Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 274 ayat untuk mendapat kemenangan AND book:[1 TO 39] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.23) (1Taw 20:1) (sh: Mengenakan mahkota kemenangan (Sabtu, 16 Februari 2002))
Mengenakan mahkota kemenangan

Bila kita bandingkan bagian ini dengan paralelnya dalam II Samuel 11-12, tampak suatu kejanggalan. Dikatakan bahwa kini kemenangan diraih bukan karena prakarsa Daud sebagai raja, tetapi karena prakarsa Yoab (ayat 1-2). Tetapi, dikatakan bahwa "pada waktu raja-raja biasanya maju berperang," justru Daud tinggal sendiri di Yerusalem dan Yoab yang maju berperang. Dari II Samuel 11-12 kita mengerti bahwa saat itulah terjadi peristiwa tragis kejatuhan Daud dalam dosa zinah dengan Batsyeba. Meskipun tidak dinyatakan secara langsung, bagian ini hendak menyampaikan suatu kebenaran rohani yang penting bagi kita. Sesudah melalui pedihnya proses keinsyafan dan pertobatan, seseorang yang telah jatuh masih dipulihkan dan dianugerahi Tuhan kesempatan untuk melanjutkan perannya. Anugerah Allah sangat besar sehingga kegagalan tidak membuat orang itu tersingkir dari rencana Allah. Daud belajar bukan saja tentang jahatnya dosa dan yang diakibatkannya, tetapi juga tentang keajaiban anugerah Allah dan tentang kenyataan bahwa ia memerlukan orang lain, rekan yang dengannya ia dapat membangun kemenangan.

Anugerah Allah justru dinyatakan dalam kondisi sesudah jatuh dalam dosa. Puncak kejayaan Daud dinyatakan secara simbolis, yaitu dengan mengenakan mahkota raja Amon. Itu bukan hasil kemenangannya sendiri, tetapi akibat anugerah Allah yang telah memberikan Yoab sebagai panglima yang piawai dan rekan seperjuangan yang andal. Sesudah itu menyusul pula sebuah kemenangan fantastis, yakni kesuksesan mereka menggulingkan jagoan bangsa Filistin. Para sepupu Goliat yang berpostur besar dan kuat bukan lawan tanding Israel yang maju dalam nama Tuhan. Lawan boleh memiliki kekuatan hebat, namun ketika berhadapan dengan iman, robohlah kekuatan raksasa-raksasa Filistin. Iman memungkinkan setiap sendi otot pahlawan Allah mengalami kejadian-kejadian yang hanya dapat dijelaskan dari sudut pandang supranatural. Dengan iman pula, kita disanggupkan untuk menghidupi kekristenan kita.

Renungkan: Ada mahkota kemuliaan dari Allah tersedia bagi orang yang akhirnya menang dalam perjuangan rohaninya dan bukan hanya untuk mereka yang tak pernah kalah (ayat 2 Tim. 4:8).

(0.23) (Mzm 21:1) (sh: Dan pemenangnya adalah...? (Kamis, 29 Mei 2003))
Dan pemenangnya adalah...?

Kalimat semacam ini banyak kita dengar dalam berbagai perlombaan. Dunia kita yang kompetitif bergerak antara dua kutub: menang dan kalah, dan selalu dengan semangat dan tujuan bahwa "mereka" harus kalah dan "kami" harus menang. Inilah, kata banyak orang, yang membuat dunia berputar.

Melalui mazmur ini, tampak bahwa umat Israel dulu juga punya konsep kalah-menang. Namun ada beberapa kekhususan yang harus diperhatikan sebagai kekhasan dari pandangan Israel: Pertama, bukan Baal, Asytoret atau dewa-dewi kafir yang menentukan kalah atau menang tetapi TUHAN perjanjian. Kedua, kemenangan pemimpin bangsa ditujukan agar menjadi saluran berkat bagi umat. Maksud Allah memberkati umat-Nya diwujudkan melalui para pemimpin yang disertai-Nya. Ketiga, yang dikedepankan adalah kedahsyatan karya Allah, bukan karya raja (ayat 9-14). Allahlah yang akbar, kemenangan sang raja pun adalah pemberian Allah (ayat 6). Puji- pujian akhirpun diberikan kepada Allah, sebagai penguasa sejati Israel dan alam semesta yang perkasa (ayat 14).

Hari ini kita mengingat kembali peristiwa dan makna dari kenaikan Tuhan kita Yesus Kristus ke surga. Kristus naik ke surga, sebagai lanjutan dari kemenangan-Nya atas maut, dan persiapan atas kemenangan akbar-Nya pada saat Ia datang kembali. Kristuslah Raja kita yang jaya. Kemenangan Kristus sang Raja sejati, terjadi karena Ia menaklukkan diri kepada rencana Allah untuk menyelamatkan umat. Biarlah kenaikan Yesus ini mendorong kita untuk tidak menaklukkan ambisi pribadi yang angkuh dan egosentris demi mengutamakan pewujudan rencana Allah yang global terjelma melalui kita.

Renungkan: Jika Anda akan menggubah suatu mazmur, keperkasaan Allah dalam hidup Anda yang mana yang akan Anda mazmurkan?

(0.23) (Mzm 83:1) (sh: Menyongsong kemenangan (Senin, 26 September 2005))
Menyongsong kemenangan

Berbicara tentang kemenangan dalam kondisi sulit, rasanya tidak realistis. Hal yang tidak realistis inilah yang mendominasi doa Asaf ini. Umat Israel sedang terancam persekongkolan jahat bangsa-bangsa yang memusuhi mereka (ayat 8-9). Dalam situasi buruk ini, Perjanjian Allah dan doa yang mengantisipasi kemenangan menjadi dasar umat Israel bersikap sehingga mereka mampu menghadapi persekongkolan jahat itu.

Umat Israel menyadari arti perjanjian Allah bagi mereka dan implikasinya terhadap kesulitan yang mereka alami. Dengan mengadakan perjanjian, Allah menempatkan diri-Nya di pihak umat-Nya. Ia menjadi penyelamat, pemilik, dan pelindung umat-Nya, maka para musuh umat Israel akan menjadi musuh Allah sendiri. Atas dasar ini, pemazmur berseru agar Tuhan membuyarkan kekuatan dari persekongkolan jahat itu (ayat 14-16). Hasilnya, doa permohonan berubah menjadi doa menyongsong kemenangan. Asaf mengingat akan perbuatan-Nya di masa lalu saat para hakim satu per satu mematahkan kejahatan bangsa-bangsa zaman mereka (ayat 10-13).

Berdoa berdasarkan perjanjian ilahi harus menjadi disiplin rohani kita. Realitas hidup tidak selalu ramah. Kesepakatan jahat dari orang-orang yang berprinsip hidup berbeda dengan kita dapat menekan kita. Hadapilah perilaku dari orang tak beriman itu dengan fakta Perjanjian Allah bagi kita. Kita adalah umat perjanjian karena nyawa Kristus dan meterai Roh Allah. Namun, kita hanya dapat menghayati kekuatan yang datang dari fakta perjanjian Allah itu, jika kita sendiri aktif menautkan diri kita kepada-Nya. Kesadaran tinggi bahwa kita adalah milik-Nya membuat kita memiliki keyakinan teguh bahwa apa pun yang kita alami justru akan membuat pihak lawan mengakui kemuliaan Allah (ayat 17-19).

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.23) (Yes 41:1) (sh: Allah kota bentengku (Senin, 25 Juli 2005))
Allah kota bentengku

Berbahagialah orang yang menjadikan Allah sebagai kota bentengnya saat ia menghadapi badai kehidupan. Mereka yang berharap dan berlindung pada-Nya akan memperoleh kekuatan dan luput dari maut yang mengintai.

Pada nas sebelumnya, Yesaya menegaskan bahwa hanya Allah yang berdaulat di muka bumi. Pada bagian ini Allah mengeluarkan pernyataan indah, yaitu Ia akan memberi kemenangan bagi umat-Nya! (ayat 10, 16). Allah melakukan hal itu karena ikatan perjanjian-Nya dengan Israel, umat kesayangan-Nya (ayat 8-9). Tuhan tidak pernah ingkar janji, walaupun Israel terus-menerus tidak setia. Oleh karena itu, Israel dipanggil untuk tidak takut terhadap semua musuh mereka. Walaupun Israel "kecil" bagaikan cacing dan ulat, Allah akan menebus dan menolong mereka (ayat 10, 13-14). Para musuh akan dipermalukan dan mulut mereka akan dibungkam sehingga mereka tidak berdaya melawan umat Tuhan (ayat 11-12). Musuh Israel akan dihancurkan dan diserakkan ke penjuru dunia. Israel akan bersukaria di dalam Tuhan (ayat 15-16). Tidak sulit bagi-Nya memberikan kemenangan bagi siapa saja yang berkenan kepada-Nya sebab Ia adalah penguasa bangsa-bangsa dan alam semesta (ayat 1-5).

Janji kemenangan dari Allah bagi umat-Nya saat menghadapi masalah dan pergumulan dalam hidup sehari-hari pasti digenapi. Hal ini berlaku bukan hanya bagi Israel, namun juga bagi kita di masa kini. Pada zaman modern pun Allah tetap berkuasa memberikan kemenangan bagi anak-anak-Nya dalam mengatasi kemelut persoalan hidup sehari-hari karena Ia adalah penguasa alam semesta, bumi dan isinya. Kita tidak mungkin mengalami kemenangan dari Allah jika kita tidak percaya kepada firman-Nya. Dari firman-Nya kita belajar siapa Dia dan apa yang telah diperbuat-Nya bagi umat-Nya.

Camkan: Daripada mencari pertolongan pada "penguasa dunia" ataupun pada manusia lebih baik datang kepada Tuhan dan percaya pada janji-Nya!

(0.22) (Yes 49:1) (jerusalem) Ahli-ahli Kitab tidak sependapat berhubung rangkuman Nyanyian Hamba Tuhan yang kedua ini. Ada yang berkata bahwa nyanyian itu mencakup Yes 49:1-6; dan yang berpendapat Yes 49:7-9 termasuk juga. Nyanyian kedua ini meneruskan gambar Hamba Tuhan yang disajikan nyanyian pertama, Yes 42:1-9, tetapi dengan menonjolkan beberapa segi pada tugas Hamba itu; sejak awal mula ia sudah dipanggil dan tetapkan Tuhan, Yes 49:1,5; tugasnya tidak hanya mengenai umat Israel yang mesti dikumpulkannya, Yes 49:5, tetapi juga bangsa-bangsa lain yang harus diterangi, Yes 49:6; ada pemberitaan baru yang menakjubkan, Yes 49:2 yang membawa terang dan keselamatan, Yes 49:6 ditambah bahwa Hamba itu akan mengalami kegagalan, Yes 49:4,7 meskipun ia tetap mengandalkan Tuhan semata-mata, Yes 49:4,5, akhirnya Hamba itu akan mendapat kemenangan, Yes 49:7. Nyanyian yang ketiga dan yang keempat lebih jauh akan memerincikan halnya.
(0.22) (2Sam 1:1) (sh: Berita itu cepat tersiar. (Jumat, 13 Februari 1998))
Berita itu cepat tersiar.

Ada yang berniat jahat dan ada pula yang berniat baik. Di saat Daud beroleh kemenangan, kabar tentang kematian Saul diterimanya. Jika kita bandingkan perikop ini dengan sebelumnya (khususnya ayat 7-10 dengan 1Sam. 31:4-5), ada perbedaan yang mencolok. Mengapa? Barangkali si pembawa kabar merekayasa sedemikian rupa agar supaya dapat dipercaya, dan mendapat upah atau jabatan. Sebaliknya, si pembawa berita dihukum mati sesuai dengan ucapannya (ayat 13-16, bdk. ">Ams. 18:21 dan Mat. 12:37).

Kasih yang mendalam dan tulus. Dari segi kemanusiaan kesempatan yang pada saat ini terpampang di hadapan Daud sangat mempercepat prosesnya menjadi raja. Ternyata Daud menyatakan kasih yang mendalam dan tulus (ayat 12:11-12" context="true">11-12). Seandainya Anda dan setiap pengikut Yesus memiliki kasih yang seperti itu, pasti tidak akan terjadi pertikaian antar pimpinan gereja yang menyangkut kedudukan, penyalah-gunaan harta, dlsb. Contoh yang direfleksikan Daud ini sungguh menakjubkan untuk diberlakukan pada masa kini. Suara siapakah yang berbicara di dalam hatimu dan hatiku, ketika kita mendengar kematian orang lain, terlebih kematian dari orang-orang yang membenci kita?

Doa: Tuhan, ajar kami senantiasa mengasihi sesama, bahkan yang membenci kami pun dapat kami kasihi. Amin.

(0.22) (Mzm 141:1) (sh: Doa adalah pusat hidup orang percaya (Senin, 20 September 1999))
Doa adalah pusat hidup orang percaya

Doa bukan hanya sarana untuk memohon berkat bagi pribadi, tetapi juga memohon kekuatan dalam menghadapi pencobaan. Namun seringkali yang terjadi adalah doa semata-mata merupakan sarana untuk mengungkapkan keinginan kita akan berkat, kelancaran bisnis, kesuksesan program, penambahan keuntungan, dlsb.; semata berorientasi pada kebutuhan materi. Bagaimana dengan kebutuhan akan perlindungan dan kekuatan Tuhan dalam menghadapi pencobaan? Ini yang sering kita abaikan, dan barulah diingat bila kita telah jatuh dalam pencobaan. Bukan karena si penggoda lebih hebat, tetapi kita yang tidak mau minta kekuatan daripada-Nya.

Berpusat pada Allah. Sikap hati orang yang hidup berpusat pada Allah adalah: dalam keadaan apa pun, tetap mengarahkan diri kepada Allah. Tidak pernah terpikir untuk mencari pertolongan atau perlindungan dari yang lain selain Allah. Dari pada-Nyalah ia mendapat kekuatan dan pengharapan kemenangan atas pencoban.

Konsekuensi orang benar dan fasik. Orang fasik akan kena batunya, mereka akan jatuh serentak ke dalam jerat yang mereka pasang untuk orang lain. Sebaliknya, orang benar yang diperlakukan tidak adil oleh orang fasik akan terluput karena kuasa Tuhan di pihaknya.

(0.21) (Kel 15:1) (ende)

Menurut adat-kebiasaan sesudah menang dalam perang orang-orang perempuan merajakannja dengan njanjian serta tari-tarian (lih. Hak 11:34; 1Sa 18:6). Tidak mengherankan, bahwa ini terdjadi disini pula. Akan tetapi sjairnja sendiri dalam bentuk seni sastra ini, merupakan uraian motif aj. 1(Kel 15:1) dan Kel 15:21 jang baru disusun kemudian. Antara lain ini ternjata dari disebutkannja orang-orang Pilisti (aj.14)(Kel 15:14), dan dari ajat-ajat jang melukiskan masuknja umat Israel dalam tanah Kanaan, dan menggambarkan bagaimana mereka menduduki kota Jerusalem. Djadi Pengungsian dari Mesir dipandang sebagai permulaan kemenangan-kemenangan besar, dan dihubungkan dengan kedatangan mereka ditanah jang didjandjikan. Gaja- bahasanja: sjair kepahlawanan. Djadi isinja harus ditafsirkan sesuai dengan tjorak-sastra ini.

(0.21) (Kej 3:15) (jerusalem: permusuhan) Ayat ini menyatakan adanya permusuhan antara keturunan ular dan keturunan perempuan. Dengan demikian manusia dilawankan dengan Iblis serta "keturunannya". Secara samar-samar ayat ini juga berbicara tentang kemenangan terakhir yang akan diperoleh manusia. Ini sinar pertama dari keselamatan mendatang, Pra-Injil. Dalam terjemahan Yunani anak kalimat: engkau akan meremukkan tumitnya, mulai dengan kata ganti diri: dia, yang mengenai seorang laki-laki. Menurut terjemahan itu kemenangan terakhir tidak akan diperoleh oleh keturunan perempuan (umat manusia) pada umumnya, melainkan oleh salah seorang keturunannya. Terjemahan itu menjadi dasar tafsiran yang langsung menghubungkan ayat ini dengan Mesias. Tafsiran itu sangat digemari para pujangga Gereja. Mesias tidak dapat dipisahkan dari ibuNya. Ini terungkap dalam terjemahan Latin yang berbunyi: ipsa conteret (Ia - seorang perempuan - akan meremukkan), sehingga ayat ini dihubungkan dengan Maria. Tafsiran yang terkandung dalam terjemahan Latin itu menjadi tradisionil dalam Gereja katolik.
(0.21) (1Taw 18:1) (jerusalem) Kisah panjang yang tercantum dalam 2Sa 9; 1Ra 2 oleh si Muwarikh diringkaskan begitu rupa sehingga hanya berceritera tentang kemenangan-kemenangan raja. Ia melewatkan pertikaian dalam keluarga Daud dan sejarah sial keluarganya yaitu: zinah Daud serta kelahiran Salomo, pembunuhan atas diri Amnon, pemberontakan Absalom, perlawanan dari pihak Seba dan persekongkolan Adonia. Si Muwarikh mencegah diri dari menyebut apa saja yang dapat menodai gambar pahlawannya, yaitu Daud. Begitu ia membuka jalan bagi penegasannya bahwa Daud tidak dapat membangun bait Allah oleh karena terlalu terlibat dalam peperangan, 1Ta 22:8; 28:3. Si Muwarikh juga berpendapat bahwa semua barang rampasan yang diperoleh dalam peperangan itu diperuntukkan bagi pembangunan bait Allah, 1Ta 29:2-5
(0.21) (Mzm 20:1) (jerusalem: Doa mohon kemenangan bagi raja) Mungkin mazmur ini mengiringi korban yang dipersembahkan sebelum raja serta tentaranya maju berperang, bdk 1Sa 7:9; 1Ra 8:44; 2Ta 20:18 dst. Kidung ini terdiri atas dua bagian. Yang pertama, Maz 20:2-6 dinyanyikan oleh sekelompok penyanyi dan berupa doa permohonan minta kemenangan bagi umat. Bagian kedua, Maz 20:7-9 dinyanyikan oleh seorang penyanyi (imam?) tersendiri sebagai jawaban dan berupa janji bahwa permohonan dikabulkan. Maz 20:9 barangkali berupa aklamasi dari pihak umat.
(0.21) (Mzm 98:1) (jerusalem: Saat penyelamatan sudah dekat) Inipun sebuah mazmur yang meluhurkan Allah sebagai Raja, bdk Maz 47+, di akhir zaman. Raja itu datang menyelamatkan umatNya, Maz 98:1-3. Begitu Tuhan menyatakan diri kepada semua bangsa, segenap bumi yang perlu memuji Raja Penyelamat umat, Maz 98:3-6. Dan waktu Tuhan datang memerintah bahkan semesta alam turut memujiNya, Maz 98:7-9.
(0.21) (Kej 9:25) (ende)

Berkat atau kutukan jang diutjapkan oleh para Bapa bangsa, para nabi dsb, dianggap pada hakekatnja datang dari Tuhan sendiri. Sekali diutjapkan, akibatnja sudah tidak dapat dielakkan lagi.

Disini dinjatakan, bahwa Kanaan selandjutnja akan terbawah kepada keturunan Sem dan Jafet. Situasi kelak kemudian hari, jakni kemenangan Israel atas bangsa Kanaan, lagi luasnja daerah-daerah para bangsa lainnja, diterangkan disini. Sebabnja terdapat pada awal sedjarah jaitu: dosa Cham, jang kemudian menodai bangsa Kanaan.

(0.21) (Mi 5:10) (ende)

Pada masa depan (bila Israil menang atas musuh2nja) Jahwe akan mengambil segenap dasar kepertjajaan insani, kekuatan militer, ilmu tenung, agama kafir, agar dengan djalan ini mendjadi kentara, bahwa kemenangan dan keselamatan datang dari Jahwe melulu. Allah sendiri jang sebenarnja mengerdjakan semua. Ada ahli jang mentjoret aj. 8(Mik 5:8) dan Mik 5:14, sehingga nubuat itu merupakan serangan atas keburukan Juda.

(0.21) (Kej 39:20) (full: DIMASUKKAN KE DALAM PENJARA. )

Nas : Kej 39:20

Kemenangan atas pencobaan dan kesetiaan kepada Allah tidak selalu langsung menghasilkan upah. Yusuf menderita karena kebenarannya. Kristus berbicara tentang para pengikut-Nya yang juga dianiaya oleh karena kebenaran (Mat 5:10) dan mengingatkan kita bahwa orang-orang sedemikian akan dipandang berbahagia dan akan menerima upah yang besar di sorga (Mat 5:11-12).

(0.21) (1Sam 4:2) (full: TERPUKULLAH KALAH ORANG ISRAEL. )

Nas : 1Sam 4:2

Israel menderita kekalahan karena kaum imam telah rusak dan umat itu tidak taat kepada perintah-perintah Allah. Mereka membawa tabut perjanjian ke medan pertempuran sambil mengira bahwa tabut tersebut akan memastikan kemenangan mereka

(lihat cat. --> 1Sam 4:3 berikut);

[atau ref. 1Sam 4:3]

sebaliknya, mereka seharusnya bertobat dan memperbaiki cara hidup berdosa mereka jikalau merindukan berkat Allah.

(0.21) (Ayb 1:8) (full: APAKAH ENGKAU MEMPERHATIKAN HAMBA-KU AYUB? )

Nas : Ayub 1:8

Di sini kitab ini memperkenalkan pergumulan di antara Allah dengan musuh besar-Nya, Iblis. Allah menantang Iblis untuk memperhatikan dalam Ayub kemenangan kasih karunia dan penebusan ilahi. Dalam kehidupan hamba-Nya yang setia ini, Allah memperlihatkan bahwa rencana-Nya untuk menebus umat manusia dari dosa dan kejahatan dapat tercapai.

(0.21) (Mzm 68:19) (full: HARI DEMI HARI IA MENANGGUNG BAGI KITA. )

Nas : Mazm 68:20

Lihat cat. --> Mazm 55:23

[atau ref. Mazm 55:23]

(0.21) (Yes 26:1) (full: NYANYIAN INI. )

Nas : Yes 26:1-21

Yakin bahwa Allah akan melaksanakan rencana penebusan-Nya, orang-orang kudus bersorak-sorak dalam pujian dan doa. Nyanyian mereka adalah tentang kemenangan Allah dalam membinasakan seluruh kejahatan dan menetapkan kerajaan-Nya.

(0.21) (Yes 42:10) (full: NYANYIAN BARU BAGI TUHAN. )

Nas : Yes 42:10-17

Yesaya bernubuat tentang suatu masa ketika orang bukan Yahudi dan Israel yang setia akan menyanyikan pujian kepada Tuhan mereka dari ujung-ujung bumi karena penebusan dan kemenangan mulia yang mereka alami melalui Dia.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA