Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 10 dari 10 ayat untuk yang akan menimpa AND book:42 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 21:34) (jerusalem: seperti suatu jerat) Var: Sebab seperti suatu jerat ia akan menimpa kamu...
(0.84) (Luk 21:36) (full: LUPUT DARI SEMUA YANG AKAN TERJADI ITU. )

Nas : Luk 21:36

Para pengikut Kristus harus waspada terhadap dosa dan berdoa agar kasih mereka bagi Kristus tidak akan luntur. Dengan demikian mereka boleh menerima kekuatan untuk bertekun dalam iman dan kebenaran dalam Yesus Kristus. Hanya dengan ketekunan semacam itulah mereka akan mampu untuk "luput" dari semua hal yang mengerikan yang menimpa dunia pada hari-hari terakhir

(lihat cat. --> 1Tes 1:10;

lihat cat. --> Wahy 3:10;

[atau ref. 1Tes 1:10; Wahy 3:10]

lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

Banyak orang percaya bahwa sarana untuk "luput" bagi mereka yang setia bertekun dalam doa adalah keangkatan gereja

(lihat cat. --> Yoh 14:3;

[atau ref. Yoh 14:3]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

(0.80) (Luk 13:1) (sh: Lima menit terlalu lama bagi Allah. (Senin, 27 Maret 2000))
Lima menit terlalu lama bagi Allah.

Orang Yahudi mempunyai pemahaman bahwa orang yang mengalami malapetaka dan bencana    adalah orang yang dosanya lebih besar dari orang yang tidak    mengalami bencana. Pemahaman ini salah! Sekalipun bencana dan    malapetaka diizinkan Allah menimpa orang atau bangsa tertentu    sebagai hukuman dosa mereka, tetapi semua itu tidak harus    dilihat sebagai hukuman  Allah.

Untuk mendapatkan pemahaman yang benar, kita harus beranjak    dari konsep dasar yang benar yaitu bahwa kita semua adalah orang    berdosa. Membanding-bandingkan dosa satu dengan yang lainnya    hanya akan membawa pada kesimpulan bahwa dosa ada tingkatannya.    Namun demikian hal ini tidak mengurangi fakta bahwa kita adalah    orang-orang berdosa yang harus dimurkai Allah. Yang mengherankan    bukanlah mengapa hanya beberapa orang menderita malapetaka dan    bencana, tetapi  mengapa tidak ada seorang pun yang akan luput    dari hukuman, walaupun tidak harus selalu berbentuk bencana dan    malapetaka. Sekalipun demikian Yesus menegaskan bahwa mereka    akan luput jika bertobat.

Menurut ajaran perumpaman pohon ara, manusia masih diberikan    perpanjangan waktu untuk bertobat (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">6-9). Dengan kata lain    manusia pasti akan mengalami hukuman, jika tidak bertobat. Allah    dapat menyelamatkannya kapan saja, tanpa menunda-nunda lagi dan    tidak membutuhkan waktu yang lama jika manusia mau percaya    kepada-Nya dan bertobat. Kebenaran ini digambarkan secara jelas    dalam peristiwa penyembuhan perempuan yang sudah dirasuk setan    selama 18 tahun pada hari Sabat (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">10-17). Bila kita mengamati    peristiwa penyembuhan nampaknya hanya peristiwa kecil. Perempuan    itu bukan orang yang terkenal. Namun, sesungguhnya hal ini    mengandung kebenaran yang   dalam dan indah, yang dibutuhkan    seluruh umat manusia dan nantinya memberikan pengaruh yang    sangat besar bagi seluruh kehidupan umat manusia. Hal ini    digambarkan oleh Yesus dalam perumpamaan biji sesawi dan ragi.

Renungkan: Bersyukurlah kepada Allah yang selalu siap dan akan    segera menyelamatkan manusia kapan saja jika kita mau memberikan    respons terhadap anugerah-Nya. Inilah yang dibutuhkan oleh semua    manusia di dunia ini yang hidup dalam waktu pinjaman.

(0.80) (Luk 17:20) (sh: Kerajaan Allah sudah datang! (Sabtu, 13 Maret 2004))
Kerajaan Allah sudah datang!

Mungkin Anda masih ingat berapa kali muncul nubuat-nubuat mengenai kedatangan Yesus kedua kali dalam dua dekade terakhir ini. Bukan hanya melanda manca negara, tetapi juga di Indonesia. Berita-berita ini menjadi isu yang hangat dan sangat menggairahkan. Walau tidak satu pun terbukti benar, banyak orang yang terkecoh olehnya. Tak sedikit orang yang menjadi goncang imannya.

Hari kedatangan Tuhan yang kedua kali tidak dapat diprediksi dengan melihat tanda-tanda lahiriah zaman ini (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20-21). Oleh sebab itu semua usaha untuk menandai dalam kalender kita akan berakhir sia-sia. Kerajaan Allah sebenarnya sudah datang di dunia ini (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21). Ia hadir pada setiap hati orang percaya. Orang percaya dan kehidupannya seharusnya menjadi bukti kehadiran kedaulatan dan pemerintahan Allah tersebut.

Yesus mengingatkan orang banyak bahwa akan ada banyak sikap terhadap kedatangan Anak Manusia. Ada orang yang dengan semangat mencari-cari tanda, menghitung-hitung hari kedatangan Anak Manusia itu (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22-23), namun mereka tidak akan menemukannya. Sebaliknya ada pula orang-orang yang tidak mempedulikan sama sekali hari kedatangan Anak Manusia itu. Mereka akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing, hidup dalam dosa, sama seperti orang-orang yang kemudian dibinasakan oleh air bah pada masa Nuh (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26-27) dan yang kemudian dimusnahkan oleh api dan belerang pada zaman Lot (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">28-29).

Justru, penghukuman seperti yang dialami oleh nenek-nenek moyang mereka akan menimpa mereka pada masa kini (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">30-37) apabila mereka tidak bertobat dan mencari Kerajaan Allah dengan sungguh-sungguh sebelum Anak Manusia benar-benar datang.

Renungkan: Hanya dengan menerima kehadiran Kerajaan Allah, yaitu merajakan Anak Manusia dalam hidup kita, kita akan dihindarkan dari penghukuman yang begitu dahsyat.

(0.79) (Luk 12:49) (sh: Api pemisahan dari Yesus (Sabtu, 28 Februari 2004))
Api pemisahan dari Yesus

Api di dalam Alkitab bisa melambangkan Roh Kudus yang membawa semangat menyala-nyala dalam hati orang percaya. Api juga bisa melambangkan kuasa Allah untuk memurnikan umat-Nya. Kelihatannya arti yang kedua inilah yang dipakai Yesus dalam pemberitaan-Nya di perikop ini.

Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi. Hal ini senada dengan apa yang Yohanes Pembaptis katakan tentang Yesus di bagian awal Injil Lukas ini. “Ia akan membaptis kamu dengan . . . api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya . . . debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">3:16-17)

Api pemisahan itu datang untuk memurnikan siapa milik Allah siapa yang bukan. Memang Yesus datang untuk menyelamatkan manusia, tetapi sekaligus untuk menyatakan penghukuman bagi mereka yang menolak-Nya. Api pemisahan itu merupakan penderitaan yang menimpa manusia. Orang percaya akan tetap pada percayanya, walau api penderitaan itu begitu dahsyat.

Yesus sendiri juga harus melalui baptisan api itu (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">12:50). Yesus menerima baptisan itu bukan karena Ia berdosa, tetapi justru untuk membuktikan bahwa Dia berasal dari Allah dan diutus Allah untuk menjadi agen pemurnian tersebut.

Akibat pemurnian tersebut akan terjadi pemisahan antara orang percaya dengan orang yang menolak untuk percaya. Yesus menguraikan pemisahan itu dengan ilustrasi perpecahan di antara keluarga (ayat yang+akan+menimpa+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">52-53). Gambaran keluarga yang terpecah sampai terjadi perlawanan di antara anggota keluarga sungguh mengerikan. Bukankah hal itu sudah terjadi ketika anggota keluarga yang bertobat harus dikucilkan dan bahkan dibunuh oleh anggota keluarga yang lain tidak percaya?

Renungkan: Apakah Anda sungguh-sungguh sudah menjadi milik Tuhan? Ingat, Tuhan tahu siapa milik-Nya!

(0.78) (Luk 8:22) (sh: Keselamatan atas kuasa alam (Selasa, 18 Januari 2000))
Keselamatan atas kuasa alam

Dalam sebuah perjalanan lewat udara, penumpang dikejutkan oleh pengumuman yang menghimbau aagar mereka duduk tenang dan segera mengenakan sabuk pengaman karena badai di udara. Keadaan yang terjadi di luar perkiraam itu menimbulkan kepanikan semua penumpang. Suasana tegang, gelisah, kuatir, dan takut bercampur menjadi satu. Seandainya salah satu penumpangnya adalah Anda, apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda pun akan merasakan hal yang sama. Dalam suasana seperti ini sangat sulit untuk tetap bersikap tenang dan percaya bahwa keadaan dapat dikendalikan oleh awak pesawat yang handal dan tahu bagaimana cara mengatasinya.

Keadaan yang sama dihadapi para murid Tuhan Yesus ketika perahu yang mereka tumpangi dilandai angin taufan dan badai kencang. Pada saat itu mereka berada bersama-sama Yesus dan mereka tahu bahwa Dia berkuasa atas jagad raya, termasuk alam tetapi kepanikan dan ketakutan tenggelam melilit mereka. Titik lemah para murid dalam peristiwa ini muncul dalam keraguan mereka terhadap keyakinan iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Iman mereka ditutupi oleh keraguan bahwa kekuatan dan keganasan alam tak dapat diatasi. Anggapan ini bukan saja telah mengesampingkan kuasa dan kedaulatan Yesus sebagai Tuan atas alam, tetapi juga peran-Nya sebagai Juruselamat atas hidup manusia. Para murid seharusnya percaya bahwa berada bersama Yesus memampukan mereka tetap bersikap tenang dan berpikir jernih menghadapi berbagai bentuk bencana, bukan sebaliknya. Bencana angin taufan itu hanyalah salah satu dari bencana-bencana lain yang pasti dialami dalam hidup selanjutnya.

Renungkan: Permasalahan yang dihadapi para murid sebenarnya masalah yang sering muncul dalam kehidupan kita juga. Bencana alam dapat menimpa tanpa dapat diduga. Peristiwa terjadinya gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, air pasang dlsb. biasanya meminta korban jiwa yang tidak sedikit. Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya manusia, yang tak mampu menahan amukan alam. Apapun bencana yang terajdi, kita tetap memiliki Tuhan yang berkuasa atas alam yang diciptakannya. Milikilah pengharapan di dalam-Nya, karena hanya Dia, Tuhan atas alam yang mampu memeberikan kedamaian dan ketenangan.

(0.66) (Luk 23:31) (full: KAYU HIDUP ... KERING. )

Nas : Luk 23:31

Jikalau Yesus yang tidak bersalah harus mati seperti itu, bagaimanakah ajal yang kelak menimpa Yerusalem yang berdosa?

(0.61) (Luk 13:1) (jerusalem) Tidak ada berita lain tentang kejadian ini, dan demikianpun halnya dengan apa yang disebut dalam Luk 13:4. Tetapi maksud Luk 13:1-5 jelas: Tidak ada hubungan langsung antara celaka dengan dosa (lihat Yoh 9:3); tetapi malapetaka yang menimpa bangsa dimaksudkan oleh Allah sebagai ajakan supaya orang bertobat.
(0.60) (Luk 17:37) (full: MAYAT ... BURUNG NASAR. )

Nas : Luk 17:37

Ayat ini menunjukkan kepastian hukuman terhadap mereka yang sudah mati rohani (bd. Mat 24:28; Wahy 19:17-18). Sepasti burung nasar mengerumuni mayat, sepasti itulah hukuman menimpa orang fasik ketika Kristus datang kembali.

(0.47) (Luk 20:18) (ende: Jang djatuh diatas batu itu)

Tafsiran agaknja: Orang Jahudi tjoba mengangkat dan membuang batu itu, tetapi batu itu terlalu berat sehingga djatuh menimpa mereka. "Jang ditimpa oleh batu itu". Kekuasaan Jesus djauh melebihi kekuatan para penentangnja. Dalam membuang "batu sendi" itu, batu berbalik djatuh diatas mereka.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA