Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 6 dari 6 ayat untuk lahir anak-anak AND book:54 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Tim 1:10) (ende: Pentjulik manusia)

jaitu orang jang "mentjulik" anak-anak dan kaum muda untuk didjual sebagai budak-belian atau untuk maksud-maksud jang lebih kedji lagi.

(0.95) (1Tim 2:15) (ende: Dengan melahirkan anak-anak)

Panggilan sutji dan tugas luhur wanita, ialah mendjadi ibu dan mendidik anak-anak. Dengan memenuhi panggilan dan tugas itu, mereka benar-benar beribadat dan mengabdi kepada Allah serta memuliakanNja.

Mungkin djuga Paulus dengan ungkapan itu hendak menentang pangadjar-pengadjar palsu jang melarang orang kawin, atau sekurang-kurangnja memandang hal perkawinan sebagai taksutji dan berlawanan dengan tjita-tjita Indjil. Lihatlah 1Ti 4:3 tentang hal itu.

(0.88) (1Tim 5:9) (ende: Didaftarkan sebagai djanda)

Rupanja dewasa itu terdapat didalam umat-umat suatu serikat djanda-djanda jang bertugas istimewa, misalnja mengadjar anak-anak dan kaum pemudi,merawat orang sakit, mengurus pendermaan bagi orang miskin dan lain-lain. Rupanja mereka digelari "djanda", sebanding dengan gelaran "suster" dewasa ini. Mereka barangkali bermartabat "diakon wanita", jang kemudian dinamakan "diakonisa". Dari 1Ti 5:12 dapat diduga, bahwa mereka berkaul.

(0.83) (1Tim 2:15) (full: PEREMPUAN AKAN DISELAMATKAN KARENA MELAHIRKAN ANAK. )

Nas : 1Tim 2:15

Paulus mengatakan bahwa wanita pada umumnya akan diselamatkan oleh iman kepada Allah dan dengan menerima tugas yang telah ditetapkan oleh Pencipta mereka.

  1. 1) Kedudukan tertinggi dan martabat sejati wanita ialah sebagai istri dan ibu yang saleh. Tidak ada sukacita, kesenangan batin, berkat, atau kehormatan lebih tinggi yang dapat diperolehnya sebagai istri dan ibu Kristen, selain dengan melahirkan anak-anak (1Tim 5:14), mengasihi mereka (Tit 2:4), membesarkan mereka sehingga hidup bagi Kristus untuk memuliakan Allah (bd. 2Tim 1:5; 3:14-15;

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK),

    dan dia tetap setia kepada Juruselamatnya (ayat 1Tim 2:15).
  2. 2) Kehormatan dan martabat melahirkan anak jangan diremehkan oleh orang Kristen. Kemampuan melahirkan anak dari Marialah yang menjadi saluran keselamatan bagi umat manusia (Kej 3:15; Mat 1:18-25).
  3. 3) Masyarakat, kebudayaan, dan gereja yang merendahkan atau menolak maksud Allah untuk wanita, dan dengan demikian menurunkan nilai keluarga, rumah tangga, dan ibu Kristen akan semakin banyak mengalami kehancuran dalam pernikahan, keluarga, dan masyarakat

    (lihat cat. --> 2Tim 3:3).

    [atau ref. 2Tim 3:3]

  4. 4) Pernyataan Paulus kepada wanita Kristen bukan bermaksud merendahkan martabat wanita yang tidak menikah atau tidak bisa mempunyai anak. Iman, kasih, dan kekudusan wanita demikian dapat setingkat dengan wanita yang berkeluarga

    (lihat cat. --> 1Kor 7:34).

    [atau ref. 1Kor 7:34]

(0.81) (1Tim 2:13) (full: ADAM YANG PERTAMA DIJADIKAN. )

Nas : 1Tim 2:13

Argumentasi Paulus untuk tanggung jawab laki-laki sebagai pimpinan dan pembina rohani, baik di rumah maupun di gereja

(lihat cat. --> Ef 5:23;

[atau ref. Ef 5:23]

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK),

mempunyai dua landasan.

  1. 1) Didasarkan pada maksud Allah dalam penciptaan. Allah menciptakan laki-laki dahulu, dan dengan demikian menyatakan maksud-Nya bahwa laki-laki harus mengatur dan memberi pimpinan kepada wanita dan keluarga. Wanita, yang diciptakan setelah laki-laki, direncanakan sebagai pendamping dan penolong dalam memenuhi kehendak Allah bagi kehidupan mereka (Kej 2:18; 1Kor 11:8-9; 14:34).
  2. 2) Argumentasi Paulus ini juga didasarkan pada akibat yang merusak apabila laki-laki dan wanita mengabaikan peranan yang diberikan Allah kepada mereka dalam Taman Eden. Hawa, yang bertindak terlepas dari Adam sebagai kepala, memakan buah terlarang itu. Adam, dengan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pemimpin di bawah Allah, menyetujui ketidaktaatan Hawa. Sebagai akibatnya dia jatuh juga dan membawa dosa dan kematian atas seluruh umat manusia (ayat 1Tim 2:14; Kej 3:6,12; Rom 5:12).
(0.80) (1Tim 3:14) (sh: Keluarga Allah, dasar dan penopang kebenaran (Kamis, 13 Juni 2002))
Keluarga Allah, dasar dan penopang kebenaran

Keluarga Allah, dasar dan penopang kebenaran. Dari apa yang Paulus tuliskan pada bagian ini, jelaslah bahwa tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana para anggota jemaat harus hidup sebagai keluarga Allah. Keluarga Allah itu juga digambarkan sebagai tiang penopang dan kebenaran. Penggambaran ini sebenarnya lazim digunakan oleh Paulus. Dalam surat yang lain, ia sering menggunakan kata "saudara-saudariku." Juga dalam pengajarannya, ia menyatakan Allah sebagai Bapa, dan mereka yang telah ditebus oleh Yesus Kristus sebagai anak-anak Allah (mis. Gal. 4:1-7). Juga bahwa Yesus Kristus adalah "yang sulung di antara banyak saudara" (Rm. 8:29).

Kata-kata "keluarga Allah" menyiratkan bentuk hubungan yang seharusnya terjadi di dalam jemaat. Tiap anggota jemaat seharusnya memperlakukan anggota lainnya sama seperti ia mengasihi kaum keluarga kandungnya. Inilah salah satu alasan mengapa Paulus mensyaratkan keadaan keluarga yang baik bagi para calon penilik jemaat dan diaken.

Jemaat, sebagai keluarga, adalah tiang penopang dan dasar kebenaran (ayat 15). Penggambaran ini menunjukkan tugas gereja untuk menyatakan kebenaran melalui tindakan-tindakan, kehidupan, dan pelayanan anggota-anggotanya. Gereja adalah keluarga yang menyediakan tempat bagi para anggotanya untuk melaksanakan tugas tersebut. Inilah yang dimaksudkan Paulus dengan kesalehan (ayat lahir+anak-anak+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">2:2) dan "memelihara rahasia iman dengan hati nurani yang suci" (ayat lahir+anak-anak+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">3:9). Yang dipentingkan oleh Paulus di sini bukanlah sekadar perbuatan baik yang dilakukan Kristen, tetapi bahwa ibadah itu dilakukan berdasarkan keyakinan iman atas karya Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia (ayat 16).

Renungkan: Kini sudah jarang Kristen yang menghubungkan suasana kekeluargaan dengan gereja/jemaat. Banyak Kristen yang secara tidak sadar sudah terbiasa dengan tidak adanya suasana kekeluargaan di dalam gerejanya. Semestinya, suasana kekeluargaan itu diwujudkan supaya suasana saling membangun dan melayani karena kasih karunia Allah dapat ditampilkan untuk menjadi kesaksian bagi dunia sekitar.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA