(1.00) | (1Tim 6:3) |
(full: AJARAN YANG SESUAI DENGAN IBADAH.
) Nas : 1Tim 6:3 Setiap berita yang tidak berasal dari Tuhan Yesus dan tidak disertai panggilan yang sungguh-sungguh untuk hidup saleh dan kudus adalah injil yang berbeda dari yang disajikan dalam PB. |
(0.99) | (1Tim 4:16) |
(full: KARENA DENGAN BERBUAT DEMIKIAN ENGKAU AKAN MENYELAMATKAN DIRIMU DAN SEMUA ORANG YANG MENDENGAR ENGKAU.
) Nas : 1Tim 4:16 Menjalankan kehidupan yang kudus (ayat 1Tim 4:12), tetap peka terhadap pekerjaan dan karunia Roh Kudus (ayat 1Tim 4:14), mengajarkan ajaran yang benar (ayat 1Tim 4:13,15-16), memelihara iman (1Tim 6:20; 2Tim 1:13-14; lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA) dan memperhatikan kehidupan rohani pribadi (ayat 1Tim 4:16) adalah lebih dari sekadar tanggung jawab pelayanan bagi Timotius. Semuanya ini penting bagi keselamatannya sendiri (yang seka-rang dan yang kemudian: lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN) dan bagi mereka yang dilayani olehnya (bd. 2Tim 3:13-15). |
(0.99) | (1Tim 2:8) |
(full: DI MANA-MANA ORANG LAKI-LAKI BERDOA DENGAN MENADAHKAN TANGAN YANG SUCI.
) Nas : 1Tim 2:8 Dalam penyembahan umum gereja PB, rupanya sudah biasa doa diucapkan dengan suara keras (lih. Kis 4:24-31; bd. Ezr 3:12-13). Agar berkenan kepada-Nya, doa harus dipanjatkan oleh mereka yang hidupnya kudus dan benar di hadapan Allah, yaitu dengan "tangan yang suci". |
(0.98) | (1Tim 6:20) |
(full: PELIHARALAH APA YANG TELAH DIPERCAYAKAN.
) Nas : 1Tim 6:20 Untuk keempat kalinya, Paulus menugaskan Timotius untuk menjaga iman yang telah dipercayakan kepadanya (1Tim 1:18-19; 4:6-11; 6:13-16; 1Tim 6:20). Bahasa Yunaninya berarti "memelihara deposito" dan menunjuk kepada kewajiban suci untuk mengamankan milik berharga yang telah dipercayakan kepada seseorang. Injil Kristus telah diserahkan kepada kita oleh Roh Kudus (2Tim 1:14; 3:16). Kita harus memberitakan Injil sepenuh yang murni dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (Kis 2:4), selalu sedia untuk mempertahankan kebenaran-kebenaran berharga itu bila diserang, diputarbalikkan atau disangkal. |
(0.97) | (1Tim 1:18) |
(sh: Iman, hati nurani, dan perjuangan (Sabtu, 8 Juni 2002)) Iman, hati nurani, dan perjuanganIman, hati nurani, dan perjuangan. Paulus, sebagai rasul atas perintah Allah sendiri (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1), yang telah beroleh kasih karunia begitu mengherankan dari Tuhan Yesus Kristus (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:14), sekarang memberikan tugas kepada anaknya yang sah dalam iman, Timotius (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1;18). Latar belakang dari bagian surat ini memberitahukan kita bahwa tugas yang disampaikan Paulus ini merupakan tugas yang penting dan harus Timotius kerjakan dengan sungguh-sungguh. Paulus juga mengingatkan Timotius bahwa dirinya menjadi pelayan Tuhan berdasarkan nubuat, yaitu peneguhan Roh Kudus atas panggilan Timotius melalui sesama orang percaya, termasuk Paulus sendiri (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">18b). Tugas itu adalah "memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni" (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">18b). Kata kerja Yunani yang diterjemahkan menjadi "memperjuangkan" di sini mempunyai arti harfiah mengabdi sebagai prajurit. Perjuangan itu, seperti yang akan kita lihat pada nas-nas selanjutnya, adalah memelihara jemaat yang Allah telah percayakan kepadanya. Untuk dapat melakukannya, Paulus menunjuk pada iman dan hati nurani yang murni sebagai syarat utama. Kedua hal ini, sebelumnya telah disebutkan Paulus, akan menimbulkan kasih (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:5). Setelah kasih, maka dalam kasih karunia Allah, iman dan hati nurani yang murni itu akan menimbulkan kerelaan untuk berjuang. Hati nurani (syneidesis) di dalam surat I Timotius berarti kesadaran yang mendasari terwujudnya perilaku yang sesuai dengan etika Kristiani (bdk. tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:9-11, 3:9). Himeneus dan Aleksander adalah contoh orang-orang yang melayani, namun kandas imannya karena menolak memelihara hati nurani yang murni (ayat 19-20). Menyerahkan mereka kepada Iblis adalah tindakan disiplin yang terakhir, untuk membawa pada penyesalan dan pertobatan (bdk. 1Kor. 5:2). Renungkan: Tiap bentuk pelayanan yang Kristen lakukan, dari menjadi sukarelawan/wati juru masak untuk kegiatan gereja sampai menjadi ketua sinode, semuanya menuntut keseriusan untuk melihatnya sebagai suatu perjuangan. Semuanya juga menuntut Kristen untuk setia menjaga kemurnian hati nurani dan perilaku yang dihasilkannya. |
(0.97) | (1Tim 2:1) |
(sh: Iman, hati nurani, dan perjuangan (Minggu, 9 Juni 2002)) Iman, hati nurani, dan perjuanganIman, hati nurani, dan perjuangan. Paulus, sebagai rasul atas perintah Allah sendiri (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1), yang telah beroleh kasih karunia begitu mengherankan dari Tuhan Yesus Kristus (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:14), sekarang memberikan tugas kepada anaknya yang sah dalam iman, Timotius (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1;18). Latar belakang dari bagian surat ini memberitahukan kita bahwa tugas yang disampaikan Paulus ini merupakan tugas yang penting dan harus Timotius kerjakan dengan sungguh-sungguh. Paulus juga mengingatkan Timotius bahwa dirinya menjadi pelayan Tuhan berdasarkan nubuat, yaitu peneguhan Roh Kudus atas panggilan Timotius melalui sesama orang percaya, termasuk Paulus sendiri (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">18b). Tugas itu adalah "memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni" (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">18b). Kata kerja Yunani yang diterjemahkan menjadi "memperjuangkan" di sini mempunyai arti harfiah mengabdi sebagai prajurit. Perjuangan itu, seperti yang akan kita lihat pada nas-nas selanjutnya, adalah memelihara jemaat yang Allah telah percayakan kepadanya. Untuk dapat melakukannya, Paulus menunjuk pada iman dan hati nurani yang murni sebagai syarat utama. Kedua hal ini, sebelumnya telah disebutkan Paulus, akan menimbulkan kasih (ayat tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:5). Setelah kasih, maka dalam kasih karunia Allah, iman dan hati nurani yang murni itu akan menimbulkan kerelaan untuk berjuang. Hati nurani (syneidesis) di dalam surat I Timotius berarti kesadaran yang mendasari terwujudnya perilaku yang sesuai dengan etika Kristiani (bdk. tempat+yang+maha+kudus+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:9-11, 3:9). Himeneus dan Aleksander adalah contoh orang-orang yang melayani, namun kandas imannya karena menolak memelihara hati nurani yang murni (ayat 19-20). Menyerahkan mereka kepada Iblis adalah tindakan disiplin yang terakhir, untuk membawa pada penyesalan dan pertobatan (bdk. 1Kor. 5:2). Renungkan: Tiap bentuk pelayanan yang Kristen lakukan, dari menjadi sukarelawan/wati juru masak untuk kegiatan gereja sampai menjadi ketua sinode, semuanya menuntut keseriusan untuk melihatnya sebagai suatu perjuangan. Semuanya juga menuntut Kristen untuk setia menjaga kemurnian hati nurani dan perilaku yang dihasilkannya. |
(0.97) | (1Tim 3:15) |
(full: JEMAAT ... TIANG PENOPANG DAN DASAR KEBENARAN.
