Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 39 dari 39 ayat untuk memuja (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.27) (2Raj 17:24) (jerusalem) Dapat dibedakan beberapa bagian, 2Ra 17:24-28,41 dengan menyederhanakan halnya menjelaskan bagaimana daerah kerajaan Israel kembali didiami. Diandaikan bahwa semua penduduk Israel yang asli diangkut semua. Dipersatukan beberapa gelombang penduduk baru yang berangsur-angsur dipindahkan ke wilayah kerajaan Israel dahulu. 2Ra 17:25-28 memuat sebuah ceritera yang menerangkan bagaimana jadinya bahwa penduduk baru itu memuja Tuhan. 2Ra 17:29-34 ditambahkan di masa pembuangan. 2Ra 17:34-40 kembali berkata mengenai kesalahan yang menyebabkan pemusnahan kerajaan Israel. Pikiran-pikiran itu lebih sesuai dengan bagian pertama bab ini.
(0.27) (Yes 57:7) (jerusalem: menaruh petiduranmu) Ayat ini agaknya mencela pelacuran bakti, bdk Ula 23:18+, yang banyak dipraktekkan dalam agama negeri Kanaan untuk memuja dewa-dewa kesuburan, bdk Bil 25. Pelacuran bakti itu kadang-kadang tersebar pada orang Israel juga, 1Ra 14:24; 22:47; 2Ra 23:7; Hos 4:14, meskipun keras dilarang oleh hukum Taurat, Ula 23:17-18. Hanya perlu diingat pula bahwa para nabi dalam mencela pemujaan berhala pada umumnya suka memakai istilah "sundal, zinah" dsb untuk mengecam ketidaksetiaan umat Israel terhadap Tuhan.
(0.27) (Yes 66:3) (jerusalem) Ayat ini menyejajarkan empat perbuatan agama halal dengan empat perbuatan agama haram (kafir): mempersembahkan manusia sebagai korban, menyembelih anjing, makan darah (dan daging) babi, memuja berhala. Bukan maksud keterangan ayat ini bahwa mempersembahkan lembu dsb tidak lebih baik dan lebih bernilai dari pada praktek-praktek kafir yang terkutuk. Memang dalam seluruh Perjanjian Lama tidak ada satu keteranganpun yang begitu saja dan secara menyeluruh mengutuk ibadat lahiriah. Maksud ayat ini yang sebenarnya ialah: mereka yang mempraktekkan ibadat yang halal juga mempraktekkan upacara-upacara kafir. Maka yang dikutuk ialah campuran agama yang agaknya laku di kalangan orang yang dicela dalam Yes 65:3-5 dan Yes 66:17.
(0.27) (Yer 5:1) (jerusalem) Kesalahan pokok umat Israel ialah memuja berhala dan sekaligus Tugas. Di samping itu Yeremia menyebut di sini semacam ateisme praktis, bdk Maz 14:1-3, dan ketegaran hati. Yer 3,12-13; kemesuman, Yer 5:7-8, dan ketidakadilan sosial, Yer 5:26-29. Nabi terutama mempersalahkan para pemimpin, Yer 5:4-5, dan para imam serta nabi, Yer 5:31.
(0.27) (Hos 6:7) (jerusalem: di Adam) Dalam naskah Ibrani tertulis: seperti manusia, atau: seperti Adam - Apa yang dimaksud dengan "di Adam" kurang jelas. Barangkali tersinggung kota Adam yang terletak di dekat muara anak sungai Yabok. Di sini mungkin ada sebuah tempat kudus untuk memuja dewa. Mungkin pula dimaksudkan bahwa pemujaan berhala yang dilakukan umat Israel sudah dimulai sejak umat masuk ke negeri Kanaan. bdk Yos 3:16. Pikiran ini memang terungkap dalam Hos 9:10. Perjanjian yang disebut di sini ialah perjanjian yang diikat di gunung Sinai.
(0.22) (Rm 1:25) (full: DUSTA. )

Nas : Rom 1:25

"Dusta" adalah perkataan Iblis, bapa segala dusta (Yoh 8:44); "kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5).

  1. 1) Percaya dusta itu berarti menolak "kebenaran Allah" dan terlibat dalam pemujaan berhala (Kej 3:5; Kol 3:5;

    lihat cat. --> 2Tes 2:11).

    [atau ref. 2Tes 2:11]

  2. 2) Kecenderungan kuat manusia untuk mempercayai dusta dan memuja diri sendiri adalah alasan Alkitab berkali-kali mengingatkan tentang kesombongan. "Engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: 'Aku adalah Allah'" (Yeh 28:2; bd. Ams 6:17; 8:13; 16:18; 1Tim 3:6; Yak 4:6; 1Yoh 2:16).
(0.22) (Am 5:26) (jerusalem: Sakut... Kewan) Dalam naskah Ibrani tertulis: Sikkut... Kiyyun. Penduduk kerajaan Israel membawa serta masuk pembuangan berhala-berhala yang mereka puja, sama seperti orang kafir membawa berhalanya, bdk Yes 46:1; Yer 48:7; 49:3. Sakut dan Kewan rupanya dua dewa Babel. tidak ada bukti bahwa dewa-dewa itu dipuja oleh orang Israel sebelum abad kedelapan seb Mas. Amospun tidak pernah mengecam pendengarannya oleh karena memuja berhala. Atas dasar pertimbangan tsb Amo 5:26-27 boleh dianggap sebagai suatu sisipan yang dengan maksud mengejek menyamakan ibadat orang Israel di zaman Amos dengan pemujaan berhala oleh bangsa-bangsa yang sebagai pengganti orang Israel di tempatkan di wilayah Samaria sesudah th 721 seb Mas. bdk 2Ra 17:29-31.
(0.22) (Rm 9:4) (jerusalem: mereka adalah orang Israel) Ialah: keturunan sejati Yakub-Israel, Kej 32:29. Dari keistimewaan itu berpancarlah segala keistimewaan lain: pengangkatan menjadi anak Allah, Kel 4:22; bdk Ula 7:6, kemuliaan Allah, Kel 24:16, yang diam di tengah-tengah umat, Kel 25:8; Ula 4:7 bdk Yoh 1:14+; perjanjian-perjanjian yang diikat Allah dengan Abraham, Kej 15:1,17; 17:1, dengan Yakub-Israel, Kej 32:29, dan dengan Musa, Kel 24:7-8; ibadat yang dengan ini orang-orang Israel memuja Allah yang Esa dan sejati; hukum Taurat yang menyatakan kehendak Allah; janji-janji mengenai Mesias serta zamannya, 2Sa 7:1, dan keistimewaan bahwa Kristus menjadi manusia sebangsa mereka.
(0.18) (Kel 20:4) (full: PATUNG YANG MENYERUPAI APAPUN. )

Nas : Kel 20:4

Larangan menyembah dewa lainnya berarti tidak boleh membuat patung dewa itu (bd. Ul 4:19,23-28), juga tidak seorang pun dapat membuat patung Tuhan Allah. Ia terlalu agung untuk dapat digambarkan dengan apa pun yang dibuat oleh manusia. Jikalau dikenakan pada orang percaya dalam Kristus, hukum kedua melarang pembuatan patung dari Allah atau makhluk lain dengan tujuan memuja, berdoa, atau meminta pertolongan rohani apa pun (bd. Ul 4:15-16). Prinsip yang di balik perintah ini berlaku dalam hal ketiga oknum Trinitas.

  1. 1) Tidak mungkin ada patung atau gambar yang sanggup menggambarkan kemuliaan dan tabiat pribadi Allah dengan benar (bd. Yes 40:18).
  2. 2) Allah begitu mahatinggi, begitu kudus dan tidak terhampiri, sehingga patung apa pun atau gambar dari-Nya menghina dan merendahkan kodrat-Nya yang sesungguhnya dan apa yang telah dinyatakan oleh-Nya mengenai diri-Nya (bd. Kel 32:1-6).
  3. 3) Konsep orang percaya mengenai Allah tidak boleh dilandaskan pada patung atau gambar dari-Nya, tetapi pada Firman Allah dan penyataan-Nya melalui pribadi dan karya Yesus Kristus (bd. Yoh 17:3).
(0.18) (Mzm 81:1) (jerusalem: Nyanyian pada waktu pembaruan perjanjian) Kidung ini dipakai dan kiranya diciptakan untuk merayakan perayaan Pondok Daun(barangkali juga Paskah). Pada bulan pertama, bulan Tisyri (September/Oktober) umat Israel selama satu pekan hidup dalam pondok-pondok mengenangkan pengumuman hukum Taurat di gunung Sinai dan perjalanan di padang gurun. Ini perayaan pembaharuan perjanjian, bdk Neh 8:1-18. Umat diajak untuk ikut serta dalam perayaan, Maz 81:2-6, lalu dibawakan firman Allah, Maz 81:6, yang gaya bahasa serta isinya mengingatkan kitab Ulangan dan yang mengenai karya Tuhan yang membebaskan umat dari kerja paksa di negeri Mesir dan melindunginya di padang gurun, Maz 81:7-9. Ditekankan hukum utama, yaitu: umat hanya boleh memuja Tuhan semata-mata, Maz 81:10-11; lalu umat ditegor oleh karena melanggar hukum itu, Maz 81:12-13. Hendaknya umat selanjutnya taat dan setia, maka pasti mendapat perlindungan Allah dan menikmati damai-sejahtera, Maz 81:13-16.
(0.18) (Mzm 99:1) (sh: Raja sejati. (Kamis, 12 November 1998))
Raja sejati.

"Titah raja adalah hukum!" Konsep pemikiran itu dianut oleh raja yang menganggap dirinya setara dengan dewa dan "dianggap" tidak pernah berbuat salah. Raja menjadi "maha kuasa", berdaulat penuh memerintah dan "harus" ditakuti rakyat. Tetapi konsep ini tidak berlaku pada Allah, Sang Raja sejati. Ia bukan manusia yang memuja diri sendiri. Ia adalah Allah yang mulia yang mengungkapkan karakter-Nya yang murni dalam hukum yang tak bercela. Tak ada penyelewengan kuasa dalam diri-Nya, tak ada "niat" menindas umat dalam diri-Nya. "Siapakah yang berkuasa atas diri kita, raja manusiakah atau Allah, Sang Raja sejati?"

Respons Kristen. Dalam terang firman, keadilan dan kebenaran harus diperjuangkan. Kebenaran tidak tergantung pada situasi dan kehendak penguasa. Tidak ada unsur yang menentang penguasa bila kebenaran diperjuangkan. Respons Kristen terhadap masalah ketidakadilan tidak sebatas pada belas kasihan, tetapi berlandaskan tekad dan semangat membela dan menegakkan keadilan. Respons perjuangan tidak sia-sia, karena Allah, Raja sejati ada di pihak kita.

Renungkan: Allah telah menuntaskan pekerjaan keselamatan-Nya untuk kita. Sekarang tugas kita memperjuangkan ditegakkannya kembali keadilan dan kebenaran-Nya. Berjuanglah dalam Firman-Nya!

(0.18) (Yes 3:16) (sh: Penampilan lahiriah adalah hal yang penting bagi wanita. (Sabtu, 19 September 1998))
Penampilan lahiriah adalah hal yang penting bagi wanita.

Bentuk tubuh, pakaian, berbagai perhiasan, dan berbagai wewangian dipakai demi meningkatkan daya pikat wanita. Sayangnya, kecantikan dan keanggunan para wanita Sion hanya sekadar polesan luar belaka. Kecantikan itu bercampur sikap tinggi hati dan "nakal" (ayat 16). Begitu segala perhiasan ditanggalkan, maka pudarlah daya tarik mereka. Kecantikan lahiriah itu tidak ditunjang oleh kecantikan abadi yang timbul dari hati, seperti: lemah lembut, penuh pengertian, ramah, penuh cinta kasih, moral yang terpuji, ketekunan, dll.

Ibu Kota dan kaum ibu Ibu Kota. Kecantikan semu kaum wanita Sion ini sekaligus juga menggambarkan keadaan Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Memang kehidupan budaya dan agama kaum ibu di ibukota negara, berpengaruh besar pada kehidupan kaum ibu di seluruh negara. Moral kaum wanita di ibukota pun seringkali mencerminkan moral kaum prianya (ayat 4:1). Gaya hidup yang cenderung memuja kemewahan, kecantikan, kenikmatan nafsu zaman ini menyebar ke mana-mana. Dari rumah mode sampai ke warung, para wanita penghibur dapat dijumpai. Dari diskotek sampai ke layar tancap, kemerosotan moral melenggok leluasa menyebarkan racunnya.

Mereka akan menikmati jerih payah tanpa dibayangi pamrih yang dituntut oleh para pelindung palsu. (ayat 19) yang mematikan ke mana-mana. Wahai kaum wanita beriman, hendaklah Anda berhiaskan kebenaran dan kehormatan ilahi.

(0.18) (Dan 3:13) (sh: Pilihan yang penuh risiko (Rabu, 21 April 1999))
Pilihan yang penuh risiko

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego diberi kesempatan untuk memilih. Menaati perintah raja Nebukadnezar yang berarti mendapat pengampunan, atau taat kepada Allah yang disembahnya, dengan menanggung segala risiko. Itulah pilihan bersyarat yang harus mereka pilih, untuk mengubah sikap dan pendirian mereka. Tentu, di dalamnya terkandung maksud agar mereka mengubah ketaatannya kepada Allah yang hidup, dan memuja allah yang bisu alias mati. Bila kesempatan dalam situasi terjepit ini mereka tolak, maka kobaran nyala api yang dahsyat menanti mereka.

Teladan iman yang terpuji. Prasyarat yang diperhadapkan tidak mampu mengubah keyakinan Sadrakh dkk. Suatu sikap iman yang terpuji. Amarah sang raja, tidak menggetarkan komitmen untuk tetap setia menyembah Allah yang hidup. Komitmen itu sama sekali tidak dikaitkan dengan kepentingan dan keselamatan diri, yang sifatnya sementara, melainkan didasarkan pada kehendak dan kemuliaan Allah (16-18). Sikap iman inilah yang membuat raja Nebukadnezar mengakui kemuliaan Allah.

Renungkan: Kini kita hidup dalam zaman yang tidak kurang bahayanya. Banyak situasi yang intinya menggoda atau memaksa kita untuk menyembah ilah. Ingatlah bahwa yang mengalahkan maut dan yang dapat membinasakan nyawa adalah Kristus.

(0.18) (Mat 8:28) (sh: Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan. (Senin, 12 Januari 1998))
Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan.

Setan-setan tahu dan mengenal, Yesus adalah Anak Allah. Mereka takut jika ditindak sebelum waktunya, lalu memohon, agar diusir masuk pada kawanan babi.Yesus mengabulkan, karena Dia berkuasa, baik atas manusia, hewan maupun setan. Namun, kini pada zaman iptek yang canggih ini terjadi keanehan. Orang-orang pintar, beragama dan berilmu takluk dan taat kepada setan-setan; dan melakukan perintah-perintahnya, bahkan beribadah, memuja dan menyembahnya. Bagaimanakah usaha orang percaya, untuk memperkenalkan Yesus dan membebaskan mereka dari pemujaan yang membelenggu jiwa mereka?

Yesus lebih mengetahui kebutuhan kita. Tuhan Yesus memuji para sahabat yang membawa seorang lumpuh kepada-Nya, untuk disembuhkan. Yesus melihat kebutuhan terdalam dari si lumpuh, yakni kesembuhan jiwa yang lumpuh, karena dosa yang membelenggu, yang membuat tulang-tulangnya lesu dan sumsumnya menjadi kering (Mzm. 32:34). Pengampunan dosa membebaskan dan memulihkan jasmaninya, sehingga jiwanya menjadi sehat. Marilah kita belajar tidak menyimpan dosa. Segeralah datang kepada Yesus dan bertobat.

