1 Yohanes 2:3-11
Konteks2:3 Dan inilah tandanya, b bahwa kita mengenal Allah, c yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. d 2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, e tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya 1 , ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya f tidak ada kebenaran. 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, g di dalam orang itu h sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, i bahwa kita ada di dalam Dia. 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. j
1 Yohanes 5:3-4
Konteks5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. t Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, u 5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, v mengalahkan w dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita 3 .
[2:4] 1 Full Life : TIDAK MENURUTI PERINTAH-NYA.
Nas : 1Yoh 2:4
Yohanes sedang berjuang melawan suatu salah pengertian tentang doktrin kasih karunia dan keselamatan. Dia menentang guru aliran antinomisme, yang mengajarkan bahwa meninggalkan kehidupan yang berdosa menjadi sesuatu yang tidak diwajibkan bagi orang percaya.
- 1) Mereka menyatakan bahwa seorang dapat "mengenal" Allah dalam
hubungan penyelamatan yang sah, tetapi pada saat yang sama mengabaikan
kehendak dan perintah Allah sehingga tidak menaati-Nya
(lihat cat. --> Yoh 17:3).
[atau ref. Yoh 17:3]
- 2) Mereka yang menuntut hal semacam ini dinyatakan pendusta oleh Yohanes dan kebenaran Allah tidak ada di dalam diri mereka. Usaha untuk dibenarkan oleh iman pada Kristus tanpa suatu komitmen untuk mengikuti Dia pasti gagal.
[2:10] 2 Full Life : BARANGSIAPA MENGASIHI SAUDARANYA.
Nas : 1Yoh 2:10
Lihat cat. --> Yoh 13:34,
lihat cat. --> Yoh 13:35.
[atau ref. Yoh 13:34-35]
[5:4] 3 Full Life : MENGALAHKAN DUNIA: IMAN KITA.
Nas : 1Yoh 5:4
Iman yang mengalahkan dunia adalah iman yang melihat realitas abadi, mengalami kuasa Allah dan kasih Kristus sedemikian sehingga kesenangan dunia yang berdosa, nilai-nilai sekular, cara-cara yang fasik dan materialisme yang mementingkan diri sendiri bukan saja tidak lagi menarik bagi kita tetapi bahkan dilihat dengan rasa jijik, enggan dan susah
(lihat cat. --> Wahy 2:7).
[atau ref. Wahy 2:7]