Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk memakannya (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ezr 6:21) (jerusalem: memakannya) Ini menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: makan
(0.70) (Hos 8:13) (jerusalem: Mereka mencintai... memakannya) Terjemahan ini tidak pasti. Naskah Ibrani rusak dan diperbaiki
(0.57) (Im 22:2) (jerusalem: berlaku hati-hati) Harafiah: berlaku sebagai nazir. Sebab persembahan-persembahan umat yang diperkenalkan Allah menjadi kudus dan menguduskan mereka yang memakannya. Karena itu mereka harus tahir. Sebab persembahan-persembahan umat yang diperkenankan Allah menjadi kudus dan menguduskan mereka yang memakannya. Karena itu mereka harus tahir.
(0.50) (1Sam 21:4) (jerusalem: roti kudus) Ialah roti sajian, bdk Kel 25:30; hanya para imam boleh memakan roti itu, Ima 24:5-9. Di zaman Daud hukum itu dapat dibatalkan, tetapi orang yang memakannya harus tahir.
(0.40) (Mrk 9:49) (jerusalem: digarami dengan api) Api yang menggarami itu dapat dimengerti sebagai hukuman yang menghukum orang berdosa dengan memakannya habis; atau (dan ini kiranya lebih tepat): api yang membersihkan orang yang percaya (percobaan, penghakiman Allah) untuk membuat mereka menjadi suatu persembahan yang berkenan pada Allah, bdk Ima 2:13 (sebuah tambahan yang menyinggung Imamat itu: setiap kurban harus digarami dengan garam).
(0.25) (Ezr 2:63) (jerusalem: kepala daerah) Begitu diterjemahkan kata Ibrani: hath-thirsyata Ini sebuah kata dari bahasa Persia dan merupakan gelar kehormatan gubernur propinsi. Boleh diterjemahkan dengan: Yang Mulia. Gelar itu terdapat pula dalam Neh 7:65,70,8:10; 10:1. Gubernur menyerahkan kepada para imam keputusan-keputusan dalam masalah-masalah agama. Petunjuk-petunjuk yang dahulu diberi nabi Yehezkiel, Yeh 45:7-17; 46:1-10,12,16-18 ternyata diperhatikan juga
(0.25) (Kej 3:6) (full: PEREMPUAN ITU MELIHAT ... LALU IA MENGAMBIL. )

Nas : Kej 3:6

Lihat cat. --> Mat 4:1-11,

[atau ref. Mat 4:1-11]

mengenai cara mengatasi pencobaan.

(0.21) (Mat 12:1) (sh: Kasih dan peraturan (Rabu, 31 Januari 2001))
Kasih dan peraturan

Dua insiden yang berhubungan dengan hari Sabat menyebabkan konflik terbuka antara Yesus dengan orang-orang Farisi. Peristiwa pertama dipicu karena murid-murid Yesus yang lapar, memetik bulir gandum dan memakannya pada suatu hari Sabat. Menurut hukum Taurat, seorang yang bepergian diperbolehkan memetik tanaman yang ada di tepi jalan dan memakannya sambil berjalan. Orang Farisi keberatan karena tindakan itu dapat digolongkan sebagai memanen yang merupakan satu dari 39 pekerjaan yang dilarang pada hari Sabat. Yesus menjawab keberatan mereka dengan memaparkan fakta sejarah dan fakta yang mereka hadapi setiap harinya. Mengapa Daud tidak dihukum setelah memakan roti sajian yang tidak boleh dimakan (ayat 3-4)? Jika ada yang menjawab bahwa Daud adalah spesial, maka Yesus jauh lebih spesial dibandingkan Daud (ayat 6). Bagaimana tentang imam yang bekerja pada hari Sabat (ayat 5)? Apakah mereka tidak dihukum karena mereka juga spesial? Yesus jauh lebih spesial lagi (ayat 6).

Argumentasi Yesus mempunyai makna ganda. Pertama, legalisme orang Farisi tidak berdasarkan firman Tuhan. Hukum Taurat menyatakan bahwa Allah lebih peduli kepada belas kasihan, bukannya persembahan. Kedua, Allah membenarkan murid-murid Yesus (ayat 7- 8). Peristiwa kedua dipicu oleh tindakan Yesus sendiri ketika Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat (ayat 9-15a). Mereka menyalahkan tindakan Yesus. Jawaban Yesus membungkam mulut mereka. Kedua peristiwa itu membukakan kepada kita apa yang ada di hati Yesus dan orang-orang Farisi. Mereka yang begitu peduli dan kritis terhadap peraturan dan hukum-hukum yang mereka yakini ternyata tidak peduli sama sekali kepada sesamanya yang membutuhkan pertolongan. Sebaliknya Yesus begitu peduli kepada manusia dan bersedia menghadapi kritikan untuk menolong manusia.

Renungkan: Disadari atau tidak, Kristen sering meneladani orang Farisi. Ketika di hadapan kita ada orang yang membutuhkan pertolongan, kita tidak segera digerakkan oleh belas kasihan. Namun kita lebih tergerak untuk mempertimbangan agama orang tersebut, dari denominasi mana, apakah mempunyai doktrin yang sama dengan kita atau tidak. Kita seharusnya lebih berusaha untuk memenuhi kebutuhan sesama kita, daripada berusaha memaksa sesama kita untuk hidup berdasarkan keyakinan kita.

(0.17) (Kel 12:1) (sh: Ketika Tuhan "berjalan melewati" (Kamis, 14 April 2005))
Ketika Tuhan "berjalan melewati"


Bagian ini menjelaskan makna Paskah yang pertama kali dirayakan oleh orang Israel. Kata Paskah memiliki akar kata 'psh' dari rumpun bahasa Semit (termasuk bahasa Arab, Ugarit, dan Ibrani) yang berarti "berjalan melewati."

Melalui ritual Paskah ini kelak umat Israel akan mengenang kejadian yang begitu penting di dalam sejarah mereka ketika Tuhan menyelamatkan ("berjalan melewati") mereka dari perbudakan di Mesir. Peristiwa ini merayakan klimaks pembebasan umat Israel, yaitu ketika Tuhan memberikan tulah kesepuluh berupa kematian anak sulung semua keluarga Mesir kecuali di dalam rumah tangga Israel. Perayaan ini berupa pengurbanan domba yang darahnya dibubuhkan pada pintu rumah orang Israel, supaya mereka terhindar dari kematian anak sulung (ayat 7,12-13). Domba tersebut lalu dipanggang dan dimakan dengan roti tidak beragi dan sayur-sayuran pahit. Mereka harus memakannya dengan berpakaian lengkap untuk bepergian. Hal ini menunjukkan ketergesaan dan kesiapan untuk meninggalkan Mesir. Nanti ketika perayaan ini diulang, perayaan ini harus dilanjutkan dengan perayaan hari roti tidak beragi selama seminggu penuh (ayat 18-20). Umat Israel diperintahkan untuk melakukan kembali secara dramatis apa yang telah terjadi pada waktu itu di Mesir. Dengan mengenang peristiwa ini berarti mereka akan selalu mengingat kasih Allah kepada mereka di dalam sejarah keselamatan orang Israel.

Peristiwa Paskah ini merupakan suatu cara untuk mengingatkan umat Israel di Mesir dan keturunan mereka bahwa Allah betul-betul hadir, menghukum orang-orang Mesir, dan menyelamatkan umat Israel. Allah menjadi nyata di dalam peristiwa ini. Demikian juga di dalam Yesus Kristus, kehadiran Allah nyata. Di dalam Yesus Kristus Allah hadir di dalam hati orang-orang yang memercayai Dia. Kristuslah domba Paskah yang menebus dosa manusia (Yoh. 1:29).

Renungkan: Tuhan Yesus telah membayar dan menghapus dosa-dosa kita. Ia telah menjadi domba Paskah bagi kita.

(0.17) (Kel 12:21) (sh: Darah dan tebusan (Jumat, 15 April 2005))
Darah dan tebusan


Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat 23,27).

Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus (Lihat 19:6).

Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat 12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi (ayat 33).

Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibr. 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur.

Renungkan: Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.

(0.17) (Kel 20:17) (sh: Jauhi iri hati (Jumat, 23 September 2005))
Jauhi iri hati

Hal yang membuat terjadinya dosa pertama yang adalah iri hati. Hawa iri hati melihat Tuhan berdaulat atas dirinya. Ketika Iblis melalui ular menipu Hawa dengan mengatakan bahwa setelah makan buah ia akan menjadi sama seperti Allah, Hawa segera memakannya.

Dalam masyarakat majemuk yang memungkinkan orang-orang yang berbeda hidup berdekatan, iri hati bisa menjadi dosa besar. Perintah kesepuluh ini menekankan pen-tingnya menjaga hati dari motivasi salah. Menginginkan sesuatu tidaklah salah. Yang salah adalah menginginkan sesuatu yang bukan haknya. Dosa ini bisa berkait atau menyebabkan dosa-dosa lainnya seperti mencuri, membunuh, berzina, dll. Berbagai kejahatan keji sebenarnya bersumber dari sikap hati yang iri dan menginginkan hak orang lain. Dosa ini identik dengan tidak menghargai batas-batas diri dan orang lain.

Perintah kesepuluh ini menunjukkan bahwa Perjanjian Lama memberikan penekanan yang seimbang antara dosa perbuatan dan dosa pikiran/hati. Peristiwa saat Allah mengingatkan Kain akan perasaan marah dan cemburunya terhadap Habil memperlihatkan dosa sudah terjadi ketika masih direncanakan (Kej. 4:5-7). Perintah ini menegaskan bahwa kecenderungan dosa selalu dimulai dari pikiran dan hati yang tidak kudus. Oleh karena itu, menjaga pikiran dan hati dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan merupakan keharusan. Perintah ini juga menekankan pentingnya rasa puas dan syukur untuk anugerah Tuhan atas hidup ini sehingga tidak mudah iri hati melihat keadaan orang lain.

Iri hati muncul ketika seseorang tidak menyadari anugerah Tuhan sudah melimpah dalam hidupnya. Ia merasa Tuhan lebih memberkati orang lain daripada dirinya sendiri. Hal ini sama dengan tidak memercayai janji Tuhan bahwa Ia pasti memberikan sesuatu yang terbaik untuk hidupnya.

Renungkan: Memiliki Tuhan dalam hidup kita berarti kita memiliki segala-galanya. Dalam terang ini, tidak ada alasan apa pun untuk iri hati terhadap orang lain.

(0.17) (Luk 3:1) (sh: Pertobatan sejati (Jumat, 2 Januari 2004))
Pertobatan sejati

Zaman sekarang banyak orang yang mencari-cari pengalaman-pengalaman agamawi yang spektakuler. Kalau ada klaim pengalaman supranatural, pastilah banyak orang berbondong untuk menyaksikannya bahkan kalau boleh ikut mengalaminya. Apa motivasi mereka? Beragam. Ada yang sekadar ingin melihat sensasi. Ada yang memang haus akan hal-hal rohani. Namun, ada juga yang merasa dirinya memang berdosa, dan mencari cara untuk mendapatkan kelepasan.

Pelayanan Yohanes memang spektakuler. Dia dengan lantang memberitakan pertobatan sebelum Tuhan datang. Yohanes memanggil orang banyak untuk menyerahkan diri mereka kepada belas kasih Allah dan membiarkan diri mereka dibaptis sebagai tanda pertobatan. Namun Yohanes melihat kemunafikan orang banyak yang datang untuk bertobat. Mereka memberi diri dibaptis bukan untuk mendapatkan pengampunan dosa.

Itu sebabnya Yohanes menyebut mereka ular beludak. Ular beludak adalah sejenis ular berbisa yang terkenal menembus kandungan ibunya dengan memakannya. Ular beludak melambangkan kekejaman dan kekerasan hati orang banyak. Mereka tidak akan dapat menghindar dari hukuman Allah apabila tidak sungguh-sungguh bertobat (ayat 7).

Penghakiman Allah sungguh adil. Allah tidak pandang bulu. Tidak penting apakah mereka keturunan Abraham atau bukan. Yang penting adalah kalau mereka tidak sungguh-sunguh bertobat dan menghasilkan buah-buah pertobatan, maka mereka akan dihukum dengan keras (ayat 8-9).

Renungkan: Seharusnya kita memeriksa diri sebelum melanjutkan hari-hari di tahun baru yang masih terbentang luas di hadapan kita. Apakah kita sungguh-sungguh sudah bertobat dan meninggalkan dosa-dosa kita? Jangan sampai kita membawa murka dan penghukuman Allah masuk ke dalam tahun yang baru ini!

(0.17) (Luk 24:36) (sh: Tugas pengikut Yesus (Selasa, 13 April 2004))
Tugas pengikut Yesus

Ketika murid-murid sedang mendiskusikan berita kebangkitan Yesus, tiba-tiba Yesus berada di tengah-tengah mereka (ayat 36). Sulit bagi mereka menerima kenyataan bahwa Yesus yang telah bangkit berada di depan mereka. Yesus pun menegaskan bahwa diri-Nya bukan hantu (ayat 39). Untuk membuktikannya Yesus meminta makanan dan memakannya (ayat 43). Yesus kemudian membimbing mereka ke dalam Kitab Suci dan mendorong mereka untuk membaca Kitab Suci dari sudut pandang Yesus karena Yesus adalah kunci untuk membuka kesaksian kitab suci.

Namun ada satu kesaksian Kitab Suci yang belum lagi digenapi secara penuh yakni bahwa berita pengampunan dosa telah berlaku bagi segala suku bangsa (ayat 47). Untuk menjadikan berita ini digenapi, para murid diberi tugas untuk melakukannya (ayat 48). Berita kebangkitan Yesus bukan berita yang harus dirahasiakan atau disembunyikan melainkan haruslah disaksikan ke seluruh suku bangsa. Kebangkitan Yesus tidak hanya mensahkan fakta bahwa pengampunan dosa berlaku bagi semua suku bangsa, tetapi juga mengarahkan umat percaya pada pertobatan.

Dosa tidak lagi menjadi penghalang persekutuan manusia dan Allah. Kebangkitan Yesus menjadi bukti bahwa utang dosa telah dibayar lunas oleh Yesus. Inilah tugas semua murid Yesus. Namun Yesus tidak hanya sekadar memberi tugas. Kepada saksi-saksi itu diberi-Nya kuasa Roh Kudus. Murid-murid harus menunggu di Yerusalem untuk menantikan datangnya Roh Kudus. Yesus akan mengutus Roh Kudus kepada murid-murid (ayat 49). Pencurahan Roh Kudus digenapi dalam Kisah Para Rasul 2. Dengan taat murid-murid menanti di Yerusalem datangnya Roh Kudus, sesuai dengan yang dijanjikan oleh Yesus Kristus (ayat 52).

Renungkan: Kebangkitan Yesus membawa pengharapan dan sukacita di hati orang percaya untuk pergi dengan kuasa Roh memberitakan kabar baik itu kepada orang lain.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA