Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 64 ayat untuk yang karena AND book:[1 TO 39] AND book:14 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Taw 8:11) (jerusalem: karena katanya...) Penjelasan ini tidak terdapat dalam 1Raja-raja. Karena kenajisan yang biasa pada perempuan (haid) maka mereka tidak boleh tinggal di tempat-tempat kudus tertentu. Memang sesudah masa pembuangan orang Yahudi semakin merepotkan diri dengan ketahiran (dan kenajisan). Ini menyebabkan bahwa dalam bait Allah yang dibangun oleh raja Herodes Agung ada pelataran khusus bagi kaum wanita.
(0.99) (2Taw 9:16) (bis: Balai Hutan Libanon)

Balai Hutan Libanon: Sebuah balai besar di istana Salomo yang dipakai untuk upacara-upacara resmi. Balai tersebut dinamakan Balai Hutan Libanon mungkin karena dindingnya dilapis dengan papan dari kayu cemara Libanon.

(0.99) (2Taw 1:6) (jerusalem: di atasnya) Penggubah kitab Raja-raja yang berhaluan tradisi Ulangan dapat membenarkan bahwa korban dipersembahkan di luar bait Allah oleh karena bait Allah memang belum dibangun, 1Ra 3:2, dan oleh karena orang masih biasa mempersembahkan korban di "bukit pengorbanan". Si Muwarikh membenarkan ibadat di Gibeon dengan mengatakan bahwa Kemah Pertemuan dan mezbah yang dipakai Israel di gurun terdapat di Gibeon, 2Ta 1:3.
(0.98) (2Taw 17:13) (jerusalem) Terkecuali angka-angka yang berlebih-lebihan, berita ini dapat dipercaya karena diangkat dari sebuah sumber yang baik. Yosafat mempunyai sebuah tentara rakyat yang dikerahkan dari tiap-tiap keluarga dan yang terbagi atas beberapa kesatuan (resimen): yang paling penting ialah pasukan Yehuda dan Benyamin. Keseluruhan dipimpin oleh sejumlah perwira tetap. Di samping tentara itu ada pasukan yang bertugas dalam benteng-benteng negeri.
(0.98) (2Taw 35:20) (sh: Ketika Yosia gagal (Minggu, 14 Juli 2002))
Ketika Yosia gagal

Suatu kisah sedih menutup catatan penulis Tawarikh tentang Yosia. Syair-syair ratapan mengenai kematian Yosia bahkan masih dinyanyikan hingga zaman setelah pembuangan (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25). Raja yang diingat karena perbuatan-perbuatannya yang saleh itu (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">26) harus mati karena sekali saja gagal menaati kehendak Tuhan. Dosa raja-raja Israel adalah dosa bersandar kepada kekuatan negara lain demi kelangsungan negara dan bangsanya, dan bukan bersandar kepada Allah dan rencana-Nya bagi Israel. Dosa ini Yosia buat pula.

Sukar bagi kita untuk mengerti motivasi Yosia berperang melawan Firaun Nekho tanpa menyadari hal berikut: Nekho berangkat untuk membantu Asyur yang sedang melemah melawan kekuatan Babel yang terus menanjak, sementara Yosia melihat Babel sebagai negara yang berpotensi untuk menolongnya menghadapi Asyur. Maka, majulah Yosia menghadang agar Nekho tidak membantu Asyur.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan kegagalan Yosia bersandar kepada kekuatan Tuhan karena terlalu mengandalkan kekuatan manusia, tetapi juga kegagalannya untuk taat. Kata-kata dari Nekho adalah pesan Allah (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21-22). Akibatnya, Yosia terluka parah, walaupun ia telah menyamar pada saat berperang melawan Mesir. Kematiannya menyebabkan Yerusalem dan Yehuda, bahkan nabi Yeremia, berkabung (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">24-25). Tragis, karena justru pada saat-saat seperti ini Yehuda membutuhkan pemimpin seperti Yosia.

Renungkan: "Prestasi" rohani yang pernah dicapai seseorang Kristen patut membuat orang agar lebih hati-hati karena ia tidak kebal dari dosa pengandalan diri sendiri dan mengabaikan kehendak Tuhan.

(0.97) (2Taw 13:1) (sh: Kemenangan karena perjanjian Allah (Selasa, 21 Mei 2002))
Kemenangan karena perjanjian Allah

Yehuda yang dipimpin raja Abia jelas tidak sebanding dengan Israel yang dipimpin raja Yerobeam. Selain jumlah tentara Abia hanya separuh tentara Yerobeam, tentara Yehuda itu adalah orang “pilihan” karena keberanian, bukan pasukan elit gagah perkasa seperti yang dimiliki Israel (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4). Karena itu ketika memutuskan untuk berperang, Abia tidak mengandalkan kekuatan militernya melainkan kekuatan iman.Strategi penentu kemenangan Abia atas Israel tepat bila disebut sebagai strategi iman, atau lebih tepat strategi iman kepada firman perjanjian Allah. Kata-kata yang ditujukannya kepada Yerobeam bukan saja menantang Israel untuk serius tunduk kepada firman Allah tetapi juga merupakan ungkapan keyakinan iman Abia atas kebenaran Firman Allah tersebut. Beberapa hal perlu kita cermati dari isi ucapan Abia ini.

Pertama, ia mengingatkan bahwa rencana Allah yang kekal untuk Israel berlaku atas garis keturunan Daud di Yehuda dan bukan atas kerajaan utara yang berasal dari pemberontak yang melawan keturunan Daud (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6-7). Perjanjian Allah atas Daud kekal sifatnya seperti yang dimeteraikan dengan perjanjian garam. Dalam Taurat Musa, perjanjian yang serius dan mengikat dilambangkan dengan upacara yang menggunakan garam (bdk. Im. 2:13; Bil. 18:19). Jadi, Abia mengklaim janji kekal Allah yaitu bahwa Israel bukan di pihak pemenang karena bukan di pihak penerima perjanjian Allah (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7-9).

Kedua, Abia membandingkan ketidaktaatan dan kemurtadan Israel dengan ketaatan dan kesetiaan Yehuda (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9-12). Penerima perjanjian sejati bukan sekadar status tetapi penghayatan. Faktanya, Israel telah membuang tata ibadah yang diatur dalam Taurat. Hanya Yehuda yang memeliharanya dengan setia (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11). Berdasarkan kenyataan itu, Abia yakin bahwa Allah beserta Yehuda dan akan menggenapi janji kekal-Nya (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12). Ketika perang tak bisa dihindari lagi, Abia berseru kepada Tuhan dan Allah menjawab (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">18).

Renungkan: Keterhisaban kita dalam perjanjian kekal Allah pasti akan berbuah dalam sikap iman yang setia dan taat serta kesungguhan berjuang seiring dengan keyakinan terhadap perjanjian tersebut.

(0.97) (2Taw 36:22) (jerusalem) Kedua ayat penutup kitab ini mengulang pembukaan kitab Ezra. Tetapi oleh karena menjadi kata penutup maka ayat-ayat ini berubah nadanya. Pemberitahuan mengenai pekerjaan keras yang menanti (Ezra) dalam 2Tawarikh menjadi sorak kegembiraan atas pemulihan bait Allah. begitu memang jelas bahwa apa yang dimulai Daud akan berlangsung terus.
(0.97) (2Taw 18:1) (jerusalem) Si Muwarikh hampir secara harafiah menyalin kisah 1Ra 22:1-35. Ini mengherankan sedikit mengingat bahwa kisah itu berpusatkan raja Israel, sedangkan si Muwarikh tidak memberi perhatian kepada kerajaan Israel, sehingga melewatkan saja kumpulan ceritera-ceritera mengenai nabi Elia, 1Ra 17-18, dan nabi Elisa, 2Ra 2-8, oleh karena tidak menyangkut kerajaan Yehuda. Si Muwarikh menyalin 1Ra 22:1-35 oleh karena raja Yosafat yang dikagumi si Muwarikh berperan dalam kisah itu dan juga oleh karena seorang nabi Tuhan yang sejati melawan nabi-nabi palsu yang berhamba kepada raja Ahab.
(0.97) (2Taw 10:1) (sh: Bukan wibawa dan hikmat, tetapi masalah (Sabtu, 18 Mei 2002))
Bukan wibawa dan hikmat, tetapi masalah

Mulai pasal ini, makin terlihat perbedaan antara cara mencatat sejarah Israel versi kitab Tawarikh dan kitab Raja-raja. Dalam Raja-raja, perhatian pada para pengganti Salomo yang awal, tentang sikap mereka terhadap Tuhan dan cara mereka memerintah hanya dibuat sekilas pandang. Sebaliknya Tawarikh memberi lebih banyak perhatian pada kerajaan di selatan, terutama pada Rehabeam, Abia, Asa, dan Yosafat. Sekali lagi terasa oleh kita bahwa penulis tidak terlalu menyoroti dosa raja-raja selatan, bukan karena tidak tahu atau ingin menutup-nutupi, tetapi karena paparan itu akan tidak sesuai dengan tujuan memberi gambaran tentang seorang raja ideal. Perpecahan terjadi karena Rehabeam tidak mewarisi sifat-sifat wibawa dan hikmat seperti yang dijalani oleh Daud kakeknya dan Salomo ayahnya. Memang dengan memindahkan tempat penobatannya dari Yerusalem ke Sikhem (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1), telah terlihat bahwa Rehabeam membaca adanya masalah di antara sepuluh suku-suk u di utara terhadap kepemimpinannya. Namun, sayangnya, pengetahuan itu tidak diiringi oleh aspirasi yang dalam terhadap pergumulan dan penderitaan rakyat. Permohonan Yerobeam agar beban rakyat dikurangi tidak saja ditolak, malah dijawab dengan keputusan membebani lebih banyak karena Rehabeam mendengarkan nasihat orang-orang muda yang berpikiran pendek dan oportunis (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6-11).

Masalah sebenarnya sudah berakar sejak awal kehidupan Israel berbangsa. Namun, konsentrasi Salomo pada pembangunan kemewahan untuk dirinya telah menjadi bom waktu yang siap menghancurkan persatuan Israel. Sayang yang Rehabeam warisi dan teladani bukan kewibawaan dan hikmat, tetapi kesalahan yang membuat masalah menjadi lebih besar. Fakta ini tentu juga disadari penulis Tawarikh, namun karena pesannya adalah bahwa rencana kekal Tuhan berlaku di dalam garis keturunan Daud, maka hanya raja-raja dinasti Daud ini yang dinyatakan ada dalam rencana Tuhan itu.

Renungkan: Rencana Tuhan tetap berlangsung bahkan melalui alat-alat yang tak layak dan bermasalah, bukan untuk membenarkan kesalahan, tetapi untuk menyadarkan manusia agar bergantung mutlak dan menghormati Tuhan saja.

(0.97) (2Taw 26:1) (sh: Berkat berubah menjadi kutuk (Minggu, 30 Juni 2002))
Berkat berubah menjadi kutuk

Uzia dipilih bangsa Yehuda menggantikan Amazia ayahnya sejak usia enam belas tahun dan memerintah sampai lima puluh dua tahun lamanya. Satu hal yang langka. Pada awal masa pemerintahannya ia sangat memperhatikan Tuhan -- peranan nabi Zakharia yang menjadi pendamping besar sekali di sini. Berkat Tuhan melimpah ke atasnya. Mulai dari penaklukan bangsa-bangsa Filistin, Amon, dan Arab, bahkan nama Uzia tersohor sampai ke Mesir -- salah satu negara raksasa pada zamannya (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8). Tuhan memberinya kesempatan untuk menambahkan beberapa bangunan dan memperkuat tembok kota Yerusalem, memberkati ekonomi rakyat terutama dalam bidang pertanian dan peternakan (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10). Juga dalam bidang militer, Yehuda menjadi negara yang kuat karena mempunyai pasukan elite yang hebat dan berhasil mengembangkan teknologi militer yang canggih pada zamannya (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11-15).

Sayang berkat tidak disambut dengan rendah hati. Uzia lupa diri, ngelunjak, takabur, arogan, meremehkan Tuhan. Ketetapan Tuhan yang membagi kuasa pemerintahan dari penyelenggaraan ibadah tak ia hiraukan. Ia lancang membakar sendiri ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan di tempat kudus (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17), melecehkan Azarya yang seharusnya bertugas dan marah besar ketika diperingatkan. Akibatnya, Tuhan membuatnya mendadak terkena kusta di dahi yang memaksanya keluar dari rumah Tuhan karena najis. Ia dikarantina karena penyakit itu. Ironis bahwa seorang raja yang tersohor harus mati dalam kesepian dan kesendirian dengan tanda kutuk hadir seterusnya di tubuhnya.

Renungkan: Kesombongan bukan saja akar segala dosa, tetapi juga awal segala celaka.

(0.96) (2Taw 5:1) (full: RUMAH TUHAN. )

Nas : 2Taw 5:1

PL memberikan banyak perhatian kepada Bait Suci karena pentingnya dalam memelihara iman Israel yang sejati dan persekutuan mereka dengan Allah. Lihat

lihat cat. --> Kel 25:9

[atau ref. Kel 25:9]

mengenai pentingnya Kemah Suci dan penafsiran tipologisnya bagi perjanjian yang baru; juga

lihat art. BAIT SUCI.

(0.96) (2Taw 16:1) (jerusalem) Pada kisah 1Ra 15:16-22 si Muwarikh menabahkan tanggal, 2Ta 15:1, yang kiranya diangkat dari sebuah catatan mengenai turun tangan seorang nabi, 2Ta 16:7-10, yang mengutuk Asa karena mencari pertolongan di luar negeri. Usaha semacam itu juga dikutuk oleh Yesaya, Yes 30:1-7; 31:1-3; bdk juga Hos 5:13; 7:11; 12:2.
(0.96) (2Taw 1:7) (full: APA YANG HENDAK KUBERIKAN KEPADAMU. )

Nas : 2Taw 1:7

Allah yang memberikan berbagai karunia yang baik kepada anak-anak-Nya (bd. Mat 7:7-11), menawarkan untuk memberikan Salomo apa saja yang dimintanya. Kita juga dapat meminta hal-hal baik dari Tuhan, karena Ia ingin memberikan kepada kita kebutuhan-kebutuhan yang perlu untuk hidup ini (Mat 6:25-34), kehadiran Roh Kudus-Nya (Luk 11:9-13), dan kasih karunia, kemurahan, dan keselamatan penuh untuk membantu kita dalam seluruh persoalan hidup ini (Ibr 4:16; 7:25).

(0.96) (2Taw 36:11) (sh: Akhir dari kerajaan Yehuda (Selasa, 16 Juli 2002))
Akhir dari kerajaan Yehuda

Ada dua hal yang dapat dijadikan bahan kemenungan bagi para pembaca kisah ini. Pertama, dosa telah merasuki kehidupan Israel secara menyeluruh pada zaman raja Zedekia (yang juga mencerminkan zaman-zaman dari para raja sebelumnya). Dalam hal kepemimpinan, raja Zedekia telah berdosa karena melakukan yang jahat, tidak merendahkan diri di hadapan Allah (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12), mengeraskan hati, dan tidak berbalik kepada Tuhan (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">13). Dalam hal keagamaan, para pemimpin, termasuk para imam, bersama-sama dengan rakyat juga berdosa menyembah berhala dan menajiskan bait Allah (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">14). Para pemimpin bersama rakyat juga meremehkan peringatan, himbauan, dan firman Tuhan melalui para nabinya (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12b,15-16). Bahkan juga dalam hal lingkungan hidup, karena rupanya seluruh bangsa Yehuda tidak menaati perintah untuk membiarkan tanah tidak ditanami satu tahun setiap tahun ketujuh (tahun sabat), demi menjaga kesuburan tanah tersebut (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21).

Akibat dosa-dosa ini adalah penghukuman dari Allah. Inilah hal kedua yang perlu kita perhatikan, yaitu bagaimana Tuhan bertindak. Penulis Tawarikh jelas menunjukkan bahwa Tuhan telah "berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusanNya, karena Ia sayang kepada umat-Nya" (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">15). Allah juga yang menggerakkan raja Kasdim/Babel untuk menjadi instrumen penghukuman Allah (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">16-17). Namun, karya Allah tidak hanya sampai pada memperingatkan lalu menghukum saja. Allah juga memulihkan umat-Nya setelah masa hukuman itu selesai. Catatan penulis Tawarikh mengenai tahun sabat bagi tanah menyiratkan satu hal, bahwa tanah Israel beristirahat selama pembuangan, demi persiapan bagi kedatangan para penghuni baru, orang-orang Yehuda yang kembali dari pembuangan (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21). Tuhan jugalah yang menggerakkan raja Persia, Koresy, untuk mengeluarkan dekritnya yang terkenal, yang memungkinkan pemulangan orang Yehuda ke tanah mereka (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">22-23).

Renungkan: Mengakui bahwa Allah adalah Allah yang mahakasih dan mahaadil, berarti menerima bahwa Allah menghukum dan mendisiplinkan mereka yang dikasihinya.

(0.96) (2Taw 19:1) (sh: Menerima pengajaran Tuhan (Sabtu, 22 Juni 2002))
Menerima pengajaran Tuhan

Yosafat sungguh seorang raja yang saleh. Kesalahannya menerima ajakan Ahab telah membuatnya menerima banyak pelajaran dari Tuhan. Pertama, tindakan Tuhan menyelamatkan dia dari maut tentulah membekas dalam. Kedua, adalah teguran tegas Yehu, pelihat yang menyampaikan Firman Allah yang membuat Yosafat bertobat dan beroleh kesempatan untuk memperbaiki diri. Firman Allah tidak hanya membongkar yang salah, tetapi juga mengokohkan yang benar (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3). Pertobatan dan transformasi sejati hanya terjadi bila firman Allah leluasa memandu kehidupan.

Salah satu nilai tambah dari raja Yosafat adalah ia sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya. Dia merasakan denyut kehidupan rakyatnya dengan beranjangsana ke daerah-daerah sambil mengajak seluruh rakyat untuk hanya menyembah Tuhan saja. Dari anjangsananya inilah ia melihat ada banyak masalah yang bisa muncul dalam kehidupan mereka, dari yang kecil sampai yang berskala besar. Karena itu, perlu ada orang-orang yang bisa menjadi penengah, orang-orang yang bijak dan adil, untuk menyelesaikan perkara-perkara yang muncul di tengah masyarakat. Melalui mereka syalom -- damai sejahtera -- yang dari Tuhan bisa dirasakan oleh semua pihak. Tidak semua orang boleh diangkat menjadi hakim karena mereka harus memenuhi standar atau kualifikasi kehidupan rohani yang tinggi yakni takut akan Tuhan, bertindak saksama, tidak curang, tidak suka menerima suap (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7), setia, tulus (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9), dan bersikap tegas (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11). Penegakan keadilan di masyarakat bukan sekadar masalah kemasyarakatan, teta pi ma salah pengejawantahan keadilan Tuhan sendiri yang menjamin kesejahteraan umat (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10). Kepedulian Yosafat akan keadilan membuatnya mengangkat hakim-hakim yang sesuai persyaratan Tuhan itu.

Renungkan: Para hakim yang dipilih oleh Yosafat bukan saja para pemvonis orang-orang yang berperkara. Mereka adalah orang-orang yang terpanggil untuk mewujudnyatakan keadilan Tuhan, tetapi sekaligus menjadi orang-orang yang harus membawa damai sejahtera Allah. Bukankah Kristen pun sepatutnya berfungsi membawa damai dan memperjuangkan keadilan?

(0.96) (2Taw 24:21) (full: MEREKA MELONTARI DIA DENGAN BATU. )

Nas : 2Taw 24:21

Zakharia adalah nabi Yehuda pertama yang tercatat mati syahid. Ia mati karena tetap setia kepada kebenaran Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar serta menentang kemurtadan raja dan rakyatnya. Yesus mengacu kepada kesyahidannya dan rencana Allah untuk membalas angkatan pada masa itu (Mat 23:35; Luk 11:51). Ia menyebut darah Zakharia itu "benar" karena nabi itu memihak kepada Allah ketika sebagian besar umat itu sudah meninggalkan jalan-Nya. Nabi itu dibunuh di "di antara mezbah dan Rumah Allah" (Luk 11:51), yaitu tempat paling kudus di pelataran para imam. Penolakan perkataan nabi Allah oleh Israel pada akhirnya mengakibatkan kehancuran dan penolakan mereka sendiri oleh Allah

(lihat cat. --> 2Taw 36:16).

[atau ref. 2Taw 36:16]

(0.95) (2Taw 26:16) (full: TINGGI HATI SEHINGGA IA MELAKUKAN HAL YANG MERUSAK. )

Nas : 2Taw 26:16

Uzia tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang telah dihasilkannya adalah karena pertolongan Allah (ayat 2Taw 26:5,7) dan orang lain (ayat 2Taw 26:8,11-13); akibatnya ialah kesombongan, yang menimbulkan dosa-dosa keangkuhan dan ketidaksetiaan

(lihat cat. --> Fili 2:3).

[atau ref. Fili 2:3]

(0.95) (2Taw 22:1) (sh: "Like father like son" -- Seperti bapaknya begitulah anaknya (Rabu, 26 Juni 2002))
"Like father like son" -- Seperti bapaknya begitulah anaknya

Peribahasa ini hendak mengatakan bahwa kerap kali suatu generasi penerus mewarisi prinsip, sikap, dan gaya hidup para pendahulunya. Peribahasa ini tepat sekali bagi Ahazia. Semua yang buruk dan jahat pada diri dan kelakuan Yoram ada padanya. Sama seperti ayahnya, ia juga berada di bawah bayang-bayang ibunya, Atalya, yang begitu kuat mendominasi kehidupan keluarga raja Yosafat. Praktik penyembahan dewa-dewa asing makin marak dan subur di seluruh Yudea. Ibadah tersebut adalah ibadah kesuburan yang dipercaya bisa memberikan berkat kepada para penyembahnya. Kita tidak tahu persis perbuatan-perbuatan tak bermoral apa yang dilakukannya, tetapi bahwa "ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab" sudah menolong kita untuk dapat memperkirakan perilaku kehidupannya.

Ia juga suka melakukan petualangan politik dengan mencoba memanfaatkan kondisi melemahnya kekuatan negara-negara besar di sekitar mereka seperti Mesir, Aram, dan Asyur. Ia bersekutu dengan Yoram bin Ahab menyerbu Aram. Kelemahan-kelemahan pribadi Ahazia semakin diperparah oleh para penasihat yang tak lebih adalah para penjilat pencari keuntungan yang tidak mempedulikan nasib seluruh bangsa dan nasib raja. Tidak banyak catatan yang bisa kita peroleh tentang Ahazia karena masa pemerintahannya hanya setahun. Masa yang singkat yang tidak dipergunakan dengan baik oleh Ahazia, mungkin karena dominasi ibunya sedemikian mencengkeramnya sehingga ia tidak bisa lepas. Jadi, pepatah yang lebih tepat adalah "seperti bapa, seperti ibu, seperti itu pula anak." Tidak ada pembaruan hidup terjadi jika seseorang tidak bertaut erat dengan Tuhan. Secara resmi Ahazia adalah seorang raja dari negara yang teokratis, tetapi pada kenyataannya ia sama sekali tidak mengindahkan apa pun yang Tuhan keh endak i.

Renungkan: Lingkungan berpengaruh besar membentuk hidup. Namun, sikap dan kelakuan seseorang adalah pilihannya sendiri, lingkungan tidak bisa dikambinghitamkan. Kesalahan yang kita warisi adalah kesalahan yang kita ambil bagi diri sendiri. Tentang hal itu kita harus bertanggung gugat di hadapan Allah.

(0.95) (2Taw 34:3) (jerusalem: Pada tahun kedelapan) 2Ta 34:3-35:19 memuat kisah mengenai pembaharuan agama yang diadakan raja Yosia. Menurut pandangan 2Ra 22:3-23:27 pembaharuan itu dimulai karena kitab Hukum Taurat yang ditemukan waktu bait Allah diperbaiki. Menurut si Muwarikh pekerjaan pada bait Allah itu berupa sebuah pentahiran, 2Ta 34:8, yang menyusul suatu aksi untuk menumpas pemujaan berhala di Yerusalem, Yehuda dan Israel, 2Ta 34:3-7. Kalau demikian maka pembaharuan dimulai Yosia, bukannya pada tahun yang kedelapan belas seperti dikatakan 2Ra 22:3; 2Ta 34:8. Keterangan si Muwarikh agaknya tepat juga. Pekerjaan perbaikan bait Allah agaknya ditangani justru oleh karena sudah ada semangat pembaharuan. Penumpasan pemujaan berhala yang mendahului kiranya dicetuskan oleh semangat kebangsaan yang kembali berkobar-kobar. Pembaharuan nasional itu memanfaatkan kenyataan pada kerajaan Asyur sedang melemah dan merosot pada akhir pemerintahan raja Asurbanipal. Pembaharuan di Yehuda agaknya terlaksana bertahap-tahap, seperti digambarkan 2Tawarikh. Sebaliknya 2Raja-raja menempatkan seluruh pembaharuan sesudah kitab Taurat ditemukan Kitab Raja dipakai si Muwarikh untuk mengisahkan tahap pertama dalam pembaharuan itu dan sehubungan dengan tahap terakhir ia hanya berceritera tentang pembaharuan perjanjian dan perayaan Paskah yang meriah.
(0.95) (2Taw 21:2) (sh: Kemenangan ajaib (Senin, 24 Juni 2002))
Kemenangan ajaib

Pernahkah Anda beroleh jalan keluar dari masalah rumit dengan cara yang tak terpikirkan? Kita biasa menyebutnya "kebetulan". Banyaknya "kebetulan" semacam itu membuat kita tak bisa lagi menyebutnya "kebetulan". Pasti ada sesuatu di luar kita yang lebih berkuasa yang mengaturnya.

Sikap rohaninya dan janji bahwa perang itu akan Allah selesaikan tidak membuat Yosafat terlena dan pasif. Sebaliknya ia tetap memerintahkan pasukannya untuk maju ke medan pertempuran (ayat yang+karena+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20). Pesannya pun menyiratkan bahwa keyakinan tentang penyertaan Allah akan membuat mereka mampu berperang, bukan duduk menonton saja. Entah karena terilhami oleh peristiwa Yosua atau Gideon yang menghancurkan musuh dengan sorak-sorai pujian, Yosafat juga memerintahkan pasukannya berbuat hal yang sama. Pujian adalah ungkapan iman yang memfokuskan diri pada kenyataan Allah, berakibat bahwa kenyataan diri terbentuk sesuai dengan kenyataan Allah itu, bukan dengan kondisi-kondisi duniawi yang tak menentu (ayat 21). Pada saat memuji Tuhan itulah, Tuhan sungguh menyatakan bahwa diri-Nya memang layak dipuji karena memang demikianlah Ia. Allah menyebabkan komplotan pasukan tersebut baku bunuh sendiri sampai habis total. (ayat 24). Semua barang yang mereka tinggalkan dirampas dan dibawa kembali k e Yer usalem dengan pujian yang mereka lantunkan dari Lembah Berakah (Lembah Berkat) sepanjang perjalanan pulang.

Yehuda aman selama dua puluh lima tahun pemerintahan Yosafat. Memang Yosafat masih mempunyai kelemahan (ayat 35-37). Entah dalam rangka apa ia membangun kapal-kapal besar yang akan berangkat ke Tarsis bersama Ahazia, raja Israel. Yosafat agaknya tidak bisa tegas menampik ajakan raja-raja Israel untuk melakukan sesuatu yang tidak jelas tujuannya. Meskipun demikian, Yosafat dicatat sebagai salah satu raja yang nilainya positif.

Renungkan: Kita bisa kehabisan akal dan cara, tetapi tidak demikian Tuhan. Begitu banyak cara Tuhan yang mengatasi akal tak pernah bisa kita duga (bukan tidak masuk akal) untuk menolong dan melepaskan kita. Hanya satu syaratnya: berserah penuh dan melakukan dengan taat apa pun yang Ia perintahkan.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA