(1.00) | (Flp 1:18) |
(sh: Hidup menghasilkan buah (Senin, 24 Mei 2004)) Hidup menghasilkan buahApa sebabnya Paulus dapat optimis bahkan bersukacita di tengah penderitaannya, khususnya pemenjaraan yang menimpa dirinya? Bukankah ada kemungkinan ia akan dieksekusi oleh karena imannya? Paulus tidak menguatirkan mengenai keselamatannya. Dia percaya bahwa kesudahan semua penderitaan dan penjara itu adalah keselamatan dirinya. Entah keselamatan dalam arti ia dibebaskan dari pemenjaraan fisik maupun keselamatan surgawi (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">19). Dirinya adalah pemberian dan milik Kristus, untuk Dia saja -- hidup atau mati -- Paulus mengabdikan dirinya. Yang Paulus kuatirkan ialah bagaimana hidupnya tetap dapat mempermuliakan Tuhan baik ketika ia ada di dalam penjara, maupun pada masa mendatang entah dalam keadaan apapun dia, bahkan sampai pada saat kematiannya (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">20). Bagi Paulus persoalannya bukan mati atau hidup, asalkan kedua-duanya memuliakan Tuhan. Di satu sisi memang kematian akan menyelesaikan perkara penderitaan dan kesusahan di dunia ini. Kematian berarti permulaan dari menikmati secara penuh persekutuan keselamatan yang telah Kristus kerjakan (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">23). Namun, di sisi lainnya Paulus melihat kebutuhan dan sekaligus panggilan Tuhan untuk tetap berkarya di dalam dunia ini. Paulus melihat kebutuhan konkret jemaat Filipi dan pelayanan mereka. Oleh sebab itu Paulus memutuskan untuk taat pada kehendak Allah yaitu tinggal di dalam dunia ini untuk hidup menghasilkan buah (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">22, 24-25). Kematian bukan pelarian bagi Paulus. Selama ia hidup, ia harus memberi buah: menjadi berkat bagi orang-orang yang kepadanya Tuhan pertemukan. Kalau tiba waktunya kematian menjemput, Paulus tahu ia akan ke sorga mulia. Namun, sekarang selagi ia hidup berarti bekerja dan melayani Tuhan. Doa: Tuhan, kiranya kesukaanku yang terdalam ialah bahwa entah aku masih lama hidup atau segera akan mati, aku menyenangkan-Mu |
(0.97) | (Flp 4:14) |
(sh: Menjadi pemberi-pemberi bagi Allah (Kamis, 3 Juni 2004)) Menjadi pemberi-pemberi bagi AllahBagian terakhir surat ini mencatat sukacita Paulus karena jemaat di Filipi boleh berbagi dalam pelayanan Paulus termasuk dengan harta milik mereka. Paulus mengangkat hal ini bukan dengan motivasi agar dia sebagai hamba Tuhan boleh menerima lebih banyak dan lebih banyak lagi. Dia bukan seorang hamba Tuhan yang mempersoalkan fasilitas hidup atau lebih parah lagi serakah dan tamak, melainkan telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">11). Paulus pernah hidup dalam kekurangan maupun kelimpahan, dan segala perkara itu ditanggungnya di dalam Dia (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">12). Hidupnya tidak digoncangkan oleh keadaan miskin atau kaya, dia telah belajar untuk sepenuhnya bergantung pada Tuhan yang sanggup memberi kekuatan kepadanya. Dengan kemurnian motivasi seperti itu Paulus dapat mendorong jemaat untuk terus memberi persembahan. Paulus mendidik jemaat untuk terlibat dan berbagi dalam pekerjaan Tuhan. Memberi bagi pekerjaan Tuhan sungguh adalah suatu hak istimewa yang tidak diberikan Tuhan kepada setiap orang. Tuhan tidak membutuhkan apa-apa dari kita sebab segala sesuatu adalah milik-Nya. Kesempatan memberi adalah kebahagiaan dan kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada mereka yang dilibatkan-Nya. Sekali lagi, bagi Paulus yang utama bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya. Harta dunia suatu saat akan lenyap dan musnah, namun mereka yang dengan bijaksana menggunakannya untuk pekerjaan Tuhan telah mengubahnya menjadi simpanan yang bertahan sampai kepada kekekalan. Mari kita belajar berkorban bukan hanya waktu, tenaga, kepandaian kita, melainkan juga harta kita, uang kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kita juga akan menikmati buah-buahnya. Renungkan: Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, agar kita dapat menjadi pemberi-pemberi bagi Allah. |
(0.94) | (Flp 2:3) |
(full: DENGAN RENDAH HATI.
) Nas : Fili 2:3 Karena umat manusia yang telah jatuh dalam dosa berpembawaan egosentris, maka dunia kurang menghormati sifat rendah hati. Akan tetapi, Alkitab, yang berisi pandangan yang berpusat kepada Allah dalam hal umat manusia dan keselamatan, sangat mementingkan sifat rendah hati.
|
(0.79) | (Flp 1:10) | (jerusalem: memilih apa yang baik) Buah hasil, bdk Fili 4:22; Efe 5:9 dan Hos 14:9, dari kasih yang semakin besar ialah mengenal dan membedakan "mana yang baik dan mana yang tidak", Rom 2:18. Dan tepatnya serta hangatnya pengertian itu terus bertambah sampai penuh (matang), Fili 1:11, dengan melampaui batas-batas yang mungkin ditentukan oleh hukum, Gal 5:23+. |
(0.75) | (Flp 2:12) |
(sh: Ketaatan yang berkelanjutan. (Rabu, 28 Oktober 1998)) Ketaatan yang berkelanjutan.Ada ketaatan yang dilakukan hanya karena sungkan pada manusia, ada ketaatan karena orang sungguh takut dan gentar akan Allah. Kristen seharusnya tidak taat seperti kelompok pertama. Jemaat di Filipi didorong Paulus untuk melanjutkan ketaatan mereka dalam segala keadaan (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">12). Keselamatan yang orang Kristen dapatkan dari Allah bersifat dinamis. Karena Tuhan sudah mengerjakan karya-karya penyelamatan-Nya di dalam kita, kita pun wajib mewujudkan keselamatan itu dalam hidup taat aktif kita (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">13, 12). Taat dengan sukacita. Ada orang yang taat karena terpaksa sambil bersungut-sungut, ada orang yang taat dengan sukacita dan gairah yang besar. Kristen tidak patut menaati Tuhan secara terpaksa sebab kasih karunia-Nya telah mengubah dan menerbitkan keinginan hidup yang baru dalam hati kita. Di tengah dunia yang gelap ini, Kristen harus memiliki hidup yang bercahaya (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">15). Buah ketaatan dalam orang yang dilayani adalah sumber sukacita hamba Tuhan dan jemaat yang dilayani (ayat memberi+buah+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">16-18). Doa: Perbarui hati kami, ya Tuhan, supaya kami menjaga hidup baru kami, dan berkenan kepada-Mu. |
(0.75) | (Flp 1:4) |
(full: SUKACITA.
) Nas : Fili 1:4 Sukacita merupakan bagian yang integral dari keselamatan kita di dalam Kristus. Itu adalah kedamaian dan kesukaan dalam batin terhadap Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan terhadap berkat yang mengalir dari hubungan kita dengan Mereka (bd. 2Kor 13:13). Ajaran Firman Allah tentang sukacita meliputi hal-hal berikut:
|
(0.74) | (Flp 2:12) |
(full: KERJAKAN KESELAMATANMU.
) Nas : Fili 2:12 Sebagai orang percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia, kita harus mengerjakan keselamatan kita sampai akhir. Jikalau kita lalai melakukan hal ini, kita akan kehilangan keselamatan yang telah diberikan kepada kita.
|