Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 210 ayat untuk mengalahkan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (Yes 41:2) (full: DIA DARI TIMUR. )

Nas : Yes 41:2

Lebih dari 150 tahun sebelum kelahiran Koresy, Yesaya sudah bernubuat bahwa Allah akan membangkitkan seorang untuk melaksanakan kehendak-Nya dengan mengalahkan bangsa-bangsa dan melindungi Israel; orang itu adalah Koresy, raja Persia (559-530 SM; lih. Yes 44:28; 45:1), yang membebaskan orang Yahudi dari pembuangan di Babel. Ia dipanggil di dalam kebenaran, bukan karena dia sendiri benar, tetapi karena dia akan melaksanakan rencana penebusan Allah yang benar di bumi ini.

(0.30) (Yes 64:1) (full: MENGOYAKKAN LANGIT DAN ENGKAU TURUN. )

Nas : Yes 64:1-4

Sebagai wakil umat Allah, Yesaya memohon dengan sangat kepada Tuhan untuk turun tangan di dalam peristiwa-peristiwa dunia, mengalahkan musuh-musuh-Nya dan menyelamatkan semua yang berseru kepada-Nya. Orang percaya PB harus mendoakan hal ini setiap hari. Allah berjanji untuk bertindak demi mereka yang menantikan diri-Nya (ayat Yes 64:4).

(0.30) (Yer 1:19) (full: MEREKA AKAN MEMERANGI ENGKAU. )

Nas : Yer 1:19

Yeremia diberi tahu bahwa para raja, pejabat, imam, dan bahkan bangsa Yehuda sendiri akan menentang dirinya dan berita yang harus disampaikannya (ayat Yer 1:18). Tetapi sang nabi didorong untuk berbicara dengan tegas dan tetap tabah dalam keyakinannya, karena Allah berjanji akan menyertai dia; Allah meyakinkan dia bahwa musush-musuhnya tidak akan dapat mengalahkan dia. Allah senantiasa berpihak kepada para hamba-Nya yang setia memberitakan kebenaran kepada orang-orang yang sudah meninggalkan firman-Nya dan menyesuaikan diri dengan dunia.

(0.30) (Za 3:1) (full: IBLIS BERDIRI DI SEBELAH KANANNYA UNTUK MENDAKWA DIA. )

Nas : Za 3:1

Yosua sedang mewakili bangsa Israel di hadapan Allah. Iblis, "si penuduh"

(lihat cat. --> Mat 4:10),

[atau ref. Mat 4:10]

berdiri untuk menentangnya, yang menunjukkan bahwa semua halangan dan perlawanan terhadap pembangunan kembali Bait Suci sesungguhnya berasal dari Iblis. Dia masih merupakan musuh kita, "pendakwa saudara-saudara kita" (Wahy 12:10) yang berusaha mengalahkan kita.

(0.30) (Rm 6:10) (full: KEMATIANNYA ADALAH KEMATIAN TERHADAP DOSA. )

Nas : Rom 6:10

Walaupun Kristus tidak berbuat dosa, Dia menderita dan dihina oleh kuasa dosa demi kita (Rom 5:21; bd. 2Kor 5:21). Dengan kematian-Nya, Dia mati terhadap pengaruh dosa; dengan kebangkitan-Nya, Dia mengalahkan kuasa kematian. Demikian pula, mereka yang manunggal dengan Dia dalam kematian-Nya bebas dari kuasa dosa (ayat Rom 6:2,11) untuk hidup dalam hidup yang baru (ayat Rom 6:4-5,10).

(0.30) (Kol 1:11) (full: DIKUATKAN ... OLEH KUASA KEMULIAAN-NYA. )

Nas : Kol 1:11

Agar dapat hidup layak bagi Tuhan (ayat Kol 1:10), kita harus dikuatkan oleh kuasa-Nya. Pemberian kuasa ini merupakan pengalaman yang terus-menerus menerima hidup Allah dari Dia sendiri. Tidak ada hal lain yang dapat memungkinkan kita untuk mengalahkan dosa, Iblis, dan dunia (bd. Fili 4:13;

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.30) (Ibr 2:18) (full: IA DAPAT MENOLONG. )

Nas : Ibr 2:18

Pada saat kita tergoda untuk tidak setia kepada Allah dan menyerah kepada dosa, kita harus berdoa kepada Kristus yang telah menang atas segala pencobaan dan kini, selaku Imam Besar kita, berjanji untuk memberikan kekuatan dan kasih karunia untuk mengalahkan dosa. Tanggung jawab kita adalah mendekat kepada-Nya pada saat mengalami kesulitan; tanggung jawab-Nya adalah memberikan pertolongan manakala diperlukan

(lihat cat. --> Ibr 4:16).

[atau ref. Ibr 4:16]

(0.30) (Why 20:7) (full: IBLIS AKAN DILEPASKAN. )

Nas : Wahy 20:7

Pada akhir pemerintahan Kristus, Iblis akan dilepaskan.

  1. 1) Iblis sendiri yang tertipu hingga percaya bahwa ia masih dapat mengalahkan Allah, akan diizinkan untuk memperdaya mereka yang berhasrat untuk memberontak melawan pemerintahan Kristus. Ia akan menghimpun sekumpulan besar pemberontak.
  2. 2) "Gog dan Magog" (ayat Wahy 20:8; berasal dari Yeh 38:1-39:29) menggambarkan semua bangsa di dunia dan roh pemberontakan mereka melawan Allah dan kebenaran.
(0.30) (Why 21:7) (full: BARANGSIAPA MENANG. )

Nas : Wahy 21:7

Allah sendiri menyatakan siapa yang akan mewarisi berkat-berkat dari langit dan bumi yang baru itu, yaitu mereka yang dengan setia bertahan sebagai orang-orang yang menang dalam Kristus

(lihat cat. --> Wahy 2:7).

[atau ref. Wahy 2:7]

Mereka yang tidak mengalahkan dosa dan kefasikan akan dicampakkan ke dalam lautan api

(lihat cat. --> Wahy 21:8 berikut).

[atau ref. Wahy 21:8]

(0.30) (Bil 24:7) (jerusalem: Air ... banyak-banyak) Terjemahan Yunani sama sekali berbeda: Seorang pahlawan tumbuh dalam keturunannya: ia akan memerintahkan bangsa-bangsa yang banyak jumlahnya. Bila terjemahan Yunani ini tepat, maka nubuat itu kiranya mengungkapkan pengharapan Israel akan seorang raja (Mesias) di masa depan. Nubuat itu langsung mengenai raja Saul yang mengalahkan raja Agag, raja orang Amalek, 1Sa 15:8, atau raja Daud yang juga berperang dengan orang Amalek, 1Sa 30
(0.30) (Yos 11:7) (jerusalem: mata air Merom) Artinya: mata air yang menjamin air minum bagi kota Merom. Kota itu barangkali terletak di tempat yang sekarang disebut Tell(=bukit puing-puing) el-Khureibeh 15 km di sebelah barat Hazor. Ini sebuah daerah rata di mana kereta-kereta perang dapat dimanfaatkan. Mengapa tentara Israel yang kurang kuat (bdk Yos 17:16; tentara Israel tidak mengenai kereta-kereta perang sebelum raja Salomo, 1Ra 9:19; 10:26dst) dapat mengalahkan tentang orang Kanaan barangkali dijelaskan dalam Yos 11:6-7,9 yang kiranya mengenai sebab kemenangan, bukannya akibatnya.
(0.30) (1Sam 11:1) (jerusalem) Ceritera ini (kecuali 1Sa 11:12-14) adalah sebuah tradisi tersendiri yang berasal dari Gilgal. Tidak ada sepatah katapun bahwa Saul sudah diurapi menjadi raja atau dinobatkan oleh rakyat. Ceritera ini serupa dengan ceritera-ceritera mengenai Hakim-hakim besar. Hanya ada perbedaan ini: Setelah mengalahkan musuh. Saul tidak dijadikan "hakim", tetapi dinobatkan menjadi raja.
(0.30) (2Taw 25:1) (jerusalem) Hanya satu ayat saja dalam kitab Raja (2Ra 14:7) sejalan dengan bagian ini. Si Muwarikh agaknya memakai sebuah sumber yang jauh lebih berisi pada 2Raja-raja. Balas dendam atas kota-kota Yehuda yang diadakan lasykar sewaan kerajaan Israel yang dilepaskan, menyebabkan perang Yehuda melawan kerajaan Israel, 2Ta 25:17 dst. Menurut 2Ra 14:8 dst perang itu hanya disebabkan oleh kesombongan raja Amazia setelah ia berhasil mengalahkan Edom. Dalam ceritera si Muwarikh kembali tampil seorang nabi, 2Ta 25:7,15.
(0.30) (Ayb 7:12) (jerusalem: laut) Dalam mitologi Babel Laut purba (Tiamat), asal-usul segala yang ada, dahulu turut melahirkan dewa-dewa. Kemudian Laut itu ditaklukkan dan dikalahkan oleh para dewa. Daya khayal rakyat dan para pesajak memanfaatkan mitologi itu. Allah yang mengalahkan naga purba itu, lalu mengatur dunia yang kacau-balau. Allah terus menahan Laut purba itu beserta makhluk-makhluk dahsyat yang ada di dalamnya, bdk Ayu 3:8+; Ayu 9:13+; Maz 65:8+; Maz 74:13+; Maz 77:17; 89:10-11; 93:3-4; 104:7,26; 107:29; 148:7; Yes 27:1; 51:9.
(0.30) (Mzm 76:1) (jerusalem: Allah, hakim segala bangsa) Kidung ini, sama seperti Maz 46+, melayangkan pandangan ke akhir zaman. Mazmur ini memuliakan Tuhan yang telah menghakimi musuh umatNya, yaitu dengan mengalahkan mereka dalam perang, Maz 76:2-8. Mungkin sekali mazmur ini diciptakan setelah raja Sanherib dikalahkan di depan tembok Yerusalem, bdk 2Ra 19; Sir 48:21; 2Ma 8:19. Hanya penghakiman dalam sejarah itu menjadi lambang penghakiman terakhir. Dengan penghakiman ini Allah menyelamatkan umatNya dan memaksakan semua bangsa bersujud di hadapan Allah Israel, Maz 76:9-12 Allah Israel sungguh-sungguh dahsyat, Maz 76:8,12.
(0.30) (Yer 46:2) (jerusalem: Karkemis) Sekarang Karkemis itu sebuah desa di Siria yang bernama Jerablus. Ia terletak di sebelah timur laut Alepo di tepi sungai Efrat. Kota Karkemis terletak pada tempat penyeberangan sungai Efrat. Pada th 605 seb Mas terjadilah di situ pertempuran antara pasukan Firaun Nekho (th 609-594) yang datang menolong kerajaan Asyur yang tergoncang (waktu melalui Palestina Nekho mengalahkan dan menewaskan di dekat Megido raja Yosia, 2Ta 35:20-25; bdk Yer 22:10) dan tentara Nebukadnezar (th 605-562). Nebukadnezar menang dan karenanya merebut kekuasaan di negeri Siria dan Palestina bdk 2Ra 24:7+.
(0.30) (1Yoh 2:13) (jerusalem: yang jahat) ialah Iblis yang tetap penggoda, Kej 3:1-6; Ayu 1:6; Mat 4:1+. Ia mendorong manusia untuk berbuat jahat, 1Yo 3:8+. Tetapi kita sudah mengenal Anak, 1Yo 2:3, yang tinggal di dalam kita, 1Yo 1:3+, 1Yo 1:7+. Dan Ia menjaga kita dari yang jahat, 1Yo 3:6-9; 5:18; Yoh 17:15, dan menjadikan kita pemenang yang mengalahkan "dunia", 1Yo 4:4; 5:4-5; Yoh 16:33; Mat 6:13; bdk Yoh 1:9+; Yak 4:4; Gal 6:14.
(0.28) (1Sam 17:50) (full: DEMIKIANLAH DAUD MENGALAHKAN ORANG FILISTIN. )

Nas : 1Sam 17:50

Kemenangan Daud atas Goliat diperoleh karena imannya kepada Allah yang telah diuji dan dibuktikan dalam hidupnya. Kita dapat menemukan lima faktor khusus yang menghasilkan kemenangannya:

  1. 1) Daud mengasihi Allah (1Sam 16:7) yang membuatnya senantiasa mencari Allah dan wajah-Nya (bd. 1Taw 16:10-11).
  2. 2) Daud bersemangat dan sangat memperhatikan kehormatan Tuhan Allah Israel (ayat 1Sam 17:26,36,46). Ia menyadari bahwa Goliat bukan saja menantang bala tentara Israel, tetapi Tuhan Yang Mahakuasa.
  3. 3) Kepercayaan Daud akan kuasa Tuhan telah diperkuat oleh ingatannya akan masa-masa sebelumnya ketika ia berdoa dan mengalami kelepasan dari Allah (ayat 1Sam 17:34-37; bd. Mazm 29:3-4).
  4. 4) Daud tidak mengandalkan dirinya tetapi Allah dalam mengalahkan Goliat dan orang Filistin (ayat 1Sam 17:37,45-47; bd. Mazm 33:16-17; 44:7-8; Hos 1:7).
  5. 5) Roh Tuhan turun dengan kuasa di atasnya (1Sam 16:13; bd. Za 4:6). Manakala anak-anak Allah menghadapi persoalan dan situasi yang tampaknya tidak dapat diatasi, maka raksasa-raksasa tersebut dapat dikalahkan jikalau kita menggunakan iman seperti Daud dan bersandar kepada kuasa Roh Kudus (lih. Ef 3:20-21; Fili 4:13).
(0.28) (Hak 20:29) (sh: Bukan sekadar kemarahan. (Sabtu, 8 November 1997))
Bukan sekadar kemarahan.

Suku-suku Israel memerangi suku Benyamin bukan sekadar bermodalkan kemarahan. Mereka maju melawan suku Benyamin dengan strategi yang matang. Mula-mula mereka memancing Benyamin untuk keluar kota (ayat 31). Kemudian mereka berbuat seolah mereka kalah (ayat 33). Karena lengah dan karena merasa sudah menang, Benyamin menjadi tidak siaga, akhirnya terpencar dan terpukul kalah. Tetapi kekalahan Benyamin bukan saja disebabkan oleh strategi perang suku-suku Israel tetapi karena Tuhan menghukum mereka (ayat 35).

Mengalahkan dunia ini. Bila perang secara fisik memerlukan strategi dan keandalan kekuatan yang tinggi, lebih lagi perang rohani. Tentu saja kita tidak dipanggil untuk memusnahkan orang yang melakukan kejahatan. Kita dipanggil untuk mengalahkan kecenderungan jahat dalam diri kita sendiri, baru melalui kehidupan yang benar kita mempersempit ruang gerak dan pengaruh kejahatan dalam dunia sekitar kita. Namun perang moral dan spiritual itu sangat berbahaya. Itu sebabnya kita harus dikuduskan oleh Roh Allah dan memanfaatkan semua kekuatan rohani yang telah Allah sediakan.

Renungkan: Perang rohani sekecil apapun tak dapat kita menangkan tanpa Tuhan.

(0.28) (1Sam 14:47) (sh: Menghargai pahlawan bangsa. (Senin, 8 Desember 1997))
Menghargai pahlawan bangsa.

Renungan-renungan minggu yang lalu banyak menyoroti kelemahan kepemimpinan raja Saul. Namun Alkitab pun dengan jujur mengungkapkan bagian positif kepemimpinannya, yaitu keberhasilannya mengalahkan raja-raja Moab, Amon, Edom, Filistin, dan Amalek (ayat 47-48). Mengapa kisah sukses ini dipaparkan setelah ketidaksetiaan Saul? Seringkali Israel dikalahkan bangsa-bangsa itu tatkala pemimpin Israel tidak taat. Tetapi kini Saul berhasil memperhatikan kepentingan Israel, meskipun dirinya sendiri sudah ditolak dari takhta. Keberhasilan Saul inilah yang diakui umat Israel. Kita pun perlu belajar menghargai para pemimpin gereja sebagai orang yang diurapi Allah, meski memiliki kelemahan tertentu.

Tetaplah andalkan Tuhan. Jelas sekali Saul lebih mengandalkan pasukannya dibandingkan mengandalkan Tuhan. Kita pun sering melakukan kesalahan yang sama. Mungkin kita tidak sengaja berbuat demikian, misalnya ketika kita berada di dalam situasi tekanan tertentu sehingga lupa mengandalkan Tuhan. Dalam kehidupan rohani kita, peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging. Hanya kuat kuasa rohani dari Allah dapat mengalahkan kuasa rohani yang gelap dan jahat.

Renungkan: Belajarlah dari sejarah untuk lebih dekat pada Tuhan.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA