Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 93 ayat untuk yang sama seperti AND book:26 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 33:2) (jerusalem: Hai anak manusia) Dengan dimulainya tahap baru dalam karya nabi, maka Yehezkiel diberi sekali lagi tugas yang sama seperti yang diberikan waktu ia dipanggil, Yeh 3:17-21. Bahkan kata-kata yang dipakai hampir sama.
(0.95) (Yeh 31:2) (jerusalem) Perbandingan ini memakai kiasan sama seperti yang dipakai dalam perumpamaan yang tercantum dalam bab 17. Tetapi kini kiasan itu lain sekali artinya. Digambarkan semarak Mesir yang tiba-tiba akan dilenyapkan oleh hukuman dari Allah.
(0.92) (Yeh 29:13) (jerusalem: orang-orang Mesir) Jadi kaum buangan Mesir diberi janji sama seperti yang diberikan kepada Israel, Yeh 11:16-17, dll. hanya mereka di sini tidak diikutsertakan dalam ibadat baru kepada Tuhan seperti dinubuatkan Deutero-yesaya, bdk Yeh 45:14+.
(0.89) (Yeh 40:23) (jerusalem: sama seperti halnya...) Begitulah menurut terjemahan yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: dan di sebelah timur.
(0.87) (Yeh 14:7) (jerusalem: orang-orang asing) Menurut hukum Yeh 47:22 orang-orang asing yang menetapkan di negeri bangsa Israel, bdk Kel 12:48+. mempunyai hak (dan kewajiban) sama seperti orang pribumi
(0.87) (Yeh 24:18) (full: AKU MELAKUKAN SEPERTI DIPERINTAHKAN. )

Nas : Yeh 24:18

Ketaatan Yehezkiel dalam situasi ini semestinya termasuk tugasnya yang paling berat selaku nabi. Sekalipun merasa sangat sedih atas kematian istrinya, ia masih harus bernubuat hari lepas hari kepada bangsa yang pemberontak itu. Ia ikut merasakan penderitaan Allah, karena Allah sendiri sebentar lagi akan kehilangan umat-Nya, kota-Nya dan Bait Suci-Nya, sama seperti nabi setia ini telah kehilangan istrinya yang tercinta. Setia kepada Allah dapat meminta pengorbanan besar. Dalam cara yang sama orang percaya PB dipanggil untuk turut mengambil bagian dalam penderitaan Kristus (lih. 2Kor 1:7; 4:10-11).

(0.87) (Yeh 18:21) (jerusalem: ia tidak akan mati) Manusia tidak tertimpa oleh dosa-dosa nenek moyangnya dan bahkan dapat meluputkan diri dari hukuman atas dosa-dosanya sendiri yang dahulu. Pertobatan,bdk Mat 3:2+. (sama seperti dosa) bukan perkara kelompok, tetapi perkara pribadi dan perorangan. Itulah yang ditekankan nabi Yehezkiel, bdk Yeh 14:12+. Sikap hati sekarang menentukan keputusan penghakiman Allah; bdk Rom 2:6+.
(0.85) (Yeh 40:6) (jerusalem: pintu gerbang yang menghadap ke timur) Pada pelataran luar bait Allah ada tiga pintu gerbang yang sama bentuk dan bangunannya. Hanya pintu gerbang di sisi timur dibicarakan secara terperinci. Dalam apa yang dikatakan Yehezkiel ada beberapa hal yang maksudnya tidak jelas lagi bagi kita. Naskah Ibrani ternyata agak rusak dan keterangan-keterangan yang disajikan cukup tidak keruan juga. Namun jelaslah bahwa bangunan pintu-pintu gerbang bait Allah itu serupa dengan pintu-pintu gerbang berbenteng seperti yang ada pada kota Megido, Hazor dan Gezer. Pintu-pintu gerbang macam itu mulai dibangun sejak masa pemerintahan Salomo. Nabi jelas masih ingat akan kota Yerusalem pada masa sebelum pembuangan
(0.85) (Yeh 11:12) (full: MELAKUKAN PERATURAN-PERATURAN BANGSA-BANGSA YANG DI SEKITARMU. )

Nas : Yeh 11:12

Sama seperti Yehuda mempraktikkan kebiasaan beragama bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka, demikian umat Allah senantiasa tergoda untuk melakukan cara-cara yang sama dengan masyarakat kafir di sekitar mereka. Kita harus dengan tegas menolak keinginan untuk meniru cara-cara dan kebiasaan orang fasik. Karena kita adalah milik Allah, Ia memanggil kita untuk menjadi umat kudus yang terpisah dari angkatan yang jahat

(lihat cat. --> Rom 12:1;

lihat cat. --> Rom 12:2;

[atau ref. Rom 12:1-2]

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA, dan

lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

Tekad untuk melawan roh dunia harus disertai dengan pemberitaan kebenaran kekal dan standar-standar Injil yang benar secara tegas.

(0.83) (Yeh 29:1) (sh: Perlawanan terhadap buaya besar (Kamis, 20 September 2001))
Perlawanan terhadap buaya besar

Nubuatan perlawanan terhadap Mesir ini ditulis setelah masa pengepungan dan penaklukan Yerusalem, yakni tahun 587-585 SM, kecuali yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">29:17-21 ditulis pada tahun 571 SM. Firman Tuhan ditujukan kepada Firaun yang mewakili segenap bangsanya. Tuhan menghukum Firaun sesuai dengan perkataannya sendiri yang dilukiskan oleh Yehezkiel sebagai buaya besar yang berbaring di sungai Nil (ayat 3). Dengan demikian Tuhan akan membuat nasibnya sama seperti buaya besar yang dikenakan kelikir di rahangnya (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-5). Pada saat itu semua penduduk Mesir akan mengetahui bahwa tangan Tuhan telah turun atas Mesir (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6-12) namun sama seperti Israel, keadaan Mesir akan dipulihkan walau tidak dalam kejayaan sebelumnya (ayat 13-16).

Bahasan selanjutnya di dalam ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">17-21 ditulis paling akhir dari kitab Yehezkiel, sisipan ini dimasukkan sebagai tambahan di dalam nubuatan tersebut. Tercatat bahwa Nebukadnezar bekerja keras untuk merebut Tirus, kepala menjadi gundul dan bahu menjadi lecet karena pekerjaan yang sangat berat dalam membuat tanggul dari daratan ke kota Tirus. Tetapi baik ia maupun tentaranya tidak mendapat upah dari Tirus. Penduduk Tirus mempunyai cukup waktu untuk melarikan harta benda mereka yang berharga. Tuhan hendak mengganti upah hamba-Nya (Yer. 27:6) dengan memberikan kepadanya rampasan dari Mesir. Nebukadnezar menyerbu Mesir pada tahun 586 SM. Pada masa itu keadaan Israel akan dipulihkan (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">21).

Manusia baik secara perorangan maupun secara kelompok sering berbicara dengan nada arogansi. Dan ketika kita menatap bintang penghargaan di dalam etalase prestise, kita sering menggumam sama seperti Mesir: "Ini usahaku, ini prestasiku, medali ini aku yang punya. Penghargaan ini untuk aku." Kita boleh berbangga hati atas semua kesuksesan yang kita raih, namun bila hati tidak terkontrol, nada bicara kita akan berubah menjadi arogan.

Renungkan: Mesir disapa sebagai buaya besar karena omong besarnya. Setiap Kristen bisa jatuh ke dalam dosa yang sama bila tidak bijak dalam berkata dan bersikap. Kristen terpanggil untuk berkata-kata dengan benar dan membangun jemaat melalui kesederhanaan kata-kata dan kerendahan hati.

(0.83) (Yeh 24:1) (sh: Catat tanggal pelaksanaannya (Rabu, 12 September 2001))
Catat tanggal pelaksanaannya

Nabi Yehezkiel menerima berita ini pada hari yang sama dengan permulaan pengepungan Yerusalem oleh pasukan Babel. Serbuan ini berlangsung sekitar dua tahun dan mengakibatkan kebinasaan seluruh Yerusalem. Yerusalem akan menjadi seperti sebuah kuali dan penduduknya akan seperti potongan daging dan tulang pilihan. Daging dan tulang akan dimakan pasukan Babel, setelah isi kuali itu habis, kuali itu akan dimurnikan selanjutnya dengan api hukuman hingga tembaganya menjadi merah, kotorannya hancur, dan karatnya hilang (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11). Karena Yerusalem menolak Allah membersihkannya dari segala kecemarannya, maka ia harus berhadapan dengan murka Allah yang hebat. Gambaran Allah yang jelas ini seharusnya membuat Kristen sadar bahwa sepanjang masa Allah tidak pernah berkompromi dengan dosa.

Allah berkali-kali mencurahkan isi hati-Nya dengan metafora sebagai Pengusaha pokok anggur yang bertindak menggunting daun-daun pohon anggur apabila tidak menghasilkan buah (Yoh. 15). Atau apabila menghasilkan buah yang asam akan ada tindakan yang terburuk, yakni mencabut pohon tersebut dan membuangnya. Terhadap pribadi-pribadi yang memiliki perasaan seperti Pencipta kita, Allah sering melukiskan diri-Nya sebagai Bapa yang rindu melihat anak-anak-Nya yang terhanyut di dalam lumpur dosa, mau menyambut uluran tangan- Nya yang menyelamatkan. Namun seringkali tanggapan kita begitu bertolakbelakang dari yang diharapkan Tuhan. Kita sering cepat- cepat menggerakkan kaki kita untuk melarikan diri dari pertolongan-Nya hingga hasilnya bukanlah pertobatan melainkan menolak Allah dengan tangan kita yang "kecil". Hal ini sungguh membuat hati Allah pedih. Namun ada saatnya Allah mengumumkan ketegasan-Nya menindak kita seperti Ia menindak Israel. Bila waktu itu sudah tiba, tidak ada seorang pun yang dapat meluputkan diri.

Renungkan: Hanya oleh hukuman Allah yang adil dunia kita dapat dibersihkan dari dosa (Why. 5-22). Tanggal penghakiman sudah ditentukan. Selagi pintu kesempatan masih terbuka, kita dapat mengoreksi dan menyesali segala ketidaktaatan kita, kemudian hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Mengejar kekudusan hidup adalah pekerjaan sepanjang hayat kita di muka bumi ini.

(0.82) (Yeh 7:7) (full: SAATNYA TIBA! )

Nas : Yeh 7:7

Hari kemurkaan dan kebinasaan akan segera tiba bagi orang Israel. Pemberontakan mereka terhadap Allah akan berakhir dengan tiba-tiba (ayat Yeh 7:2-3,6) ketika Ia menghukum mereka karena perbuatan mereka yang keji; hanya sedikit yang akan lolos. Dewasa ini, mungkin tampaknya Allah mengabaikan kejahatan dan kebejatan bangsa-bangsa; sekalipun demikian, Alkitab meyakinkan kita berkali-kali bahwa hari Tuhan akan datang (bd. Am 5:18-20), hari penghakiman besar yang membawa kebinasaan dan murka Allah atas seluruh dunia (lih. 1Pet 4:7,17). Sama seperti hari murka Allah akhirnya menimpa Yehuda, demikian pula hari itu akan datang atas orang fasik, amoral dan angkuh di dunia ini

(lihat cat. --> 1Tes 5:2).

[atau ref. 1Tes 5:2]

(0.82) (Yeh 23:31) (ende)

Piala adalah ibarat biasa pada para nabi untuk menggambarkan murka Allah jang njata dalam hukuman. Juda akan mendjadi hukuman sama seperti hukuman keradjaan utara, Israil.

(0.82) (Yeh 46:10) (ende)

Pada hari2 raya radja sama dengan rakjat lain dan tidak ada keistimewaan padanja seperti dalam aj. Yeh 44:3.

(0.82) (Yeh 27:12) (sh: Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan? (Senin, 17 September 2001))
Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?

Bersama mitra usaha multi regional yang berlimpah barang-barang mewah, Tirus kembali dilukiskan sebagai kapal yang berlabuh dengan megah di tengah lautan (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12-25). Pada wilayah di mana Tirus berpikir untuk menjadi penguasa, di tengah lautan (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4) ia dilanda oleh bencana. Kekuatan angin timur telah memecahkannya dan ia terbenam bersama segenap krunya ke dasar lautan (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26-26). Mendengar teriakan maut para penumpang pada hari tenggelamnya Tirus, si kapal maha indah, para pemilik sahamnya turut meratap bersama karena kehilangan kapal yang penuh dengan semarak kemegahan (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">27-29). Mereka sangat berkabung karena kehancuran ini membuat mereka amat merana (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">30-31). Dalam syair ratapan, mereka berkata: "Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?" (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">32).

Sungguh tragis, prestasi Tirus yang meraup keberuntungan dengan mitra dagangnya telah menyebabkan raja-raja dunia kehilangan referensi kekayaannya. Hal ini telah membuat Tirus terkagum-kagum kepada dirinya sendiri.

Kini, kapal molek telah dihancurkan oleh begitu banyak unsur dari kekayaan yang termuat di dalamnya. Barang-barang dan krunya telah berubah menjadi kuburan di dalam air (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">33-34). Orang-orang pesisir terheran-heran melihatnya, raja-rajanya menggigil, mukanya berkerut, dan para pesaing usahanya bersuit-suit kegirangan terhadapnya (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">35-35). Sebuah raksasa dalam keindahan kini telah musnah dan nubuatan Yehezkiel telah digenapi: "Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak terjumpai lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan." (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26:21).

Renungkan: Burung merak walaupun berbulu sangat mempesona namun dari abad ke abad selalu dicela sebagai simbol kesombongan. Keanggunan Tirus sebagai kapal yang maha indah tentu saja tidak salah bila tidak disertai perilaku congkak. Titanic, yang didesain tidak dapat tenggelam juga mengalami nasib yang sama. Semua keangkuhan berakhir sama, yakni kebinasaan. Kristen, ingatlah, Allah menentang semua yang berhati congkak. Berhati-hatilah dengan manifestasi dosa yang selalu menarik manusia terpikat kepadanya.

(0.82) (Yeh 47:13) (jerusalem) Bagian ini Yeh 47:21-23 sebenarnya termasuk) mengenai batas-batas Israel dan pembagian negeri. Ia berasal dari tradisi sama seperti yang tercantum dalam Bil 34:1-12(bdk Bil 34:1+). Bdk Hak 20:1+. Beberapa tempat yang disebut namanya tidak diketahui di mana letaknya. Batas utara rupanya terbentang di sebelah utara Tripolis, sehingga wilayah kota Damsyik tercakup juga, Yeh 47:14-16; 48:1. Kalau demikian maka batas itu buah khayal belaka. Sungai Yordan menjadi batas timur, Yeh 47:18.
(0.81) (Yeh 28:20) (sh: Ketika kemuliaan Allah dinyatakan (Rabu, 19 September 2001))
Ketika kemuliaan Allah dinyatakan

Sidon harus menerima penghukuman seperti kota tetangganya, Tirus. Dalam bagian ini Yehezkiel mengumumkan tiga alasan penghukuman yang berlaku atas kota Sidon. Pertama, Allah akan menyatakan kemuliaan dan kekudusan-Nya di tengah-tengah bangsa kafir (ayat 22). Kedua, penghinaan kepada umat-Nya segera berakhir (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">24). Ketiga, umat Israel dapat hidup dalam suasana tentram dan aman sentosa (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26).

Walaupun nubuatan ini tidak disampaikan dalam bentuk ratapan yang memedihkan, namun dosa kesalahan Sidon tetap dijabarkan dengan jelas. Penduduk kota ini perlu menyaksikan betapa Allah yang disembah oleh umat-Nya adalah Allah yang Maha Kudus. Allah mengungkapkan keberadaan diri-Nya bahwa 'Akulah Tuhan' sebanyak 4 kali (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">22, 23, 24, 26). Hal ini mengimplikasikan bahwa Tuhan begitu kudus dan Ia tidak pernah berdamai dengan dosa.

Sama seperti Tirus, Sidon pun tidak menyangka bahwa dirinya bakal dihukum, mengingat bahwa dosa Sidon tidak seperti raja Tirus yang menganggap dirinya seperti Allah. Namun lewat peristiwa ini pun Allah menyatakan keadilan-Nya, dosa tetap dosa. Sidon yang menghina bangsa pilihan-Nya telah menjadi duri yang menusuk atau onak yang memedihkan (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">24). Dan di dalam perspektif Allah, Sidon harus dihukum.

Segera sesudah Tuhan menumpas musuh-musuh di seputar lokasi kediaman Israel, maka umat Israel yang mendiami tanah perjanjian yang telah diberikan-Nya kepada Yakub, akan hidup dalam damai sejahtera karena tangan Allah sendiri yang melakukannya.

Kadangkala manusia mencoba untuk merasionalisasi dosa seolah-olah bukan dosa, agar ia tidak merasa bersalah ketika melakukannya. Namun mata Allah yang melihat sampai ke batin seseorang tidak dapat ditipu, ia tetap menghukum dengan cermat dan adil ketika kemuliaan-Nya dinyatakan.

Renungkan: Bila kemuliaan Allah membuka kedok dosa, maka manusia dengan upaya sehebat apa pun tidak mampu menutupi dirinya dari dosa yang telah diperbuatnya. Yang diinginkan Allah pada saat itu adalah penyesalan karena benar-benar menyadari bahwa semua dosanya telah menyakiti hati Allah, kemudian mengakuinya dengan jujur, dan bertekad untuk hidup baru sesuai dengan rencana-Nya.

(0.81) (Yeh 15:1) (sh: Hakikat hidup yang berbuah (Selasa, 31 Juli 2001))
Hakikat hidup yang berbuah

Perjanjian Lama seringkali menggambarkan Israel dan Yehuda sebagai pohon anggur (Mzm. 80; Yes. 5:1-7; Hos. 10:1). Pohon anggur dihargai berdasarkan buah yang dikeluarkan. Dengan demikian jika umat Allah dilambangkan sebagai pohon anggur, itu merupakan simbol yang tepat. Israel adalah milik yang berharga. Namun yang harus diingat adalah pohon anggur hanya dihargai buahnya. Batang dan ranting-rantingnya tidak dapat digunakan untuk bahan konstruksi maupun dekorasi. Pohon anggur yang tidak berbuah hanya berguna untuk bahan bakar.

Firman Allah yang datang kepada Yehezkiel dibuka dengan gambaran tentang pohon anggur yang tidak berbuah yang hanya dapat dipakai sebagai kayu bakar (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-5). Gambaran itu dipakai oleh Allah untuk menggambarkan keadaan Yehuda yang masih ada di Yerusalem (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6-8). Inilah gambaran yang sangat memprihatinkan tentang Yehuda. Dengan kata lain firman Allah kepada Yehezkiel menyatakan keadaan Yehuda yang sudah tidak berpengharapan. Mengapa demikian?

Jika Allah sendiri yang sudah berketetapan untuk menghabisi Yehuda seperti seorang pemilik kebun anggur terhadap anggurnya yang tidak berbuah, siapa lagi yang akan diandalkan oleh Yehuda sebagai tempat pertolongan? Kemana lagi mereka akan mengadu? Jika Allah sudah tidak berpihak kepadanya, apa yang dapat diharapkan?

Namun apa tujuan Allah bertindak demikian? Allah mau supaya umat- Nya sungguh memahami bahwa Allah adalah TUHAN. Tidak ada pengharapan selain di dalam Dia. Berpengharapan kepada allah-allah lain sama dengan mendatangkan kehancuran kepada diri sendiri dan masyarakat (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">8). Berpengharapan kepada Allah mendatangkan kehidupan bagi diri sendiri maupun masyarakat.

Renungkan: Pertanyaan pertama yang harus kita jawab bila kita ingin mempunyai kehidupan yang berharga di mata Allah, bukanlah buah apa yang harus kita hasilkan namun apa yang Allah akan dan dapat lakukan melalui kehidupan kita. Untuk itu kita harus menaruh pengharapan kita sepenuhnya kepada Dia, sebab hanya orang yang berpengharapan kepada Allah yang memberikan hidupnya dipimpin oleh-Nya. Orang yang dipimpin oleh Allah memiliki hidup yang berbuah. Berbuah berarti berharga di mata Allah.

Pengantar Mazmur 33-55

Mazmur 33: Pujian tentang penciptaan yang menggambarkan kontrol mutlak Allah atas seluruh alam semesta.

Mazmur 34: Pujilah Tuhan setiap waktu karena kasih Allah tidak pernah dibatasi oleh situasi dan kondisi manusia.

Mazmur 35: Ratapan individu yang meminta Allah melakukan intervensi karena tindakan musuh-musuh.

Mazmur 36: Sebuah pujian yang menggabungkan penggambaran tentang orang- orang fasik dan kasih setia Allah.

Mazmur 37: Karakteristik dan pentingnya bergantung kepada Allah.

Mazmur 38: Sebuah doa seruan yang berlandaskan keyakinan bahwa apa pun yang kita alami tidak terlepas dari kedaulatan-Nya.

Mazmur 39: Sebuah doa yang tidak sekadar minta tolong namun permohonan agar Allah memberikan kepadanya perspektif yang benar.

Mazmur 40: Ucapan syukur yang mengingat akan kebaikan Tuhan dan mazmur doa yang berdasarkan kebaikan-Nya.

Mazmur 41: Doa yang berbicara tentang keyakinan bahwa Allah akan bermurah hati kepada orang yang murah hati.

Mazmur 42: Pujian yang mengungkapkan keyakinan bahwa kasih Allah membangkitkan semangat dan pengharapan.

Mazmur 43: Doa agar Allah membenarkan umat-Nya.

Mazmur 44: Sebuah ratapan: mengapa umat Allah menderita.

Mazmur 45: Pernikahan raja yang menggambarkan kemenangan Mesias.

Mazmur 46: Pujian yang mengungkapkan keyakinan kepada Allah sebagai tempat perlindungan dan sumber kekuatan.

Mazmur 47: Pujian untuk merayakan Allah yang adalah Raja.

Mazmur 48: Pujian atas Sion kota Allah.

Mazmur 49: Pengajaran tentang hakikat kebahagiaan sejati.

Mazmur 50: Pengajaran tentang hakikat ibadah sejati.

Mazmur 51: Ratapan untuk memohon pengampunan Allah.

Mazmur 52: Ratapan ketika dikhianati oleh Doeg.

Mazmur 53: Pengajaran tentang kebobrokan umat manusia, umat Allah, dan keberadaan Allah sebagai Hakim.

Mazmur 54: Ratapan ketika dikhianati oleh seorang sahabat.

Mazmur 55: Ratapan yang berkeyakinan bahwa Allah sanggup memelihara umat-Nya dalam keadaan apa pun.

(0.80) (Yeh 4:1) (sh: Teater tunggal Yehezkiel (Kamis, 19 Juli 2001))
Teater tunggal Yehezkiel

Tugas pertama Yehezkiel bukanlah mewartakan berita penghukuman dari Allah, namun ia justru diperintahkan untuk berlakon tunggal dalam sebuah teater yang sangat eksotik. Teater ini akan dipertontonkan kepada seluruh bangsa Yehuda yang ada dalam pembuangan bersama-sama dengan dirinya. Mereka juga harus berpartisipasi dengan jalan menafsirkan pesan yang disampaikan dalam teater tunggal tersebut.

Teater tunggal Yehezkiel mempunyai 3 pesan bagi bangsa Israel. Pesan pertama berbicara tentang pengepungan yang akan dialami oleh Yerusalem sebagai pusat dan kebanggaan bangsa Israel. Pengepungan ini tidak dapat dielakkan lagi karena Allah tidak mau lagi mendengarkan doa mereka (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3). Pesan kedua berbicara tentang jangka waktu pembuangan yang akan dijalani oleh bangsa Israel (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-8). Pesan ketiga mewartakan kelaparan yang akan diderita oleh penduduk Yerusalem karena kelangkaan bahan makanan (ayat 9- 17).

Pesan-pesan itu sangatlah penting sebab menyangkut masa depan bangsa Israel sebagai sebuah bangsa, selain pesan itu juga menegaskan siapakah Allah dalam kehidupan sejarah sebuah bangsa sehingga Ia dapat memberitahukan secara tepat sesuatu yang belum terjadi. Namun mengapa berita ini disampaikan melalui cara yang nampaknya main-main? Pertanyaan itu salah sebab justru teater tunggal ini merupakan sarana yang sangat tepat. Teater tunggal ini merupakan ilustrasi yang dapat memberikan kesan yang kuat dan mendalam bagi sebuah bangsa pemberontak seperti Israel yang sudah terlalu banyak mendapatkan berita melalui telinga. Indra yang lain yaitu penglihatan (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-3), perasa (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-8), pengecap, serta penciuman (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9-17) harus disentuh agar pesan mengakar kuat dan dalam. Allah memang sangat cerdik dalam memilih media yang akan digunakan untuk menyampaikan berita-Nya namun manusia tetap harus menafsirkannya.

Renungkan: Berdasarkan pemahaman di atas, nampaknya krisis multidimensional yang sedang dialami oleh bangsa ini merupakan teater yang sedang Allah sutradarai. Ia sedang mengilustrasikan dan menyentuh segenap indra bangsa ini untuk menyampaikan berita penghukuman dahsyat jika bangsa ini tidak bertobat. Peran apakah yang dapat Anda ambil dalam teater Indonesia pada zaman ini?

(0.80) (Yeh 18:1) (sh: Setiap orang menerima balasan yang adil menurut kelakuannya (Sabtu, 1 September 2001))
Setiap orang menerima balasan yang adil menurut kelakuannya

Perikop ini memuat apologetik Yehezkiel atas opini yang dilontarkan oleh teman-teman sebayanya. Teman-temannya mengemukakan bahwa mereka sedang dihukum, karena dosa-dosa dari generasi-generasi terdahulu. Yehezkiel menjelaskan bahwa Allah tidak bekerja seperti itu, Allah menganggap tiap orang bertanggungjawab atas setiap perbuatannya dan membalaskan setimpal dengan perbuatannya.

Ajaran Yehezkiel ini memiliki banyak dimensi. Setiap seginya harus ditinjau bersama-sama supaya bisa dipahami secara utuh. Jika azas ini dipisahkan dari konteksnya, dapat membawa orang kepada pemikiran bahwa keadaan seseorang mencerminkan hukuman Allah terhadapnya, sehingga kemalangan akan diartikan sebagai akibat dari dosa dan kemujuran sebagai hasil dari kebenaran.

Dengan contoh yang gamblang, Yehezkiel menggambarkan keadaan dari tiga keturunan ketika menjelaskan dalil ajarannya. Keturunan pertama adalah seorang yang benar, yang bertekun di dalam keadilan dan kebenaran (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5-9). Keturunan kedua berkelakuan jahat (ayat 10-13). Keturunan ketiga menolak kejahatan bapaknya (ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">14-17). Konklusi dari perikop ini terdapat di dalam ayat yang+sama+seperti+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">20 yang menegaskan bahwa setiap orang menerima balasan yang adil menurut kelakuannya.

Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa hukum tabur tuai tetap berlaku di level ekonomi, kedudukan, dan ras mana pun kita berada. Dengan nada yang sama Rasul Paulus di Perjanjian Baru menyerukan: "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." (Gal. 6:7). Setiap perbuatan, baik kecil maupun besar, harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, karena tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya.

Renungkan: Allah adalah pemilik jiwa setiap orang, Dia adalah Allah yang senantiasa berbuat adil. Allah memperlakukan setiap orang menurut barometer-Nya yang paling akurat. Dia tidak mengizinkan dosa pendahulu ditanggung oleh kita, begitu pula sebaliknya. Di hadapan-Nya tidak berlaku surat atau tiket penghapus dosa. Di takhta pengadilan-Nya hanya ada loket imbalan atas karya setiap orang, sesuai dengan apa yang ditaburnya. Hai Kristen yang sudah menerima karya Domba Allah, apakah masih merasa menanggung beban menjadi tumbal kesalahan orang lain?



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA