(1.00) | (Mat 15:8) |
(full: PADAHAL HATINYA JAUH DARI PADA-KU.
) Nas : Mat 15:8 Lihat cat. --> Mr 7:6. [atau ref. Mr 7:6] |
(0.98) | (Mat 13:12) | (jerusalem) Orang yang sikap hatinya baik akan memperoleh penyempurnaan Perjanjian Baru, bdk Mat 5:17,20, kecuali apa yang sudah mereka peroleh melalui Perjanjian Lama, sedangkan orang yang sikap hatinya tidak baik akan kehilangan apa yang mereka miliki, ialah hukum Yahudi yang pada dirinya akan menjadi usang. |
(0.92) | (Mat 5:8) |
(full: ORANG YANG SUCI HATINYA.
) Nas : Mat 5:8 "Yang suci hatinya" adalah mereka yang telah dibebaskan dari kuasa dosa oleh kasih karunia Allah dan kini berusaha tanpa tipu daya untuk menyenangkan hati Allah dan memuliakan Dia dan menjadi sama seperti Dia.
|
(0.92) | (Mat 5:7) |
(full: ORANG YANG MURAH HATINYA.
) Nas : Mat 5:7 "Yang murah hatinya" penuh belas kasihan dan rasa iba terhadap orang menderita, baik karena dosa maupun karena dukacita. Orang yang murah hati itu sungguh ingin mengurangi penderitaan itu dengan menuntun orang itu kepada Kristus sehingga ia dapat menerima kasih karunia dan pertolongan Allah (bd. Mat 18:23-35; Luk 10:30-37; Ibr 2:17). Dengan menunjukkan kemurahan kepada orang lain, kita sendiri "akan beroleh kemurahan". |
(0.88) | (Mat 23:28) |
(full: DI SEBELAH LUAR ... BENAR.
) Nas : Mat 23:28 Yesus melanjutkan kecaman-Nya terhadap para pemimpin agama dan pengkhotbah pada zaman itu yang perilakunya di depan umum tampak benar, tetapi hatinya penuh kemunafikan, kesombongan, hawa nafsu, dan kefasikan. Mereka itu seperti halnya kuburan yang dicat, luarnya indah dan menarik tetapi dalamnya penuh dengan segala kebusukan dan kejahatan. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai guru-guru palsu ini, lihat art. GURU-GURU PALSU. |
(0.88) | (Mat 26:10) | (jerusalem: perbuatan yang baik) Orang Yahudi membedakan dua macam "perbuatan yang baik", ialah; "sedekah" dan "jasa amal". Jasa amal ini dianggap lebih bernilai sedekah; termasuk ke dalam jasa amal antara lain penguburan orang mati. Jadi perempuan ini melakukan "jasa amal" yang lebih berharga dari sedekah (Mat 26:11), sebab menyiapkan penguburan Yesus. Rupanya Yesus berpendapat bahwa perempuan itu dalam lubuk hatinya menyadari makna perbuatannya, Mat 26:12. |
(0.85) | (Mat 15:21) |
(sh: Kecil berbeda dengan kerdil. (Jumat, 13 Maret 1998)) Kecil berbeda dengan kerdil.Kecil berbeda dengan kerdil. Pemimpin yang berbelas kasihan. Tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia bukanlah untuk melakukan mukjizat (bdk. Mrk. 1:38). Ia datang untuk menggenapi kehendak Allah. Hati-Nya tergerak melihat penyakit yang diderita umat-Nya. Hati-Nya tersentuh oleh belas kasihan melihat banyak orang kelaparan. Keteladanan Tuhan ini penting bagi para pemimpin mana pun di dunia ini. Begitu banyak saudara kita yang menderita, yang mengharapkan belas kasihan dari pemimpin yang mereka harapkan. Kristen sepatutnya menjadi contoh utama agar dunia melihat hidup seorang pemimpin yang peka akan kebutuhan sesama yang patut diteladani. Doa: Supaya para pemimpin Bangsa kami tahu arti kepemimpinannya. |
(0.83) | (Mat 19:30) |
(full: YANG TERDAHULU AKAN ... TERAKHIR.
) Nas : Mat 19:30 Yang dimaksudkan dengan "yang terdahulu" itu ialah orang yang karena kekayaan, pendidikan, kedudukan, atau bakat mereka dihormati oleh dunia dan kadang-kadang juga oleh gereja. "Yang terakhir" adalah mereka yang tidak dikenal dan dipandang tidak penting. Pada zaman yang akan datang, "banyak orang" yang dipandang sebagai pemimpin besar di gereja tidak akan memperoleh kedudukan yang berarti, dan banyak orang yang tidak dikenal akan diangkat untuk memperoleh kedudukan yang mulia (bd. 1Kor 15:41-42). Hal ini terjadi karena Allah tidak menilai orang dari penampilan yang lahiriah, melainkan dari kesungguhan hati, kesucian, dan kasih dalam hatinya (1Sam 16:7). Bacalah kisah tentang janda miskin (Mr 12:42-44) dan Maria dari Betania (Mat 26:7-13) untuk memperoleh sikap Kristus terhadap orang dari kalangan rakyat biasa. |
(0.83) | (Mat 5:27) |
(sh: Kristen dan kemerosotan moral masyarakat (Jumat, 5 Januari 2001)) Kristen dan kemerosotan moral masyarakatKristen dan kemerosotan moral masyarakat. Sehari- harinya masyarakat Indonesia disuguhi sinetron- sinetron yang bertemakan perselingkuhan, seks bebas, pengagungan harta, dan kekerasan, demi tercapainya suatu tujuan; perempuan muda dengan pakaian super ketat di jalanan dan situs pornografi di internet; fakta pelecehan hukum demi melindungi kepentingan penguasa dan orang kaya: orang yang salah menjadi benar; dan penindasan rakyat kecil demi keuntungan bisnis. Semua itu membuat hal-hal yang tabu menjadi halal. Tindakan main hakim sendiri dan demonstrasi yang destruktif dipilih sebagai sarana pelampiasan hidup yang tertindas. Kemerosotan moral telah melanda masyarakat. Kristen sebagai garam dan terang dunia harus mempunyai kualitas moral sesuai standar Allah, karena itu Kristen harus menolak segala bentuk dosa secara radikal (ayat 29-30). Dalam hukum masyarakat, berzinah adalah dosa sebab ia menggunakan orang lain hanya sebagai obyek seks. Bagi Allah imajinasi seksual pun termasuk zinah sebab ia memandang orang hanya sebagai obyek seksual. Padahal Kristen harus memandang manusia sebagai pribadi yang berharga. Perceraian yang disahkan secara hukum sebenarnya adalah penyimpangan terhadap ketetapan Allah dan pengkhianatan janji kesetiaan antara suami istri. Dalam masyarakat dimana hukum dilecehkan dan penguasa sulit dipercaya, kejujuran Kristen dalam perkataan harus tetap ditegakkan. Bagi Kristen, perkataan adalah hutang yang harus dibayar. Walaupun prinsip mata ganti mata dalam PL menetapkan batas pembalasan sebagai peraturan yang adil. Namun standar Yesus adalah tidak memperlakukan orang lain berdasarkan apa yang adil namun berdasarkan apa yang baik. Bahkan Kristen harus mengasihi musuhnya dan berdoa bagi mereka yang menganiaya, seperti Allah juga memberikan berkat kepada orang jahat (ayat 45). Dengan kata lain Kristen harus meneladani Allah. Renungkan: Kemerosotan moral dalam masyarakat bukan merupakan peluang bagi Kristen untuk berkompromi ataupun merendahkan standar moralnya. Sebaliknya Kristen harus semakin giat memperlihatkan kepada masyarakat standar moral yang sesuai dengan kehendak Allah melalui kehidupan Kristennya, agar masyarakat sadar bahwa apa yang disuguhkan kepada mereka bukan sesuatu yang wajar dan biasa, namun suatu dosa yang dibenci Allah. |
(0.83) | (Mat 16:13) |
(sh: Antara pendapat dan sikap. (Minggu, 15 Maret 1998)) Antara pendapat dan sikap.Antara pendapat dan sikap. Siapakah Anak Manusia itu? Petrus mengakui dengan sejujurnya bahwa Tuhan Yesus, Mesias, Anak Allah yang hidup=F6! Petrus telah memanfaatkan waktu-waktu bersama Yesus untuk untuk mengenal Tuhan. Tidak semua orang dapat tiba pada kesimpulan yang Petrus ucapkan. Petrus yang keras, punya banyak pengalaman oleh karena usianya, adalah Petrus yang mata hatinya dibukakan oleh Roh Kudus. Roh Kudus melembutkan hati dan mengokohkan pengalaman rohani dan materinya pada satu kesimpulan bahwa Mesias itu sudah datang dan berada bersama-sama manusia (bdk. Yoh. 1:14). Roh Kudus adalah harapan banyak Kristen agar setiap manusia di bumi ini dibukakan hatinya untuk melihat terang di dalam Kristus. Mengikuti teladan Tuhan. Yesus datang kedunia ini untuk menebus kita dengan jalan kematian-Nya di kayu salib. Ketika itu diberitakan-Nya, Petrus menentang. Tidak dapat diterima oleh akal Petrus bahwa Mesias, Anak Allah yang hidup, akan mati. Petrus tidak menangkap bahwa kematian untuk Tuhan bukan berarti kekalahan atau kegagalan. Kematian-Nya justru menalahkan maut dan dosa. Renungkan: ikut serta dalam kematian-Nya berarti pula ikut ambil bagian dalam kehidupan-Nya. |
(0.81) | (Mat 3:6) | (jerusalem: dibaptis) Upacara baptisan (membenamkan orang ke dalam air) melambangkan pembersihan atau pembaharuan. Upacara itu lazim dalam agama-agama dahulu dan juga dalam agama Yahudi (baptisan kaum proselit; kaum Eseni). Baptisan Yohanes memang diambil dari upacara yang lazim, tetapi berbeda dengannya karena tiga ciri khas: Baptisan Yohanes tidak lagi berupa pembasuhan rituil, tetapi melambangkan pembersihan rohani dan akhlak, Mat 3:2,6,8,11; Luk 3:10-14; baptisan Yohanes tidak terulang, sehingga berupa sebuah inisiasi; baptisan Yohanes berhubung dengan akhir zaman dengan memasukkan orang ke dalam kalangan mereka yang menaruh harapan hangat akan kedatangan Mesias tidak lama lagi dan yang karenanya merupakan sebuah antisipasi jemaat Mesias, Mat 3:2,11; Yoh 1:19-34. Baptisan Yohanes memang mengerjakan sesuatu, meskipun bukan sebuah sakramen, oleh karena baptisan Yohanes bergantung pada penghakiman Allah di masa depan dan pada diri Mesias. Api Mesias akan membersihkan atau membakar habis orang, sesuai dengan sikap hatinya, dan hanya Mesias membaptis "dalam Roh Kudus". Mat 3:7,10-12 Baptisan Yohanes itu masih dilaksanakan oleh murid Yesus. Yoh 4:1-2, sampai saat diganti dengan upacara baru yang diadakan Yesus, Mat 28:19; Kis 1:5; Mat 28:19; Kis 1:5; Mat 28:19; Kis 1:5+; Rom 6:4+. |
(0.81) | (Mat 3:1) |
(sh: Pembuka jalan yang menggetarkan. (Sabtu, 27 Desember 1997)) Pembuka jalan yang menggetarkan.Pembuka jalan yang menggetarkan. Cara dan pola hidup berbeda. Yohanes Pembaptis berbeda dari pemimpin agama lainnya. Sementara banyak yang rakus, egois dan mencari sanjungan, ia hanya mencari yang memperkenan Allah. Penampilannya berbeda karena hatinya istimewa. Hal itu menjadi daya tarik kuat bagi banyak orang. Apabila orang sungguh menguduskan Tuhan dan rencana-Nya dalam hidupnya, pasti akan unik hidupnya. Renungkan: Ketika Ia datang sebagai Juruselamat orang dituntut bertobat. Terlebih lagi menjelang kedatangan-Nya sebagai Tuhan dan Raja di atas segala raja! Doa: Hidupku banyak dipengaruhi dan diwarnai orang lain daripada oleh-Mu, Tuhan. Ampuni dan tolongku untuk bertobat. |
(0.81) | (Mat 5:27) |
(sh: Etika seksual radikal. (Jumat, 3 Januari 1998)) Etika seksual radikal.Etika seksual radikal. Penyelesaian radikal. Tuhan Yesus tidak menasihati untuk memotong tangan mencungkil mata. Tangan (perbuatan) kita danharus benar, dan mata (penglihatan atau prinsip hidup) harus jernih. Karunia Tuhan yang baik bisa membawa kebinasaan bila tidak disikapi dan dihayati di dalam prinsip firman Tuhan. Seperti diungkapkan dalam pemberkatan nikah, Tuhan menginginkan komitmen seumur hidup dari pasangan yang menikah. Janganlah pernikahan kudus dan indah yang Tuhan persatukan itu menjadi rusak karena zinah. Renungkan: Pisau Allah bukan sekadar memotong tetapi mengeluarkan yang salah demi menumbuh??-peliharakan yang benar. |
(0.81) | (Mat 15:1) |
(sh: Otoritas Allah atau tradisi? (Rabu, 12 Maret 1998)) Otoritas Allah atau tradisi?Otoritas Allah atau tradisi? Menyembah dengan bibir, bukan dengan hati. Tuhan Yesus menentang para ahli Taurat. Ia menegur dengan perumpamaan sebagai bangsa yang menyembah Tuhan dengan bibir bukan dengan hati. Semua peraturan yang ditafsirkan dari Taurat Musa hanya diucapkan di bibir. Hatinya sama sekali tidak tersentuh. Sebaliknya, semua peraturan yang mereka pikirkan dan renungkan, yang bersumber dari hati yang jahat dan kotor, dijadikan tradisi yang mengatur kehidupan umat. Menyembah Tuhan dengan benar haruslah bersumber pada pengenalan manusia akan Tuhan. Dan, ini keluar dari ketulusan dan kesungguhan seseorang untuk merenungkan firman-Nya. |
(0.81) | (Mat 17:17) |
(full: YANG TIDAK PERCAYA DAN SESAT.
) Nas : Mat 17:17 Ayat ini mencerminkan penilaian yesus terhadap murid dan gereja yang gagal melayani orang lain dengan kuasa Kerajaan Allah (lihat art. KERAJAAN ALLAH).
|
(0.80) | (Mat 5:1) |
(sh: Kebahagiaan Sejati (Sabtu, 7 Januari 2017)) Kebahagiaan SejatiDalam khotbahnya, Yesus mengajarkan kepada semua orang, termasuk para murid (1-2), tentang siapa yang disebut berbahagia. Yakni, orang yang miskin secara rohani karena mereka memiliki Kerajaan Allah (3). Allah akan senantiasa memerintah dan memelihara hidupnya. Orang yang sangat berduka atas dosa-dosanya (4, bdk. Mzm. 51), akan mendapatkan penghiburan dari Tuhan, berupa anugerah pengampunan baginya (lih. 1Yoh. 1:9; Yes. 1:18). Orang yang lemah lembut (5). Mereka memiliki kerendahan dan kelembutan hati seperti Yesus. Kelak mereka akan memiliki, bahkan memerintah bersama-sama Yesus atas bumi yang baru (Why. 20-22; Mzm. 37:11). Orang yang kelaparan dan haus akan kebenaran (6). Mereka akan mencari dan menemukan Allah sebagai satu-satunya sumber kebenaran yang sanggup memuaskannya. Orang yang murah hati (7). Mereka berjiwa pengampun dan berbelas kasihan kepada orang yang menderita. Kepadanya Allah akan menyatakan kemurahan-Nya yang berlimpah-limpah (lih. Kel. 34:6-7a). Orang yang hatinya disucikan oleh Allah (8). Sebab mereka bisa memiliki persekutuan yang intim dengan Allah dan mengalami-Nya ("melihat-Nya") dalam pergumulan hidup yang riil. Orang yang berdamai dengan sesamanya (9) dan membawa orang lain berdamai dengan Allah. Mereka inilah yang disebut sebagai anak-anak Allah. Orang yang mengambil bagian dalam kehidupan Yesus dan para nabi-Nya. Mereka berani menanggung cela, aniaya, dan fitnah (10-11). Tuhan tentu tahu untuk memberikan upah yang sepadan baginya di surga (12). Kita diingatkan bahwa kebahagiaan yang sejati bukan masalah fisik atau materi, melainkan rohani. Sumber kebahagiaan yang sejati itu berasal dari Tuhan. Dunia mungkin menawarkan kebahagian. Namun sifatnya sementara dan terbatas. Menjadi orang yang berbahagia perlu mawas diri dan selalu mengevaluasi diri, apa atau siapa yang kita kejar dalam hidup ini? Marilah kita mengejar hal-hal rohani lebih dari hal-hal jasmani atau materi. [RH] Baca Gali Alkitab 1 Khotbah di Bukit adalah ajaran iman dan panduan hidup bagi orang-orang percaya. Dalam ajaran itu, umat Allah dipanggil melakukan 10 Jalan Kebahagiaan. Dengan mempraktikkan hal itu, diharapkan setiap orang percaya menjadi terang dan garam dunia. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa: |
(0.80) | (Mat 9:35) |
(sh: Komitmen untuk ikut Tuhan (Selasa, 26 Januari 2010)) Komitmen untuk ikut TuhanJudul: Komitmen untuk ikut Tuhan
Demonstrasi Yesus lewat pengajarannya yang berotoritas dan kuasa
penyembuhan-Nya yang luar biasa bukan hanya untuk menyatakan
bahwa Dialah Allah yang perkasa. Lebih dari itu, Dia adalah
Allah yang hadir ke dalam dunia untuk menyatakan kasih dan
pertolongan Allah atas manusia yang menderita dibelenggu dosa
dan berbagai kelemahan. Ungkapan "seperti domba yang tidak
bergembala" dikutip dari Perjanjian Lama (Bil. 27:17; Hanya milik Allah yang sudah ditebuslah yang bisa menjadi alat Allah yang kudus untuk memenangkan dunia yang dibelenggu dosa ini kembali kepada Allah. Yesus mempersiapkan para murid, yang kelak disebut gereja, untuk hal ini. Gereja perlu, pertama-tama memiliki hati Kristus yang peduli dan penuh kasih. Gereja harus bersumber dan bersandar pada kuasa-Nya yang dahyat untuk mendemonstrasikan kasih Allah tersebut lewat pemberitaan Injil dan uluran tangan kepedulian akan sakit penyakit dan berbagai penderitaan manusia berdosa. Maukah Anda dipersiapkan menjadi alat anugerah-Nya? |
(0.80) | (Mat 12:22) |
(sh: Yesus melucuti kebobrokan sang penjebak (Jumat, 2 Februari 2001)) Yesus melucuti kebobrokan sang penjebakYesus melucuti kebobrokan sang penjebak. Mukjizat penyembuhan orang buta dan bisu yang kerasukan setan mengundang dua macam respons dari dua golongan yang berbeda. Pertama, respons takjub dari orang banyak yang menyaksikan bagaimana Yesus menyembuhkan orang tersebut, sehingga muncul pernyataan bahwa sepertinya Yesus adalah Anak Daud. Pernyataan ini mengandung makna bahwa Yesus sepertinya adalah Mesias yang dinantikan. Sebaliknya respons kedua datang dari orang Farisi. Mereka mengatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Orang Farisi yang seharusnya lebih tahu bahwa setan hanya dapat diusir dalam nama Tuhan, justru tidak melihatnya seperti orang banyak.
Yesus tahu apa yang dipikirkan orang Farisi dan
segera memberikan jawaban melalui beberapa
ilustrasi yang logis untuk menyatakan siapa Diri-
Nya dan siapa orang Farisi. (ayat 1) Ia memakai
ilustrasi tentang kerajaan, kota, dan rumah tangga
yang terpecah-pecah pasti akan hancur (ayat Menyaksikan keajaiban dan keagungan perbuatan Yesus dapat menghantar seseorang kepada dua respons: pertama, menolak dan salah tafsir; kedua, semakin mengenal Yesus dan mengalami persekutuan yang indah dengan Dia. Renungkan: Ketika seseorang mencobai-Nya, justru kebobrokan dirinya sendiri yang akan ditelanjangi. |
(0.80) | (Mat 13:1) |
(sh: Mengerti kebenaran-Nya adalah anugerah (Senin, 5 Februari 2001)) Mengerti kebenaran-Nya adalah anugerahMengerti kebenaran-Nya adalah anugerah. Banyak Kristen datang beribadah, namun ketika mereka meninggalkan ruang ibadah, apakah dengan pengertian yang sama? Ada yang hanya mendengar namun sibuk dengan pikirannya sendiri; ada yang mendengar tetapi tidak mengerti; ada yang mendengar tetapi kemudian menafsirkannya sendiri; ada juga yang sungguh- sungguh mendengar dan mengerti kebenarannya. Tempat yang sama, nas Alkitab yang sama, dan pengkhotbah yang sama, tidak menentukan jemaat yang hadir mendapatkan pengertian yang sama pula. Mengapa demikian? Mengerti kebenaran firman-Nya adalah anugerah, yang dinyatakan bagi mereka yang mau terbuka kepada kebenaran-Nya. Inilah yang dijelaskan Yesus ketika murid-murid-Nya menanyakan mengapa Ia memakai metode perumpamaan. Banyak orang berbondong-bondong datang, tetapi seperti nubuat nabi Yesaya bahwa mereka mendengar dan melihat namun tidak mengerti. Bukan karena Ia tidak mau menyatakan kebenaran kepada mereka, tetapi karena mereka yang mengeraskan hati, sehingga mereka tidak bertemu dengan kebenaran itu, yakni Yesus sendiri. Zaman kini banyak orang berbondong-bondong mencari gereja, tetapi berapa banyak yang sungguh-sungguh mau terbuka kepada kebenaran firman-Nya, sehingga ia mengerti, percaya, dan menyimpan kebenaran itu dalam hatinya? Bukan orang-orang yang secara fisik hadir di gereja yang dapat mengerti kebenaran-Nya, tetapi anugerah pengertian dinyatakan bagi Kristen yang haus akan kebenaran. Arti perumpamaan seorang penabur adalah bahwa tidak semua orang yang menerima kebenaran kemudian akan berakar, bertumbuh, dan menghasilkan buah. Firman kebenaran itu harus dimengerti (diterima); diresapi (berakar); dihayati sehingga mempengaruhi pola pikir, perilaku, gaya hidup (bertumbuh); dan dipertahankan sampai menghasilkan berlipatganda (berbuah). Pergumulan, masalah, kesulitan, kekuatiran, dan segala bentuk tantangan akan merupakan ujian bagi Kristen, apakah Kristen sanggup berakar, bertumbuh, dan kemudian berbuah di tengah dunia yang menentang kebenaran. Renungkan: Mengerti kebenaran-Nya adalah anugerah. Milikilah sikap terbuka untuk mengerti dan kemudian mengizinkan kebenaran itu mengubah hidup Anda, maka hidup Anda akan berbuah berlipatganda. |
(0.80) | (Mat 13:1) |
(sh: Tiap orang dapat kesempatan (Jumat, 5 Februari 2010)) Tiap orang dapat kesempatanJudul: Tiap orang dapat kesempatan Tokoh dalam perumpamaan ini hanya satu, yaitu se-orang penabur yang menaburkan benih. Benihnya ada yang jatuh di pinggir jalan, tetapi kemudian habis dimakan burung. Ada juga yang jatuh di tanah berbatu-batu, bisa tumbuh tetapi tidak bisa berakar karena tanahnya tipis. Lalu ada yang jatuh di tengah semak duri, bisa tumbuh tetapi kemudian mati karena terhimpit semak yang tumbuh lebih subur. Namun ada yang tumbuh di tanah yang subur hingga berbuah berpuluh kali lipat. Meski jatuh di tanah berbeda, tiap benih yang ditebarkan punya potensi untuk bertumbuh. Meski ada yang tidak punya kesempatan untuk tumbuh, tetapi ada yang bisa menghasilkan panen. Walau ada juga yang hanya sekadar tumbuh. Maka Yesus memperingatkan pendengar-Nya bahwa perumpamaan ini memerlukan penafsiran yang saksama: "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (ayat 9). Tentu saja setiap orang punya telinga. Namun Yesus mengisyaratkan bahwa yang diperlukan untuk memahami perumpamaan ini bukan sekadar mendengar. Butuh sikap memperhatikan. Benih itu adalah firman tentang Kerajaan Sorga (ayat 19), yang diberitakan kepada semua orang. Tanah adalah hati manusia, yang memutuskan bagaimana merespons benih itu. Semua orang punya kesempatan untuk mendengar firman. Perlu waktu untuk bertumbuh dan menghasilkan buah, selain harus melalui masa yang sulit. Namun kita melihat bahwa si penabur tidak pilih-pilih tanah. Tanah seperti apa pun mendapat kesempatan untuk menerima benih. Begitu pun seharusnya sikap kita dalam mengabarkan firman kepada orang lain. Jangan karena kita, ada orang yang tidak beroleh kesempatan untuk mendengar firman. |