(1.00) | (1Kor 10:22) | (jerusalem: cemburu Tuhan) Cemburu Allah, Kel 20:5; Ula 4:24, dalam Perjanjian Lama bersangkutan dengan gagasan yang memikirkan hubungan Allah dengan Israel sebagai hubungan suami-isteri. Beberapa kali gagasan "cemburu" itu tampil juga dalam Perjanjian Baru. Dalam 1Ko 10:22 ini kata itu mendapat makna yang sepenuh-penuhnya: menyembah Allah sejati tidak mengizinkan penyertaan apapun dalam penyembahan berhala. Di lain tempat ditekankan bahwa orang harus setia secara mutlak, 2Ko 11:2, atau bahwa orang harus rajin mengamalkan kepercayaannya, Kis 22:3; Rom 10:2; Gal 1:13-14; Fili 3:6. |
(0.99) | (1Kor 9:19) |
(sh: Kerelaan demi Injil (Minggu, 31 Agustus 1997)) Kerelaan demi InjilKerelaan demi Injil Berjuang dan menguasai diri. Sikap dan prinsip pelayanan Paulus ini membutuhkan perjuangan yang berat dan penguasaan diri yang kokoh. Untuk itu ia mendisiplin dirinya. Ia menggambarkan dirinya seperti seorang pelari. Dalam perlombaan semua berlomba, bertanding, tetapi hanya seorang yang akan keluar sebagai pemenang. Itu sebabnya bukan saja perlombaan itu saja harus ditempuhnya sebaik mungkin, tetapi persiapan sebelumnya pun harus sangat matang. Paulus menguasai dirinya supaya tidak diperbudak oleh keinginan-keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Paulus tidak ingin hidupnya menjadi sia-sia, karunia dan panggilan pelayanan yang Allah percayakan kepadanya tidak sampai sasaran. Tujuan Paulus ialah memperoleh mahkota abadi yang akan Tuhan karuniakan hanya bagi yang setia dan menang. Renungkan: Tugas menyaksikan Injil bukan saja tugas para hamba Tuhan, tetapi tugas atau panggilan untuk setiap orang beriman. Sudahkah Anda menujukan seluruh potensi Anda untuk mencapai sasaran ilahi itu dalam hidup ini? |
(0.99) | (1Kor 10:1) |
(sh: Allah menghukum umat-Nya. (Senin, 1 September 1997)) Allah menghukum umat-Nya.Allah menghukum umat-Nya. Gereja harus kudus. Kisah buruk Israel harus menjadi pelajaran bagi Gereja. Gereja bukan saja pada zaman Paulus tetapi juga kini harus belajar untuk teguh berdiri dalam iman. Pencobaan memang akan menghadang tetapi bukan alasan untuk kita jatuh ke dalam dosa. Sebab pencobaan yang Tuhan izinkan adalah pencobaan biasa. Lagi pula, Tuhan Allah selalu setia memberikan kita kekuatan dan keluputan. Lawanlah pencobaan, dan Anda akan menemui Allah yang setia yaang beri kekuatan. Renungkan: Apa gunanya status bila kondisi nyata tidak serasi mendukungnya? Doa: Ingatkan kami, di dalam-Mu kami bisa menang atas pencobaan. |
(0.99) | (1Kor 3:1) |
(sh: Aku tidak seperti diriku (Selasa, 2 September 2003)) Aku tidak seperti dirikuAku tidak seperti diriku. Mungkinkah ini terjadi pada Anda? Bukankah makna diri adalah sebagaimana diri anda kini dan di sini? Paulus menjawab bisa saja. Contohnya, jemaat Korintus. Mereka tidak lagi menjadi diri mereka, tetapi menjadi seperti orang lain. Dari perpecahan, iri hati, dan perselisihan yang terjadi di antara mereka (ayat 3), mereka justru tampak "belum dewasa" (ayat perbuatanmu+yang+tidak+setia+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">1; Yun. nepios, juga: "bayi"). Paulus menyebut mereka seperti "manusia duniawi" (ayat perbuatanmu+yang+tidak+setia+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">1; Yun. sarkinos); bahkan mereka adalah "manusia duniawi" (ayat perbuatanmu+yang+tidak+setia+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">3; Yun. sarkikos). Dari perbedaan istilah yang digunakan, jelas bahwa jemaat Korintus tidak masuk kategori "manusia duniawi" di perbuatanmu+yang+tidak+setia+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">2:14 yang tidak mengenal Allah. Paulus menggunakan kata-kata di atas dalam nada ironi, agar jemaat Korintus sadar akan adanya kerancuan dalam diri mereka: mereka rohani dan "matang" (ayat perbuatanmu+yang+tidak+setia+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">2:6; Yun. teleios, juga: "dewasa") karena telah menerima Roh dan hikmat Allah (ayat perbuatanmu+yang+tidak+setia+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">2:10,12), tetapi seperti bayi dan menjadi manusia duniawi karena hidup seperti manusia biasa yang belum menerima Roh (ayat 4). Sadar, bertobat, dan setia kepada jati diri, ini sebenarnya yang menjadi maksud Paulus bagi mereka. Ironi ini makin kentara ketika nyata bahwa bukti keduniawian jemaat Korintus adalah perpecahan karena pro kontra mengenai para hamba Tuhan (ayat 5-8). Mereka duniawi dalam tindakan mereka untuk urusan hal "rohani": membela hamba Tuhan favorit. Untuk meluruskan ini, Paulus menggunakan metafora pertanian milik seorang tuan tanah. Paulus, Apolos dan rekan-rekannya hanyalah "anak buah" Allah Sang Pemilik (ayat perbuatanmu+yang+tidak+setia+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">5,8,9). Sebagai manusia rohani, jemaat Korintus seharusnya mengerti untuk hanya bermegah di dalam Tuhan (ayat perbuatanmu+yang+tidak+setia+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">1:31), bukan dengan konyol bermegah dalam para hamba. Sebab, yang terpenting dalam pertumbuhan jemaat hanyalah Allah sendiri (ayat 8). Renungkan: Jadilah diri Anda yang sebenarnya: yang rendah hati, taat, dan asih; yang dalam Roh-Nya sejati rohani tanpa keangkuhan. |
(0.98) | (1Kor 15:51) |
(full: SUATU RAHASIA.
) Nas : 1Kor 15:51 Rahasia yang dinyatakan Paulus ialah kebenaran bahwa ketika Yesus kembali dari sorga bagi jemaat-Nya, maka tubuh orang percaya yang masih hidup akan segera diubah dan dijadikan tidak dapat binasa dan kekal (lihat cat. --> Yoh 14:3; [atau ref. Yoh 14:3] lihat art. KEANGKATAN GEREJA). |
(0.98) | (1Kor 7:1) |
(sh: Kehendak Allah atas pernikahan (Selasa, 30 April 2013)) Kehendak Allah atas pernikahanJudul: Kehendak Allah atas pernikahan Lalu bagaimana bila orang tidak menikah? Walaupun orang yang menikah berharap seandainya tidak menikah atau orang yang tidak menikah berharap menikah, Paulus menegaskan bahwa keduanya merupakan karunia Allah (7-9). Begitu pun bila orang yang menikah merasa lebih beruntung dari orang yang tidak menikah atau yang tidak menikah merasa lebih beruntung dari orang yang menikah, harus dipahami bahwa masing-masing status merupakan karunia Allah. Isu selanjutnya adalah perceraian. Sepasang suami istri Kristen tidak boleh bercerai karena alasan apa pun (12-13). Jika terjadi perpisahan, mereka tidak boleh menikah lagi dengan orang lain. Yang boleh dilakukan hanyalah mengadakan rekonsiliasi dengan pasangan mereka sebelumnya. Nas ini memperlihatkan kepada kita bahwa Allah memandang serius suatu pernikahan, maka begitu pula orang beriman seharusnya. Pernikahan merupakan kesatuan antara seorang pria dan seorang wanita yang bersifat permanen, sehingga tak seorang pun yang berhak memutuskan kesatuan itu. Baik menikah atau melajang menghadirkan manfaat dan berkat masing-masing. Baik menikah atau melajang, kita harus melayani Tuhan dan mencari kemuliaan-Nya. Tidak boleh ada seorang pun yang menyombongkan diri atas statusnya karena semuanya merupakan anugerah Allah. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.98) | (1Kor 11:2) |
(sh: Kebebasan (Sabtu, 20 September 2003)) KebebasanKebebasan. "Wanita dijajah pria sejak dulu ...." Syair lagu ini menggambarkan bahwa perempuan hidup dalam bayang-bayang kekuasaan laki-laki. Baik budaya yang berlaku dalam masyarakat Yahudi maupun masyarakat di Korintus, status perempuan sangat direndahkan. Dalam masyarakat Yahudi, hanya laki-laki yang diperkenankan memimpin doa dalam sinagoge, sedangkan di Korintus, khususnya dalam penyembahan kepada dewi kesuburan di kuil-kuil penyembahan, para perempuan dijadikan pelacur bakti untuk menarik orang kepada penyembahan berhala. Dalam tradisi orang Yahudi pun, perempuan tidak memiliki hak dan kebebasan yang sama dengan laki- laki. Namun, dalam perikop ini, Paulus memberikan kebebasan kepada perempuan di dalam gereja. Hal ini tampak dari diperbolehkannya mereka melayani -- berdoa dan bernubuat -- dalam gereja. Namun, di samping kebebasan itu, Paulus memberikan persyaratan yaitu bahwa dalam kebebasan untuk melayani, perempuan harus mengenakan tudung (ayat 7). Mengapa? Pertama, rambut perempuan menjadi pusat dari nafsu laki-laki pada dunia kuno Mediterania. Bagi mereka yang sudah menikah, jika tidak menudungi kepalanya itu menandakan ketidaksetiaannya kepada suaminya, dan sedang mencari laki-laki lain. Mereka akan menjadi sama para perempuan tunasusila yang memang sedang mencari laki-laki. Kedua, dalam dunia Yunani dan Yahudi suami adalah kepala dari isteri (ayat 3,8). Sehingga ketika istri tidak menudungi kepalanya, ia menghina suaminya. Itulah sebabnya Paulus menginginkan suatu perbedaan yang sangat hakiki bagi perempuan yang melayani, yaitu bahwa dia adalah perempuan yang setia terhadap suami, dan menghormati suaminya. Renungkan: Pengajaran Paulus mengingatkan kita bahwa kebebasan yang Allah berikan kepada kita untuk melayani, haruslah digunakan untuk menyinarkan kemuliaan kepala kita, yaitu Allah. |
(0.98) | (1Kor 10:13) |
(full: ALLAH SETIA.
) Nas : 1Kor 10:13 Orang yang mengaku dirinya sebagai orang percaya tidak boleh memaafkan dosa dengan alasan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang pasti tidak sempurna, atau bahwa dalam hidup ini semua orang percaya yang telah lahir baru terus menerus melakukan dosa dalam perkataan, pikiran, dan perbuatan (bd. Rom 6:1). Pada saat yang sama, Paulus meyakinkan jemaat Korintus bahwa orang yang sungguh-sungguh percaya tidak perlu jatuh dari kasih karunia Allah.
|
(0.97) | (1Kor 3:15) |
(full: IA AKAN MENDERITA KERUGIAN.
) Nas : 1Kor 3:15 Alkitab menyatakan bahwa segenap umat tebusan bebas dari hukuman Allah (Yoh 5:24; Rom 8:1; Ibr 10:14-17). Akan tetapi, di masa depan ada penghakiman bagi orang percaya (1Yoh 4:17) yang akan menilai tingkat kesetiaan mereka kepada Allah dan kepada kasih karunia yang di anugerahkan kepada mereka selama hidup di dunia ini (ayat 1Kor 3:10; 4:2-5; 2Kor 5:10). Dalam penghakiman itu, ada kemungkinan bahwa seorang percaya, sekalipun menerima keselamatan, bisa menderita kerugian yang besar (Yun. _zemioo_, yang artinya: "menderita kerugian atau kerusakan"). Orang percaya yang acuh tak acuh dapat menderita kerugian atau kerusakan dalam cara berikut:
|
(0.75) | (1Kor 4:8) |
(full: KAMU TELAH KENYANG, KAMU TELAH MENJADI KAYA.
) Nas : 1Kor 4:8 Beberapa anggota jemaat Korintus bermegah karena hikmat mereka, pengetahuan yang lebih tinggi, dan karunia rohani. Paulus menunjukkan kepada mereka bahwa kehidupan yang sesungguhnya dari seorang percaya yang setia adalah jalan salib dan bahwa penderitaan harus mendahului kemuliaan (bd. Rom 8:17). |
(0.74) | (1Kor 2:12) |
(full: SUPAYA KITA TAHU.
) Nas : 1Kor 2:12 Hal-hal yang telah dipersiapkan Allah bagi mereka yang mengasihi Dia (ayat 1Kor 2:9) dapat dimengerti oleh orang percaya melalui penyataan dan pencerahan Roh (ayat 1Kor 2:10-16). Sementara orang percaya membaca dan mempelajari Alkitab, Roh itu mencerahkan pengertian mereka akan kebenaran. Kepada orang percaya yang setia, Roh itu juga mengaruniakan suatu keyakinan yang kuat bahwa Alkitab berasal dari Allah (Yoh 16:13; Ef 1:17). |
(0.73) | (1Kor 14:3) |
(full: YANG BERNUBUAT ... MEMBANGUN.
) Nas : 1Kor 14:3 Karunia bernubuat dalam jemaat didorong oleh Roh Kudus, bukan terutama untuk menubuatkan masa depan, melainkan untuk membangun iman orang percaya, kehidupan rohani, dan keputusan moral untuk tinggal setia kepada Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Akan tetapi, nubuat bukanlah menyampaikan suatu khotbah yang telah dipersiapkan, tetapi menyampaikan pesan secara spontan di bawah dorongan Roh demi pembangunan setiap pribadi ataupun jemaat (lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA). |
(0.71) | (1Kor 11:20) |
(full: PERJAMUAN TUHAN.
) Nas : 1Kor 11:20 Perjamuan Tuhan dipaparkan dalam empat bagian di Alkitab: Mat 26:26-29; Mr 14:22-25; Luk 22:15-20; 1Kor 11:23-25. Maknanya menyangkut masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
|
(0.70) | (1Kor 1:9) | (jerusalem: persekutuan) Kata "persekutuan" (Yunaninya: koinonia) dipergunakan dengan macam-macam arti. Tetapi arti dasarnya selalu sama: persekutuan yang berurat berakar dalam apa yang oleh beberapa orang dimiliki bersama, entahlah milik bersama itu milik materiil atau spirituil. Pada orang-orang Kristen milik materiil selalu disertai milik spirituil, Rom 15:26-27; 2Ko 8:4; 9:13; Gal 6:6; Fili 4:15-17. Ada kalanya orang "bersekutu" dalam perbuatan atau perasaan hati, 2Ko 1:7; 6:14; 1Ti 5:22; 2Yo 11; Wah 1:9. Adapun persekutuan yang menjadi dasar dan sumber segala macam persekutuan lain ialah persekutuan dalam hal-hal ilahi, 1Ko 9:23; Fili 1:5; File 6. Persekutuan itu mempersatukan kita dengan Bapa dan Anak, Yesus Kristus, 1Ko 1:9; 1Yo 1:3+, 1Yo 1:7+, dengan Kristus sendiri, 1Ko 10:16; Fili 3:10; 1Pe 4:13, dengan Roh Kudus, 2Ko 13:13+; Fili 2:1. Iapun mengikut-sertakan kita dalam kemuliaan yang akan datang, 1Pe 5:1. Oleh karena Kristus mengambil bagian dalam kodrat kita, Ibr 2:14, kitapun mengambil bagian dalam kodrat ilahi, 2Pe 1:4+. Kata "persekutuan" mengungkapkan ciri khas jemaat Kristen, Kis 2:42+ |
(0.47) | (1Kor 10:2) |
(ende: Masuk kaum Moses) Aslinja: kepada Moses. Paulus memperbandingkan tjara pembebasan kaum Israel dari perhambaan di Mesir dengan tjara umat Kristus dibebaskan dari perhambaan dosa, dan masuk keradjaan Allah. Hendaknja umat Korintus lebih setia dan bidjaksana dari kaum Israel itu. Seperti Allah menjatakan kehadiranNja kepada kaum Israel dalam sebuah awan, menaungi dan menguduskan mereka dengan kehadiran itu, menghantar mereka melalui air laut dan menjerahkan mereka kepada pimpinan Moses, demikian kaum Israel jang baru dibebaskan oleh Kristus dari perbudakan dosa, dikuduskan oleh naungan Roh Kudus, dipermandikan dalam Roh Kudus dan melalui air permandian masuk kaum Kristus, jang memimpin mereka masuk tanah terdjandji jang abadi. |