Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 35 ayat untuk yang berdekatan dengan AND book:29 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yl 1:6) (full: SUATU BANGSA. )

Nas : Yoel 1:6

Belalang itu disamakan dengan pasukan perkasa sebuah bangsa besar, dengan tentara yang tak terhitung banyaknya.

(0.99) (Yl 2:23) (jerusalem: hujan pada awal musim dengan adilnya) Maksudnya naskah Ibrani kurang jelas dan terjemahannya tidak pasti. Ungkapan "dengan adilnya" (harafiah: buat keadilan/kebenaran)mungkin sebuah sisipan. Kepada umat yang bertobat Allah akan memberikan hujan "dengan adilnya", artinya: sesuai dengan kesetiaan Tuhan terhadap umat oleh karena perjanjian. Tetapi ungkapan itu juga dapat diartikan sbb: dengan ukuran tepat, atau: mengingat keadilan, sebagai tanda bukti bahwa umat kembali direlai oleh Tuhan. Terjemahan Latin Vulgata menghubungkan ayat ini dengan Mesias, lalu menterjemahkan ungkapan "dengan adilnya" sebagai: buat Guru Keadilan/kebenaran, bdk Hos 10:12 dan Yer 23:6; 33:15. Dalam naskah-naskah Qumran tokoh utama "Jemaat Perjanjian" itu diberi gelar: Guru keadilan kebenaran
(0.99) (Yl 2:4) (jerusalem: seperti kuda) Belalang sering kali dibandingkan dengan kuda. Perbandingan itu di sini dilanjutkan dalam Yoe 2:4-9. Perbandingan itu di sini dilanjutkan dalam Yoe 2:4-9, sehingga serbuan belalang dibandingkan dengan serangan yang dilancarkan suatu bala tentara, bdk Nah 2:4-7,11; 3:2-3; 15-17. Nada bagian Nahum ini ialah nada sastera apokaliptik.
(0.99) (Yl 3:14) (jerusalem: penentuan) Kata Ibrani yang dipakai di sini berarti juga: papan pengirik (yang padanya dipasang barang tajam, misalnya batu), yang dipakai untuk mengirik gandum, bdk Yes 28:28; 41:15; Ams 1:3. Kalau diterjemahkan begitu maka lambang itu sesuai dengan musim menuai, Yoe 3:13, yang mengibaratkan Hari Tuhan. Kalau arti itu dipertahankan naskah Ibrani dapat diterjemahkan: lembah pengirik. Tetapi kata Ibrani yang sama berarti pula: keputusan penentuan yang memutuskan perkara.
(0.99) (Yl 2:1) (sh: Koyakkanlah hatimu! (Sabtu, 16 Juni 2001))
Koyakkanlah hatimu!

Suasana perkabungan yang nampak luar belum tentu mewakili perkabungan hati. Seorang bisa menangis histeris tak henti dalam suasana upacara pemakaman walaupun sesungguhnya hatinya bersorak penuh kemenangan karena sejenak kemudian seluruh harta warisan ayahnya jatuh ke tangannya sebagai pewaris tunggal. Allah tidak menghendaki perkabungan yang nampak luar, tetapi perkabungan hati umat-Nya. Allah tidak akan tertipu dengan ucapan mulut penuh tangisan tanpa kehancuran hati penyesalan dosa.

Seruan pertobatan dalam perikop ini nampak sangat penting, mendesak, serius, dan membutuhkan respons kebulatan hati (12). Hukuman yang mereka alami jelas merupakan akibat dari ketidaksetiaan mereka sebagai umat pilihan- Nya, maka Allah yang setia menghendaki perkabungan hati bukan upacara perkabungan sekadar tradisi (13). Ketidaksetiaan harus dibayar dengan perkabungan hati dan pertobatan total, segenap hati berbalik kepada Allah perjanjian. Betapa maha kasihnya Allah yang tetap setia kepada umat-Nya walaupun umat-Nya telah ‘memaksa’- Nya melaksanakan hukuman-Nya. Pertobatan total kembali membuka jembatan berkat dan diperkenan-Nya korban persembahan umat-Nya, yang sebelumnya tertahan karena ulah umat-Nya (14). Seruan ini harus diperdengarkan kepada setiap orang segala usia: dari yang tua sampai kepada bayi (16) dan para imam menjadi perantara perdamaian umat-Nya dengan Allah (17). Melalui ibadah yang kudus dan sehati, mereka harus datang dan memohon kasih sayang Tuhan untuk memulihkan umat-Nya dari keadaan yang memalukan dan menjadi cela bagi bangsa- bangsa lain yang tidak mengenal Allah (17). Betapa menyedihkan, umat yang seharusnya membawa harum nama Allah, justru ‘menyembunyikan’ Allah dalam kebisuan dan ketidakberdayaan.

Renungkan: Seruan “Koyakkanlah hatimu!” juga diperdengarkan di tengah bangsa kita, agar menerima anugerah pertobatan dan pengampunan. Seruan yang membutuhkan respons serius, segera, dan segenap hati. Milikilah hati seperti Yoel yang dengan berani menyerukan dengan tegas agar bangsa berseru memohonkan pertobatan. Relakah Kristen membayar harga sebuah perdamaian dan pemulihan bangsa kita tercinta dengan hati yang hancur di hadapan- Nya dan berteriak memohonkan belas kasih sayang Tuhan?

(0.99) (Yl 2:28) (sh: Pencurahan Roh dan pembalasan, hak Tuhan (Minggu, 21 November 2004))
Pencurahan Roh dan pembalasan, hak Tuhan

Kasih Allah berlanjut dengan memberikan Roh Tuhan. Roh Tuhan itu dicurahkan bagi setiap manusia mulai dari orang yang tua hingga orang yang muda, termasuk para hamba atau budak. Ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat berhubungan langsung dengan Allah. Juga terbukanya kemungkinan untuk mengerti rencana dan kehendak Allah. Dalam Roh Tuhan itu, siapa saja yang berseru kepada Allah akan diselamatkan (ayat 28-29). Urapan Roh Tuhan ini akan membuat tanda dan mukjizat yang mendahului datangnya hari Tuhan (ayat 30-31).

Kemahakuasaan Allah juga dinyatakan dengan menuntut bangsa-bangsa yang telah menyengsarakan umat-Nya (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">3:1-3), sebab penghinaan terhadap umat Allah dan segala milik mereka berarti menghina-Nya juga (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">4-6). Itu sebabnya, Allah akan membalas setimpal dengan kejahatan yang telah mereka lakukan (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">7-8).

Kehadiran Roh Tuhan atas diri setiap manusia memampukan orang Kristen hidup menurut kehendak Allah dan menghasilkan peniadaan pembedaan dan tingkatan dalam kehidupan persekutuan. Kehidupan persekutuan pun menjadi dinamis karena Roh Tuhan hadir sehingga setiap orang dapat saling membina, memperlengkapi dan, mengembangkan. Juga mendorong setiap orang Kristen untuk mengasihi sesama termasuk musuh, sehingga tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan mengakuinya sebagai hak Allah.

Renungkan: Persekutuan umat yang telah menerima kehadiran Roh Tuhan adalah persekutuan yang tidak membuat perbedaan.

(0.98) (Yl 2:20) (jerusalem: Yang datang dari utara) Kawanan belalang, Yoe 2:1-11, dibandingkan dengan tentara musuh yang datang dari utara buat melaksanakan penghakiman Tuhan. "Musuh dari utara" kerap kali mengibaratkan penghakiman Tuhan, bdk Yer 1:13+; Yeh 26:7, dll.
(0.98) (Yl 2:1) (sh: Hari Tuhan dan anugerah yang mengikutinya (Jumat, 19 November 2004))
Hari Tuhan dan anugerah yang mengikutinya

Murka Tuhan akibat dosa senantiasa disusul oleh berita anugerah, karena perjanjian kasih Allah tetap kekal dalam kehidupan umat-Nya.

Berbagai peristiwa yang terjadi dalam nas ini menunjukkan Hari Tuhan semakin dekat. Kehadiran-Nya digambarkan seperti pasukan yang kuat dan dahsyat. Kedatangan pasukan ini disertai bahaya dan malapetaka, membuat semua penduduk bumi gemetar karena menciptakan kekelaman yang belum pernah ada dalam sejarah (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">1-2). Bukan itu saja, kedatangannya melahap habis apa yang di depannya dan menyisakan kobaran api di belakangnya. Keindahan yang terdapat di depan berubah menjadi padang tandus yang mengerikan dan menimbulkan kehancuran (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">3-6). Tidak ada yang dapat menahan kedahsyatannya, semua orang merasakan dampaknya (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">7-9). Langit dan bumi bergetar, benda penerang pun tidak berguna (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">10).

Hari Tuhan adalah suatu hari yang dahsyat dan menakutkan. Tidak seorang pun yang dapat meluputkan diri dari padanya apabila ia tidak bertobat. Tuhan sendiri memimpin pasukan itu yakni bangsa-bangsa yang menjadi pelaku-pelaku firman-Nya (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">11). Tuhan menyampaikan seruan pertobatan menyusul berita hari Tuhan itu (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">12). Pertobatan yang diminta adalah pertobatan sungguh-sungguh semua bangsa, termasuk bayi yang menyusu, dan bukan sekadar ritus (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">13, 16). Harapan atas pertobatan itu adalah agar Tuhan menarik hukuman-Nya dan menggantinya dengan berkat (ayat yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">14). Seluruh bangsa harus datang dengan sungguh dan dengan hati yang tulus kepada Tuhan, mulai dari pelayan-pelayan Tuhan.

Di dalam tindakan Allah menghancurkan tidak saja terdapat pesan tentang amarah Allah atas dosa. Di dalamnya juga terpancar kasih-Nya yang ingin menghancurkan belenggu dosa dan membimbing umat memasuki kebebasan.

Renungkan: Peringatan Allah menggelegar bagai suara halilintar. Tugas orang percaya pada zaman yang jahat ini ialah meniupkan terompet perang Allah yang menghentak orang untuk bertobat. Jangan tiup suling sendu yang membuat orang terlena dalam dosa.

(0.98) (Yl 2:17) (full: PELAYAN-PELAYAN TUHAN. )

Nas : Yoel 2:17

Apabila para gembala dan pemimpin gereja melihat kelemahan dan perusakan di antara umat Allah, merekalah yang harus menuntun umat untuk kembali kepada Allah dengan hati yang hancur, dengan tangisan dan doa yang kuat. Allah mengharapkan agar mereka memohon syafaat dengan sungguh-sungguh kepada-Nya agar menyelamatkan umat-Nya dari malapetaka jasmani dan rohani; Ia ingin mereka memohon siang dan malam agar Ia mencurahkan kemurahan dan Roh-Nya atas mereka (ayat Yoel 2:18-29). Hanya pada waktu itu umat itu akan dipulihkan dan dibaharui dalam kasih serta pengabdian mereka kepada Allah.

(0.98) (Yl 1:1) (full: )

Penulis : Yoel

Tema : Hari Tuhan yang Besar dan Mengagumkan

Tanggal Penulisan: 835-830 SM (?)

Latar Belakang

Yoel, yang namanya berarti "Tuhan adalah Allah", memperkenalkan dirinya sebagai "bin Petuel" (Yoel 1:1). Banyaknya acuan ke Sion dan pelayanan di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi kepada Yehuda dan Yerusalem. Keakrabannya dengan imam-imam menyebabkan beberapa orang mengira bahwa dia seorang nabi "imam" (bd. Yer 28:1,5) yang mengucapkan firman Tuhan yang sejati.

Karena Yoel tidak menyebutkan raja atau peristiwa bersejarah yang diketahui tanggalnya, maka saat pelayanan dan berita nubuatnya tidak pasti. Beberapa orang beranggapan bahwa pelayanan Yoel terjadi setelah para buangan Yahudi kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci (+ 510-400 SM). Pada waktu ini tidak ada raja di Yehuda dan para pemimpin rohani yang terkemuka adalah imam. Orang lain beranggapan bahwa berita Yoel terjadi sementara masa awal pemerintahan Raja Yoas (835-830 SM) yang naik takhta Yehuda pada usia 7 tahun (2Raj 11:21) dan tetap berada di bawah perwalian imam besar Yoyada selama ia di bawah umur; situasi itu mungkin menjelaskan keunggulan para imam dalam kitab ini dan tidak adanya acuan kepada raja. Tema nubuat dan gaya sastra Yoel lebih dekat dengan nabi-nabi abad kedelapan, Amos, Mikha, dan Yesaya daripada dengan nabi-nabi pasca-pembuangan seperti Hagai, Zakharia dan Maleakhi. Semua fakta ini dan beberapa fakta lainnya cenderung mengarah ke abad ke-9 SM sebagai latar belakang kitab ini.

Peristiwa langsung yang mengakibatkan penulisan kitab ini ialah serbuan belalang dan musim kering yang hebat, perpaduan yang menghancurkan hampir setiap lapisan masyarakat Yehuda. Kemampuan wabah belalang untuk melahap segala sesuatu yang hijau seluas beberapa mil persegi cukup sering terjadi di wilayah itu pada zaman dahulu dan sekarang.

Tujuan

Yoel berkhotbah dan menulis karena dua bencana alam yang baru terjadi serta kemungkinan adanya serbuan pasukan asing ke Yehuda tidak lama lagi. Tujuannya itu lipat tiga:

  1. (1) untuk mengumpulkan umat itu di hadapan Tuhan dalam suatu perkumpulan raya yang kudus (Yoel 1:14; Yoel 2:15-16);
  2. (2) untuk menasihati mereka agar bertobat dan dengan rendah hati kembali kepada Tuhan Allah dengan berpuasa, menangis, berkabung, dan bersyafaat memohon kemurahan Allah (Yoel 2:12-17); dan
  3. (3) untuk mencatat firman nubuat Allah kepada umat-Nya pada saat mereka sungguh-sungguh bertobat (Yoel 2:18--3:21).

Survai

Isi kitab ini terbagi atas tiga bagian.

  1. (1) Bagian satu (Yoel 1:2-20) menggambarkan kehancuran Yehuda ketika pasukan belalang yang besar melahap daun-daunan dari kebun anggur, pohon, dan ladang mereka (Yoel 1:7,10), dengan demikian mendatangkan kesengsaraan besar atas umat itu. Di tengah malapetaka itu, nabi Yoel meminta para pemimpin rohani Yehuda untuk memimpin bangsa itu kepada pertobatan nasional (Yoel 1:13-14).
  2. (2) Bagian dua (Yoel 2:1-17) mencatat dekatnya hukuman Allah yang bahkan lebih besar lagi dari utara (Yoel 1:1-11), baik dalam bentuk
    1. (a) bencana belalang lain yang secara kiasan dilukiskan sebagai pasukan perusak, atau
    2. (b) serbuan sebuah pasukan asing yang sungguh. Sekali lagi sang nabi mencanangkan tanda bahaya rohani di Sion (Yoel 2:1,15), memanggil perkumpulan raya yang kudus di mana para imam dan seluruh bangsa itu dengan sungguh-sungguh akan mencari kemurahan Allah di dalam pertobatan, puasa, syafaat dan kehancuran yang ikhlas di hadapan-Nya (Yoel 2:12-17).
  3. (3) Bagian terakhir (Yoel 2:18--3:21) diawali dengan pernyataan bahwa Allah mengasihani umat-Nya ketika melihat pertobatan mereka yang sungguh-sungguh (kata kerja Ibrani dalam Yoel 2:18-19 menunjuk tindakan yang sudah dikerjakan).

Pertobatan Yehuda yang rendah hati dan kemurahan Allah yang besar menjadi alasan bagi nubuat-nubuat Yoel tentang masa depan, yang mencakup janji-janji pemulihan (Yoel 2:19-27), pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia (Yoel 2:28-31) dan hukuman dan keselamatan Allah pada akhir zaman (Yoel 3:1-21).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai kitab ini.

  1. (1) Kitab ini menjadi salah satu adikarya sastra yang terindah dalam PL.
  2. (2) Kitab ini berisi nubuat PL yang paling terkemuka tentang pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada hari Pentakosta.
  3. (3) Kitab ini mencatat banyak malapetaka nasional -- bencana belalang, kekeringan dan kelaparan, kebakaran, serbuan pasukan asing, bencana-bencana di langit -- sebagai hukuman Allah atas kemerosotan rohani dan moral.
  4. (4) Kitab ini menekankan bahwa Allah kadang-kadang bekerja secara berdaulat di dalam sejarah melalui bencana-bencana alam dan serbuan pasukan supaya mendatangkan pertobatan, kebangunan rohani dan penebusan.
  5. (5) Kitab ini memperagakan seorang pengkhotbah kenabian yang, karena hubungannya dekat dengan Allah dan keunggulan rohani, dapat memanggil umat Allah secara meyakinkan untuk bertobat sebagai bangsa pada masa krisis dalam sejarah mereka dan menghasilkan hal-hal positif melalui pertobatan itu.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Beberapa ayat kitab Yoel sangat menyumbang kepada berita PB.

  1. (1) Nubuat tentang kedatangan Roh Kudus (Yoel 2:28-32) secara khusus dikutip Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (Kis 2:16-21), setelah Roh Kudus turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja mula-mula dengan manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam bahasa roh, bernubuat, dan memuji Allah (Kis 2:4,6-8,11,17-18).
  2. (2) Lagi pula, ajakan Petrus kepada banyak orang yang berkumpul pada hari raya Yahudi itu mengenai perlunya berseru kepada nama Tuhan dan menerima keselamatan telah diilhami (sebagian) oleh apa yang dikatakan Yoel (Yoel 2:32; Yoel 3:14, lih. Kis 2:21,37-41); Paulus juga mengutip ayat yang sama dari Yoel (lih Rom 10:13).
  3. (3) Tanda-tanda apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoel akan terjadi pada akhir zaman (Yoel 2:30-31) bukan saja dikutip oleh Petrus (Kis 2:19-20) tetapi juga diacu oleh Yesus (mis. Mat 24:29) dan Yohanes di Patmos (Wahy 6:12-14).
  4. (4) Akhirnya, nubuat Yoel tentang penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di Lembah Yosafat (Yoel 3:2,12-14) dikembangkan lebih jauh dalam kitab terakhir di Alkitab (Wahy 14:18-20; Wahy 16:12-16; Wahy 19:19-21; Wahy 20:7-9).

Ada unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoel oleh PB ini. Karunia-karunia Roh yang mulai mengalir melalui umat Allah pada hari Pentakosta masih tersedia bagi orang percaya hari ini (bd. 1Kor 12:1--14:40). Demikian pula, ayat-ayat yang langsung mendahului nubuat Yoel tentang Roh Kudus (yaitu gambaran masa menuai dari hujan musim gugur dan musim semi, Yoel 2:23-27) dan ayat-ayat setelah itu (yaitu tanda-tanda di langit pada akhir zaman, Yoel 2:30-32) menunjukkan bahwa nubuat tentang pencurahan Roh Kudus (Yoel 2:28-29) mencakup bukan hanya hujan awal Roh Kudus pada hari Pentakosta, tetapi juga pencurahan akhir Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada akhir zaman.

(0.98) (Yl 2:1) (full: TIUPLAH SANGKALALA. )

Nas : Yoel 2:1-2

Yoel memperkuat peringatannya dengan mengacu kepada "gelap gulita dan kelam kabut", lambang-lambang hukuman dan kebinasaan. Tanggapan yang tepat terhadap hari hukuman Allah ialah ketakutan dan kegentaran.

(0.98) (Yl 3:4) (jerusalem: Tirus....) Bagian Fenisia (Tirus dan Sidon) dan Filistin sekarang langsung dituduh oleh karena mengadakan perampokan, Yoe 3:5, dan memperdagangkan orang Yehuda sebagai budak (barangkali pada th 597 dan 586 seb Mas.)
(0.98) (Yl 1:14) (full: PUASA YANG KUDUS ... BERTERIAKLAH. )

Nas : Yoel 1:14

Karena kerusakan parah negeri itu dan kesesakan antara umat Allah, Yoel meminta mereka untuk meningkatkan perkabungan mereka, bersyafaat kepada Allah dengan puasa dan doa siang malam, dan bertobat dari semua dosa. Dewasa ini umat Allah mungkin tidak benar-benar mengalami wabah belalang, tetapi mungkin jemaat mereka tertindih oleh kesulitan yang besar, dosa dan penyakit yang merusak keluarga demi keluarga (bd. 1Kor 11:30-32). Pola alkitabiah untuk menyelesaikan situasi seperti itu ialah para gembala dan kaum awam bersama-sama harus menyadari bahwa pertolongan, kuasa dan berkat Allah sangat kurang. Mereka harus kembali kepada Dia dengan kesungguhan, intensitas, pertobatan dan syafaat yang diterangkan oleh Yoel (ayat Yoel 1:13-14; 2:12-17).

(0.98) (Yl 2:18) (full: BELAS KASIHAN KEPADA UMAT-NYA. )

Nas : Yoel 2:18

Ketika umat Allah merendahkan diri mereka, mencari wajah-Nya di dalam doa dan berbalik dari cara-cara fasik mereka

(lihat cat. --> 2Taw 7:14),

[atau ref. 2Taw 7:14]

Allah mendengar dari sorga, memutarbalikkan hukuman-Nya, memperbaharui negeri itu dan mencurahkan berkat-Nya (ayat Yoel 2:18-20). Dengan kata lain, Allah menjawab doa-doa umat-Nya yang dipanjatkan dengan rendah hati dan yang datang dari hati yang bertobat. Lagi pula, doa yang tekun dan sungguh-sungguh untuk kebangunan rohani akan menghasilkan pencurahan Roh Allah atas umat-Nya (lih. ayat Yoel 2:28-32).

(0.98) (Yl 2:1) (jerusalem) Bagian ini mengenai Hari Tuhan, Yoe 1:15, dan kembali menggambarkan tulah belalang dengan membandingkan kawanan binatang itu dengan bala tentara yang menyerang, tidak tertahan.
(0.98) (Yl 3:9) (sh: Penuntasan zaman lama dan terwujudnya zaman baru (Rabu, 20 Juni 2001))
Penuntasan zaman lama dan terwujudnya zaman baru

Dosa telah menodai zaman lama yang penuh pemberontakan dan keagungan diri manusia. Manusia ciptaan ingin menempatkan diri setara dengan Sang Pencipta dan memunculkan sikap persahabatan dengan musuh Sang Pencipta untuk memberontak terhadap Sang Pencipta. Betapa hancurnya citra peta teladan Allah dalam diri makhluk ciptaan yang tertinggi ini. Namun sejarah perjalanan zaman lama masih bergulir dan bersamaan dengan zaman baru yang telah dimulai sejak kehadiran Tuhan Yesus dalam dunia. Penuntasan zaman lama adalah pada hari kedatangan-Nya.

Hujan berkat di hari TUHAN adalah terwujudnya zaman baru bagi seluruh umat-Nya. Merekalah pasukan Allah yang di dalam ketidakberdayaan dapat berkata: “Aku ini pahlawan!” (10). Segala bangsa dari segala penjuru akan berkumpul di Sion – Yerusalem dan menyaksikan umat-Nya menikmati masa penuaian yang penuh sukacita dan kemenangan sementara mereka mengikuti sidang penghakiman Allah (11-13). Inilah hari penentuan bagi umat-Nya dan bangsa-bangsa lain. Bangsa-bangsa yang mengagungkan dan mengandalkan kekuatan, kekayaan, dan ketangguhan panglima perang, akan dilumpuhkan-Nya dalam ketidakberdayaan (19). Segala dosa pemberontakan dipatahkan dan kehilangan kuasa-Nya, bertekuk lutut di bawah kaki pemerintahan-Nya (21). Namun umat-Nya akan bersorak menyambut-Nya karena Dialah benteng perlindungan yang memerintah selamanya (16, 20). Zaman baru yang telah dimulai sejak Yesus akan benar-benar terwujud secara sempurna dimana TUHAN memerintah selamanya sebagai Raja di atas segala raja bersama umat- Nya (17). Kota pemerintahan-Nya adakah kota yang kudus yang tidak mungkin dihampiri oleh orang-orang yang telah menolak-Nya. Pintu anugerah-Nya bagi yang belum menerima-Nya kini telah berakhir.

Renungkan: Yakinlah bahwa pergumulan zaman lama yang penuh dosa kejahatan dan pemberontakan akan berakhir, walaupun sementara ini kita harus tetap bergumul dalam dunia yang kita tumpangi ini. Bersiaplah menyambut terwujudnya zaman baru yang penuh sukacita dan kemenangan. Asahlah hidup Anda dengan kebenaran firman- Nya dan jadilah pahlawan iman di dalam ketidakberdayaan tubuh fana yang penuh dosa sampai tiba hari TUHAN.

Pengantar Kitab Ester

Kisah Ester terjadi di ibu kota kerajaan Persia – Susan – pada awal pemerintahan raja Ahasyweros (486-465 s.M.) yaitu setelah pemulangan bangsa Yehuda I (Ezr. 1-6) dan sebelum pemulangan II (Ezr. 7-10). Kisah ini menceritakan tentang rencana jahat untuk memusnahkan etnis Yahudi dari Kerajaan Persia. Persekongkolan itu digagalkan oleh Ester yang cantik dan berani yang telah menjadi permaisuri raja Ahasyweros. Kemenangan orang Yahudi ini sampai sekarang masih diperingati sebagai hari raya Purim

Penulis dan waktu penulisan Penulis kitab Ester tidak diketahui. Namun ketertarikannya pada asal mula dan perayaan hari raya Purim, nasionalisme yang tinggi dan pengetahuan yang mendalam tentang kerajaan Persia, tradisi, dan geografinya memberikan sedikit gambaran bahwa penulis kitab ini adalah orang Yahudi Persia yang hidup di Susan. Waktu penulisan kisah ini diperkirakan antara tahun 450 – 300 s.M. dengan tujuan menjelaskan asal mula perayaan Purim dan mengharuskan orang Yahudi untuk merayakannya (9:20-32).

Tema-tema utama Providensia Allah. Kitab Ester memberikan gambaran yang paling jelas tentang providensia Allah. Meskipun Allah tidak pernah disebutkan dalam kitab ini namun Ia berkarya melalui situasi, waktu, ‘kebetulan’, dan pilihan manusia untuk mencapai tujuan-Nya. Kitab Ester mengajar kita untuk melihat Allah yang tidak terlihat namun menyatakan diri-Nya melalui pasang surut kehidupan manusia dan peristiwa dunia, dan untuk memuji Dia karena pemeliharaan-Nya tidak pernah berhenti. Ketaatan dan ketidaktaatan. Perbandingan antara ketaatan dan ketidaktaatan dapat dijumpai dalam keseluruhan kitab ini. Dimulai dari ketidaktaatan Wasti dibandingkan dengan ketaatan Ester kepada Mordekhai pamannya, hingga ia berani menantang undang-undang raja (yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">4:11, 16; 5:1, 2). Tema ini juga dapat dilihat dalam diri Mordekhai yaitu ia menolak untuk menaati perintah Haman namun menaati perintah Ester (yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">4:17) dan taat melayani raja Persia serta kepentingan bangsanya (yang+berdekatan+dengan+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">10:3). Hidup sebagai umat Allah. Melalui kehidupan Mordekai, kita dapat melihat bahwa hidup sebagai kaum minoritas dan dalam negara yang sedemikian pluralis seperti Media-Persia bukanlah halangan untuk berkarya baik bagi bangsanya maupun bagi negara dimana ia tinggal.

(0.98) (Yl 3:17) (full: DIAM DI SION. )

Nas : Yoel 3:17-21

Kitab Yoel diakhiri dengan janji bahwa Yerusalem pada suatu hari akan dibebaskan dari musuh-musuhnya dan berkat Allah akan dicurahkan atas umat-Nya. Berkat ini pertama-tama terdiri atas Allah sendiri yang tinggal di antara umat-Nya serta menunjukkan kasih dan perhatian-Nya kepada mereka. Dengan kebinasaan orang fasik di antara semua bangsa Kerajaan Allah akan menang. Kesimpulan Yoel menunjukkan kepada Israel bahwa mereka yang tetap tidak bertobat akan menghadapi murka Allah, sedangkan mereka yang bertobat dan mencari Tuhan akan mengalami berkat-berkat-Nya dan memiliki masa depan penuh kemuliaan selama-lamanya.

(0.97) (Yl 1:14) (jerusalem: Adakanlah puasa yang kudus) Harafiah: Kuduskanlah puasa. Yang dimaksudkan mungkin: Umumkanlah puasa. Seruan serupa untuk bertobat dan bersembahyang terdapat dalam: Yoe 2:12-13, 15-17; bdk Yun 3:3-9. nabi Yoel menaruh perhatian khusus pada upacara-upacara semacam itu dan pada ibadat pada umumnya, Yoe 1:9,13,16; 2:14. Sikap ini berbeda sekali dengan sikap nabi Amos, Hosea, Mikha dan Yeremia, bdk Ams 5:21+. Tetapi juga nabi Yoel mengutamakan pertobatan hati, Yoe 2:13
(0.97) (Yl 2:28) (jerusalem) Nubuat ini (dalam naskah Ibrani: Yoe 3:1-5) mengenai akhir zaman. Hari Tuhan, menurut Yoe 2:30-31. Pada hari itu roh ilahi akan di curahkan, bdk Yeh 36:27+. Menurut wejangan Petrus yang termaktub dalam Kis 2:16-21+, nubuat itu mulai digenapi pada hari raya Pentakosta.
(0.97) (Yl 3:2) (jerusalem: lembah Yosafat) Yosafat berarti: TUHAN (YHWH) menghakimi, bdk Yoe 3:12. Nama itu adalah suatu lambang. Maksudnya: tempat Tuhan mengadakan penghakiman atas bangsa-bangsa, bdk Yer 25:31; Yes 66:16. Dalam Yoe 3:14 lembah itu disebut "lembah penentuan" Yoe 3:16 (bdk Yoe 3:11) menyarankan bahwa lembah itu terletak di dekat Yerusalem. tetapi tidak perlu lembah itu sama dengan lembah Yosafat (ialah lembah Kidron) dewasa ini, yang terletak di sini tenggara bait Allah. Sebab nama "lembah Yosafat" itu baru diberi pada abad keempat Masehi. Yoe 2:23,27; 3:1


TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA