Statistik	24 pasal, 695 ayat, 20.612 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Pemerintahan Daud; Yakinlah bahwa dosa pasti bawa akibat.
Waktu	Akhir abad ke-10 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Hebron, Yerusalem)
Kata Kunci	Kerajaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi kita yang terpercaya

Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel (Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037). Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).

1. I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
   (2Sam 1:1-10:19)
   
1. A. Keberhasilan Politik Daud
   (2Sam 1:1-5:25)
   
1. 1. Daud Meratapi Wafatnya Saul dan Yonatan
   (2Sam 1:1-27)
   
2. 2. Tahun-Tahun Daud Menjadi Raja Yehuda
   (2Sam 2:1-4:12)
   
3. 3. Daud Dinobatkan Raja atas Seluruh Israel
   (2Sam 5:1-5)
   
4. 4. Daud Menaklukkan Yerusalem dan Menjadikannya Pusat Pemerintahan
   (2Sam 5:6-10)
   
5. 5. Daud Meluaskan Kerajaan
   (2Sam 5:11-25)
   
2. B. Keberhasilan Rohani Daud
   (2Sam 6:1-7:29)
   
1. 1. Daud Menetapkan Yerusalem Sebagai Pusat Keagamaan
   (2Sam 6:1-23)
   
2. 2. Daud Ingin Mendirikan Rumah untuk Allah
   (2Sam 7:1-3)
   
3. 3. Perjanjian Allah dengan Daud
   (2Sam 7:4-17)
   
4. 4. Tanggapan Daud
   (2Sam 7:18-29)
   
3. C. Keberhasilan Militer Daud
   (2Sam 8:1-10:19)
   
1. 1. Berbagai Kemenangan Daud atas Orang Filistin, Moab, Zoba, Aram,
   dan Edom (2Sam 8:1-12)
   
2. 2. Pemerintahan Daud yang Adil di Yerusalem
   (2Sam 8:13-9:13)
   
3. 3. Kemenangan Daud atas Bangsa Amon
   (2Sam 10:1-19)
   
2. II. Pelanggaran Daud yang Memalukan Sebagai Raja
   (2Sam 11:1-12:14)
   
1. A. Perzinaan Daud dengan Batsyeba
   (2Sam 11:1-5)
   
2. B. Pembunuhan Uria oleh Daud dan Usaha untuk Menyembunyikan Perbuatannya
   (2Sam 11:6-27)
   
3. C. Kesalahan dan Hukuman Daud Dinyatakan oleh Nabi Natan
   (2Sam 12:1-14)
   
3. III.Tahun-Tahun Daud Menuai Akibat-Akibat Dosa
   (2Sam 12:15-20:26)
   
1. A. Hukuman atas Rumah Tangga Daud: Kebejatan dan Kematian
   (2Sam 12:15-15:6)
   
1. 1. Kematian Anak Perzinaannya
   (2Sam 12:15-25)
   
2. 2. Kesetiaan Yoab
   (2Sam 12:26-31)
   
3. 3. Amnon Memperkosa Tamar, Adik Tirinya
   (2Sam 13:1-20)
   
4. 4. Absalom Membunuh Amnon Sebagai Balas Dendam
   (2Sam 13:21-36)
   
5. 5. Pelarian, Kepulangan, dan Penipuan Absalom
   (2Sam 13:37-15:6)
   
2. B. Hukuman atas Kerajaan Daud: Pemberontakan dan Pembunuhan
   (2Sam 15:7-20:26)
   
1. 1. Pemberontakan Absalom
   (2Sam 15:7-12)
   
2. 2. Daud Melarikan Diri dari Yerusalem Dalam Keadaan Malu
   (2Sam 15:13-16:14)
   
3. 3. Absalom Memerintah di Yerusalem
   (2Sam 16:15-17:29)
   
4. 4. Absalom Dikalahkan dan Dibunuh
   (2Sam 18:1-32)
   
5. 5. Ratapan Daud dan Teguran Yoab
   (2Sam 18:33-19:8)
   
6. 6. Daud Dipulihkan Sebagai Raja
   (2Sam 19:9-43)
   
7. 7. Pemberontakan dan Pembunuhan Syeba
   (2Sam 20:1-26)
   
4. IV. Tahun-Tahun Terakhir Daud Sebagai Raja
   (2Sam 21:1-24:25)
   
1. A. Bencana Kelaparan Selama Tiga Tahun
   (2Sam 21:1-14)
   
2. B. Peperangan dengan Bangsa Filistin
   (2Sam 21:15-22)
   
3. C. Mazmur Pujian Daud
   (2Sam 22:1-51)
   
4. D. Kata-Kata Terakhir Daud
   (2Sam 23:1-7)
   
5. E. Orang-Orang Perkasa Daud
   (2Sam 23:8-39)
   
6. F. Sensus Daud dan Tulah Allah
   (2Sam 24:1-17)
   
7. G. Syafaat Daud dan Kemurahan Allah
   (2Sam 24:18-25) 
   

2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (lih. Ul 27:1--30:20).

1. Anak Daud
Perjanjian Allah dengan Daud, yang kita sebut "perjanjian Daud", ialah bahwa semua raja Israel akan dilahirkan dari keturunannya (2Sa 7:11-16; 23:5). Berdasarkan hal ini, maka bangsa Yahudi pada masa Yesus mencari-cari seorang Penebus -- yaitu "yang diurapi" -- yang akan menggenapi semua gambaran yang ideal mengenai seorang raja sebagai keturunan Daud. Lihatlah bagaimana hal ini digenapi dalam Perjanjian Baru. Mat 1:1,17; Luk 1:32,33,69; Mar 10:47,48; Mat 9:27; 15:22; 21:9; Mar 11:10; Mat 22:41-45; Kis 13:22,23; Rom 1:3; Wah 3:7; 5:5; 22:16.

2. Allah Daud
Daud berhutang atas segala sesuatu yang dimilikinya kepada Allah, yang sifat-sifat-Nya menyinari seluruh pasal dalam kitab ini dalam berbagai cara. Perhatikan secara khusus mengenai ungkapan yang berbeda-beda tentang kesucian Allah (2Sa 6:6,7; 12:1-14; 24:1), dan bacalah semua pasal tersebut, yang sebagian besar isinya bercerita tentang Dia (2Sa 7:5-29; 22:1-23:7). Tulislah dengan cara bagaimana Allah digambarkan dan bagaimana seharusnya tanggapan kita terhadap-Nya.

3. Pengkhianatan
Terdapat banyak hal tentang sifat jahat manusia dalam buku ini. Perhatikan bagaimana pasukan, keluarga dan bawahan Daud ini, semuanya telah mengecewakan dia, menunjukkan sifat terburuk manusia. Mungkin dikarenakan banyak kali Daud tidak tahu siapa yang dapat dipercayainya, yang membuat ia memupuk iman sedemikian rupa kepada Allah yang sepenuhnya dapat dipercaya (2Sa 7:28; 22:1-3, 26, 31, 32, 47).

Catatan lengkap dari kehidupan Daud terbentang dari 1Sam 16:1 hingga 1Raj 2:11. 2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (pasal 1-4; 2Sam 1:1--4:12). Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1--24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal 11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan Allah, Daud

1. (1) merebut Yerusalem dari suku Yebus dan menjadikannya ibu kota Israel (pasal 5; 2Sam 5:1-25),
2. (2) membawa kembali tabut perjanjian ke Yerusalem di tengah-tengah sukacita dan perayaan yang besar (pasal 6; 2Sam 6:1-23), dan
3. (3) menaklukkan musuh-musuh Israel, dimulai dengan bangsa Filistin (pasal 8-10; 2Sam 8:1--10:27); lalu "makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya" (2Sam 5:10). Kepemimpinannya yang kuat menarik banyak "orang perkasa" dan membangkitkan kesetiaan yang mendalam. Daud sadar bahwa Allah telah menempatkan dirinya sebagai raja atas Israel, dan dengan terus terang ia mengakui kepemimpinan Allah atas dirinya dan bangsa Israel. Allah berjanji melalui nubuat bahwa seorang keturunan Daud akan duduk di takhtanya, yang akan menggenapi secara sempurna peranan seorang raja teokratis (2Sam 7:12-17; bd. Yes 9:5-6; Yes 11:1-5; Yer 23:5-6; Yer 33:14-16).

Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2Sam 12:1--17:29) dan seluruh bangsa itu (pasal 18-20; 2Sam 18:1--20:26); berkat nasional yang demikian besar diubah menjadi hukuman nasional. Sekalipun Daud dengan sungguh-sungguh bertobat dan mengalami rahmat pengampunan Allah (2Sam 12:13; bd. Mazm 51:1-21), akibat-akibat pelanggarannya itu terus berlanjut hingga akhir hidupnya bahkan hingga sesudah itu (bd. 2Sam 12:7-12). Sekalipun demikian, Allah tidak menolak Daud sebagai raja, sebagaimana Dia menolak Saul (bd. 1Sam 15:23). Sesungguhnya, hati Daud yang merindukan Allah (lih. mazmur-mazmur gubahannya), dan kebenciannya akan segala bentuk penyembahan berhala menjadikannya teladan dan tolok ukur bagi semua raja Israel yang kemudian (bd. 2Raj 18:3; 2Raj 22:2). 2 Samuel diakhiri dengan pembelian tempat pengirikan Arauna oleh Daud yang kemudian menjadi tempat didirikannya Bait Suci (2Sam 24:18-25).

Lima ciri utama menandai 2 Samuel.

1. (1) 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan Abraham dengan Yesus Kristus.
2. (2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
3. (3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (bd. Ul 28:1-31).
4. (4) Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1--21:22) menunjukkan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
5. (5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1--10:19) melambangkan Raja Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud, dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk 1:32-33). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037.

Absalom tewas oleh Yoab

Pertempuran di Gunung Efraim. Pembunuhan Absalom.

18:1 Daud melihat pasukan berjalan pergi dan memberi perintah mengenai Absalom.
18:6 Orang Israel mati terluka di hutan Efraim.
18:9 Absalom, tergantung pada pohon tarbantin dibunuh oleh Yoab, dan dilemparkan ke dalam sebuah lubang.
18:18 Tugu Absalom.
18:19 Ahimaas dan orang Etiopia membawa kabar baik kepada Daud.
18:33 Daud berkabung karena Absalom.

Absalom terpukul kalah dan mati (18:1-18)
Kabar kematian Absalom disampaikan kepada Daud (18:19-32)
Kesedihan Daud (18:33--19:8)

Allah, Daud, Absalom, Yoab, Abisai, Itai, Ahimaas, Seorang Etiopia.

Abisai, Absalom, Ahimaas, Allah, Daud, Efraim, Etiopia, Gat, Israel, Itai, Lembah Raja, TUHAN, Yoab, Yordan, Zadok, Zeruya

Mereka yang meninggikan diri mereka sendiri akan direndahkan. Tidak pernah terbayarkan menentang Tuhan dan yang diurapi-Nya.

Seperti raja yang palsu dimasukkan ke dalam lubang, demikianlah anti-Kristus akan dilemparkan ke dalam lubang yang tak berdasar pada saat kedatangan Kristus, dan kemudian semua lidah mengaku bahwa Kristus adalah Raja segala raja.

Dalam pasal ke-18 dari Kitab 2 Samuel, Daud mengatur pasukannya untuk berperang melawan orang Israel yang memberontak di bawah pimpinan Absalom, anaknya sendiri. Meskipun Daud ingin ikut berperang, tentara-tentara melarangnya karena mereka takut jika Daud terbunuh, mereka tidak akan mendapat perlindungan. Pertempuran terjadi di hutan Efraim, dan tentara Israel dikalahkan oleh pasukan Daud. Absalom sendiri terjebak di antara dahan pohon tarbantin dan ditikam hingga mati oleh Yoab, panglima perang Daud. Setelah itu, Daud sangat sedih dan meratap atas kematian Absalom.

Latar belakang dari pasal ke-18 dari Kitab 2 Samuel adalah perang saudara antara Daud, raja Israel, dan Absalom, anaknya sendiri. Perang ini terjadi pada masa pemerintahan Daud, sekitar abad ke-10 SM.

Dalam konteks historis, perang ini merupakan konflik politik dan kekuasaan di antara keluarga kerajaan Israel. Absalom memberontak melawan ayahnya, Daud, dengan tujuan merebut takhta kerajaan. Pasal ini mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pertempuran antara pasukan Daud dan pasukan Absalom.

Dalam konteks budaya, perang saudara seperti ini tidak jarang terjadi pada masa itu. Persaingan kekuasaan di antara anggota keluarga kerajaan sering kali mengakibatkan konflik dan pertumpahan darah.

Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi yang lebih besar dalam Kitab 2 Samuel yang mengisahkan kehidupan dan pemerintahan Daud. Pasal-pasal sebelumnya mencatat peristiwa-peristiwa yang memicu konflik ini, seperti pengkhianatan Absalom terhadap Daud dan upaya Daud untuk melarikan diri dari Yerusalem.

Dalam konteks teologis, pasal ini menyoroti konsekuensi dari dosa dan pemberontakan terhadap kehendak Allah. Meskipun Daud adalah seorang pria yang dipilih oleh Allah dan diurapi menjadi raja, dia juga menghadapi konsekuensi dari kesalahannya sendiri dan dosa-dosanya. Pasal ini juga menunjukkan kasih karunia dan pengampunan Allah terhadap Daud, meskipun Daud harus menghadapi kehilangan yang besar dalam perang ini.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terjadi persiapan dan pergerakan pasukan Daud dan Absalom. Daud membagi pasukannya menjadi tiga bagian dan menunjuk panglima perang untuk masing-masing bagian. Pasal ini juga mencatat doa Daud kepada Allah sebelum pertempuran dimulai.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Samuel pasal 18:

1. Daud mengatur pasukan perang (2 Samuel 18:1-4)
- Daud mengangkat kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus.
- Daud membagi pasukannya menjadi tiga bagian yang dipimpin oleh Yoab, Abisai, dan Itai.

2. Rencana Daud untuk ikut berperang (2 Samuel 18:3-4)
- Daud ingin ikut berperang bersama pasukannya.
- Namun, rakyat melarangnya karena khawatir jika Daud terluka atau terbunuh, pasukan akan kehilangan semangat.

3. Pertempuran antara tentara Daud dan Israel (2 Samuel 18:6-8)
- Terjadi pertempuran di hutan Efraim antara tentara Daud dan tentara Israel.
- Tentara Israel kalah dan terjadi pertumpahan darah yang besar.

4. Kematian Absalom (2 Samuel 18:9-15)
- Absalom terjebak di antara pohon tarbantin dan tergantung di sana.
- Yoab membunuh Absalom dengan menikamnya di jantung.
- Sepuluh orang muda pembawa senjata Yoab juga membunuh Absalom.

5. Pengumuman kematian Absalom (2 Samuel 18:19-32)
- Ahimaas anak Zadok dan seorang Kush berlomba untuk memberitahu Daud tentang kematian Absalom.
- Yoab memilih Kush untuk memberitahu Daud.
- Ahimaas memberikan kabar yang tidak jelas kepada Daud.

6. Kesedihan Daud atas kematian Absalom (2 Samuel 18:33)
- Daud sangat sedih atas kematian Absalom.
- Daud menangis dan meratap atas kehilangan anaknya.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup bagian-bagian penting dari pasal 18. Untuk pemahaman yang lebih lengkap, disarankan untuk membaca seluruh pasal 18 dari Kitab 2 Samuel.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Daud
- Yoab
- Abisai, anak Zeruya, adik Yoab
- Itai, orang Gat
- Absalom, anak Daud
- Ahimaas, anak Zadok
- Kush

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Kota (tidak disebutkan namanya)
- Hutan Efraim
- Lembah Raja
- Lembah Yordan

Kata kunci dalam Kitab "2 Samuel" pasal "18" adalah:

1. Daud: Raja Israel pada masa itu.
2. Tentara: Barisan pasukan yang menyertainya.
3. Yoab: Kepala pasukan seribu yang dipimpin oleh Daud.
4. Abisai: Kepala pasukan seratus yang dipimpin oleh Daud.
5. Itai: Orang Gat yang memimpin sepertiga dari tentara Daud.
6. Absalom: Anak Daud yang memberontak dan berperang melawan ayahnya.
7. Pertempuran: Terjadi di hutan Efraim antara tentara Daud dan tentara Israel.
8. Pohon tarbantin: Tempat Absalom tergantung dan akhirnya mati.
9. Yoab: Membunuh Absalom dengan menikamnya di jantung.
10. Kabar: Ahimaas dan orang Kush membawa kabar kepada Daud tentang kematian Absalom.
11. Kesedihan: Daud sangat sedih atas kematian Absalom.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Samuel pasal 18:

1. Bagaimana Daud mengatur pasukannya sebelum pertempuran? Mengapa dia memilih untuk tidak ikut berperang?
2. Mengapa tentara Israel memilih untuk melarikan diri daripada membiarkan Daud ikut berperang bersama mereka?
3. Bagaimana pertempuran di hutan Efraim berakhir? Mengapa pertumpahan darah begitu besar?
4. Apa yang terjadi dengan Absalom selama pertempuran? Mengapa dia tergantung di pohon tarbantin?
5. Bagaimana Yoab dan para prajurit menangani Absalom? Mengapa Yoab memerintahkan mereka untuk membunuhnya?
6. Mengapa Ahimaas ingin berlari untuk memberitahu Daud tentang kematian Absalom? Mengapa Yoab tidak mengizinkannya?
7. Bagaimana Daud bereaksi ketika dia mendengar tentang kematian Absalom? Mengapa dia sangat sedih?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang kekuasaan, pengampunan, dan konsekuensi dari tindakan kita?
9. Bagaimana karakter Daud terlihat dalam pasal ini? Apakah ada aspek positif atau negatif yang dapat kita pelajari darinya?
10. Bagaimana kisah ini menggambarkan hubungan antara Daud dan Absalom? Apakah ada pelajaran yang dapat kita ambil dari hubungan ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan kisah dalam Kitab 2 Samuel pasal 18.

Dari pasal 18 Kitab 2 Samuel, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kepemimpinan yang bijaksana: Daud mengatur pasukannya dengan baik dan memilih pemimpin yang tepat untuk mengatur pasukan. Hal ini mengajarkan kita pentingnya memiliki pemimpin yang dapat dipercaya dan memiliki keahlian dalam memimpin.

2. Kehati-hatian dalam mengambil keputusan: Daud mendengarkan nasihat dari orang-orangnya ketika mereka mengatakan bahwa dia tidak boleh ikut berperang. Ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan mendengarkan nasihat dari orang-orang yang bijaksana.

3. Konsekuensi dari pemberontakan: Pertempuran ini terjadi karena Absalom memberontak terhadap ayahnya, Daud. Ini mengingatkan kita akan konsekuensi yang mungkin terjadi ketika kita melawan otoritas yang sah.

4. Akibat dari dosa: Absalom mati karena dosa dan pemberontakan yang dilakukannya. Ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan menghindari dosa.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Kami bersyukur atas pelajaran yang kami dapatkan dari pasal 18 Kitab 2 Samuel. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kebijaksanaan dalam kepemimpinan kami, baik dalam keluarga, gereja, maupun dalam pekerjaan kami. Bantu kami untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan selalu mendengarkan nasihat dari orang-orang yang bijaksana.

Kami juga memohon agar Engkau mengingatkan kami akan konsekuensi dari pemberontakan dan dosa. Bantulah kami untuk hidup dalam ketaatan kepada Engkau dan menghindari dosa-dosa yang dapat merusak hubungan kami dengan Engkau.

Terakhir, kami berdoa bagi mereka yang sedang mengalami pemberontakan atau konflik dalam hidup mereka. Berikanlah mereka hikmat dan kekuatan untuk menghadapinya. Amin.