(1.00) | (1Kor 3:19) |
(ende) Kutipan pertama terambil dari Ayu 5:13, maksudnja: Allah membuat atau membiarkan orang-orang bidjaksana setjara keduniaan terdjerat dalam pemikiran mereka sendiri, sampai tidak menemukan djalan keluar; jang kedua diambil dari Maz 94:11. |
(1.00) | (1Kor 14:36) |
(ende: Keluar dari kamu) Teguran ini ditudjukan kepada umat Korintus seluruhnja, jang terlalu berketjenderungan hidup bebas dan demikian menjimpang dari kebiasaan jang sedjak semula berlaku didalam segala umat, chususnja didalam umat-induk. |
(0.97) | (1Kor 5:5) |
(ende: Menjerahkan.... kepada setan) ialah suatu ungkapan lazim, sama artinja dengan "mengutjilkan dari lingkungan umat", akibatnja keluar dari Keradjaan Allah dan masuk keradjaan setan. |
(0.89) | (1Kor 9:19) |
(sh: Kerelaan demi Injil (Minggu, 31 Agustus 1997)) Kerelaan demi InjilKerelaan demi Injil Berjuang dan menguasai diri. Sikap dan prinsip pelayanan Paulus ini membutuhkan perjuangan yang berat dan penguasaan diri yang kokoh. Untuk itu ia mendisiplin dirinya. Ia menggambarkan dirinya seperti seorang pelari. Dalam perlombaan semua berlomba, bertanding, tetapi hanya seorang yang akan keluar sebagai pemenang. Itu sebabnya bukan saja perlombaan itu saja harus ditempuhnya sebaik mungkin, tetapi persiapan sebelumnya pun harus sangat matang. Paulus menguasai dirinya supaya tidak diperbudak oleh keinginan-keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Paulus tidak ingin hidupnya menjadi sia-sia, karunia dan panggilan pelayanan yang Allah percayakan kepadanya tidak sampai sasaran. Tujuan Paulus ialah memperoleh mahkota abadi yang akan Tuhan karuniakan hanya bagi yang setia dan menang. Renungkan: Tugas menyaksikan Injil bukan saja tugas para hamba Tuhan, tetapi tugas atau panggilan untuk setiap orang beriman. Sudahkah Anda menujukan seluruh potensi Anda untuk mencapai sasaran ilahi itu dalam hidup ini? |
(0.88) | (1Kor 10:13) |
(full: ALLAH SETIA.
) Nas : 1Kor 10:13 Orang yang mengaku dirinya sebagai orang percaya tidak boleh memaafkan dosa dengan alasan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang pasti tidak sempurna, atau bahwa dalam hidup ini semua orang percaya yang telah lahir baru terus menerus melakukan dosa dalam perkataan, pikiran, dan perbuatan (bd. Rom 6:1). Pada saat yang sama, Paulus meyakinkan jemaat Korintus bahwa orang yang sungguh-sungguh percaya tidak perlu jatuh dari kasih karunia Allah.
|