Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 4180 ayat untuk kamu jatuh ke dalam AND book:[40 TO 66] [Pencarian Tepat] (0.005 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Ptr 1:10) (bis: murtad)

murtad: atau jatuh dalam dosa.

(0.55) (Why 8:8) (full: GUNUNG BESAR, YANG MENYALA-NYALA OLEH API. )

Nas : Wahy 8:8

Barangkali ini sebuah meteor besar yang menyala-nyala, yang jatuh ke dalam laut dan membunuh sepertiga makhluk laut dan menghancurkan banyak kapal.

(0.49) (Gal 6:1) (sh: Kepedulian terhadap yang lemah (Sabtu, 18 Juni 2005))
Kepedulian terhadap yang lemah


Teguran Paulus yang keras terhadap penyimpangan yang terjadi di jemaat Galatia pasti akan menghasilkan respons yang beragam. Ada yang disadarkan akan kesalahannya, berdukacita, dan hendak bertobat. Ada pula kelompok orang yang tidak jatuh ke dalam kesalahan tersebut, namun memakai surat Paulus ini untuk menghakimi kelompok mereka yang sudah tersesat.

Paulus tidak ingin ada orang yang bermegah atas kejatuhan orang lain. Justru orang yang tidak jatuh karena rohaninya kuat harus mampu menunjukkan sikap kristiani yang penuh kasih terhadap mereka yang jatuh. Sikap kristiani itu adalah ujud kualitas kekristenan sejati. Pertama, ia tidak akan menghakimi saudara yang sedang jatuh, sebaliknya ia akan mengampuni dan mengangkatnya (ayat 1). Ini adalah sikap yang meneladani Kristus. Kedua, ia menyadari diri juga lemah dan bisa jatuh sehingga akan selalu berjaga-jaga agar tidak jatuh (ayat 3). Dengan kesadaran seperti itu, terbangunlah sikap saling menolong di antara sesama anak Tuhan (ayat 2). Ketiga, ia tidak menilai diri dengan memakai standar manusia melainkan standar Firman (ayat 4-5). Keempat, ia akan rendah hati menerima teguran firman karena kesalahannya dan bersikap hormat kepada yang menegur dengan kasih (ayat 6). Paulus juga terus mendorong supaya orang yang jatuh cepat bertobat karena Allah tidak dapat dipermainkan (ayat 7-8). Akhirnya, Paulus juga menasihati jemaat Galatia agar terus menerus mewujudkan karakter ilahi mereka dengan perbuatan-perbuatan yang baik dan menjadi berkat (ayat 9-10).

Gereja seharusnya menjadi wadah kasih persaudaraan diwujudkan. Ada teguran atas kesalahan, ada pertobatan dari kesalahan yang dilakukan, ada pengampunan untuk orang yang bertobat, dan ada hormat kepada orang yang menegur. Semua itu harus dilandaskan atas kasih Tuhan. Jangan menunggu orang lain, mulailah dari diri Anda.

Renungkan: Orang yang suka menolong banyak sahabatnya, dan para pengampun berlimpah saudaranya.

(0.42) (Luk 15:7) (full: SUKACITA DI SORGA. )

Nas : Luk 15:7

Allah dan para malaikat di sorga memiliki kasih, belas kasihan, dan rasa sedih yang begitu besar terhadap mereka yang jatuh ke dalam dosa dan mati secara rohani, sehingga pada waktu seorang berdosa bertobat, maka mereka dengan terang-terangan bersukacita. Untuk memahami kasih Allah bagi orang berdosa lih. Yes 62:5; Yer 32:41; Yeh 18:23,32; Hos 11:8; Yoh 3:16; Rom 5:6-11; 2Pet 3:9.

(0.41) (1Yoh 2:1) (full: SUPAYA KAMU JANGAN BERBUAT DOSA. )

Nas : 1Yoh 2:1

Yohanes percaya bahwa orang Kristen yang telah lahir kembali masih dapat berbuat dosa. Akan tetapi, dia tidak mengajarkan bahwa orang Kristen harus berbuat dosa; dia malah menasihati para pembacanya untuk hidup tanpa dosa (bd.

lihat cat. --> Rom 6:15;

lihat cat. --> 1Tes 2:10).

[atau ref. Rom 6:15; 1Tes 2:10]

Bagi mereka yang memang jatuh ke dalam dosa, jawabannya ialah mengaku dan meninggalkan dosa itu

(lihat cat. --> 1Yoh 1:9).

[atau ref. 1Yoh 1:9]

Jaminan akan pengampunan terdapat dalam darah Yesus Kristus (ayat 1Yoh 2:2; 1:7) dan pelayanan-Nya di sorga sebagai "pengantara kepada Bapa" (Yun. _parakletos_). Yesus mengadakan syafaat bagi kita kepada Bapa berdasarkan kematian-Nya yang mendamaikan, pertobatan kita dan iman kita kepada-Nya (bd. Rom 8:34;

lihat cat. --> Ibr 7:25;

lihat cat. --> 1Yoh 3:15;

[atau ref. Ibr 7:25; 1Yoh 3:15]

lihat art. DOA SYAFAAT).

(0.41) (Kis 16:39) (jerusalem) Dalam sejumlah naskah ayat ini berbunyi sebagai berikut: Mereka datang mendesak mereka meninggalkan kota. Jadi tidak ada apa-apa mengenai minta maaf dan (dengan hormat) mengantar ke luar kota. Dalam teks barat ayat ini berbunyi: Setelah mereka pergi ke penjara dengan disertai banyak sahabat, mereka memohon supaya mereka: (Paulus dan Silas) keluar. Kata mereka: Kami tidak tahu mengenai apa yang terjadi dengan kamu dan bahwa kamu adalah orang benar. Setelah mengantarnya ke luar mereka mendesak dengan berkata: Hendaklah meninggalkan kota ini supaya mereka yang meneriaki kamu jangan berkumpul lagi melawan kamu. Dalam teks ini peristiwa diperbagus lagi.
(0.40) (Luk 24:51) (bis: terangkat ke surga, lalu)

Dalam beberapa naskah tidak ada: terangkat ke surga, lalu.

(0.38) (1Kor 1:6) (jerusalem: di antara kamu) Terjemahan lain: di dalam kamu.
(0.38) (1Kor 8:2) (full: BELUM JUGA MENCAPAI PENGETAHUAN. )

Nas : 1Kor 8:2

Mereka yang melandaskan hak mereka untuk melakukan hal-hal tertentu pada "pengetahuan" dan "pengertian dewasa" yang mereka miliki, menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka tidak mengetahui sebagaimana seharusnya. Pengetahuan kita dalam hidup ini akan selalu tidak lengkap dan tidak sempurna. Sebab itu, tindakan kita pertama-tama harus didasarkan pada kasih bagi Allah dan orang lain. Jikalau kasih menjadi penentu pertimbangan kita, maka kita akan menolak untuk melibatkan diri atau mendorong kegiatan apapun yang mungkin akan menyebabkan orang percaya pun tersandung dan jatuh ke dalam kehancuran kekal. Mereka yang hidup menurut hukum kasih adalah mereka yang "dikenal oleh Allah" (ayat 1Kor 8:3). "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" (2Tim 2:19).

(0.36) (2Ptr 2:4) (bis: dimasukkan ke dalam jurang yang gelap)

dimasukkan ke dalam jurang yang gelap: beberapa naskah kuno: dirantai di dalam kegelapan.

(0.35) (Kis 20:13) (sh: Cuti hamba Tuhan (Senin, 26 Juni 2000))
Cuti hamba Tuhan

Susahnya menjadi seorang pendeta adalah majikannya terlalu banyak karena seluruh jemaat merasa mempunyai hak untuk meminta waktu dan pelayanannya. Fakta ini menyebabkan jam kerja seorang pendeta menjadi 36 jam/hari. Bahkan waktu liburnya pun yang biasanya jatuh pada hari Senin seringkali harus dikorbankan, karena ada jemaat yang membutuhkan pelayanannya. Mengapa seorang pendeta begitu sibuk? Apakah beban pekerjaannya terlalu banyak? Ataukah ada semacam konsep yang diyakini oleh jemaat bahwa seorang pendeta harus selalu melayani, selalu siap berkorban, dan tidak boleh mempunyai waktu untuk kepentingan pribadi?

Perjalanan Paulus dari Troas ke Miletus menggambarkan bahwa menikmati kesendirian dan kebersamaan dengan teman-teman sepelayanan di dalam sebuah perjalanan; dan merindukan untuk merayakan sebuah hari raya Kristen bersama sesama rasul jauh dari tugas dan kewajiban pelayanan untuk satu waktu tertentu; adalah hak seorang hamba Tuhan yang mempunyai hidup pribadi dan membutuhkan waktu istirahat. Dalam perjalanan dari Troas ke Miletus, tidak satu pun pelayanan yang dilakukan oleh Paulus dan timnya kecuali pertemuan dengan tua-tua Efesus. Paulus menempuh perjalanan dari Troas ke Asos (30 km) dengan berjalan kaki, sehingga Paulus mempunyai waktu untuk menikmati kesendiriannya, dimana ia mempunyai kesempatan untuk melakukan refleksi dan kontemplasi atas hidupnya. Dua kegiatan ini penting agar ia selalu memfokuskan kehidupannya kepada panggilan-Nya.

Selain kesendirian, Paulus juga menikmati kebersamaan secara informal dengan anggota tim pelayanannya selama beberapa hari dalam perjalanan laut dari Asos menuju ke Miletus. Maka terciptalah kesatuan dan kesehatian yang semakin kokoh di dalam tim pelayanan mereka. Yang terakhir, Paulus pun perlu mengikuti dan menikmati ibadah pada hari raya Pentakosta. Kalau pun dipaparkan bahwa Paulus mengatur pertemuan dengan tua-tua Efesus, semata-mata timbul karena kasih dan perhatian seorang gembala kepada jemaatnya yang begitu meluap. Paulus menyadari itu sehingga ia pun tidak mau singgah di Efesus.

Renungkan: Perhatikan kehidupan pribadi pendeta atau gembala sidang di gereja Anda. Apa yang dapat Anda lakukan agar pendeta Anda dapat menikmati apa yang dinikmati oleh Paulus?

(0.34) (Luk 8:26) (sh: Bebas dari belenggu setan (Rabu, 28 Januari 2004))
Bebas dari belenggu setan

Ada berbagai macam manifestasi orang dibelenggu setan, simak saja acara-acara misteri alam gaib televisi Anda. Ada yang berbicara dengan suara orang lain, ada yang sakit tanpa sebab medis, dan sederetan contoh lainnya. Tontonan semacam ini bukan hal baru yang terjadi di dunia modern ini. Setan sudah bekerja sejak manusia pertama jatuh dalam dosa. Dalam pelayanan Yesus bersama murid-murid-Nya di Gerasa pun, Yesus didatangi seorang laki-laki yang dirasuk setan (ayat 26-27). Apa yang dilakukan Yesus?

Pertama, Yesus menyelamatkan (ayat 27b-37). Yesus tidak akan membiarkan orang dalam kondisi dirasuk setan. Belas kasihan-Nya kepada orang yang dirasuk “Legion” nampak ketika Ia memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu. Setan jelas tahu bahwa Yesus Anak Allah yang Mahatinggi itu lebih berkuasa dari mereka, karena itu wajar bila setan-setan memohon agar jangan menyiksanya dan jangan memerintahnya masuk ke dalam jurang maut. Yesus memperkenankan setan-setan itu masuk ke dalam babi-babi, yang kemudian mati lemas karena terjun ke danau. Tentu saja peristiwa ini menyebabkan Gerasa gempar. Meski telah melihat keajaiban keselamatan pada orang yang dirasuk menjadi waras, banyak orang ketakutan dan Yesus pun melanjutkan perjalanan pelayanan-Nya.

Kedua, Yesus menyuruh bersaksi (ayat 38-39). Respons orang yang telah dibebaskan dari belenggu setan ditunjukkan dengan kesediaannya mengikut Yesus. Namun, Yesus memberi tanggung jawab yang lebih besar daripada sekadar menyertai-Nya. Orang itu disuruh-Nya menyaksikan perbuatan Allah bukan di tempat lain tetapi di tempat asalnya sendiri. Dengan mengemban tugas mulia, orang itu pun menjadi saksi perbuatan Yesus atas dirinya di seluruh kota Gerasa.

Renungkan: Keindahan hidup bebas dari belenggu setan hanya dapat dinikmati bila berjumpa dengan Yesus Kristus, Sang Juruselamat.

(0.34) (Rm 16:1) (jerusalem) Soal apakah bab ini termasuk tidaknya ke dalam surat asli sudah dibicarakan dalam pengantar.
(0.34) (Gal 5:10) (jerusalem: Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu) Terjemahan lain: aku yakin tentang kamu bahwa dalam Tuhan...
(0.34) (Mat 9:35) (sh: Kasih yang mencari. (Kamis, 15 Januari 1998))
Kasih yang mencari.

Dari sejak manusia jatuh ke dalam dosa, hati Allah yang penuh belas kasihan mencari Adam dan Hawa untuk menyelamatkannya. Kasih agung itu terus mencari, hingga menyuruh anak-Nya sendiri datang ke dunia untuk mewujudkan rencana kasih-Nya, menyelamatkan manusia yang terlantar seperti domba sesat. Kasih itu juga yang membawa Yesus untuk mencari, menyembuhkan dan mengajar rahasia kerajaan Allah. Dia juga menganjurkan para murid-Nya terus berdoa, supaya Bapa mengutus banyak pekerja menjadi mitra kerja-Nya di ladang Allah. Kasih yang sama juga telah mendorong Paulus berdoa agar dapat memahami betapa lebar, panjang, tinggi dan dalam kasih Kristus.

Mandataris Amanat Agung. Yesus memilih dan mengutus para murid untuk mulai melakukan pekerjaannya. Yesus mempersiapkan mereka agar pada saat Dia meninggalkan dunia ini, murid-murid-Nya sudah siap dan melipatgandakan pekerja-pekerja untuk memenangkan dunia ini bagi Yesus. Kitalah orang-orang percaya yang sudah mengalami jamahan dan sentuhan lembut cinta kasih Tuhan Yesus. Sudahkah kita melakukan pekerjaan, sebagai murid-murid-Nya?

Renungkan: Perintang orang menyaksikan kasih Yesus bukanlah situasi yang kurang menerima tetapi kesuaman kasihnya sendiri.

(0.34) (Luk 22:39) (sh: Yesus berdoa (Sabtu, 3 April 2004))
Yesus berdoa

Apa yang akan Anda lakukan ketika muncul masalah pelik dalam hidup Anda? Panik? Susah? Sedih? Reaksi demikian sangat manusiawi. Yesus juga demikian. Namun, Tuhan Yesus menghadapi masalah dan persoalan itu dengan doa (ayat 41). Akan tetapi, ketika Yesus menghadapi kematian, Ia begitu takut sampai-sampai Ia melukiskan peristiwa kematian-Nya sebagai 'cawan' (ayat 42). Apa maksudnya? Di dalam Perjanjian Lama cawan atau piala adalah simbol murka (Mzm. 11:6; 75:9; Yes. 51:17,22; Yer. 25:15-16; 49:12; Yeh. 23:31-34). Jadi, Yesus tidak takut kepada paku dan tombak atau salib. Yang Yesus takutkan adalah kematian-Nya berarti perpisahan dengan Allah.

Meski demikian Yesus lebih mengutamakan kehendak Allah di atas kehendak atau keinginan-Nya (ayat 42). Yesus menaklukkan kehendak-Nya ke bawah kehendak Allah Bapa. Sebab hanya dengan cara ini persekutuan manusia berdosa dan Allah dipulihkan. Tindakan Yesus ini patut diteladani: Yesus taat kepada kehendak Bapa, maka kita pun belajar taat, bahkan untuk mati dan menderita demi Dia.

Ketakutan Yesus yang selalu memikirkan perpisahan dengan Allah, semakin mendorong Dia berdoa dengan lebih keras dan serius. Yesus berdoa hingga cucuran keringat-Nya dilukiskan seolah seperti darah. Ini suatu pergumulan paling berat yang Yesus alami sebelum Ia naik ke kayu salib, dan mati di sana.

Bagaimana dengan murid-murid? Mereka juga berdoa? Tidak. Mereka tidur (ayat 45). Meski sudah sering melihat pentingnya doa dan sudah sering diajar berdoa, dalam situasi yang sangat genting mereka bukan berdoa, malah tidur. Reaksi Yesus? Ia tidak marah kepada mereka. Ia mengingatkan mereka untuk berdoa (ayat 46). Yesus mengingatkan mereka tujuan berdoa. Pengikut Yesus perlu berdoa agar tidak jatuh ke dalam pencobaan.

Renungkan: Jika doa begitu penting bagi Yesus, mengapa kita masih malas berdoa?

(0.33) (Mrk 12:18) (sh: Yang seharusnya tidak diutamakan: (Sabtu, 5 April 2003))
Yang seharusnya tidak diutamakan:

Perselisihan masalah doktrinal yang trivial dan mengalihkan perhatian dari hal yang utama! Kaum Saduki yang mayoritas terdiri dari kaum imam hanya mengakui otoritas kelima kitab Taurat, dan tidak mau menerima ajaran-ajaran yang mereka anggap tidak ada di Taurat seperti kebangkitan orang mati. Setelah orang mati, manusia masuk ke dalam sheol, titik.

Doktrin inilah yang mereka ingin pertahankan di hadapan Yesus, dengan suatu pertanyaan yang cukup cerdas dan dalam. Jawaban Yesus menunjukkan bahwa yang sesungguhnya berarti adalah Allah yang hidup, yang berkuasa atas manusia yang tetap ada, yang kelak akan dibangkitkan. Itulah implikasi dari pernyataan Allah yang berulang-ulang bahwa "Akulah Allah Abraham, Ishak dan Yakub" jauh setelah ketiga tokoh tersebut meninggal.

Dari kata-kata Yesus, dapat disimpulkan bahwa orang-orang Saduki ini jatuh ke dalam tiga kesalahan, dan ini patut menjadi peringatan bagi kita. Pertama, mereka menilai Yesus hanya dari ukuran doktrinal golongan mereka semata, tanpa mau melihat karya Allah melalui-Nya. Ini sebabnya Yesus menyatakan bahwa mereka tidak mengerti "kuasa Allah." Kedua, mereka tidak sungguh-sungguh mengerti Alkitab. Mereka ternyata tidak merenungkan dan memeriksa ulang pengajaran mereka berdasarkan firman. Ketiga, mereka tampaknya dengan aktif berupaya membuktikan "kesesatan" golongan umat lain yang tidak sependapat dengan pemahaman/doktrin mereka. Pertanyaan mereka kepada Yesus menunjukkan hal ini. Keaktifan ini ironis, karena berdasarkan nas sebelumnya (ayat 12:6-7), mereka sedang menguji ke- "ortodoks"-an Anak Kekasih Allah sendiri.

Renungkan: Salah satu hal paling berbahaya adalah mereka yang jauh dari kebenaran, tetapi yakin bahwa hanya dirinya yang paling benar.

(0.32) (Mrk 8:14) (sh: Belajar dari kehidupan (Senin, 17 Maret 2003))
Belajar dari kehidupan

Dunia Mediterania secara tradisional memikirkan manusia dengan apa yang disebut para antropolog sebagai "zona-zona interaksi" dengan dunia sekitarnya. Tiga zona itu membentuk pribadi manusia, dan ketiganya muncul dalam Injil-injil:

[1] Zona emosi yang mencakup kehendak, intelek, penilaian, kepribadian, dan perasaan.

[2] Zona ekspresi-diri, mencakup komunikasi, khususnya pengungkapan diri. Ini adalah aktivitas mulut, telinga, lidah, bibir, tenggorokan, dan gigi (berbicara, mendengar, bernyanyi, mengutuk, menyumpah, bernyanyi, menangis, dst.).

[3] Zona tindakan yang bertujuan adalah zona tingkah laku eksternal atau interaksi dengan lingkungan. Ini adalah aktivitas tangan, kaki, dan jari (berjalan, duduk, berdiri, menyentuh, dst.).

Dalam bacaan kita hari ini, ketiga zona tersebut muncul (ayat 17- 19). Para murid Yesus lupa membawa roti dan Yesus memperingatkan mereka agar tidak tercemar ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Yang dimaksud Yesus tentu adalah agar para murid jangan sampai jatuh ke dalam ketidakpercayaan orang Farisi yang mencari tanda dan juga Herodes (lih. Luk. 23:8). Iman mereka harus dikedepankan.

Dalam ayat 17, Yesus berbicara tentang "hati yang degil", yaitu, ketidakmampuan untuk berpikir dan memahami dan menilai secara benar, biasanya disebabkan karena kehendak yang keliru. Dalam ayat 18, Yesus berkata-kata tentang mata yang memberikan informasi kepada hati, telinga yang belajar dari orang lain, dan hati yang seharusnya mengingat. Ayat 19 menunjuk ke zona tindakan tangan-kaki. Ketika Markus menulis tentang ketiga zona ini, ia berbicara tentang pengalaman manusia secara keseluruhan. Belajar dari kehidupan berarti melibatkan seluruh bagian diri kita untuk menjadi wadah anugerah Allah.

Renungkan: Seluruh kehidupan adalah sebuah sekolah untuk mempelajari tanda anugerah Allah.

(0.32) (Kis 18:22) (ende: Naik memberi salam kepada umat)

Dalam "naik" itu terkandung arti: ke Jerusalem.

(0.32) (Flp 3:12) (jerusalem: ditangkap) Dalam perjalanan ke Damsyik Paulus "ditangkap" oleh Kristus, Kis 9, seperti binatang liar ditangkap pemburu.


TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.78 detik
dipersembahkan oleh YLSA