) Nas : 1Tim 3:15 Gereja harus menjadi dasar dari kebenaran Injil. Gereja meneguhkan dan memelihara kebenaran yang dinyatakan oleh Kristus dan para rasul dengan menerima serta menaatinya (Mat 13:23), menyimpannya dalam hati (Mazm 119:11), memberitakannya sebagai Firman kehidupan (Fili 2:16), membelanya (Fili 1:16), serta menunjukkan kuasanya dalam Roh Kudus (Mr 16:15-20; Kis 1:8; 4:29-33; 6:8). |
(0.95) | (1Tim 4:14) | (jerusalem: penumpangan tangan) Penumpangan tangan merupakan suatu upacara menyerahkan salah satu rahmat atau karunia, Ibr 6:2; dapat juga sebuah berkat saja, Mat 19:15, atau cara menyembuhkan orang sakit, Mat 9:18 dsj; Mar 6:5; 7:32; 8:23-25; 16:18; Luk 4:40; 13:13; Kis 9:12,17; 28:8, dan lagi upacara untuk memberikan Roh Kudus kepada mereka yang sudah dibaptis. Kis 1:5+; akhirnya penumpangan tangan merupakan juga upacara guna menguduskan orang bagi jabatan kegerejaan tertentu, Kis 6:6; 13:3, seperti dalam ayat ini dan dalam 1Ti 5:22+; 2Ti 2:6. Mulai dengan saat yang disinggung Paulus Timotius secara tetap mempunyai karunia, sebuah "Karisma" ilahi 1Ko 12:1+, yang oleh karenanya Timotius memangku jabatannya. Mengenai peranan "nabi-nabi" dalam hal itu, bdk 1Ti 1:18. Ada yang menterjemahkan bagian kalimat ini sbb: penumpangan tangan untuk menjadi penatua. |
(0.95) | (1Tim 4:1) |
(full: ADA ORANG YANG AKAN MURTAD.
) Nas : 1Tim 4:1 Roh Kudus dengan jelas telah menyatakan bahwa di waktu kemudian akan muncul kemurtadan dari iman pribadi terhadap Kristus (lihat art. KEMURTADAN PRIBADI) dan kebenaran Alkitab (bd. 2Tes 2:3; Yud 1:3-4).
|
(0.68) | (1Tim 1:9) |
(ende: Kaum tak kudus) jang belum dibenarkan dan tetap melalaikan atau menolakkan hubungan dengan Kristus. |
(0.66) | (1Tim 4:13) |
(ende: Membatjakan) Itulah suatu istilah lazim dalam lingkungan "sinagoga", maksudnja: membatjakan dalam perkumpulan ibadat resmi suatu fasal dari Kitab Kudus serta menerangkannja. |
(0.65) | (1Tim 1:4) |
(ende: Dongengan) Jang dimaksudkan agaknja tjeritera-tjeritera orang Jahudi tentang Malaekat-malaekat dan roh-roh diangkasa, atau hal-hal lainnja jang tidak termasuk Kitab Kudus. Tjeritera-tjeritera jang demikian dapat dibatja dalam perpustakaan Jahudi kuno. |
(0.65) | (1Tim 5:10) |
(ende: Membasuh kaki para orang kudus) Itu tentu sebagai tanda penghormatan kepada orang-orang seiman itu, menurut tjontoh dan pesanan Jesus dalam Indjil. Ingatlah Yoh 13:4-15. Bdl. pula Luk 7:44. |
(0.65) | (1Tim 4:14) |
(ende: Kurnia Roh) Itu disini tidak berarti suatu kurnia Roh kudus atau suatu kekuasaan untuk sementara, seperti jang dibitjarakan dalam 1Ko 12 sampai 1Ko 14, melainkan disini suatu kekuasaan jang menetap. Diduga dan agak pasti, bahwa kekuasaan itu ialah kekuasaan keuskupan. Menurut 2Ti 1:6 tahbisan keuskupan diberi kepadanja oleh penumpang tangan Paulus, berdasarkan suatu pernjataan dari Roh Kudus jang istimewa. Ingatlah pula 1Ti 1:18. Penumpang tangan para orang tua-tua tentu sadja dilakukan sebagai tanda persetudjuan dan penjaksian. |
(0.64) | (1Tim 1:18) |
(ende: Pesanan) Ada hubungannja dengan ungkapan jang sama dalam 1Ti 1:3 dan 1Ti 1:5 "Pernjataan kenabian". Tentu sadja pernjataan Roh Kudus dengan perantara saudara-saudara jang diberi kurnia kenabian. Agaknja sama seperti pernah diberikan tentang Barnabas dan Paulus dalam Kis 13:2. |
(0.64) | (1Tim 3:16) |
(ende: Ia) Menurut naskah purba dengan "Ia" disini dimaksudkan Kristus, sebagai rahasia iman jang terwudjud didalamNja. Itu tjukup terang pula dari isi kalimat-kalimat itu. |