Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 157 ayat untuk terletak di atas AND book:40 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 25:31) (jerusalem: di atas tahta kemuliaanNya) sekarang penggambaran mengenai kedatangan Kristus yang paling akhir di akhir zaman.
(0.98) (Mat 4:12) (sh: Pergumulan akhir tahun (Minggu, 31 Desember 2000))
Pergumulan akhir tahun

Dengan kemenangan-Nya atas pencobaan, Yesus memasuki pelayanan-Nya dengan 3 tindakan awal yang sangat indah. Pertama, Yesus kembali ke Galilea untuk memulai pelayanan-Nya bukan menghindari bahaya sebab penangkapan Yohanes menandakan bahwa pelayanan Yohanes sudah selesai. Kembalinya Yesus ke Galilea adalah keputusan yang tepat. Wilayah Galilea tidak luas namun penduduknya padat. Jumlah penduduk di desa yang terkecil saja mencapai 15.000 jiwa. Selain itu jalan-jalan sudah dibangun dengan baik. Penduduk Galilea juga terbuka kepada ide-ide baru. Ini memungkinkan bagi ajaran baru untuk didengar dan disambut. Strategi pelayanan Yesus ini sangat tepat dan sesuai kehendak-Nya (14-15). Kedua, pemanggilan murid-murid-Nya yang pertama merupakan pernyataan pola kerja Allah yang berbeda dengan manusia. Di dalam tradisi Yudaisme, para murid memilih gurunya sedangkan Yesus memanggil mereka yang Ia inginkan. Prinsip semua adalah anugerah-Nya mulai diperkenalkan dalam peristiwa ini. Ketiga, mukjizat yang dilakukan oleh Yesus menegaskan bahwa Ialah utusan Allah. Hal penting lainnya dari mukjizat Yesus adalah mukjizat tidak dibuat untuk meringankan pekerjaan-Nya namun bagi kepentingan orang lain karena itulah mukjizat yang dilakukan seringkali berupa penyembuhan dari penyakit dan kelemahan fisik. Ini semua dilakukan untuk menyatakan belas kasihan Allah kepada manusia.

Renungkan: Dasar tindakan Yesus yang indah ini terletak pada kehidupan pribadi yang kudus di hadapan Allah yang dimiliki-Nya sebelum Ia melakukan pelayanan-Nya. Karena itulah sebelum kita memasuki tahun 2001 hendaklah kita mohon kepada Allah untuk mengoreksi dan menyatakan kepada kita hal-hal apa yang harus kita perbaiki

sebelum kita menerima pelayanan dan tanggung jawab di tahun yang baru agar kita dapat melakukan semuanya dengan baik.

Bacaan untuk Minggu ke-1 sesudah Natal

Yeremia 31:10-13

Ibrani 2:10-18

Lukas 2:25-35

Mazmur 111

Lagu: Kidung Jemaat 345

(0.95) (Mat 8:1) (sh: Jika Tuan mau (Sabtu, 20 Januari 2001))
Jika Tuan mau

Argumentasi yang biasanya diajukan oleh orang tidak percaya adalah jika Allah berkuasa untuk menyembuhkan penyakit yang mendera manusia, maka Allah bukanlah Allah yang baik karena Ia tidak selalu melakukannya. Sebaliknya jika Ia tidak berkuasa menyembuhkan maka Ia bukanlah Allah. Ada sebagian Kristen yang menentang argumentasi ini dengan keyakinan bahwa mukjizat penyembuhan dari Allah dapat dialami siapa pun dan kapan pun asalkan mereka mempunyai iman yang besar. Namun sesungguhnya keyakinan mereka bermuara bukan kepada Yesus tetapi kepada diri sendiri. Kekuatan dan kuasa penyembuhan tidak lagi terletak pada pribadi dan kehendak Yesus, namun beralih kepada kekuatan keyakinan Kristen.

Tiga peristiwa mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus membantah kedua argumentasi di atas yang salah. Ketiga orang yang disembuhkan oleh Yesus dapat dikatakan tidak mempunyai iman yang sama. Orang yang sakit kusta imannya dapat dikatakan besar karena ia yakin bahwa Yesus dapat mentahirkannya. Perwira Kapernaum nampaknya mempunyai iman yang lebih besar sebab ia yakin bahwa Yesus tidak perlu hadir secara fisik untuk melakukan kehendak-Nya. Bagaimana dengan ibu mertua Petrus? Yesus menyembuhkannya walaupun tidak ada respons atau demonstrasi iman darinya. Berdasarkan fakta ini terlihat jelas bahwa mukjizat penyembuhan itu terjadi bukan karena besar kecilnya iman seseorang. Lalu karena apa? Hanya satu jawabannya, yaitu kehendak Yesus semata. Perhatikan tiga ungkapan yang menggambarkan kehendak Yesus untuk menyembuhkan yaitu Aku mau, jadilah engkau tahir (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">3); Aku akan datang menyembuhkan (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">7); Yesus pun melihat ibu mertua Petrus yang sakit maka dipegang- Nya tangan perempuan itu (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">14). Di samping itu mukjizat penyembuhan yang terjadi berfungsi sebagai penunjuk yang jelas tentang identitas dan karya Yesus (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">17). Demikianlah seharusnya pemahaman Kristen tentang mukjizat.

Renungkan: Bolehkah kita memohon mukjizat penyembuhan dari Allah? Boleh! Allah pun menghargai iman kita. Namun perlu diingat bahwa hubungan kita dengan Allah adalah anugerah-Nya, maka sikap yang tepat pada waktu kita memohon mukjizat adalah sikap yang rendah hati dan berserah kepada kehendak-Nya bukan memaksa atau menuntut. Sikap kita harus seperti orang yang sakit kusta `Jika Tuan mau'.

(0.91) (Mat 3:16) (jerusalem: langit terbuka) Sejumlah naskah menambah: bagiNya; artinya; di hadapan mataNya
(0.90) (Mat 10:32) (full: MENGAKUI AKU DI DEPAN MANUSIA. )

Nas : Mat 10:32

"Mengakui" (Yun. _homologeo_) Kristus berarti mengakui Dia sebagai Tuhan atas kehidupan kita, dan dengan terus terang mengakui Dia sebagai Tuhan di hadapan orang lain bahkan di hadapan mereka yang menentang Dia, cara dan prinsip-Nya.

(0.86) (Mat 27:2) (ende: Pilatus)

Namanja genap "Pontius Pilatus". Ia wakil pemerintahan Romawi atas Judea dari tahun 26 sampai tahun 56. Pangkatnja disebut "Prokurator", jang dapat diterdjemahkan dengan "gubenur" atau "wali negeri". Orang Jahudi "menjerahkan" Jesus kepadanja sebab di daerah-daerah djadjahan hanja pemerintah Romawi berhak mendjatuhkan hukuman mati dan melaksanakannja. Mereka biasa menjalibkan pendjahat-pendjahat sedangkan orang Jahudi biasa meradjamnja.

(0.86) (Mat 18:8) (jerusalem: menyesatkan engkau) Harafiah: menjadi batu sandungan bagimu. Artinya menyebabkan orang berdosa, tersesat. Atas dasar kesamaan kata ini Mat 18:8-9 (sudah dipakai dalam Mat 5:29-30 juga) disisipkan di sini, meskipun kurang sesuai dengan konteks yang terganggu olehnya
(0.86) (Mat 27:35) (jerusalem: membuang undi) Sejumlah naskah menambah: supaya genaplah apa yang dikatakan oleh nabi: Mereka membagi-bagikan pakaianKu di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubahKu (Maz 22:19). Ini sebuah sisipan yang diambil dari Yoh 19:24.
(0.86) (Mat 14:22) (sh: Kebutuhan untuk berdoa (Senin, 7 Februari 2005))
Kebutuhan untuk berdoa

Yesus mengambil waktu untuk berdoa secara pribadi kepada Allah. Yesus naik ke atas bukit seorang diri (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">23). Jika Yesus merasa doa merupakan bagian penting dalam pelayanan-Nya, siapakah kita sehingga masih memandang remeh doa?

Murid-murid berada beberapa mil jauhnya dari pantai. Malam gelap. Meski berada di bukit tidak ada kemungkinan Yesus melihat dengan jelas situasi murid-murid. Tetapi, apakah Yesus tidak tahu keadaan murid-murid yang sedang diombang-ambing gelombang? Yesus tahu. Itulah sebabnya Ia segera mendatangi murid-murid yang sedang berjuang melawan gelombang. Ketika melihat ada manusia berjalan di atas air, wajar saja jika murid-murid berteriak hantu. Yesus menyatakan diri-Nya dengan ungkapan penting Allah dalam PL yakni `Inilah Aku' (ego eimi 27). Istilah ini bukan hanya identifikasi diri tetapi penyingkapan ke-Allah-an Yesus.

Untuk memastikan bahwa Yesuslah yang dilihat murid-murid, Petrus memberanikan diri menyapa-Nya (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">28). Petrus meminta Yesus memerintahkannya untuk datang kepada-Nya dengan berjalan di atas air. Permintaan Petrus dikabulkan Yesus (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">29), Petrus berjalan di atas air mengalami kuasa Yesus. Petrus berjalan di atas air bergelombang. Sesaat kemudian timbul ketakutannya. Petrus meragukan perintah Yesus dan kuasa Yesus yang sudah dialaminya, meski sesaat. Dalam situasi demikian tidak ada cara lain kecuali berteriak memohon pertolongan Yesus. `Tuhan, tolonglah aku!'

Inilah doa Petrus. Singkat dan mendesak. Uluran tangan Yesus menyelamatkan Petrus. Yesus menegur Petrus yang sesaat menjadi goyah iman (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">31), gelombang menjadi reda, murid-murid menyembah-Nya. Goncangan dan gelombang kehidupan adalah latihan iman dan kesempatan untuk berdoa. Tak satu kejadian pun dalam hidup kita luput dari perhatian dan kasih-Nya.

Renungkan: Dalam doa kita akan mengalami lebih nyata pengakuan iman bahwa `Yesus adalah Anak Allah'.

(0.85) (Mat 24:30) (full: ANAK MANUSIA ITU DATANG. )

Nas : Mat 24:30

Ayat ini mengisahkan Kristus yang akan datang di udara setelah masa kesengsaraan besar dan terjadinya tanda-tanda alam. Ia akan datang untuk menghukum orang fasik (Wahy 19:11-20:3), membebaskan umat-Nya yang setia dan menegakkan kebenaran di atas muka bumi (Wahy 20:4). Semua orang Kristen, baik yang masih hidup maupun telah mati yang telah diambil dari bumi pada saat keangkatan gereja

(lihat cat. --> Yoh 14:3;

[atau ref. Yoh 14:3]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA),

akan datang kembali bersama Kristus pada kedatangan-Nya dengan kuasa dan kemuliaan-Nya

(lihat cat. --> Wahy 19:14).

[atau ref. Wahy 19:14]

"Tanda" dalam ayat ini barangkali adalah Kristus sendiri yang datang di atas awan-awan kemuliaan, dikelilingi terang yang cemerlang.

(0.85) (Mat 2:4) (full: IMAM KEPALA DAN AHLI TAURAT )

Nas : Mat 2:4

Imam-imam kepala merupakan para pelayan Bait Allah yang bertanggung jawab atas penyembahan; para ahli Taurat adalah orang yang menyalin nas Alkitab pada zaman pascapembuangan. Mereka dilatih untuk mengajarkan dan menerapkan hukum PL dan dianggap ahli dalam soal Taurat (Mat 22:35). Kedua golongan ini membentuk Sanhedrin, atau badan legislatif Yahudi dan Mahkamah Agama. Badan ini terdiri atas 70-71 orang yang bertugas mengawasi urusan kewargaan dan keagamaan orang Yahudi. Mereka diberikan kewenangan cukup banyak di bawah pemerintah Romawi.

(0.85) (Mat 10:34) (sh: Dua kutub yang bertolak-belakang. (Minggu, 18 Januari 1998))
Dua kutub yang bertolak-belakang.

Para malaikat di padang Efrata mengumumkan:"Yesus datang untuk membawa damai sejahtera, di antara orang yang berkenan kepada-Nya." Tetapi Yesus juga berkata,"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan membawa pedang pemisah". Apakah Yesus tidak berkenan pada ikatan kesatuan keluarga? Justru Dia menghendaki. Buktinya, Allah telah melaksanakan kesatuan itu di taman Eden, pada Adam dan Hawa.Yesus tidak berkenan pada ikatan kesatuan yang: 1) mengutamakan kesatuan di atas yang lain, 2) mengisolasi diri, tidak menjadi berkat bagi orang lain, 3) merasa aman tanpa Allah, 4) mencuri kemuliaan Allah. Ingatlah, Allah telah mendobrak kesatuan menara Babel dalam Perjanjian Lama.

Kesatuan karena salib. Yesus berkenan pada kesatuan keluarga anak-anak Allah yang menempatkan Dia secara benar, menjadi yang utama, menjadi Raja dan Tuhan di atas segalanya. Melalui jalan salib orang-orang percaya dipersatukan. Yesus menyamakan diri dengan murid-murid-Nya Penghargaan atas murid-murid-Nya patut mendorong kita orang-orang percaya untuk bangga dan setia melayani Dia dengan segenap hati dan pikiran kita. Bila semangat kita kendur dalam pelayanan, itu pertanda bahwa kita kurang mensyukuri kasih karunia Allah yang sedemikian besar. Hanya dengan bertelut di bawah kaki salib-Nyalah, kita boleh diperbarui kembali. Kembali kepada kasih yang mula-mula, kembali pada penyerahan diri sepenuh, kembali pada perenungan tentang harga yang begitu mahal yang telah Tuhan berikan bagi nyawa kita yaitu nyawa-Nya sendiri.

Renungkan: Tidak ada penyataan kemuliaan Allah lebih besar selain kedatangan dan pengorbanan-Nya di dalam diri Yesus Kristus.

Doa: Kiranya salib Kristus beroperasi mempersatukan umat Kristiani dalam era globalisasi ini. Kiranya segala ambisi dan kepentingan kelompok ditundukkan dan kemuliaan Allah yang ditinggikan dan dijunjung.

(0.84) (Mat 8:28) (sh: Yesus peduli dan berkuasa (Rabu, 19 Januari 2005))
Yesus peduli dan berkuasa

Kita seringkali diperhadapkan pada dilema mengenai kepedulian dan kemampuan/kuasa. Orang yang peduli seringkali tidak memiliki kekuatan atau kuasa untuk memberi pertolongan. Akan tetapi, orang yang memilikinya justru sama sekali tidak peduli.

Kita bersyukur bahwa Allah kita bukanlah Allah yang seperti ini. Dua perikop ini merupakan bagian dari serangkaian mukjizat yang dilakukan Yesus di dalam pelayanan-Nya sebagai Mesias (pasal terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">8-9). Di ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">28 kita dapat melihat bahwa Yesus sengaja hadir di Gadara melewati jalan ke pekuburan. Padahal tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu karena di situ ada dua orang yang kerasukan roh-roh jahat. Mereka sangat berbahaya. Akan tetapi, Yesus justru datang dan menemui mereka. Kenyataan ini saja tidak mungkin tidak menyentuh hati kita. Yesus datang ke tempat yang tidak ingin didatangi siapa pun untuk menemui orang-orang yang tidak ingin didekati siapa pun. Bukan hanya itu, Yesus langsung dengan otoritas-Nya mengusir roh-roh jahat yang merasuk kedua orang itu (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">32). Roh-roh jahat tunduk kepada kuasa Yesus. Tindakan-Nya itu menunjukkan bahwa Dia peduli dan berkuasa. Pada perikop kedua, bukan hanya dalam masalah fisik Yesus peduli dan berkuasa menolong. Dia juga peduli atas masalah rohani manusia dengan mengampuni dosa orang lumpuh tersebut (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">9:6).

Otoritas Yesus atas penyakit, roh-roh jahat, dan alam memanggil orang untuk mengakui otoritas-Nya atas hidup mereka. Melalui mukjizat-mukjizat-Nya, Ia menyatakan diri sebagai satu-satunya Tuhan yang berdaulat atas hidup manusia, satu-satunya yang dapat menyelamatkan hidup kita dari segala belenggu yang mengikat dan menghancurkan hidup kita. Sungguh indah, bukan? Ia peduli, Ia datang, dan Ia memulihkan.

Ingat: Apa pun permasalahan hidup Anda, jangan pernah ragukan Yesus. Ia sanggup menolong Anda dan Ia mau melakukannya.

(0.84) (Mat 5:33) (sh: Antara kata dan hati (Minggu, 4 Januari 1998))
Antara kata dan hati

Sumpah bertujuan untuk mengukuhkan kebenaran dan meneguhkan kebohongan. Manusia Yahudi menggolongkan sumpah ke dalam dua hal. Pertama, kalau menyebut nama Allah, sumpah itu mengikat dan mengharuskan orang yang bersumpah untuk menepatinya. Kedua, kalau sumpah itu tidak atas nama Yerusalem atau nama Allah -- misalnya atas nama langit dan bumi, atau atas nama kepalanya sendiri disebut tidak mengikat, sehingga orang itu tidak harus menepatinya. Tuhan Yesus menentang anggapan tersebut. Hidup tidak dapat dibagi dalam dua bagian: bagian yang di dalamnya ada Allah dan bagian yang di dalamnya tidak ada Allah. Allah selalu ada dan hadir. Bersumpah atau tidak bersumpah Allah terlibat menyaksikan semua tingkah laku manusia. Karena itu kata dan hati tidak boleh dipisah. Pengikut Kristus harus memiliki integritas hati dan kata.

Keadilan dan kasih. Kehidupan orang percaya, sering terjebak dalam dualisme, di gereja kudus dan di luar gereja boleh semaunya. Dualisme seperti ini salah total sebab manusia yang dualistis hidup dalam kepalsuan. Sikap demikian bisa jadi berhubungan erat dengan kesalahan menafsirkan arti perintah Tuhan. Hukum mata ganti mata, gigi ganti gigi seringkali ditafsirkan seolah Allah menginginkan balas membalas dalam kehidupan manusia. Tetapi maksud firman itu ialah agar orang yang bersalah diperlakukan dengan adil, tidak dijatuhi hukuman lebih berat atau lebih ringan. Di lain pihak, pengikut Kristus sadar bahwa kejahatan tidak dapat diatasi oleh kekerasan hukum tetapi oleh kekuatan kasih. Sambil berusaha menegakkan hukum, pengikut Kristus berupaya untuk mengalah menahan diri (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">39), bermurah hati (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">40-42), bergantung pada kasih karunia Allah (ayat terletak+di+atas+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">43-44). Kelakuan sosial Kristen adalah kelakuan yang memberlakukan sikap Kristus sendiri.

Renungkan: Bukankah kita yang telah menerima kasih Allah dalam Kristus sadar bahwa hanya kasih dapat merubah hidup?

Doa: Di tengah hidup yang penuh kepalsuan dan kekerasan, berilah kekuatan untuk hidup benar dan mengasihi.

(0.84) (Mat 24:3) (jerusalem: kedatanganMu) Kata Yunaninya (parusia) berarti: kehadiran. Tetapi dalam dunia Yunani-Romawi kata itu telah menjadi istilah khusus dengan arti: kunjungan resmi seorang raja atau penguasa di tempat tertentu. Orang Kristen mengambil alih istilah khusus itu dan memindahkannya kepada kedatangan Kristus yang mulia, bdk 1Ko 15:23+. Istilah itu sendiri tidak terikat pada kedatanganNya yang paling akhir; dapat juga diterapkan pada setiap pernyataan kekuasaan yang dengannya Kristus mendirikan kerajaan Mesias (Gereja) di atas reruntuhan agama Yahudi; bdk Mat 16:27-28. Dalam Mat 24:3 ini Matius jelas menunjuk bahwa kedua pokok itu digabungkan satu sama lain (tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia).
(0.84) (Mat 4:1) (sh: Siapa takut? (Sabtu, 30 Desember 2000))
Siapa takut?

Pernyataan awal perikop ini (1) menekankan pentingnya percobaan bagi persiapan Yesus menjalankan misi-Nya. Mengapa? Karena Ia segera memulai khotbah-Nya, mewartakan Kerajaan Allah sekaligus Dia sebagai Raja. Sebagai Raja, Yesus haruslah seorang pemenang atas kekuatan setan dan sifat kemanusiaan-Nya. Yesus telah menang atas percobaan. Mengapa kemenangan-Nya atas pencobaan penting? Kita akan melihat inti dari tiap-tiap pencobaan.

Pencobaan pertama ditujukan kepada sifat fisik Yesus sebagai manusia. Ia lapar dan membutuhkan makanan. Mengapa tidak membuat roti saja? Kristus menjawab dengan mengutip Ul. 8:3. Inti dari respons Yesus adalah Ia mengakui bahwa manusia adalah mahluk hidup yang berjasmani. Namun manusia melebihi binatang sebab ia mempunyai sifat rohani yang dapat mengontrol sifat jasmaninya. Kehendak Allahlah yang harus mengatur pilihan manusia, bukan kebutuhan atau pun keinginan fisik. Pencobaan kedua ini sangat pelik. Setelah puasa 40 hari, Yesus lapar dan sangat lemah secara fisik. Dalam kondisi yang demikian Iblis muncul untuk mencobai-Nya. Sangat wajar jika Yesus karena menuruti kondisi fisiknya meragukan kasih Allah. Iblis mencoba menggunakan keraguan yang mungkin menyerang Yesus dengan pertanyaan yang menjebak (6). Respons Yesus yang mengutip Ul. 6:6 menyatakan dengan tegas bahwa manusia tidak boleh mencobai Allah melainkan harus mempercayai- Nya. Pencobaan ketiga juga sangat pelik. Iblis menawarkan kekuasaan atas seluruh kerajaan dunia dengan cara mudah, untuk mencobai belas kasihan Yesus atas manusia. Dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan tragedi akan menjadi lebih baik jika Yesus menjadi raja. Yesus menolak Iblis sebab hanya Allah yang patut disembah. Kehendak Allah yang harus menjadi otoritas mutlak dalam kehidupan manusia. Sesuatu yang nampaknya baik tidak dapat menggoyahkan ketaatan-Nya kepada Allah.

Renungkan: Kemenangan Yesus mengukuhkan Dia sebagai Raja sekaligus memberi jaminan kemenangan atas pencobaan bagi mereka yang tinggal di dalam-Nya. Ia memberikan penghiburan dan pengharapan bahwa Ia mengetahui setiap pergumulan kita melawan dosa, sebab Ia pernah mengalami dan Ia akan memberikan pertolongan. Karena itu siapa takut?

(0.84) (Mat 27:35) (full: MENYALIBKAN DIA. )

Nas : Mat 27:35

Inilah tahap ketujuh dari penderitaan Yesus. Di bukit Golgota balok salib yang melintang diletakkan di tanah dan Yesus dibaringkan di atasnya. Kedua lengan-Nya direntangkan di atas balok salib dan paku besi yang persegi dipakukan melalui telapak (atau pergelangan) tangan-Nya sampai jauh ke dalam kayu, pertama tangan yang kanan kemudian tangan yang kiri. Setelah itu Kristus diangkat dengan bantuan tali atau tangga, balok salib yang melintang diikatkan atau dipakukan pada tiang salib dan sebuah penyanggah untuk tubuh-Nya dipasang pada salib itu. Akhirnya, kaki-Nya direntangkan dan dipakukan pada salib itu dengan paku lebih besar. (Tahap kedelapan dari penderitaan Kristus diuraikan dalam

lihat cat. --> Mat 27:39).

[atau ref. Mat 27:39]

(0.83) (Mat 5:4) (full: ORANG YANG BERDUKACITA. )

Nas : Mat 5:4

"Berdukacita" artinya merasa sedih atas kelemahan kita sendiri karena tidak mampu memenuhi standar kebenaran Allah dan kuasa kerajaan-Nya (ayat Mat 5:6; 6:33). Itu juga berarti berdukacita karena hal-hal yang menyedihkan hati Allah, berbagi rasa dengan Allah dan ikut berduka bersama-Nya atas dosa, kebejatan, dan kekejaman yang tampak di dunia (Kis 20:19;

lihat cat. --> Luk 19:41;

lihat cat. --> 2Pet 2:8).

[atau ref. Luk 19:41; 2Pet 2:8]

Mereka yang berdukacita terhibur ketika menerima "kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rom 14:17) dari Allah Bapa.

(0.83) (Mat 24:30) (jerusalem: tanda Anak Manusia) Menurut pujangga-pujangga Gereja "Tanda" itu ialah Salib Kristus. Tetapi barangkali maksudnya: Kristus sendiri yang melalui kemenanganNya dalam umat Kristen menyatakan bahwa benar-benar dibangkitkan dan mulia (penglihatan rohani)
(0.83) (Mat 6:6) (full: ... BERDOALAH ... DI TEMPAT TERSEMBUNYI. )

Nas : Mat 6:6

Setiap anak Tuhan sebaiknya memiliki tempat di mana ia dapat sendirian dengan Allah. Jikalau tempat semacam itu tidak ada, maka berdoa secara tersembunyi tidak dapat dilaksanakan untuk waktu yang lama atau secara teratur. Yesus memiliki tempat semacam itu (Mat 14:23; Mr 1:35; Luk 4:42; 5:16; 6:12). Doa yang dipanjatkan di tempat tersembunyi ini sangat penting:

  1. (1) pada pagi hari untuk menyerahkan hari itu kepada Allah;
  2. (2) pada malam hari untuk mengucapkan syukur atas kemurahan-Nya;
  3. (3) pada saat Roh Kudus mendorong kita untuk berdoa. Bapa kita berjanji untuk memberikan pahala secara terang-terangan dengan doa yang dikabulkan, dengan kehadiran-Nya yang khusus, dan dengan kehormatan sejati untuk kekekalan

    (lihat cat. --> Mat 6:9

    [atau ref. Mat 6:9]

    mengenai Allah sebagai Bapa kita).


TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.43 detik
dipersembahkan oleh YLSA