Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 45 ayat untuk kedudukannya yang tinggi AND book:19 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 113:5) (jerusalem: di tempat yang tinggi) Ialah sorga, tempat kediaman Allah. Terjemahan lain: yang naik tinggi untuk bertakhta.
(0.74) (Mzm 36:7) (jerusalem: kasih setiaMu) Bdk Maz 5:8+
(0.72) (Mzm 80:11) (jerusalem: ke laut) Ialah ke laut Tengah, bdk Maz 72:8+.
(0.70) (Mzm 49:1) (sh: Antara harta dan martabat (Minggu, 19 Agustus 2001))
Antara harta dan martabat

Kebenaran tentang martabat manusia yang dipaparkan oleh pemazmur (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">21) akan dicemooh oleh masyarakat umum sebab mereka sangat mengagungkan harta. Semakin banyak harta, semakin terhormat orang tersebut. Konsep ini sudah ditanamkan ke dalam pikiran manusia sejak kecil.

Bagaimana seharusnya penilaian Kristen terhadap harta? Pemazmur tidak mengajarkan Kristen untuk anti harta. Ia juga tidak mengajarkan bahwa harta membuat martabat manusia serendah binatang. Pemazmur dengan tegas menyatakan bahwa jika manusia hanya mempunyai harta namun tidak mempunyai pengertian, martabatnya akan serendah binatang. Apakah ini berarti bahwa pengertianlah yang membuat martabat manusia tinggi? Ya! Lalu apa yang dimaksud dengan pengertian? Apakah kepandaian akademis? Tidak! Setiap manusia tidak dapat melawan satu fase dalam kehidupannya yaitu kematian. Berapa pun harta yang dimiliki, fase ini tidak dapat dihindari ataupun ditunda ketika saatnya tiba (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">8-11). Ditinjau dari fase ini manusia memang tidak berbeda dengan binatang seolah-olah kematian adalah tujuan akhir hidupnya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">12-15). Lalu apa yang membedakan manusia dengan binatang? Tidak lain tidak bukan adalah hubungan dengan Allah yang dimilikinya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">16). Hubungan ini yang membuat kematian bukan akhir dari kehidupannya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">16). Inilah pengertian itu yaitu manusia yang melepaskan Allah dan mengikatkan diri kepada harta bukanlah manusia. Karena itulah Kristen tidak seharusnya menaruh hormat berlebihan kepada orang kaya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">16-20).

Renungkan: Kebenaran ini sangat penting dan bersifat universal karena itu harus dipahami dan diajarkan secara serius (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-5). Sedini mungkin kebenaran ini diajarkan maka semakin cepat martabat manusia dipulihkan. Mulailah dari sekarang untuk menghormati manusia bukan berdasarkan kekayaan ataupun kedudukannya.

Bacaan untuk Minggu Ke-11 sesudah Pentakosta

Keluaran 16:2-4, 12-15

Efesus 4:17-24

Yohanes 6:24-35

Mazmur 78:14-20, 23-29

Lagu: Kidung Jemaat 365a

PA 7 Mazmur 44

Mazmur ini merupakan suatu doa permohonan bangsa Israel di saat mereka mengalami kekalahan perang. Di tengah keadaan letih dan tertekan, mereka mencoba mengingat-ingat kebaikan Tuhan pada masa lampau, namun hal itu justru membuat mereka tidak mengerti dan bertanya-tanya.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Bagaimana mereka menggambarkan keadaan nenek moyang mereka (ayat 2-9)? Bagaimana mereka menggambarkan tindakan Allah pada masa lampau terhadap nenek moyang mereka (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-4)? Apakah yang menjadi faktor kemenangan nenek moyang mereka (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">5)? Berdasarkan apakah keyakinan mereka dibangun (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">6)? Berdasarkan kemenangan ini, apakah yang mereka deklarasikan? Bagaimanakah mereka mendeklarasikannya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">8-9)?

2. Bagaimana keadaan mereka sekarang (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10-23)? Bagaimanakah mereka menggambarkan tindakan Allah terhadap mereka (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10-15)? Berdasarkan kekalahan mereka, apakah yang mereka deklarasikan? Bagaimana mereka mendeklarasikannya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">16-17)? Bagaimana mereka mengajukan keberatan kepada Allah? Alasan-alasan apa yang mereka gunakan (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">18-23)?

3. Pertanyaan-pertanyaan apakah yang mereka ajukan kepada Allah sebagai penutup dari ratapannya ini (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">24-26)? Apakah Kristen memiliki kebebasan untuk mempertanyakan keraguannya kepada Allah?

4. Adakalanya Tuhan seakan-akan tertidur dan membiarkan diri kita berada dalam kesulitan (bdk Mark 4:35-41), apakah Ia benar-benar tertidur dan tidak peduli? Jika tidak, apakah yang ingin dikerjakan-Nya bagi kita melalui proses seperti ini?

5. Apa yang mereka lakukan ketika menyadari karya Allah pada masa lampau dan krisis yang mereka hadapi sekarang? Apa yang menjadi dasar dari harapan mereka (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">27)? Ketika ingatan terhadap apa yang telah Allah perbuat pada masa lampau tidak cukup memberikan jawaban, atas dasar apakah kita menggantungkan harapan kita? Apakah Allah tetap adalah Allah yang dapat dipercayai ketika kita tidak menemukan jawaban atas persoalan yang kita hadapi?

(0.70) (Mzm 118:1) (sh: Allah sumber kekuatan (Selasa, 7 Mei 2002))
Allah sumber kekuatan

Mazmur pujian ini merupakan nyanyian kemenangan yang sarat dengan keriangan rohani berkualitas tinggi. Saat itu raja keturunan Daud berada dalam keadaan bahaya, lalu dilepaskan oleh Allah untuk kemudian dipulihkan kedudukannya sebagai raja. Menurut sumber-sumber Yahudi, mazmur ini diucapkan bersahutan pada hari raya Pondok Daun.

Dalam nyanyian ini, pemazmur mengisahkan tentang penyelamatan yang dialaminya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5-21). Ia mengakui bahwa Tuhanlah yang membawa dia pada kelegaan. Pengakuan ini tidak hanya makin mengentalkan keyakinannya bahwa Tuhan ada di pihaknya, tetapi juga makin memperteguh iman dan pengharapannya. Ia juga mengajak umat untuk hanya mengandalkan Tuhan dan bukan manusia, betapa pun kuatnya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">8-9). Meski akibat dari keyakinan ini ia harus berhadapan dengan sejumlah lawan dari “segala bangsa” (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">10) dan ditolak dengan hebat sampai jatuh (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">13), namun ia tidak jatuh, apalagi sampai mengalami kematian. Allah memberinya kekuatan sehingga ia dapat mengalahkan musuh-musuhnya.

Dari peristiwa ini, pemazmur melihat beberapa unsur yang sangat penting: Pertama, Tuhanlah pelaku utama dalam setiap pertempuran umat. Kedua, pengalaman ditolong dan mengalami kasih Allah mendorong dia untuk menyaksikan keajaiban perbuatan Allah itu kepada orang lain. Ketiga, hidup yang masih dimilikinya semata-mata adalah anugerah Tuhan (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">18). Keyakinan pemazmur ini merupakan ungkapan terlengkap yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang menyangkut kehidupan umat, dan seluruh ciptaan-Nya, mulai dari awal hingga akhirnya, ada pada-Nya.

Kristen di zaman ini pun tidak terluput dari berbagai ancaman kekerasan. Tak jarang Kristen menjadi pihak yang dirugikan atau ingin dijatuhkan. Tetapi, itu tidak berarti bahwa Kristen tidak mampu menghadapinya. Pakailah pola penyelesaian pemazmur, yaitu mengikutsertakan Allah setiap saat dalam gerak langkah kehidupan kita.

Renungkan: Karena Allah beserta kita maka akhir dari segala kekerasan bukanlah bencana bagi kita, tetapi turut serta dalam pemuliaan-Nya.

(0.69) (Mzm 58:1) (sh: Allah yang memberi keadilan di bumi (Kamis, 4 Oktober 2001))
Allah yang memberi keadilan di bumi

Mazmur 58 tidak mencatat suatu peristiwa penting di dalam sejarah, namun dari tinjauan isinya menunjukkan suasana kepahitan dari sebuah pemerintahan yang penuh kelaliman.

Mazmur ini dimulai dengan satu pertanyaan tajam yang ditujukan kepada para penguasa yang bertindak menghakimi manusia. Banyak ahli berpendapat bahwa para penguasa ini mungkin saja menerima gelar atau kehormatan setara dengan Allah, bila dibandingkan penggunaan kata yang dipakai menghadap Allah, menghadap imam-imam, atau menghadap hakim-hakim (Kel. 21:6; 22:8, 9; Ul. 17:8-13), lalu mengaitkannya dengan penguasa-penguasa masyarakat dalam Kel. 22:28. Dalam hal ini para penguasa berarti mereka yang kedudukannya sama tinggi dengan Allah dan melaksanakan hak menghakimi. Dan pemazmur sedang menelanjangi segala perbuatan mereka (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">4-6).

Pemazmur mohon agar Allah menjatuhkan 3 rangkap hukuman kepada para penguasa yang mencintai kelaliman. Pertama, pemazmur meminta agar mereka dibuat tidak berdaya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7) lalu dilenyapkan dari muka bumi (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">8a). Kedua, pemazmur memohon agar keadaan mereka yang sebenarnya dinyatakan, berkenaan dengan kefanaan mereka dan kerapuhan mereka, kemudian sehubungan dengan kejahatan yang sudah mengental di dalam diri mereka (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">8b, 9a). Ketiga, pemazmur menginginkan agar mereka disingkirkan bahkan dengan suatu penyingkiran yang mutlak sehingga seolah-olah mereka tidak pernah ada, seperti periuk yang dilanda api (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">9b, 10). Di penghujung mazmur ini, tampaklah kepuasan yang diperoleh orang benar, yang ditebus Allah, yang dipandang benar oleh-Nya ketika kejahatan dilenyapkan oleh Allah (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">12).

Mazmur ini secara keseluruhan menyatakan bahwa pada akhirnya semua manusia akan mengamini, bahwa hanya Allah yang dapat mengadili dengan adil (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">12) dan semua mulut akan mengaku bahwa pengadilan Allah tidak terelakkan (Flp. 2:9-11).

Renungkan: Kristen setiap hari berhadapan dengan kasus-kasus yang ringan dan yang pelik. Seringkali di dalam desakan kepenatan kita tergoda untuk bertindak sebagai hakim. Hari ini kita diingatkan kembali bahwa kita dapat menyerahkan seluruh perkara kita kepada Hakim Semesta Alam yang Maha Adil.

(0.69) (Mzm 56:2) (jerusalem: dengan sombong) Harafiah: tinggi-tinggi. Terjemahan lain: ya, Mahatinggi. Lain terjemahan lagi; di ketinggian. Kalau yang terakhir ini dimaksudkan, maka disinggunglah ketinggian, ialah pegunungan di sekitar Yerusalem, bdk 2Ra 19:22, sehingga mazmur ini mengenai salah satu pengepungan Yerusalem, seperti halnya dengan Maz 76:11-12.
(0.69) (Mzm 68:16) (jerusalem: gunung yang dikehendaki Allah) Ialah gunung Sion, bdk Maz 2:6+, yang kalau dibandingkan dengan gunung Basan rendah sekali, namun dipilih Allah menjadi tempat kediamanNya, bdk Maz 46+
(0.69) (Mzm 68:19) (jerusalem: menanggung bagi kita) Ini tidak berarti bahwa Allah dengan sabar menanggung kedurhakaan umatNya, tetapi bahwa Tuhan mendukung mengurus dan merawat Israel sebagai anakNya, bdk Yes 46:3-4; Ula 1:31.
(0.69) (Mzm 78:69) (jerusalem: setinggi langit) Dalam naskah Ibrani tertulis: (makhluk-makhluk) yang tinggi. Agaknya pemazmur berpikir kepada bait Allah di Yerusalem sebagai tiruan bait Allah yang sebenarnya, yaitu sorga. Bdk Maz 11:4; 29:2; 48:3.
(0.67) (Mzm 78:58) (jerusalem: bukit-bukit pengorbanan) Ialah tempat-tempat agak tinggi di mana umat Israel memuja Baal, dewa negeri Kanaan, dengan menuruti teladan bangsa Kanaan, atau memuja Allah dengan cara yang tidak halal, bdk 1Sa 9:12+
(0.63) (Mzm 61:3) (jerusalem: menara yang kuat) Ini menyinggung bait Allah, bdk Maz 27:5. Sebab bait Allah memang tempat khusus bagi orang Lewi dan untuk itulah ia hidup.
(0.62) (Mzm 68:18) (ende: mendaki tinggi)

ialah mendaki gunung Sion.

(0.62) (Mzm 89:27) (jerusalem: maha tinggi) Ini sebuah sebutan ilahi, bdk Maz 7:17+, yang di sini diberikan kepada raja (Mesias), anak Allah, 2Sa 7:14; Maz 2:7+, dan maha raja, bdk Wah 1:5; Kol 1:18.
(0.61) (Mzm 50:1) (sh: Spiritualitas Kristen (Senin, 20 Agustus 2001))
Spiritualitas Kristen

Ragam spiritualitas yang dikenal oleh masyarakat secara umum pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3. Pembagian berdasarkan pada apa yang ditekankannya. Ragam pertama menekankan pentingnya melakukan ritual keagamaan seperti mengadakan penyembahan dan persembahan sesaji. Ragam kedua lebih menekankan pentingnya perbuatan amal. Ragam ketiga menekankan keduanya. Termasuk yang manakah kekristenan? Bukan ketiganya.

Pemazmur nampaknya mengakhiri puisinya dengan memaparkan ragam spiritualitas yang ketiga yaitu memberikan tempat yang sama baik kepada ritual keagamaan dan moralitas tinggi (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">16-22, 23). Namun sebenarnya tidak. Pemazmur menekankan persembahan syukur bukan bakaran. Mengapa? Allah sendiri mengatakan bahwa Ia tidak membutuhkan segala macam korban persembahan sebab Ia adalah pemilik seluruh alam semesta (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7-14). Apa yang akan manusia persembahkan sesungguhnya adalah milik Allah. Karena itu persembahan syukur merupakan bentuk ritual keagamaan yang paling tepat untuk dipersembahkan kepada Allah. Sebab melaluinya pengakuan bahwa apa pun yang dimiliki manusia adalah anugerah Allah sebab Ia pemilik dari semua yang ada (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">14-15). Namun bersyukur dengan tulus sebenarnya tidak mudah dilakukan. Penyebabnya adalah tingginya tingkat kemandirian manusia yang disebabkan karena kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk mengurangi tingginya tingkat kemandirian itu dan meninggikan persembahan syukur kepada Allah, manusia harus mempunyai pengenalan yang benar akan Allah yaitu bahwa Allah adalah Penguasa seluruh alam semesta (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1), Ia adalah Allah yang tak terhampiri dalam kemuliaan-Nya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2) namun juga Allah yang terlibat dalam sejarah manusia (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3), Allah adalah hakim yang adil yang akan mengadili siapa pun termasuk umat-Nya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">4).

Renungkan: Jadi apakah spiritualitas kristen? Spiritualitas kristen adalah spiritualitas yang harus dimulai dengan pengenalan akan Allah yang benar, lalu diikuti dengan kehidupan yang penuh syukur dan bermoralitas tinggi. Sudahkah spiritualitas ini menjadi bagian dari hidup Anda? Manakah yang masih harus ditingkatkan dalam kehidupan spiritualitas Anda: pengenalan akan Allah, kehidupan yang penuh syukur, atau moralitas tinggi? Apa yang akan Anda lakukan?

(0.60) (Mzm 141:2) (jerusalem: persembahan ukupan) Korban bakaran yang tiap-tiap hari menjelang malam dipersembahkan disertai persembahan ukupan, Ima 2:15; Kel 30:8; Jdt 9:1; Kel 29:39; Bil 28:4; Ezr 9:5. Di zaman belakangan orang Yahudi menilai tinggi sembahyang yang hampir sama nilainya dengan korban, bdk Maz 51:8; Dan 3:30 (Yunani); Dan 9:21; bdk Maz 40:7+
(0.59) (Mzm 68:19) (full: HARI DEMI HARI IA MENANGGUNG BAGI KITA. )

Nas : Mazm 68:20

Lihat cat. --> Mazm 55:23

[atau ref. Mazm 55:23]

(0.56) (Mzm 36:6) (ende: gunung2 ilahi)

berarti: gunung2 jang sangat tinggi.

(0.56) (Mzm 93:4) (ende: tempat2 jang tinggi)

ialah surga, tempat kediaman Allah.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA