Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 7 dari 7 ayat untuk kedudukannya yang tinggi AND book:[1 TO 39] AND book:14 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Taw 20:33) (full: BUKIT-BUKIT PENGORBANAN. )

Nas : 2Taw 20:33

Bukit ini merupakan tempat tinggi di mana diadakan penyembahan berhala. Allah ingin umat-Nya memusnahkan semua tempat ini sama sekali, agar mereka tidak terbawa untuk melakukan penyembahan seperti itu (Bil 33:52). Daya tarik tempat-tempat ini bagi umat Allah menunjukkan bahwa mereka tidak mempunyai komitmen yang kokoh dan menyeluruh kepada Tuhan Allah.

(0.99) (2Taw 26:16) (full: TINGGI HATI SEHINGGA IA MELAKUKAN HAL YANG MERUSAK. )

Nas : 2Taw 26:16

Uzia tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang telah dihasilkannya adalah karena pertolongan Allah (ayat 2Taw 26:5,7) dan orang lain (ayat 2Taw 26:8,11-13); akibatnya ialah kesombongan, yang menimbulkan dosa-dosa keangkuhan dan ketidaksetiaan

(lihat cat. --> Fili 2:3).

[atau ref. Fili 2:3]

(0.98) (2Taw 32:7) (full: JANGANLAH TAKUT. )

Nas : 2Taw 32:7

Kata-kata beriman Hizkia mungkin diilhami oleh pengalaman dan kata-kata nabi Elisa (2Raj 6:16). Nasihat Hizkia untuk jangan takut, bersama dengan janjinya bahwa "yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah kita yang membantu kita dan melakukan peperangan kita" (ayat 2Taw 32:8), dapat diterapkan kepada semua orang yang mengikut Tuhan dengan kasih, iman yang sungguh-sungguh, dan hati yang murni. Menurut Yesaya, "orang-orang murtad diliputi kegentaran," (Yes 33:14), tetapi "orang yang hidup dalam kebenaran, ... tinggal aman di tempat-tempat tinggi" (Yes 33:15-16).

(0.96) (2Taw 19:1) (sh: Menerima pengajaran Tuhan (Sabtu, 22 Juni 2002))
Menerima pengajaran Tuhan

Yosafat sungguh seorang raja yang saleh. Kesalahannya menerima ajakan Ahab telah membuatnya menerima banyak pelajaran dari Tuhan. Pertama, tindakan Tuhan menyelamatkan dia dari maut tentulah membekas dalam. Kedua, adalah teguran tegas Yehu, pelihat yang menyampaikan Firman Allah yang membuat Yosafat bertobat dan beroleh kesempatan untuk memperbaiki diri. Firman Allah tidak hanya membongkar yang salah, tetapi juga mengokohkan yang benar (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3). Pertobatan dan transformasi sejati hanya terjadi bila firman Allah leluasa memandu kehidupan.

Salah satu nilai tambah dari raja Yosafat adalah ia sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya. Dia merasakan denyut kehidupan rakyatnya dengan beranjangsana ke daerah-daerah sambil mengajak seluruh rakyat untuk hanya menyembah Tuhan saja. Dari anjangsananya inilah ia melihat ada banyak masalah yang bisa muncul dalam kehidupan mereka, dari yang kecil sampai yang berskala besar. Karena itu, perlu ada orang-orang yang bisa menjadi penengah, orang-orang yang bijak dan adil, untuk menyelesaikan perkara-perkara yang muncul di tengah masyarakat. Melalui mereka syalom -- damai sejahtera -- yang dari Tuhan bisa dirasakan oleh semua pihak. Tidak semua orang boleh diangkat menjadi hakim karena mereka harus memenuhi standar atau kualifikasi kehidupan rohani yang tinggi yakni takut akan Tuhan, bertindak saksama, tidak curang, tidak suka menerima suap (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7), setia, tulus (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9), dan bersikap tegas (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11). Penegakan keadilan di masyarakat bukan sekadar masalah kemasyarakatan, teta pi ma salah pengejawantahan keadilan Tuhan sendiri yang menjamin kesejahteraan umat (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10). Kepedulian Yosafat akan keadilan membuatnya mengangkat hakim-hakim yang sesuai persyaratan Tuhan itu.

Renungkan: Para hakim yang dipilih oleh Yosafat bukan saja para pemvonis orang-orang yang berperkara. Mereka adalah orang-orang yang terpanggil untuk mewujudnyatakan keadilan Tuhan, tetapi sekaligus menjadi orang-orang yang harus membawa damai sejahtera Allah. Bukankah Kristen pun sepatutnya berfungsi membawa damai dan memperjuangkan keadilan?

(0.95) (2Taw 15:1) (sh: Reformasi menyeluruh (Kamis, 23 Mei 2002))
Reformasi menyeluruh

Perang pertama, perang rohani yang Asa menangkan dalam catatan sebelum ini, dilakukannya pada waktu ia masih muda. Logis bahwa pembaruan yang dilakukannya masih terbatas dan belum menyeluruh mencapai seluruh wilayah kerajaannya. Baru sesudah ia memerintah selama lima belas tahun (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10), Asa melanjutkan gebrakan pertamanya. Gerakan pembaruan itu tidak semata lahir dari dorongan Asa untuk mengungkapkan ibadah yang murni kepada Allah, tetapi dipicu oleh firman yang datang melalui nabi Azarya (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1-2). Isi firman itu terdiri dari tiga hal penting. Pertama, gema ucapan Musa dan Yosua yang menyodorkan berkat dan kutuk ke hadapan Yehuda sesuai kesetiaan atau ketidaksetiaan sikap mereka kepada Allah. Kedua, pemaparan bukti-bukti sejarah bahwa firman tersebut benar terjadi (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3-6). Ketiga, perintah agar Asa berteguh hati tetap melanjutkan kesetiaannya kepada Allah dan tid ak be rtindak setengah jalan.

Berdasarkan ketiga segi kebenaran firman dari nabi itulah, Asa memulai gerakan reformasi rohani besar-besaran. Pertama, Asa memperluas pembersihan berhala-berhala najis di seluruh wilayah Yudea, Benyamin, bukit-bukit Efraim (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8). Kedua, bukan saja pembersihan berhala di wilayah-wilayah itu, Asa menyadari bahwa pembaruan harus melibatkan perubahan sikap dan kebiasaan orang-orangnya. Itu sebab ia mengumpulkan orang-orang yang hidup dalam kerajaannya, dari semua unsur suku yang ada di sana, orang Yehuda, Benyamin, Efraim, Manasye, Simeon (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9). Dalam hal ini, rakyat tersebut sedia menjalani pembaruan karena melihat kesungguhan tekad Asa. Gerakan dimulai dari teladan murni dan tekun yang menggerakkan hati orang-orang lain. Pembaruan hanya akan menjadi suatu gerakan reformasi apabila tindakan membuang yang salah diiringi dan diikuti oleh tindakan yang benar yang tumbuh menjadi kebiasaan baru; juga bila prinsip dan kebenaran dijunjung tinggi melampaui perasaan dan pertimb angan manusiawi seperti sungkan terhadap pihak yang masih berhubungan keluarga atau teman-teman dekat dlsb. Reformasi semacam itulah yang kini terjadi di bawah kepemimpinan Asa (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10-18).

Renungkan: Indah sekali akibat pembaruan: syalom dari Allah.

(0.95) (2Taw 27:1) (sh: Mengarahkan hidup kepada TUHAN (Senin, 1 Juli 2002))
Mengarahkan hidup kepada TUHAN

Catatan Tawarikh tentang tiga raja sebelum Yotam ditandai oleh satu kesamaan, masa pemerintahan mereka terbagi dua: masa saat mereka setia kepada Allah dan masa saat mereka tidak setia. Tetapi, catatan tentang Yotam tidak memiliki pembagian ini. Malahan, penulis Tawarikh mencatat beberapa hal yang tidak ditampilkan oleh II Raja-raja: bahwa Yotam tidak lancang memasuki Bait Allah dan melakukan tugas imam (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2, bdk. 2Raja 15:34), dan bahwa Yotam menaklukkan raja Amon (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5-6). Semua keberhasilannya ini disebabkan karena Yotam "mengarahkan hidupnya kepada TUHAN, Allahnya" (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6).

Kejadian yang telah dialami oleh raja-raja sebelumnya menjadi pelajaran bagi Yotam. Betul bahwa rakyatnya masih melakukan hal-hal yang merusak dan korup (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2). Yotam memang gagal dalam bidang ini. Namun, yang digarisbawahi oleh penulis Tawarikh adalah bahwa raja Yotam juga bertindak bagi kemuliaan TUHAN, Allah Israel. Ia melakukan perombakan dan penambahan bagi bait Allah, walaupun tidak banyak (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3). Tampilnya Yotam menjadi seorang raja yang kuat secara politis juga menjadi pertanda kemuliaan Allah yang tampak melalui Israel.

Ayah Yotam, Uzia, juga menjadi sosok raja yang kuat. Namun, kekuatannya itulah yang kemudian membuat ia tinggi hati dan jatuh ke dalam dosa (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">16). Tidaklah demikian halnya dengan Yotam. Kekuatan Yotam sebagai seorang raja terus bertahan. Kekuatan itu bertahan justru karena Yotam "mengarahkan hidupnya kepada TUHAN, Allahnya" (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6). Dalam bahasa aslinya, kata "mengarahkan" juga mempunyai makna mengatur (bdk. Ams 21:29b). Artinya, Yotam dengan penuh kesadaran mengarahkan dan mengatur setiap aspek kehidupannya sebagai raja hanya kepada apa yang benar bagi Tuhan. Kekuatan Yotam bertumpu pada hal ini.

Renungkan: Zaman ketika kita hidup sekarang menyamakan kekuatan dengan ketidakbergantungan pada siapa pun dan apa pun. Panggilan kita sebagai Kristen, justru adalah untuk menunjukkan melalui hidup kita, dalam kerendahan hati, bahwa Allahlah satu-satunya sumber kekuatan yang sejati.

(0.94) (2Taw 22:10) (sh: Ambisi -- ya; Ambisius -- tidak! (Kamis, 27 Juni 2002))
Ambisi -- ya; Ambisius -- tidak!

Ambisi bermakna positif: keinginan untuk berkembang atau mencapai cita-cita. Ambisius selalu digunakan dengan konotasi negatif: keinginan mencapai cita-cita dengan itikad tidak baik, menghalalkan segala cara.

Atalya, janda Yosafat, tua-tua keladi -- makin tua makin menjadi-jadi. Dia ambisius, tidak puas mendominasi kehidupan Yoram -- suaminya -- kemudian Ahazia, anaknya sendiri. Sesudah mereka gugur, ia tidak lagi menyembunyikan keinginannya untuk menjadi orang nomor satu di kerajaan Yehuda. Sepak terjangnya mengerikan, ia memerintahkan pembunuhan semua keturunan raja Yehuda, artinya termasuk cucu-cucunya sendiri juga (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10). Sungguh seorang nenek yang haus darah. Gila kuasa telah mengubahnya menjadi serigala. Syukurlah, Tuhan selalu punya cara menyelamatkan orang pilihan-Nya untuk pada waktunya memerintah Yehuda. Lewat taktik menarik yang melibatkan Yosabat, putri raja Yoram sekaligus isteri imam Yoyada, Yoas berhasil diselamatkan dari pembantaian sistematis itu dan disembunyikan aman di dalam bait Allah.

Imam Yoyada kemudian membangun kekuatan spiritual-moral bait Allah untuk menentang kesewenangan Atalya dan ia berhasil, bahkan juga berhasil menobatkan Yoas yang baru berusia sekitar enam tahun itu menjadi raja baru Yehuda (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">23:3) melalui satu upacara yang mengesankan (ayat kedudukannya+yang+tinggi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">23:1-11). Imam Yoyada mengambil prakarsa untuk melakukan hal ini karena yang terancam bukan hanya kerajaan Yehuda, tetapi kehidupan bangsa itu sebagai umat Allah. Matinya Atalya menjadi perlambang kembalinya pengakuan bahwa Yahwe sajalah Tuhan dan Allah umat. Peraturan-peraturan kehidupan yang dari Yahwe pulalah yang harus ditegakkan dan dilaksanakan kembali demi pulihnya kesejahteraan kehidupan umat Allah.

Renungkan: Sejarah dan bagian firman ini membuktikan bahwa kekuatan spiritual-moral meski tanpa senjata dan minoritas saja, mampu membawa perubahan sosial penting. Keyakinan yang benar disertai komitmen yang tinggi memang dahsyat dampak pembaruannya bila dilaksanakan secara tetap dan tekun.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA