(1.00) | (Ob 1:13) |
(endetn: tjelakanja) diperbaiki. Tertulis: "tjelaka mereka". |
(0.99) | (Ob 1:7) |
(endetn: mereka jang makan) diperbaiki. Tertulis: "rotimu". |
(0.95) | (Ob 1:19) |
(ende) Seluruh umat Jahwe (mereka: Israil dan Juda) kembali dari pembuangan dan dipulihkan dalam negerinja sendiri jang meluas. |
(0.95) | (Ob 1:16) |
(ende) Allah bitjara kepada orang2 Israil(kamu). Mereka "minum" artinja: disiksa. Sekalian bangsa kafir jang menjiksa Israil akan disiksa djuga pada Hari Jahwe dan dibinasakan. |
(0.95) | (Ob 1:3) |
(full: KEANGKUHAN HATIMU.
) Nas : Ob 1:3 Teks :
|
(0.95) | (Ob 1:19) | (jerusalem: Maka orang-orang Tanah Negeb...) Terjemahan lain: Maka mereka akan memilih Tanah Negeb, pegunungan Esau, Daerah Bukit tanah orang Filistin. |
(0.94) | (Ob 1:5) |
(full: JIKA ... PENCURI ... DATANG KEPADAMU.
) Nas : Ob 1:5-6 Telah menjadi kebiasaan orang Edom untuk menjarah, merampok dan membunuh orang lain; kini mereka akan mengalami hal yang sama karena Allah mengirim bangsa lain untuk melawan mereka. |
(0.94) | (Ob 1:11) |
(full: BERDIRI DI KEJAUHAN.
) Nas : Ob 1:11-14 Teks :
|
(0.93) | (Ob 1:1) |
(full:
) Penulis : Obaja Tema : Hukuman atas Edom Tanggal Penulisan: + 840 SM Latar Belakang Penulis kitab yang pendek ini ialah seorang nabi bernama Obaja; di dalam kitab ini, keturunan dan keterangan lain tentang hidupnya tidak diberikan. Nama "Obaja" cukup umum, dan berarti "hamba Tuhan"; 12 atau 13 orang dalam Alkitab memakai nama ini (mis. 1Raj 18:3-16; 2Taw 17:7; 2Taw 34:12-13). Apakah Obaja yang menulis kitab ini disebut di lain tempat dalam PL tergantung pada tanggal nubuatnya. Karena tidak disebutkan seorang raja, kita tidak mengetahui dengan pasti tanggal penulisan kitab ini. Satu-satunya fakta sejarah yang disinggung dalam teksnya ialah saat orang Edom bersukacita atas suatu penyerbuan Yerusalem, dan bahkan ikut serta dalam menjarahnya (ayat Ob 1:11-14); akan tetapi, tidak jelas penyerbuan mana terhadap Yerusalem yang dimaksudkan Obaja. Ada lima penyerbuan penting sepanjang zaman PL:
Sebagian besar ahli percaya bahwa Obaja bernubuat pada masa (2) atau (5). Kebinasaan Yerusalem oleh Nebukadnezar kelihatannya kurang mungkin dari keduanya karena tidak disebut tentang kebinasaan seluruh Yerusalem atau diangkutnya penduduknya ke dalam pembuangan. Nabi yang lain ketika mengacu kepada kebinasaan Yerusalem selalu memperkenalkan musuh itu sebagai Nebukadnezar dan Babel, bukan hanya "orang-orang luar" dan "orang-orang asing" (ayat Ob 1:11). Demikianlah peristiwa yang mengakibatkan nubuat Obaja sangat mungkin yang kedua di atas, ketika pasukan Filistin dan Arab menjarah Yerusalem. Menjelang terjadinya peristiwa ini, orang Edom (yang dikuasai Yerusalem) telah berhasil membebaskan diri (2Taw 21:8-10). Sukacita mereka atas kejatuhan Yerusalem tidak lama sesudah itu dapat dipahami. Karena masa pemerintahan Yoram adalah 848-841 SM, dan karena penjarahan Yerusalem telah terjadi ketika Obaja menulis, maka 840 SM merupakan tanggal yang mungkin bagi penulisan kitab ini. Sebagian dari latar belakang nubuat ini mengingatkan kembali pada Kej 25:19-34; Kej 27:1--28:9 yaitu persaingan berkepanjangan di antara Esau (bapak orang Edom) dan Yakub (bapak ke-12 suku Israel). Sekalipun kita membaca dalam kitab Kejadian tentang perdamaian kedua saudara ini (Kej 33:1-20), kebencian di antara keturunan mereka sering kali menimbulkan pertempuran sepanjang sejarah alkitabiah (bd. Bil 20:14-21; 1Sam 14:47; 2Sam 8:14; 1Raj 11:14-22). Sesuai dengan sejarah permusuhan mereka, orang Edom bersukacita karena kesulitan Yerusalem. Tujuan Kitab nubuat ini ditulis
Obaja menubuatkan hasil akhir dari tindakan Allah: bagi orang Edom -- kebinasaan; bagi umat Allah Israel -- pembebasan pada hari Tuhan yang akan datang. Survai Kitab Obaja terdiri atas dua bagian utama. Di dalam bagian pertama (ayat Ob 1:1-14), Allah mengungkapkan melalui sang nabi ketidaksenangan-Nya dengan Edom dan menuntut pertanggungjawaban karena dosa-dosa mereka, khususnya dosa kesombongan (karena perlindungan geografis) dan dosa sukacita atas jatuhnya Yehuda. Hukuman Allah yang diramalkan akan mendatangi mereka, dan sang nabi tidak menawarkan harapan untuk penangguhan berdasarkan ajakan untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan; mereka akan dimusnahkan untuk selama-lamanya (ayat Ob 1:10). Bagian kedua (ayat Ob 1:15-21) bernubuat tentang kedatangan hari Tuhan ketika Edom dan semua musuh Allah akan dibinasakan, sedangkan umat Allah diselamatkan dan kerajaan-Nya menang. Ciri-ciri Khas Empat ciri utama menandai nubuat Obaja.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Walaupun PB tidak secara langsung mengacu kepada Obaja, sengketa di antara Esau dan Yakub yang mendasari kitab ini juga diuraikan dalam PB. Paulus menunjuk kepada persaingan Esau-Yakub dalam Rom 9:10-13, tetapi melanjutkannya dengan mengingatkan kita akan berita pengharapan Allah: semua yang bertobat dari dosa-dosa mereka, Yahudi atau bukan Yahudi, dan berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan (Rom 10:9-13; Rom 15:7-12). |
(0.93) | (Ob 1:10) |
(full: DILENYAPKAN UNTUK SELAMA-LAMANYA.
) Nas : Ob 1:10 Obaja menubuatkan bahwa orang Edom akan dibinasakan sama sekali karena kekerasan dan kekejaman mereka (bd. ayat Ob 1:16,18), sedangkan Yehuda akan dipulihkan dan kerajaan Allah akan menang (ayat Ob 1:17,19,21). Pada tahun 582 SM, empat tahun setelah Yerusalem dihancurkan, orang Edom nyaris punah oleh serbuan pasukan Babel dan dipaksa hidup di bagian selatan Yehuda. Pada tahun 70 M setelah Yerusalem dibinasakan Roma, mereka tidak disebut-sebut lagi. |
(0.93) | (Ob 1:15) |
(full: AKAN DILAKUKAN KEPADAMU.
) Nas : Ob 1:15 Obaja menubuatkan bahwa Allah akan membalas Edom dan semua bangsa lainnya sesuai dengan perlakuan mereka terhadap orang lain; prinsip yang sama berlaku bagi orang percaya PB (lihat cat. --> Kol 3:25). [atau ref. Kol 3:25] |
(0.93) | (Ob 1:17) |
(sh: Karakteristik nubuat para nabi (Rabu, 19 Desember 2001)) Karakteristik nubuat para nabiKarakteristik nubuat para nabi. "Habis gelap terbitlah terang" merupakan ungkapan yang tepat untuk menggambarkan karakteristik nubuat para nabi di Perjanjian Lama, bahwa setelah menyampaikan penghakiman Tuhan atas Israel, mereka pun memberitakan pengharapan dalam Tuhan. Di akhir kitab Obaja, kita pun menyaksikan pola yang sama: setelah penghukuman, ada pemulihan. Pada perikop ini, Obaja memastikan kepastian firman Tuhan melalui dua hal. Pertama, kepastian hukuman bagi Edom. Kekuatan Israel digambarkan seperti api yang menghanguskan Edom, sehingga Edom tidak dapat tumbuh lagi karena mereka seperti jerami. Edom menjadi tidak berdaya pada saat Tuhan menentukan hari penghakiman tersebut. Bahkan Tuhan memakai bangsa asing lainnya untuk menghancurkan Edom. Kedua, pemulihan kembali bangsa Israel. Orang Israel dipulihkan Tuhan dan mereka memiliki kembali tanah pusaka mereka (ayat 19-21). Sekali lagi kita membaca tentang kasih Tuhan yang menghukum orang-orang yang memusuhi dan mendatangkan penderitaan bagi umat-Nya. Kebenaran ini membukakan pengertian kepada kita bahwa kita mempunyai konsep yang keliru tentang Tuhan. Bagi kita, Dia adalah Tuhan yang gemar menghukum, bahkan kadang kita juga berpikir bahwa acungan tangan-Nya dan mata-Nya hanya tertuju pada kesalahan-kesalahan yang kita perbuat. Sungguh suatu pandangan yang sangat keliru! Coba kita lihat, bukankah segala tindakan Allah sarat muatan kasih? Kalau kita menerima hukuman-Nya dan menderita karena hukuman tersebut, itu semata-mata karena kesalahan kita. Namun, tujuan penghukuman itu sendiri bukanlah untuk menenggelamkan kita dalam penderitaan, tetapi memulihkan kita. Bukti paling akurat untuk menggambarkan kasih Allah kepada kita adalah ketika Dia menemui ajal-Nya di kayu salib, di bukit Golgota. Renungkan: Ada kalanya kita pun mengalami penghukuman-Nya, namun Ia tidak pernah menghukum dengan hati bersukacita; Tuhan tidak pernah "menari di atas penderitaan kita". Percayalah bahwa setelah hukuman-Nya, akan ada pemulihan-Nya. Sambutlah kemurahan-Nya! |
(0.92) | (Ob 1:17) |
(full: DI GUNUNG SION AKAN ADA ORANG-ORANG YANG TERLUPUT.
) Nas : Ob 1:17-21 Gunung Sion melambangkan Yerusalem di bawah perjanjian lama dan tempat tinggal surgawi gereja di bawah perjanjian baru (Ibr 12:22-24; lihat art. KOTA YERUSALEM). Alkitab bernubuat bahwa Israel dan semua umat Allah yang setia akan dilepaskan dari musuh-musuh mereka, mewarisi bumi dan memerintah bersama Kristus. Penggenapan ini menanti kedatangan Kristus sang Mesias ke bumi. Pada waktu itu kejahatan akan dikalahkan; maka "Tuhanlah yang akan empunya kerajaan itu" (ayat Ob 1:21). |
(0.92) | (Ob 1:1) |
(sh: Firman yang menghukum (Senin, 17 Desember 2001)) Firman yang menghukumFirman yang menghukum. Firman Tuhan datang dalam beragam bentuk: ada yang berupa penghiburan, nasihat, ada pula yang berupa hukuman. Obaja, yang berarti hamba Allah atau penyembah Allah, dipakai Tuhan untuk menyampaikan firman-Nya kepada bangsa Edom. Firman untuk Edom adalah hukuman yang akan Tuhan timpakan kepadanya, bukan firman yang enak untuk didengar. Dosa keangkuhan Edom mengundang murka dan hukuman Tuhan. Edom melihat dirinya tinggi dan besar, berkuasa dan mapan; menganggap dirinya lebih mulia daripada bangsa-bangsa lain; merasa bahwa mereka lebih kuat dan bijaksana daripada bangsa- bangsa lain. Puncak keangkuhan yang berbuah dosa dan murka Allah adalah tatkala Edom menganggap diri tak tertandingi, bahkan oleh Tuhan sekalipun. Dalam keangkuhannya, Edom tidak lagi menyembah Allah. Edom telah melupakan Allah Ishak dan Allah Abraham. Edom lupa bahwa Tuhan sanggup melumpuhkannya, dan itulah yang akan Tuhan lakukan kepada Edom.
Keangkuhan memang dapat menipu kita. Keangkuhan meyakinkan kita
bahwa kita memang sehebat yang kita pikirkan. Keangkuhan
membutakan mata untuk melihat kenyataan dengan tepat dan
menulikan telinga untuk mendengar kebenaran tentang siapa
kita. Dan hal yang paling parah ialah keangkuhan membuat kita
menyembah diri sendiri, bukan Tuhan. Firman Tuhan memberi
kita nasihat untuk melawan keangkuhan, yakni dengan mencontoh
teladan Tuhan Yesus, "...yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-
Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba..." ( Renungkan: Jika kedua hal tersebut diabaikan, waspadalah, sebab itu adalah awal keangkuhan dan tanda bahwa Anda mengundang Allah memberlakukan murka-Nya. |