SABDAweb Pkh 1:18

karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, ^u  dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan. ^v 

Sebab, dengan banyak hikmat, ada banyak kesusahan, dan dia yang memperbanyak pengetahuan memperbanyak kesengsaraan.

SABDAweb Pkh 1:18

Karena dalam kebanyakan hikmat adalah banyak nestapa, dan barangsiapa yang menambahkan ilmu, ia itupun menambahkan sengsara.

SABDAweb Pkh 1:18

Sebab semakin banyak hikmat kita, semakin banyak pula kecemasan kita. Semakin banyak pengetahuan kita, semakin banyak pula kesusahan kita.

Karena semakin aku bertambah bijaksana, ternyata aku semakin kecewa. Dan semakin aku bertambah pengetahuan, ternyata aku semakin sengsara.

Sebab dalam berlimpah hikmat, berlimpah kejengkelan, dan siapa menambah pengetahuan, menambah kepedihan.

Karena dalam banyak hikmat ada banyak dukacita, dan orang yang menambah pengetahuan, menambah derita.

Ada banyak kehibaan dalam banyak hikmah, dan sesiapa yang menambah ilmu pengetahuan sekadar meningkatkan sakit dan rasa hiba.

SABDAweb Pkh 1:18

SABDAweb Pkh 1:18

SABDAweb Pkh 1:18

karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, ^u  dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan. ^v 

SABDAweb Pkh 1:18

karena di dalam banyak ¹  hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.

Pkh 1:12-18 ¹

Nas : Pengkh 1:12-18

Manusia sendiri tidak dapat menemukan maksud dalam hidup, demikian pula, orang tidak dapat memakai prestasi manusia sendiri untuk memperbaiki semua yang tampaknya salah di dunia ini (ayat Pengkh 1:15). Pemecahannya memerlukan sesuatu yang lebih tinggi daripada hikmat, filsafat, atau gagasan manusia. Hikmat itu adalah "dari atas" (Yak 3:17), yaitu hikmat "yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita" (1Kor 2:7).