleh Yoab.
20:14 Yoab mengejar Seba sampai ke Abel.
20:16 Seorang perempuan bijaksana menyelamatkan kota itu dengan menyerahkan kepala Seba.
20:23 Para pegawai Daud.

Pemberontakan Seba (20:1-22)
Pegawai-pegawai Daud (20:23-26)

Daud, Yoab, Amasa, Seba, Abisai.

Abel, Abel-Bet-Maakha, Abisai, Absalom, Abyatar, Adoram, Ahilud, Amasa, Benaya, Benyamin, Bikri, Dan, Daud, Efraim, Gibeon, Ira, Isai, Israel, Kreti, Pleti, Seba, Seya, TUHAN, Yair, Yehuda, Yerusalem, Yoab, Yordan, Yosafat, Yoyada, Zadok

Kita tidak perlu merasa aneh ketika di dalam dunia ini akhir dari satu masalah akan menjadi awal bagi masalah yang lain, namun Allah akan membawa kita menang melewati semuanya, hanya jika kita percaya pada hikmat-Nya.

ay. 12, 13. Orang-orang jahat mengira diri mereka aman jika mereka bisa menyembunyikannya dari mata/pandangan dunia. Ditutupinya pembunuhan dengan hamparan kain tidak bisa menghentikan teriakannya menuntut pembalasan ke telinga Allah.

Dalam 2 Samuel 20, Seba, anak Bikri, membangkitkan pemberontakan terhadap Daud dengan mengklaim bahwa suku Benyamin tidak mendapat bagian dari kerajaan Daud. Sebagian besar orang Israel mengikuti Seba, tetapi orang-orang Yehuda tetap setia kepada Daud. Daud mengambil sepuluh gundik perempuan yang ditinggalkannya dan menempatkan mereka di bawah penjagaan. Daud juga memerintahkan Amasa untuk mengumpulkan orang-orang Yehuda, tetapi Amasa terlambat dan Yoab mengambil alih tugas tersebut. Yoab mengejar Seba dan membunuh Amasa. Seba melarikan diri ke kota Abel Bet-Maakha, tetapi kota itu dikepung dan Seba akhirnya dibunuh. Yoab kembali menjadi kepala tentara Israel, dan Daud menunjuk Benaya, Yosafat, Seya, Zadok, Abyatar, dan Ira sebagai pejabat-pejabat penting dalam kerajaannya.

Latar belakang dari pasal ke-20 dalam Kitab 2 Samuel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah kematian Absalom, putra Daud yang memberontak. Daud telah kembali sebagai raja Israel setelah mengalahkan pemberontakan tersebut. Namun, pasal ini menggambarkan adanya ketidakstabilan politik dan konflik yang terjadi di antara suku-suku Israel.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, suku-suku Israel memiliki peran penting dalam pemerintahan dan keputusan politik. Mereka memiliki kepentingan dan ambisi sendiri, yang sering kali menyebabkan konflik dan perselisihan di antara mereka.

Konteks Literatur:
Kitab 2 Samuel adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi kisah-kisah tentang kehidupan dan pemerintahan Daud sebagai raja Israel.

Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Daud telah mengalami berbagai ujian dan tantangan dalam hidupnya. Dia telah menghadapi pemberontakan putranya, Absalom, dan mengalami kesedihan yang mendalam atas kematian Absalom. Pasal ini menunjukkan bagaimana Daud harus menghadapi konsekuensi dari pemberontakan tersebut dan bagaimana dia berusaha untuk memulihkan stabilitas di antara suku-suku Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 19, Daud telah kembali sebagai raja dan berusaha untuk mendamaikan suku-suku Israel yang terpecah akibat pemberontakan Absalom. Dia mengirim pesan kepada suku-suku tersebut untuk mengajak mereka kembali ke dalam persatuan dengan kerajaan. Namun, suku Yehuda merasa diabaikan dan merasa bahwa mereka memiliki hak yang lebih besar atas Daud sebagai raja. Hal ini menyebabkan ketegangan dan konflik yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 20.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Samuel Pasal 20:

1. Pemberontakan Seba (ayat 1-2): Seba, anak Bikri, membangkitkan pemberontakan terhadap Daud dengan mengklaim bahwa orang Israel tidak mendapat bagian dari Daud.

2. Pembagian antara orang Israel dan orang Yehuda (ayat 2): Orang Israel mengikuti Seba, sementara orang Yehuda tetap setia kepada Daud.

3. Tindakan Daud terhadap gundik-gundiknya (ayat 3): Daud mengambil sepuluh gundik perempuan yang ditinggalkannya dan menempatkan mereka di bawah penjagaan.

4. Kematian Amasa (ayat 4-13): Yoab membunuh Amasa dengan menusuknya di perut. Hal ini terjadi ketika Yoab mengejar Seba.

5. Pengejaran terhadap Seba (ayat 14-22): Yoab dan Abisai mengejar Seba, anak Bikri, dan berhasil mengepungnya di Abel Bet-Maakha.

6. Peran seorang perempuan bijak (ayat 16-22): Seorang perempuan bijak dari Abel Bet-Maakha berbicara dengan Yoab dan meyakinkannya untuk tidak menghancurkan kota. Dia juga membantu dalam menyelesaikan pemberontakan dengan memenggal kepala Seba.

7. Posisi kepemimpinan dalam tentara Israel (ayat 23-26): Yoab menjadi kepala atas seluruh tentara Israel, Benaya menjadi kepala atas orang Kreti dan orang Pleti, Adoram menjadi kepala atas orang Rodi, Yosafat menjadi bendahara negara, Seya menjadi sekretaris negara, dan Zadok serta Abyatar menjadi imam.

8. Ira menjadi imam bagi Daud (ayat 26): Ira, orang Yair, menjadi imam bagi Daud.

Referensi:
- 2 Samuel 20:1-2
- 2 Samuel 20:2
- 2 Samuel 20:3
- 2 Samuel 20:4-13
- 2 Samuel 20:14-22
- 2 Samuel 20:16-22
- 2 Samuel 20:23-26
- 2 Samuel 20:26

Orang-orang:- Seba, anak Bikri: Seorang pemberontak yang meniup trompet dan memimpin orang-orang Israel untuk berpindah dari Daud.
- Daud: Raja Israel yang diikuti oleh orang-orang Yehuda, tetapi diabaikan oleh orang-orang Israel yang mengikuti Seba.
- Amasa: Dikirim oleh Daud untuk mengumpulkan orang-orang Yehuda, tetapi terlambat dan akhirnya terbunuh oleh Yoab.
- Yoab: Salah satu panglima perang Daud yang mengejar Seba dan membunuh Amasa.
- Abisai: Adik Yoab yang juga ikut mengejar Seba.
- Perempuan bijak: Seorang perempuan yang berbicara dengan Yoab dan membujuknya untuk tidak menghancurkan kota Abel Bet-Maakha.

Lokasi:
- Yerusalem: Tempat tinggal Daud dan pusat pemerintahan Israel.
- Sungai Yordan: Batas wilayah dari mana orang-orang Yehuda tetap setia kepada Daud.
- Gibeon: Tempat di mana Yoab dan Amasa bertemu saat mengejar Seba.
- Abel Bet-Maakha: Kota yang dikepung oleh orang-orang yang mengikuti Seba.
- Pegunungan Efraim: Tempat asal Seba, anak Bikri.
- Kota induk di Israel: Merujuk pada Abel Bet-Maakha, kota yang Yoab berusaha untuk menghancurkan.

Kata kunci dalam Kitab "2 Samuel" pasal "20" adalah:

1. Seba, anak Bikri: Seba adalah seorang pemberontak yang menentang pemerintahan Daud. Dia memimpin orang-orang Israel untuk meninggalkan Daud dan mengikuti dirinya.

2. Yoab: Yoab adalah panglima perang Daud yang mengejar dan membunuh Seba, anak Bikri.

3. Amasa: Amasa adalah panglima perang yang ditugaskan oleh Daud untuk mengumpulkan orang-orang Yehuda. Namun, ia terlambat dan akhirnya dibunuh oleh Yoab.

4. Abel Bet-Maakha: Abel Bet-Maakha adalah kota yang dikepung oleh orang-orang yang mengikuti Seba, anak Bikri. Kota ini akhirnya diselamatkan oleh seorang perempuan bijak.

5. Kepala tentara Israel: Yoab menjadi kepala atas seluruh tentara Israel setelah berhasil mengalahkan Seba, anak Bikri.

6. Kepala orang Kreti dan orang Pleti: Benaya, anak Yoyada, menjadi kepala atas orang Kreti dan orang Pleti, pasukan elit yang setia kepada Daud.

7. Kepala orang Rodi: Adoram menjadi kepala atas orang Rodi, salah satu kelompok pekerja di kerajaan Daud.

8. Bendahara negara: Yosafat anak Ahilud menjadi bendahara negara, bertanggung jawab atas keuangan kerajaan.

9. Sekretaris negara: Seya menjadi sekretaris negara, bertanggung jawab atas administrasi dan catatan kerajaan.

10. Imam: Zadok dan Abyatar menjadi imam, bertugas dalam hal-hal keagamaan dan pengaturan ibadah.

11. Ira, orang Yair: Ira, orang Yair, menjadi imam bagi Daud, mungkin sebagai penasihat atau pembantu pribadi.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Seba, anak Bikri, tentang bahaya dari penghasutan dan pemberontakan?
2. Bagaimana karakter Yoab terlihat dalam kisah ini? Apakah ada aspek positif atau negatif dalam tindakannya?
3. Bagaimana peran perempuan bijak dalam kisah ini? Apa yang dapat kita pelajari dari kebijaksanaan dan pengaruhnya?
4. Bagaimana Daud menghadapi pemberontakan ini? Apakah ada pelajaran yang dapat kita ambil dari tanggapannya?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang mendorong Seba, anak Bikri, untuk memberontak terhadap Daud? Apakah ada faktor-faktor politik atau sosial yang mempengaruhi tindakannya?
2. Bagaimana tindakan Yoab dalam membunuh Amasa dapat dipahami dari sudut pandang etika dan moralitas?
3. Mengapa Daud memilih untuk menjaga gundik-gundiknya terasing dan hidup sebagai janda? Apakah ada implikasi moral dalam tindakannya?
4. Bagaimana kisah ini mencerminkan konflik dan ketegangan politik dalam kerajaan Daud?

Hal-hal menarik terkait Kitab "2 Samuel" pasal "20":
1. Pasal ini menggambarkan pemberontakan yang terjadi setelah pemberontakan Absalom terhadap Daud.
2. Yoab, yang merupakan panglima perang Daud, terlibat dalam pengejaran dan pembunuhan Seba, anak Bikri.
3. Perempuan bijak dari Abel Bet-Maakha memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik ini dengan memberikan saran yang bijaksana kepada Yoab.
4. Pasal ini juga mencatat pengangkatan Yoab sebagai kepala atas seluruh tentara Israel dan pengangkatan Ira, orang Yair, sebagai imam bagi Daud.

Dari pasal 20 Kitab 2 Samuel, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kesetiaan kepada pemimpin: Meskipun ada orang-orang yang berusaha memisahkan diri dari Daud, ada juga orang-orang Yehuda yang tetap setia kepada raja. Kita dapat belajar untuk setia kepada pemimpin yang telah ditunjuk oleh Tuhan dalam hidup kita, baik itu pemimpin gereja, pemimpin pemerintahan, atau pemimpin keluarga.

2. Konsekuensi dari tindakan jahat: Seba, anak Bikri, melakukan tindakan jahat dengan mencoba membangkitkan pemberontakan terhadap Daud. Namun, akhirnya ia mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan jahat akan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung.

3. Kebijaksanaan perempuan bijak: Dalam cerita ini, seorang perempuan bijak dari kota Abel Bet-Maakha mampu menghentikan pertumpahan darah dengan memberikan saran yang bijaksana kepada Yoab. Kita dapat belajar untuk menggunakan kebijaksanaan dalam menghadapi konflik dan mencari solusi yang damai.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kesetiaan kepada pemimpin: Mohonkan kepada Tuhan agar kita dapat setia kepada pemimpin yang telah ditunjuk-Nya dalam hidup kita, dan agar pemimpin-pemimpin tersebut dipenuhi dengan hikmat dan kebijaksanaan.

2. Berdoa untuk kebijaksanaan dalam menghadapi konflik: Mohonkan kepada Tuhan agar kita diberikan kebijaksanaan dalam menghadapi konflik dan mencari solusi yang damai, sehingga kita dapat menghindari pertumpahan darah dan memuliakan Tuhan dalam segala hal.

3. Berdoa untuk keadilan: Mohonkan kepada Tuhan agar keadilan-Nya terwujud dalam kehidupan kita, sehingga setiap tindakan jahat mendapatkan hukuman yang setimpal dan kebenaran-Nya dinyatakan di tengah-tengah umat-Nya.

Semoga ini dapat menjadi panduan dan inspirasi bagi hidup kita dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan.