Pengkhotbah 7:12 
KonteksTB (1974) © SABDAweb Pkh 7:12 |
Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya. |
AYT (2018) | Sebab, perlindungan terhadap hikmat sama seperti perlindungan terhadap uang, tetapi keunggulan pengetahuan adalah bahwa hikmat menghidupkan pemiliknya. |
TL (1954) © SABDAweb Pkh 7:12 |
Karena hikmat itu seolah-olah pernaungan, dan uangpun seolah-olah pernaungan, tetapi kelebihan ilmu inilah perinya: Bahwa hikmat memberi kehidupan kepada segala orang yang menaruh dia. |
BIS (1985) © SABDAweb Pkh 7:12 |
sama pula dengan uang pemberi rasa aman. Apalagi pengetahuan tentang hikmat! Siapa memilikinya akan selamat. |
TSI (2014) | Hidup bijak sama seperti memiliki uang— keduanya dapat memberi perlindungan. Namun, kelebihan hidup bijak adalah dapat menyelamatkan nyawamu. |
MILT (2008) | Sebab hikmat adalah perlindungan seperti uang adalah perlindungan, tetapi keuntungan pengetahuan adalah hikmat yang memberi hidup kepada para pemiliknya. |
Shellabear 2011 (2011) | Hikmat itu tempat bernaung, sebagaimana uang juga tempat bernaung. Tetapi keuntungan pengetahuan adalah bahwa hikmat memelihara hidup orang yang memilikinya. |
AVB (2015) | Maka melindungi hikmah juga seperti melindungi wang, dan kelebihan hikmah ialah ia memelihara kehidupan para pemiliknya. |
![]()
[+] Bhs. Inggris
![]()
[+] Bhs. Indonesia
![]()
[+] Bhs. Suku
![]()
[+] Kuno
|
TB ITL © SABDAweb Pkh 7:12 |
|
TL ITL © SABDAweb Pkh 7:12 |
|
AYT ITL | |
AVB ITL | |
HEBREW | |
![]() [+] Bhs. Inggris |
TB (1974) © SABDAweb Pkh 7:12 |
Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya. |
TB+TSK (1974) © SABDAweb Pkh 7:12 |
Karena perlindungan 2 hikmat 1 adalah seperti perlindungan 2 uang. Dan beruntunglah 3 yang mengetahui bahwa hikmat 1 memelihara hidup pemilik-pemiliknya. |
Catatan Full Life |
Pkh 7:8-14 1 Nas : Pengkh 7:8-14 Salomo meminta agar kita dengan tekun menuju sasaran-sasaran yang ditetapkan Allah (bd. Fili 3:13-14) sambil menerima jalan yang disediakan Allah, baik jalan itu licin maupun kasar. Dengan mengakui bahwa Allah bekerja di dalam kita, kita dapat bersukacita dalam kemakmuran dan belajar mengandalkan Allah dalam kemalangan. Seperti halnya rasul Paulus, kita harus belajar merasa puas -- baik dengan keadaan yang melimpah maupun yang kekurangan (Fili 4:12). |
![]() [+] Bhs. Inggris |