Doa: Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau lebih mencintai kami daripada kami mencintai diri kami sendiri. Amin.

(0.15) (2Raj 2:15) (sh: Peneguhan hamba Tuhan (Selasa, 3 Mei 2005))
Peneguhan hamba Tuhan


Dalam setiap alih kepemimpinan biasanya muncul pertanyaan siapakah orang yang paling tepat menggantikan pemimpin yang lama. Pertanyaan ini mencuat bisa dikarenakan oleh pamor pemimpin lama yang masih disegani sementara kemampuan calon pemimpin baru tersebut belum teruji.

Nabi Elia sudah terangkat ke surga. Elisa sudah ditetapkan menjadi nabi penggantinya. Semua itu adalah penetapan Allah yang berdaulat dan berhikmat. Namun, para pengikut Nabi Elia belum melihat hal itu. Itulah sebabnya, mereka pun berniat mencarinya. Mereka memuja Nabi Elia dan menganggapnya sebagai nabi besar yang tidak tergantikan. Maka, Elia harus ditemukan agar dapat dikuburkan di Israel. Dengan berbuat demikian berarti mereka meragukan pernyataan Tuhan yang telah mengangkat Nabi Elia ke surga (ayat 11,16-18).

Dua peristiwa yang dicatat di perikop hari ini menjadi peneguhan akan kenabian Elisa. Pertama, kuasa dan kasih Allah yang ada pada Elia kini ditunjukkan oleh Elisa. Sebagaimana Elia dulu peduli kepada janda di Sarfat akan bahaya kelaparan yang dialaminya, demikian pun sekarang Elisa peduli kepada rakyat biasa yang mengalami kesulitan hidup sehari-hari (ayat 19-22). Kedua, Tuhan sendiri menyatakan peneguhan-Nya terhadap Elisa dengan menghajar orang-orang yang meragukan bahkan menghina hamba-Nya (ayat 23-25). Orang-orang di sini bukan anak kecil melainkan pemuda-pemuda (bhs. Ibr. naar) yang sudah cukup umur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bukti seseorang adalah hamba Tuhan bukan penonjolan diri akan kehebatannya, melainkan kehadiran kuasa dan kasih Allah yang nyata di dalam dirinya. Sikap dan tutur kata yang lahir dari karakter ilahi merupakan tanda yang jelas dari orang pilihan-Nya.

Renungkan: Hamba Tuhan sejati nyata dari sikap, perkataan, dan pengajarannya yang meneladani hidup Tuhan Yesus.

(0.15) (Mzm 16:1) (sh: Menghadapi ancaman murtad dan maut (Sabtu, 11 Januari 2003))
Menghadapi ancaman murtad dan maut

Sulit untuk melihat bahwa pemazmur sedang menghadapi ancaman kompromi menuju murtad dalam ayat 1-5. Ada baiknya kita mulai dengan melihat isi permohonan pemazmur di ayat 4b-6, yakni tekad dan kerinduan agar Tuhan sepenuhnya menjadi harta kehidupannya, satu-satunya tambatan hati. Doa itu dipanjatkan karena ia tidak ingin mengalami nasib orang seperti yang digambarkannya di ayat 4a. Ayat 1 adalah doa agar Allah melindungi dia dari nasib tersebut. Nasib buruk itu adalah akibat dari perbuatan orang yang dituturkannya di ayat 2, yaitu ucapan orang yang sebaliknya dari menjadikan Tuhan Allah saja sebagai yang terbaik, mulia, sumber kesukaan, kini menjadikan "Tuhan" dan "orang-orang kudus" sebagai ganti Tuhan yang sejati. Jadi, ayat 2 seharusnya dilihat sebagai dosa penyembahan berhala, bahwa orang memuja dan mengandalkan hal-hal apa saja yang dianggapnya mulia, tetapi yang bukan Allah sejati. Dosa ini hanya dapat diatasi dengan tekad dan komitmen untuk tidak mendua hati menjadikan Allah sebagai harta abadi jiwa kita (ayat 5-6).

Untuk orang yang telah belajar menyingkirkan segala macam bentuk allah palsu dari kehidupannya, maut tidak lagi menjadi ancaman yang menakutkan. Allah sedemikian akrab sehingga di kegelapan malam pun Allah selalu memberikan pengajaran yang memurnikan hati nurani (ayat 7) dan Allah terpampang jelas dalam penglihatan mata hati pemazmur (ayat 8). Mazmur ini telah diartikan sebagai mazmur mesianis (Kis. 2:25-28; 13:35) menunjuk kepada kebangkitan Kristus. Memang benar bahwa kebangkitan Kristus tidak saja menyatakan kemenangan Kristus dari maut, tetapi juga dasar bagi kehidupan kekal kita yang tak dapat binasa.

Renungkan: Mengkonsumsi barang palsu mungkin tidak fatal, tetapi memperallah yang bukan Allah pasti menghasilkan akibat ngeri.

(0.13) (Kol 2:8) (full: FILSAFATNYA YANG KOSONG ... TIDAK MENURUT KRISTUS. )

Nas : Kol 2:8

Paulus mengingatkan kita untuk berwaspada terhadap segala filsafat agama, dan tradisi yang menekankan usaha manusia terlepas dari Allah dan penyataan-Nya dalam Alkitab. Sekarang ini salah satu ancaman filsafat yang terbesar terhadap kekristenan yang berdasarkan Alkitab adalah "humanisme sekular". Paham ini telah menjadi filsafat yang mendasar dan agama yang diterima dalam kebanyakan pendidikan sekular, pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya. Paham ini juga merupakan segi pandangan yang tetap dari kebanyakan media berita dan hiburan di seluruh dunia.

  1. 1) Apakah yang diajarkan oleh filsafat humanisme?
    1. (a) Filsafat ini mengajar bahwa umat manusia, alam semesta, dan segala sesuatu yang ada hanya terdiri atas zat dan tenaga yang terbentuk secara kebetulan dalam wujudnya yang sekarang.
    2. (b) Manusia tidak diciptakan oleh Allah yang berkepribadian, tetapi adalah hasil suatu proses evolusi yang untung-untungan.
    3. (c) Paham ini menolak kepercayaan kepada Allah yang berkepribadian dan tak terbatas serta menyangkal bahwa Alkitab adalah penyataan yang diilham oleh Allah kepada umat manusia.
    4. (d) Ditegaskannya bahwa pengetahuan tidak ada terlepas dari penemuan manusia dan bahwa nalar manusialah yang menentukan etika yang tepat bagi masyarakat, dan dengan demikian menjadikan manusia sebagai otoritas yang tertinggi.
    5. (e) Paham ini berusaha untuk mengubah atau memperbaiki perilaku manusia melalui pendidikan, redistribusi ekonomi, psikologi modern atau hikmat manusia.
    6. (f) Diajarkannya bahwa standar moral tidaklah mutlak, melainkan nisbi, ditetapkan oleh apa yang membahagiakan orang, membuatnya senang, atau dianggap baik untuk masyarakat sesuai dengan tujuan-tujuan yang ditentukan oleh para pemimpinnya; nilai-nilai dan moralitas alkitabiah ditolak.
    7. (g) Rasa nyaman-diri, kepuasan, dan kesenangan dianggapnya sebagai keuntungan yang tertinggi dalam hidup.
    8. (h) Ditegaskannya bahwa manusia harus belajar untuk menanggulangi kematian dan segala kesukaran dalam hidup tanpa percaya kepada atau bergantung pada Allah.
  2. 2) Filsafat humanisme mulai dengan Iblis dan merupakan perwujudan kebohongan Iblis bahwa manusia dapat menjadi seperti Allah (Kej 3:5). Alkitab menyebut para penganut humanisme sebagai orang yang telah "menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya ... " (Rom 1:25).
  3. 3) Semua pemimpin, pendeta, dan orang-tua Kristen harus berusaha sekuat-kuatnya untuk melindungi anak-anak mereka dari indoktrinasi humanisme dengan menyingkapkan kesalahannya serta menanam di dalam mereka sikap penghinaan terhadap pengaruhnya yang merusak (Rom 1:20-32; 2Kor 10:4-5; 2Tim 3:1-10; Yud 1:4-20;

    lihat cat. --> 1Kor 1:20;

    lihat cat. --> 2Pet 2:19).

    [atau ref. 1Kor 1:20; 2Pet 2:19]

(0.13) (Dan 12:13) (jerusalem: sampai tiba akhir zaman) Ini tidak terdapat dalam terjemahan Yunani. Yang dimaksud ialah:ganjaran di akhir zaman, Hab 2:3. Bdk Maz 1:5
(0.13) (Yeh 20:33) (sh: Disiplin Allah harus diresponi dengan pertobatan (Rabu, 5 September 2001))
Disiplin Allah harus diresponi dengan pertobatan

Keinginan Allah menyatakan kemuliaan-Nya, terlihat lewat tindakan- Nya dengan tangan teracung menghukum bangsa Israel, sekaligus bertindak menjaga kelangsungan hidup mereka (ayat 33). Kini, Allah akan memulihkan umat-Nya dengan cara-Nya, sehingga umat pilihan Tuhan tidak menyeleweng dari Tuhan dengan memuja ilah lain. Allah akan menggembalakan umat-Nya, supaya mereka mengetahui bahwa Dialah Tuhan (ayat 34-38). Sambil terus mengecam kebusukan perilaku Israel, Tuhan memproklamirkan berita anugerah-Nya, bahwa Ia akan menuntun umat-Nya menuju keluaran yang kedua (Yes. 41:17- 20).

Dalam bagian selanjutnya, tiga kali Tuhan menyuruh Yehezkiel menghadapkan wajahnya ke Selatan (ayat 46). Perintah itu disampaikan kepada nabi-Nya, bukan untuk menyatakan perkenanan-Nya tetapi sebaliknya murka Allah telah berkobar. Hutan Negeb di Selatan akan dibakar oleh Tuhan, bahkan sampai ke Utara akan tertimpa murka yang dahsyat. Tujuan dari hajaran Tuhan bukan untuk memusnahkan, melainkan untuk menyadarkan umat-Nya.

Banyak Kristen tidak lagi beribadah secara rutin di gereja, karena pengkhotbahnya membawakan berita kecaman terhadap dosa. Maka mereka mencari pengkhotbah yang menyampaikan berita pengampunan dosa. Tubuh Kristus yang sehat seharusnya menerima kedua berita ini secara berimbang. Bila di dalam kelana rohani, kita tiba di padang pasir yang kering kerontang, justru saat itulah kita telah mendapat kesempatan yang baik untuk menyelami sumur kasih Allah. Tuhan adalah Sang Guru Agung, yang di dalam setiap momen kehidupan mempunyai sasaran tertentu untuk mendidik setiap pribadi yang telah dipilih dan dikasihi-Nya.

Renungkan: Firman Tuhan yang kita simak hari ini datang menegur kita. Mari kita mengevaluasi diri. Adakah kita bertanggungjawab di dalam proyek yang dipercayakan kepada kita? Apakah kita tulus ketika memberikan persembahan? Adakah dosa pemberontakan yang tersembunyi? Apakah kita telah menyelewengkan visi dan misi gereja? Apakah kita terlibat di dalam penggelapan harta organisasi? Wahai Kristen, angkatlah kepalamu dan lihatlah tangan Allah yang teracung tidak selalu berarti pemberian anugerah, tetapi juga memberlakukan hukum kedaulatan-Nya atas dosa-dosa kita.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA