(1.00) | (Nah 3:8) | (jerusalem: Tebe) Dalam bahasa Ibrani nama kota itu ialah No-Amon, ialah kota Tebe yang terletak di bagian hulu negeri Mesir. Kota itu ialah "kota dewa Amon". Pada th 663 seb Mas dibakar oleh tentara raja Asnapar (Asurbanipal). Mungkin tentara Asurbanipal) sudah sampai ke kota itu pada th 667 seb Mas |
(0.97) | (Nah 2:8) |
(full: AIRNYA MENGALIR KE LUAR.
) Nas : Nah 2:8 Beberapa penafsir melihat suatu gambar yang jelas di sini tentang orang-orang yang melarikan diri dari kota, bagaikan air yang mengalir ke luar dari kolam. |
(0.85) | (Nah 2:1) |
(sh: Ia juga berkarya melalui peristiwa seperti ini (Senin, 16 Desember 2002)) Ia juga berkarya melalui peristiwa seperti ini
Ia juga berkarya melalui peristiwa seperti ini. Kini berita-berita di berbagai media penuh dengan ulasan mengenai perang, kehancuran atau kejayaan suatu bangsa, negara atau daerah, dan berbagai pernik perpolitikan internasional dan ataupun kondisi sosial-politik bangsa kita. Segala manuver politik, ketakutan, amarah, ketidakpastian, krisis, plus berbagai analisa sebab-akibat yang rasional seakan-akan tidak menyisakan lagi tempat bagi kehadiran dan peran Allah sebagai Tuhan atas sejarah. Namun, bagi orang percaya yang kini makin dalam situasi terdesak, berita Nahum meneguhkan prinsip iman dan seharusnya menjadi penghiburan yang menyegarkan. Allah tidak lepas tangan dari berbagai peristiwa sejarah. Ia lebih kuat dan akan melawan kekuatan dunia manapun, yang mungkin penindasannya terasa lebih riil bagi Kristen daripada kehadiran Allah.
Renungkan: |
(0.73) | (Nah 3:12) | (jerusalem) Nubuat ini rupanya menyinggung kenyataan bahwa kota Niniwe sudah menderita beberapa kekalahan (pada th 614 seb Mas kota Tarbis dan kota Asyur sudah direbut musuh). |
(0.69) | (Nah 2:5) | (jerusalem: alat pendobrak) Yang dimaksud kiranya suatu alat untuk pesawat yang melindungi prajurit yang menyerang tembok kota. |
(0.67) | (Nah 2:8) |
(ende: Berhentilah....) Itu dikatakan kepada pelari dari kota. Karena penduduknja lari, maka Ninive serupa dengan kolam jang airnja meretas keluar. |
(0.65) | (Nah 3:1) |
(ende) Sekali lagi keruntuhan Ninive digambarkan. Tetapi sekarang dikatakan, bahwa keruntuhan itu merupakan hukuman atas kelaliman kota dan Asjur dan hukuman itu ditimpakan Jahwe. |
(0.65) | (Nah 3:1) |
(full: KOTA PENUMPAH DARAH.
) Nas : Nah 3:1 Niniwe disebut "kota penumpah darah" karena secara kejam mereka membantai banyak tawanan mereka. |
(0.65) | (Nah 3:8) |
(full: ADAKAH ENGKAU LEBIH BAIK DARI TEBE.
) Nas : Nah 3:8 Jikalau Niniwe mengira mereka tidak bisa dikalahkan, mereka perlu ingat bagaimana Allah telah merobohkan kota-kota besar yang lain, seperti Tebe dari Mesir, yang ditaklukkan oleh pasukan Asyur pada tahun 663 SM. |
(0.65) | (Nah 3:1) | (jerusalem) Kembali nabi melukiskan hancurnya kota Niniwe. Tetapi kali ini ditegaskan bahwa hukuman itu ditimpakan oleh karena dosa-dosa kota itu. Niniwe digambarkan sebagai seorang perempuan sundal. Nabi tidak berpikir kepada pemujaan berhala (Niniwe memang bukan isteri Tuhan sebagaimana halnya dengan umat Israel) atau kepada sundal bakti, tetapi nabi menyinggung keserakahan Niniwe dan ketangkasannya dalam merebut kekuasaan atas segala bangsa yang dirampasinya. |
(0.64) | (Nah 2:1) | (jerusalem) Ayat ini tertuju kepada kota Niniwe (engkau). Sementara ahli menempatkan ayat ini sesudah Nah 2:2(yang digabung dengan Nah 1:15), sehingga Nah 2:1 ini menjadi awal bagian berikut, Nah 2:3-13. |
(0.64) | (Nah 2:6) |
(full: PINTU-PINTU DI SUNGAI-SUNGAI.
) Nas : Nah 2:6 Pintu sungai ini rupanya adalah pintu banjir atau bendungan yang mengontrol Sungai Kosyer yang mengalir melalui tengah kota. Pintu-pintu itu mungkin ditutup supaya dapat mengumpulkan air yang cukup banyak untuk kemudian dilepaskan guna menghancurkan tembok-tembok kota. |
(0.62) | (Nah 3:19) |
(full: TIADA PENGOBATAN UNTUK CEDERAMU.
) Nas : Nah 3:19 Niniwe akan dibinasakan dan tidak akan dibangun lagi. Setelah kota ini jatuh pada tahun 612 SM, wilayah itu menjadi wilayah tandus yang didiami hewan dan burung (lih. Zef 2:13-15). |
(0.61) | (Nah 1:15) |
(full: BERITA DAMAI SEJAHTERA
) Nas : Nah 1:15 (versi Inggris NIV -- kabar baik). Ayat ini mirip dengan Yes 52:7 (lihat cat. --> Yes 52:7 di situ). [atau ref. Yes 52:7]
|
(0.61) | (Nah 1:2) | (jerusalem) Bagian ini berupa mazmur dan tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Ams 31:10+ (hanya abjad Ibrani tidak lengkap). Mazmur itu mengenai "murka Allah" sebuah pokok yang sering tampil dalam tradisi alkitabiah, Bil 11:33; 2Sa 6:7; 24:1; Maz 2:12; 60:3; 79:5; 110:5. dll. Begitu bagian pertama ini menjadi kata pendahuluan bagi nubuat mengenai kota Niniwe yang akan dihancurkan. |
(0.60) | (Nah 3:4) |
(full: PERSUNDALAN ... SIHIR.
) Nas : Nah 3:4 Orang Asyur bukan saja amat kejam, mereka juga sangat dursila.
|
(0.60) | (Nah 3:1) |
(sh: Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga! (Selasa, 17 Desember 2002)) Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga!
Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga!
Renungkan: |
(0.59) | (Nah 1:1) |
(full:
) Penulis : Nahum Tema : Kebinasaan Niniwe yang Menjelang Tanggal Penulisan: + 630-620 SM Latar Belakang Kitab nubuat yang singkat mengenai kebinasaan Niniwe yang akan datang ini ditulis oleh seorang nabi yang namanya berarti "penghiburan". Tidak diketahui apa-apa tentang nabi ini kecuali bahwa ia berasal dari Elkosy (Nah 1:1), sebuah kota kecil yang tempatnya tidak diketahui. Hieronimus percaya bahwa Elkosy terletak dekat Rama di Galilea, ada orang yang mengusulkan dekat Kapernaum, sedangkan yang lain lagi percaya letaknya di bagian selatan Yehuda. Mungkin sekali Nahum seorang nabi Yehuda karena kerajaan utara (Israel) sudah tidak ada lagi ketika kitab ini ditulis. Nahum memberitakan nubuatnya sebelum kejatuhan Niniwe pada tahun 612 SM. Dalam Nah 3:8-10 ia mengacu pada kejatuhan Tebes sebagai peristiwa yang lampau (terjadi pada tahun 663 SM). Jadi, nubuat Nahum disampaikan di antara 663 SM dan 612 SM, lebih mungkin dekat 612 SM, yaitu sementara masa pemerintahan raja Yosia dan gerakan pembaharuannya (+ 630-620 SM). Di zaman dahulu bangsa Asyur terkenal sangat kejam terhadap tawanan perang mereka. Setelah menyerbu sebuah kota, mereka tanpa mengenal ampun akan membantai ratusan orang dan mengangkut sisanya ke berbagai bagian kerajaan mereka; ketika menuju ke tempat pembuangan itu makin banyak lagi yang tewas akibat perjalanan berat dan sangat melelahkan (bd. Nah 3:3). Para pemimpin kota dan bangsa yang dikalahkan disiksa tanpa belas kasihan dan akhirnya dibunuh. Satu abad sebelumnya, Yunus diutus untuk berkhotbah di ibu kota Asyur, Niniwe. Untuk masa yang singkat orang Asyur bertobat dari dosa-dosa mereka, tetapi kemudian itu kembali ke cara hidupnya yang kejam. Allah memakai orang Asyur yang jahat ini sebagai pelaksana hukuman untuk membinasakan ibu kota Israel, Samaria, dan mengangkut kerajaan utara ke dalam pembuangan. Kini saat hukuman bagi Asyur sendiri menjelang dengan cepat. Tujuan Nahum mempunyai dua tujuan dalam kitab nubuat ini.
Survai Kitab Nahum terdiri atas tiga rangkaian ucapan ilahi yang terpisah terhadap Asyur, khususnya ibu kota Niniwe; ketiga ucapan ilahi ini sesuai dengan ketiga pasal kitab ini. Pasal kota+ke+kota+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">1 (Nah 1:1-15) berisi suatu uraian yang jelas dan terus-terang mengenai sifat Allah -- khususnya kemurkaan, keadilan, dan kuasa-Nya, yang menjadikan hukuman atas orang jahat pada umumnya dan kehancuran Niniwe khususnya tidak terelakkan lagi. Pasal kota+ke+kota+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">2 (Nah 2:1-13) menubuatkan hukuman Niniwe yang segera tiba dan melukiskannya dengan bahasa yang hidup. Pasal kota+ke+kota+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">3 (Nah 3:1-19) mencatat secara singkat dosa-dosa Niniwe, menyatakan bahwa Allah itu adil dalam hukuman-Nya dan mengakhiri dengan membayangkan hukuman yang telah dilaksanakan. Ciri-ciri Khas Tiga ciri utama menandai kitab Nahum.
Namun kitab ini berisi beberapa kata yang memberi harapan dan hiburan bagi Yehuda (mis. Nah 1:12-13,15). Penggenapan Dalam Perjanjian Baru PB tidak secara langsung memakai kitab ini. Satu-satunya ayat yang mungkin dikutip dalam PB ialah Nah 1:15, sebuah ayat yang dipinjam Nahum dari Yes 52:7. Paulus memakai kiasan "eloknya kaki" (TL) untuk menekankan bahwa sama seperti seorang pembawa berita dalam PL diterima dengan penuh sukacita oleh umat Allah ketika menyampaikan kabar baik damai sejahtera dan pembebasan dari musuh mereka, yaitu Asyur (Nah 1:15) dan Babel (Yes 52:7), demikian pula pengkhotbah perjanjian yang baru membawa kabar baik pembebasan dari belenggu dosa dan kuasa Iblis melalui Yesus Kristus (Rom 10:15). Kitab Nahum juga menggarisbawahi amanat PB bahwa Allah tidak akan membiarkan orang berdosa bebas dari hukuman (Nah 1:3). |