Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 63 ayat untuk mendapat tugas tetap AND book:43 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yoh 11:9) (ende: Hari siang ada duabelas djam)

Utjapan ini agak kabur, tapi dapat diartikan sebagai pelambang, bahwa hidup Jesus dibumi merupakan satu hari jang tetap siang, dalam arti bahwa Jesus terus-menerus memantjarkan tjahaja kebenaran Ilahi. Lamanja hari itu untuk menjelesaikan tugasNja ditentukan oleh Bapa. Dan sebelum tugas itu selesai, tak seorangpun dapat merintangi rentjana Bapa, djadi tidak dapat "membunuh" Jesus sebelum waktunja sampai.

(0.81) (Yoh 1:35) (sh: Maju tak gentar, menyaksikan yang benar (Kamis, 27 Desember 2001))
Maju tak gentar, menyaksikan yang benar

Pada kesaksian sebelumnya, tidak ada yang menerima pemberitaan Yohanes. Apakah ia mundur dari tugas kesaksian? Tidak! Pada hari berikutnya, Yohanes kembali bersaksi (ayat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">35-36). Ia mengulangi kesaksian yang sama, yakni Yesus adalah Anak Domba Allah. Yohanes terus bersaksi meski pada kesaksian-kesaksian sebelumnya tidak dijelaskan apakah ada yang percaya. Ternyata hasil bukanlah tujuannya. Meski tanpa hasil, Yohanes terus bersaksi. Ia tidak patah semangat atau putus asa. Tujuan hidupnya jelas. Ia adalah saksi bagi Kristus. Kesadaran inilah yang membuatnya tidak lekas patah semangat atau putus asa. Meskipun tidak ada yang percaya, Yohanes tetap merasa tidak perlu mengganti isi kesaksian yang berpusat pada Kristus.

Apakah di kemudian waktu ada yang menerima kesaksiannya? Setelah mengulang kesaksian, barulah kelihatan ada murid-murid Yohanes yang mulai tertarik. Dua orang muridnya segera meninggalkannya dan mengikuti Yesus. Yohanes tidak berkecil hati atau protes saat ia kehilangan murid-murid. Pertemuan murid-murid Yohanes dengan Yesus mengakibatkan mereka menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka yang percaya ini segera bersaksi dan Andreas membawa Petrus ke Yesus (ayat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41). Yesus menyatakan pada Petrus bahwa Ia mengenal masa lalu dan masa depan Petrus (ayat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">42). Rantai kesaksian tidak terputus. Filipus yang bertemu Yesus segera bersaksi kepada Natanael (ayat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">45) dan juga mengajaknya bertemu Yesus (ayat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47). Kepada Natanael, Yesus mengungkapkan kemahatahuan-Nya (ayat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47-48). Natanael yang bertemu Yesus segera menyembah- Nya (ayat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">49). Kepada mereka yang percaya, Yesus menjanjikan bahwa pengenalan mereka akan bertumbuh semakin dalam (ayat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">50-51).

Renungkan: Percaya pada Yesus dan menjadi saksi-Nya merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan. Percaya pada Yesus seharusnya secara alamiah menghasilkan kesaksian tentang Yesus. Tidak mungkin orang mengatakan percaya pada Yesus, tetapi tidak mau bersaksi tentang Yesus. Berdoalah agar Anda diberikan ketaatan untuk menjadi saksi Kristus!

(0.69) (Yoh 6:54) (full: MAKAN DAGING-KU DAN MINUM DARAH-KU. )

Nas : Yoh 6:54

Kita menerima hidup rohani dengan percaya kepada Kristus dan mengambil bagian dalam manfaat penebusan dari kematian-Nya di kayu salib (Rom 3:24-25; 1Yoh 1:7). Kita tetap memiliki hidup rohani selama kita tetap bersekutu dengan Kristus dan Sabda-Nya. Bandingkan ayat Yoh 6:53 dengan ayat Yoh 6:63 di mana dikatakan-Nya, "perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup." Demikianlah kita mendapat bagian dalam Kristus selama kita terus beriman kepada-Nya dan menerima Firman-Nya dengan sungguh.

  1. 1) Yesus adalah Firman yang Hidup (Yoh 1:1-5); Alkitab merupakan Firman yang tertulis (2Tim 3:16; 2Pet 1:21). Di sini Yesus menyebut diri-Nya "roti hidup" (ayat Yoh 6:35) sedangkan pada bagian yang lain Dia menghubungkan roti ini dengan Firman Allah, "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat 4:4). Oleh karena itu, kita memakan tubuh-Nya dengan tetap tinggal di dalam Dia sambil menerima dan menaati Firman Allah (ayat Yoh 6:63).
  2. 2) Kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah dan kuasa pembaharuan Roh Kudus ketika kita mendengar dan menerima Firman Allah (Yoh 1:12; Kis 2:41). Kita akan terus selamat dan menerima kasih karunia dengan tetap bersatu dengan Kristus serta makan dari Firman Allah terus menerus melalui membaca, menaati, dan menerima kebenarannya dalam hati kita (1Tim 4:13-16; Yak 1:21). Sangat fatal untuk menarik diri dari persekutuan dengan Kristus atau menjauhkan diri dari Firman-Nya.
(0.69) (Yoh 19:35) (bis: percaya)

percaya: beberapa naskah kuno: tetap percaya.

(0.69) (Yoh 20:31) (bis: percaya)

percaya: beberapa naskah kuno: tetap percaya.

(0.65) (Yoh 20:1) (sh: Tuhan yang diambil orang (Minggu, 4 April 1999))
Tuhan yang diambil orang

Tuhan yang tidak bangkit atau tuhan yang mati adalah tuhan yang diambil orang. Itulah tuhannya Maria Magdalena. Suatu kesimpulan yang sangat mustahil sebenarnya, sebab kubur itu disegel dan dijaga tentara elit Romawi, dan tidak mungkin orang mencuri mayat Yesus sedangkan kain pembungkus tubuh dan kepala jenazah Tuhan Yesus ditinggalkan dalam keadaan tetap utuh seperti semula. Bila Maris Magdalena berkesimpulan seperti itu, adalah wajar sebab ia sangat mencintai Yesus karena ia mendapat terlalu banyak dari Yesus. Tetapi ternyata kasih yang dalam kepada Yesus, tanpa kebangkitan Yesus tidak cukup, atau kasih yang sia-sia. Kasih tanpa kebangkitan adalah kasih yang menuntun orang kepada kecemasan, kegelisahan, dan kepanikan. Kasih yang bisa sampai pada kesimpulan "Tuhan kami diambil orang". Sebaliknya, kasih yang disertai kebangkitan Kristus adalah kasih yang menghadirkan rasa tenang, aman, sebab panjar sudah diberikan, atau asuransi sudah digenggam dalam tangan. Apakah Tuhan kita adalah Tuhan yang bangkit, ataukah Tuhan kita adalah Tuhan yang diambil orang?

Kubur yang kosong. Kekuatan terdahsyat yang tak dapat dipungkiri maupun dielakkan adalah ketika kematian ditaklukkan-Nya. Kubur yang kosong membuktikan bahwa Sang Hidup tak dapat dikalahkan maut, sebaliknya maut dipecundangi-Nya. Kebangkitan Kristus membuktikan kebenaran ucapan-ucapan-Nya tentang diri-Nya dan tentang maksud kematian-Nya yaitu memberikan nyawa-Nya untuk tebusan nyawa kita dari kuasa dosa dan kuasa maut. Fakta kubur kosong, kebangkitan Kristus mampu mengangkat seluruh keberadaan kita hingga hidup yang berat dan serba tak menentu sekarang ini dapat kita jalani dan isi dengan pertolongan kuasa kebangkitan-Nya.

Renungkan: Tak dapat dipungkiri bahwa kita kerap menjadi seperti Maria Magdalena dan Petrus yang merasa hidup seolah hampa, semangat luruh menjadi letih lesu. Tetapi kemenangan Kristus merupakan dasar untuk keselamatan kekal kita.

Doa: Kuasailah hidup kami ya Tuhan yang bangkit, agar kami tidak dikuasai kubur.

(0.55) (Yoh 12:38) (ende: Supaja)

Bukannja bahwa Allah menghendaki atau menjebabkan mereka tetap tegar hati, melainkan Ia dari kekal sudah mengetahui bahwa mereka akan bersikap demikian, dan sebab itu Ia bernubuat tentangnja. Dan setelah bernubuat demikian nubuat itu kemudian harus mendjadi kenjataan.

(0.55) (Yoh 17:17) (ende: Kuduskanlah mereka)

Menguduskan disini berarti: mementjilkan mereka dari dunia untuk dan bekerdja semata-mata bagi Allah sebagai milikNja, "Dalam kebenaran": supaja mereka sendiri tetap kudus dan berpegang pada kebenaran.

(0.55) (Yoh 8:31) (full: JIKALAU KAMU TETAP DALAM FIRMAN-KU. )

Nas : Yoh 8:31

Yesus tidak pernah mendorong murid-murid-Nya agar berharap kepada iman dan pengalaman yang lampau. Keselamatan hanya terjamin apabila kita "tetap dalam Firman-Nya". Murid Kristus yang sejati akan senantiasa taat kepada perkataan-Nya (Luk 21:19;

lihat cat. --> Yoh 15:6)

[atau ref. Yoh 15:6]

(0.54) (Yoh 15:4) (full: TINGGALLAH DI DALAM AKU. )

Nas : Yoh 15:4

Setelah seseorang percaya kepada Kristus dan menerima pengampunan dosa, dia menerima hidup kekal dan kuasa untuk tetap tinggal di dalam Kristus. Setelah kuasa itu diberikan, orang percaya harus menerima tanggung jawab supaya tetap selamat dan tinggal di dalam Kristus. Kata Yunani _meno_ berarti tetap tinggal. Sebagaimana ranting hanya dapat hidup selama hidup dari pokok anggur mengalir ke dalamnya, demikian pula orang percaya hanya mempunyai hidup Kristus selama hidup Kristus mengalir ke dalamnya dengan tetap tinggal di dalam Dia. Syarat-syarat untuk tinggal dalam Kristus ialah:

  1. (1) memelihara Firman Allah senantiasa dalam hati dan pikiran serta menjadikannya penuntun tindakan kita (ayat Yoh 15:7);
  2. (2) memelihara kebiasaan persekutuan yang intim dan tetap dengan Kristus supaya mengambil kekuatan daripada-Nya (ayat Yoh 15:7);
  3. (3) menaati perintah-perintah-Nya, tinggal dalam kasih-Nya (ayat Yoh 15:10) dan saling mengasihi (ayat Yoh 15:12,17);
  4. (4) memelihara kebersihan hidup kita melalui Firman Allah, menolak segala dosa dan tunduk kepada pimpinan Roh Kudus (ayat Yoh 15:3; Yoh 17:17; Rom 8:14; Gal 5:16-25; Ef 5:26; 1Pet 1:22).
(0.54) (Yoh 15:1) (full: AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR. )

Nas : Yoh 15:1

Dalam perumpamaan atau kiasan ini Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai "pokok anggur yang benar" dan murid-murid-Nya sebagai "ranting". Dengan tetap terpaut pada-Nya sebagai Sumber kehidupan, mereka dapat menghasilkan buah. Allah dilukiskan sebagai tukang kebun yang memelihara ranting-ranting itu supaya tetap berbuah (ayat Yoh 15:2,8). Allah mengharapkan agar kita semua berbuah

(lihat cat. --> Yoh 15:2 berikut).

[atau ref. Yoh 15:2]

(0.54) (Yoh 17:9) (ende: Tidak berdoa bagi dunia)

Dengan "dunia" disini tentu dimaksudkan orang-orang jang tetap tegar hati terhadap Indjil. Tetapi dalam ajat mendapat+tugas+tetap+AND+book%3A43&tab=notes" ver="ende">20 Ia berdoa bagi "orang-orang dari dunia", jang akan pertjaja akanNJa. Disalib pula Ia berdoa bagi para musuhNja (Luk 23:34).

(0.54) (Yoh 15:9) (full: TINGGAL DI DALAM KASIH-KU. )

Nas : Yoh 15:9-10

Orang percaya harus tetap hidup dalam suasana kasih Kristus. Yesus mengatakan bahwa hal ini terjadi dengan menaati perintah-perintah-Nya.

(0.54) (Yoh 13:21) (sh: Tetap tidak mengerti (Senin, 01 Maret 1999))
Tetap tidak mengerti

Selama tiga tahun, Tuhan Yesus melayani di dunia bersama murid-murid-Nya; hidup bersama, mengalami suka duka bersama, makan bersama, tidur bersama, berdoa bersama, ngobrol bersama; namun ternyata murid-murid-Nya tetap tidak mengerti maksud pembicaraan Tuhan Yesus, Guru mereka. Demikian pula dengan Yudas, ia sama sekali tidak mengubah keputusannya untuk menyerahkan Gurunya kepada para imam dan ahli Taurat, walaupun Tuhan Yesus telah memperingatkannya; karena ia tidak mengerti apa yang sesungguhnya dilakukannya terhadap Gurunya. Lamanya waktu hidup bersama-sama, ternyata tidak menjamin kedekatan hubungan pribadi seseorang dengan orang lain.

Kejahatan tersembunyi. Teman-teman Yudas Iskariot pasti tidak pernah menyangka, kalau si pengkhianat itu ada di antara mereka. Itulah sebabnya, mereka berusaha menanyakan kepada Tuhan Yesus. Yudas telah merencanakan semuanya ini dengan sembunyi-sembunyi, agar tidak seorang pun yang tahu. Hal seperti ini bukankah sering terjadi juga di gereja? Mungkin tidak setiap jemaat memiliki motivasi yang sama, karena itu gereja harus tetap waspada dan tegas terhadap kejahatan yang tersembunyi, sehingga gereja terus bertumbuh sebagai suatu persekutuan dalam kekudusan.

(0.53) (Yoh 5:5) (full: TIGA PULUH DELAPAN TAHUN. )

Nas : Yoh 5:5

Setelah menderita selama 38 tahun, orang ini telah mengalami kekecewaan yang berkepanjangan, karena tidak disembuhkan sambil tetap mengharapkan pertolongan dari Allah. Namun, akhirnya kesembuhan datang juga. Sebagian besar karena lamanya orang ini menderita maka Yesus dengan belas kasihan, berkenan untuk menolongnya. Jangan sekali-kali kita putus harap bahwa waktu Allah untuk mengulurkan tangan kepada kita mungkin segera akan datang.

(0.53) (Yoh 15:6) (full: DIBUANG KE LUAR SEPERTI RANTING. )

Nas : Yoh 15:6

Perumpamaan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Kristus tidak percaya kalau "sekali ranting, selama-lamanya tetap ranting". Sebaliknya, melalui perumpamaan ini Yesus memberikan murid-murid-Nya peringatan yang serius namun penuh kasih bahwa ada kemungkinan orang yang sungguh percaya meninggalkan imannya, tidak tetap tinggal dalam Yesus hingga dicampakkan ke dalam api neraka.

  1. 1) Di dalam ayat ini kita mempunyai prinsip dasar yang menentukan hubungan keselamatan di antara Kristus dan orang percaya; hubungan itu tidak pernah bersifat statis berdasarkan keputusan atau pengalaman di masa lalu. Sebaliknya, hubungan itu progresif sementara Kristus hidup dalam orang percaya dan memberikan hidup ilahi kepadanya (Kol 3:4; 1Yoh 5:11-13;

    lihat cat. --> Yoh 17:3).

    [atau ref. Yoh 17:3]

  2. 2) Perumpamaan ini mengajarkan tiga kebenaran penting:
    1. (a) tanggung jawab untuk tetap tinggal di dalam Kristus dipikul oleh para murid

      (lihat cat. --> Yoh 15:4).

      [atau ref. Yoh 15:4]

      Inilah tanggapan kita terhadap karunia hidup dan kuasa ilahi yang diberikan Allah pada saat pertobatan.
    2. (b) Tinggal di dalam Kristus mengakibatkan Kristus diam di dalam kita terus-menerus (ayat Yoh 15:4), murid akan berbuah banyak (ayat Yoh 15:5), berhasil dalam doa (ayat Yoh 15:7) dan sukacita menjadi penuh (ayat Yoh 15:11).
    3. (c) Dampak dari kegagalan untuk tetap tinggal di dalam Kristus adalah ketidakmampuan untuk berbuah (ayat Yoh 15:4-5), dibuang dari Kristus dan kebinasaan (ayat Yoh 15:2,6).
(0.53) (Yoh 12:27) (jerusalem: jiwaKu terharu) Terjemahan lain: jiwaKu gelisah. Adegan ini agak sama dengan peristiwa di Getsemani: kegelisahan terhadap "saat" yang mendekat; Yesus mohon belas kasihan Bapa; Ia menyatakan kesediaanNya untuk mengorbankan diri; Ia diberi hiburan dari sorga (bdk Lukas). Namun ada juga perbedaan: Yesus tetap berdiri tegak; permintaanNya hanya dalam hati (Yohanes); menurut Lukas, Yesus berlutut, sedangkan menurut Matius dan Markus Ia sujud/merebahkan diri ke tanah. Bdk Yoh 18:4-6; 10:18+.
(0.53) (Yoh 16:26) (jerusalem: meminta bagimu kepada Bapa) Var: meminta kepada Bapa. Memanglah Yesus tetap satu-satunya pengantara, bdk Yoh 10:9; 14:6; 15:5; Ibr 8:6, tetapi para murid menjadi bersatu denganNya oleh karena iman dan kasih, maka mereka dikasihi oleh Bapa: pengantara Yesus menghasilkan seluruh hasilnya. Inilah doa agung Juruselamat yang pada saat korbanNya mempersembahkan diriNya dan mendoakan semua manusia.
(0.53) (Yoh 9:8) (sh: Si lemah menjadi kuat (Minggu, 24 Januari 1999))
Si lemah menjadi kuat

Kedudukan seorang buta di tengah masyarakat saat itu, dinilai sangat rendah, hina, tak berdaya, tak berharga. Namun penilaian ini tidak berlaku dalam diri Tuhan Yesus. Justru Ia mengubah keberadaan orang buta itu secara drastis. Harga diri dibangkitkan. Ia menjadi berani menjawab bertubi-tubi pertanyaan yang diarahkan kepadanya. Mula-mula dari para tetangganya, kemudian berhadapan dengan orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi itu akhirnya menegaskan bahwa Yesus bertindak salah dan tidak tahu adat karena melakukan mukjizat pada hari Sabat. Menurut mereka perbuatan itu bertentangan dengan Hukum Taurat. Keputusan orang-orang Farisi itu mendadak menimbulkan keberanian pada diri si pengemis yang dengan tegas dan lugu mengatakan bahwa: "Ia adalah seorang nabi!" Jawaban ini sangat mengejutkan para tetangga maupun orang-orang terhormat di sekitarnya. Si lemah telah menjadi kuat, berani berkata benar, dan menyatakan keyakinannya.

Berani karena benar. Kata-kata ini sangat populer di masa-masa perjuangan dahulu. Tetapi karena ambisi tidak sehat, makna kalimat menjadi kabur dan luntur. Banyak orang tidak lagi berani berkata hal yang benar. Masyarakat lebih cenderung memanipulasi kebenaran daripada harus menderita karena berkata benar, bertindak benar. Saat ini umat Kristiani dihadapkan pada pelbagai tantangan dan kesulitan. Kondisi ini bisa saja memaksa Kristen bertindak tidak setia pada kebenaran. Karena itu kesetiaan pada keyakinan terhadap Kristus harus tetap terjaga, berani berkata benar dan mempertahankan kebenaran sekalipun harus tetap menanggung resikonya.

Renungkan: Demi kepentingan dan keinginan tertentu, kesetiaan pada kebenaran yaitu Yesus Kristus mungkin akan mengalami penurunan. Karena itu tetaplah berpegang teguh pada-Nya dan jangan goyah.

Doa: Ya Bapa, bimbinglah kami agar tetap memiliki keberanian untuk berkata benar di tengah kebohongan yang dianggap biasa. Mampukan kami untuk tetap setia kepada-Mu walau berat tantangan yang harus kami hadapi.

(0.52) (Yoh 9:39) (ende: Untuk menghukum)

Orang-orang jang insjaf akan kegelapan dalam batinnja dan ingin melihat, artinja rela pertjaja, akan dibuka matanja dan melihat tjahaja abadi, sedangkan mereka jang dalam kesombongannja menjangka, bahwa pikirannja terang dan tak usah diadjari lagi, akan tetap buta terhadap kebenaran satu-satunja jang dapat menjelamatkan mereka. Dalam utjapan Jesus ada terkandung arti ini pula, jakni bahwa sikap orang terhadap tjahaja kebenaran Ilahi jang disampaikan Jesus, akan menentukan keputusan Allah pada pengadilan terachir terhadap mereka,jaitu apakah mereka akan masuk kegelapan abadi atau akan menikmati tjahaja abadi untuk selama-lamanja.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA