Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 19 dari 19 ayat untuk kami percaya AND book:[1 TO 39] AND book:7 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Hak 13:1) (sh: Campur tangan Tuhan. (Selasa, 21 Oktober 1997))
Campur tangan Tuhan.

Andaikata Tuhan tidak peduli, lengah atau pasif seperti berhala yang mati, habislah riwayat Israel. Empat puluh tahun lamanya mereka ditindas bangsa Filistin. Tetapi Tuhan Allah hidup dan mengendalikan sejarah. Ia sendiri yang menghajar mereka lewat orang Filistin. Ia setia kepada perjanjian-Nya. Lebih ajaib lagi, Ia memberkati istri Manoah yang mandul hingga mengandung bayi yang kelak akan menjadi hakim yang akan dipakai-Nya untuk melepaskan Israel dari orang Filistin.

Bertanya kepada Tuhan. Hati, pikiran, perasaan manusia tak sanggup memahami rencana Allah. Wajar bila mulanya Manoah kurang percaya akan kabar dari istrinya. Tepat pula bila Manoah memohon untuk berjumpa Tuhan dan meminta petunjuk tentang cara mendidik putranya itu kelak. Ketika Malaikat Tuhan itu menolak untuk makan dan tidak memberitahukan Nama-Nya yang kudus, jelas bahwa yang berbicara itu bukan makhluk tetapi Tuhan sendiri. Manoah dan istrinya harus menerima dengan iman yang taat semua petunjuk dan rencana-Nya.

Renungkan: Akui ketidaktahuan Anda dan bertanyalah kepada Allah. Bukankah Ia sumber hikmat?

Doa: Tolong kami mengkhususkan diri kami untuk-Mu agar kami layak Kau pakai untuk tujuan-Mu yang mulia.

(0.85) (Hak 6:13) (full: DI MANAKAH SEGALA PERBUATAN-PERBUATAN-NYA YANG AJAIB? )

Nas : Hak 6:13

Pertanyaan Gideon hendaknya juga diajukan oleh orang percaya PB. Jikalau kuasa ajaib Allah tidak terdapat di antara kita, kita perlu mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya sehingga semua tindakan-Nya yang perkasa itu dinyatakan kembali di tengah kita

(lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA;

lihat art. KERAJAAN ALLAH;

lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.84) (Hak 6:16) (full: AKULAH YANG MENYERTAI ENGKAU. )

Nas : Hak 6:16

Setiap orang yang seperti Gideon dengan sungguh-sungguh berusaha untuk melayani Allah dapat mengandalkan kehadiran Allah yang aktif bersama mereka. Janji ini diberikan kepada orang percaya PB oleh Yesus Kristus sendiri (Mat 28:19-20).

(0.83) (Hak 6:6) (full: BERSERULAH ... KEPADA TUHAN. )

Nas : Hak 6:6

Sebagai upaya terakhir, Israel berseru kepada Allah, dan itu pun hanya karena mereka tertindas.

  1. 1) Inti persoalan orang Israel ialah bahwa iman mereka kepada Allah tidak berlandaskan kasih dan rasa syukur kepada-Nya, tetapi pada keinginan dan ambisi yang mementingkan diri sendiri; mereka hanya mencari Allah pada masa-masa krisis apabila mereka memerlukan Dia.
  2. 2) Orang percaya PB juga harus memeriksa jenis imannya. Selaku orang percaya, apakah kita mengikut Tuhan karena kita sungguh-sungguh mengasihi Dia dan menghargai Dia sebagaimana adanya serta apa yang telah dilakukan oleh-Nya? Ataukah kita melayani Dia hanya karena apa yang dapat kita terima dari-Nya? Jikalau iman dan pengabdian kita kepada Allah itu sejati, kita akan tetap mengikut Tuhan sekalipun itu berarti kesulitan, penderitaan, penganiayaan, dan kerugian

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.83) (Hak 7:11) (full: ENGKAU AKAN MENDAPAT KEBERANIAN. )

Nas : Hak 7:11

Allah memberikan semangat kepada Gideon untuk mengurangi ketakutannya dan memperkuat imannya (bd. ayat Hak 7:10). Orang percaya yang berserah kepada kehendak Allah dan melayani Dia dengan setia, kadang-kadang memerlukan dorongan dari Allah. Ketika saat-saat itu tiba, kita harus berdoa agar Allah melalui Roh-Nya akan membangkitkan iman, pengharapan, dan keberanian kita (lih. 2Kor 1:4-11; Fili 4:6-7).

(0.82) (Hak 6:34) (full: ROH TUHAN MENGUASAI GIDEON. )

Nas : Hak 6:34

Kata kerja "menguasai" secara harfiah berarti "mengenakan," "membajui." Roh Allah sendiri mengenakan diri-Nya pada Gideon supaya melengkapinya untuk melayani umat Allah, dan Gideon pun keluar dengan kuasa Roh (bd. 1Taw 12:18; 2Taw 24:20; Luk 24:49). Pengalaman dikuasai dan didiami oleh Roh dijanjikan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus (lih. Kis 2:4,38-39;

lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

(0.82) (Hak 8:6) (full: MEMBERIKAN ROTI KEPADA TENTARAMU? )

Nas : Hak 8:6

Dengan menolak untuk membantu pasukan Gideon, orang Israel dari Sukot dan Pnuel (ayat Hak 8:8) bersekutu dengan musuh Israel, suatu keputusan yang membuat mereka dihukum (ayat Hak 8:15-17). Demikian pula, orang percaya PB dituntut untuk mengambil keputusan yang tegas untuk memihak kepada Kristus dan kebenaran; jikalau tidak, mereka dipandang sebagai melawan Dia (Mat 12:30).

(0.82) (Hak 14:4) (full: HAL ITU DARIPADA TUHAN ASALNYA. )

Nas : Hak 14:4

Pernyataan ini tidak berarti bahwa Allah membangkitkan keinginan Simson untuk menikahi seorang yang tidak percaya. Simson didorong oleh keinginannya sendiri untuk mencari seorang pendamping dari mereka yang bukan umat Allah (bd. Yak 1:13-14). Akan tetapi, Allah menggunakan dosa Simson sebagai kesempatan untuk mencapai maksud-Nya terhadap orang Filistin (ayat Hak 14:4; Kej 50:20).

(0.82) (Hak 14:6) (full: ROH TUHAN. )

Nas : Hak 14:6

Kekuatan jasmani Simson yang begitu besar bukanlah berasal dari dirinya sendiri, tetapi adalah akibat dari Roh Kudus yang menguasai dirinya (ayat Hak 14:19; 15:14; 16:28-30). Di bawah perjanjian yang baru, Roh Kudus juga menguasai orang percaya, sekalipun bukan untuk menjadikan kita kuat secara jasmaniah; melainkan Roh Kudus memberi kita kuasa untuk hidup dan bersaksi bagi Kristus

(lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

(0.82) (Hak 16:20) (full: TUHAN TELAH MENINGGALKAN DIA. )

Nas : Hak 16:20

Simson menjadi contoh orang percaya yang mengira bahwa Allah akan tetap menyertai mereka sekalipun mereka terus hidup di dalam dosa dan ketunasusilaan. Allah meninggalkan hakim ini karena dia terus-menerus tidak taat (bd. 1Kor 9:27; Ibr 3:6-19). Ayat ini dengan tegas mengingatkan kita bahwa adalah mungkin untuk Tuhan meninggalkan seseorang yang bersikeras berbuat dosa tanpa disadari orang itu sendiri.

(0.81) (Hak 10:7) (full: BANGKITLAH MURKA TUHAN. )

Nas : Hak 10:7

Murka atas dosa dan kejahatan adalah sifat yang berhubungan erat dengan Allah

(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

Murka Allah adalah ungkapan dari kebaikan dan kasih-Nya akan kebenaran. Ketika orang percaya menyatakan kemarahan terhadap dosa, kekejaman, kejahatan, dan ketidakadilan, hal itu tidak salah, karena itu berarti mereka mengambil bagian dalam tabiat ilahi dan berperan serta dalam kasih Allah akan kebenaran dan kebencian-Nya terhadap kejahatan (lih. Mr 3:5;

lihat cat. --> Rom 1:18;

lihat cat. --> Ibr 1:9).

[atau ref. Rom 1:18; Ibr 1:9]

(0.81) (Hak 17:6) (full: SETIAP ORANG BERBUAT ... MENURUT PANDANGANNYA. )

Nas : Hak 17:6

Orang yang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri sudah pasti akan melakukan perkara yang jahat dipandangan Allah (bd. Hak 2:11; 4:1; 6:1; 10:6). Sikap yang ingkar akan hukum ini adalah sama lazim pada zaman kita ini seperti pada masa Mikha. Orang mau berbuat sekehendak hatinya sendiri dan merasa tersinggung bila diberi tahu apa yang dapat dan yang tidak dapat mereka lakukan -- bahkan oleh Allah dan Firman-Nya. Orang yang mengabaikan standar-standar mutlak Allah demi keinginan manusiawi yang subyektif akhirnya akan mengalami kekacauan rohani, moral, dan sosial. Pada pihak lain, orang percaya sejati akan dengan senang hati tunduk kepada standar-standar dan pendirian Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis.

(0.80) (Hak 3:7) (full: ORANG ISRAEL MELAKUKAN APA YANG JAHAT. )

Nas : Hak 3:7

Kitab Hakim-Hakim mencatat bahwa Israel mengalami enam siklus kemurtadan, perbudakan, berseru kepada Allah, pembebasan oleh Allah, dan kemudian terjatuh kembali

(lihat cat. --> Hak 2:10).

[atau ref. Hak 2:10]

Peristiwa-peristiwa sejarah ini mengungkap beberapa kebenaran mendasar:

  1. 1) Kecenderungan alami umat Allah, bahkan setelah mengalami kebangunan dan pemulihan, adalah kemerosotan rohani kembali. Hanya iman yang sungguh-sungguh, rasa bersyukur yang tulus, usaha yang tekun untuk mencari wajah Allah, dan penolakan terus-menerus terhadap cara hidup fasik masyarakat kafir akan memungkinkan umat Allah memelihara kasih, visi, dan kemurnian mereka yang semula.
  2. 2) Sejarah keselamatan mengungkapkan umat yang enggan untuk belajar dan mengambil manfaat dari kemerosotan rohani dan dampak yang menyedihkan dari angkatan orang percaya sebelumnya.
  3. 3) Pemberontakan dan ketidakpercayaan bukan hal sepele; keduanya merupakan penghinaan terhadap Allah yang benar dan akan mendatangkan hukuman-Nya. Ketika umat Allah merendahkan atau berkompromi dalam hal standar-standar mereka yang berasal dari Allah, mereka akan kehilangan berkat-berkat yang dijanjikan dan kehadiran-Nya sebagai Bapa.
  4. 4) Allah adalah Allah yang bermurah hati, selalu siap untuk menanggapi seruan pertobatan umat-Nya. Dia senantiasa memungkinkan terjadinya suatu permulaan baru oleh kasih karunia melalui iman kepada-Nya

    (lihat art. PESAN KRISTUS KEPADA TUJUH JEMAAT).

(0.80) (Hak 5:1) (full: BERNYANYILAH DEBORA DAN BARAK. )

Nas : Hak 5:1

Nyanyian Debora dan Barak adalah nyanyian pujian kepada Allah (ayat Hak 5:3) karena kemurahan-Nya dan tindakan-Nya yang adil demi Israel (ayat Hak 5:11). Sepanjang PL nyanyian yang sepenuh hati kepada Tuhan oleh para orang saleh menjadi bagian penting dalam mengungkapkan syukur kepada Allah karena kuasa penebusan-Nya (bd. pasal Kel 15:1-27; 1Taw 15:1-16:43; 2Taw 20:22; dan Mazm 1:1-150:6;

lihat art. PUJIAN).

Orang percaya PB juga disuruh untuk memanjatkan pujian kepada Allah atas kasih-Nya terhadap mereka. Pujian, yang oleh Allah dipandang sebagai korban kudus yang disajikan kepada-Nya (Ibr 13:15), sering kali berbentuk suatu nyanyian (Ibr 2:12; Yak 5:13; Wahy 15:3). Nyanyian pujian rohani (bd. Ef 5:19; Kol 3:16) dapat dinyanyikan dengan akal budi (yaitu, memakai bahasa yang dimengerti) atau dengan roh (yaitu, memakai bahasa Roh; lih. 1Kor 14:15).

(0.80) (Hak 17:5) (full: KUIL. )

Nas : Hak 17:5

Karena Mikha tidak tunduk kepada kekuasaan dari penyataan Allah yang diilhamkan dan tertulis dan diberikan melalui Musa, ia menipu dirinya sendiri dan melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri (ayat Hak 17:6; bd. Ul 11:18-25; Yos 1:5-8). Ia menipu dirinya sampai percaya bahwa ia dapat menerima berkat Allah (ayat Hak 17:13) dan pada saat bersamaan melanggar semua perintah Alkitab yang jelas. Dosa-dosanya meliputi mencuri (ayat Hak 17:2), menyembah berhala (ayat Hak 17:3-5), tidak menaati perintah-perintah Allah (ayat Hak 17:6), dan mengangkat anaknya sendiri sebagai imam (ayat Hak 17:5-13; Bil 16:17; Ul 21:5; bd. 2Tim 4:3). Pemahaman yang benar dan pertimbangan moral yang sehat hilang di Israel ketika bangsa itu meninggalkan perjanjian Allah.

(0.80) (Hak 4:1) (sh: Lebih mengandalkan penyertaan manusia. (Senin, 6 Oktober 1997))
Lebih mengandalkan penyertaan manusia.

Debora, hakim atas orang Israel telah menyampaikan perintah Tuhan kepada Barak (ayat kami+percaya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A7&tab=notes" ver="">6-7). Dari jawaban Barak terlihat bahwa ia kurang mengandalkan penyertaan Tuhan, merasa lebih mantap bila Debora ikut serta (ayat kami+percaya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A7&tab=notes" ver="">8). Nubuat Debora (ayat kami+percaya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A7&tab=notes" ver="">9), ternyata kelak digenapi (ayat kami+percaya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A7&tab=notes" ver="">22). Penyertaan Tuhan memang tak dapat dilihat dengan mata jasmani. Itu dihayati dengan iman. Dengan iman seseorang percaya akan penyertaan Tuhan. Iman yang demikian akan melihat fakta penyertaan Tuhan itu. Karena raguragu, Barak tidak menerima kehormatan sebab Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tangan Yael, isteri Heber.

Sisera diserahkan Tuhan. Sisera yang melarikan diri kalut dan bingung. Seluruh tentaranya tewas oleh mata pedang. Tuhan menyerahkan dia kepada Yael sehingga di kemah Yael ia dapat tidur nyenyak. Untuk sementara seolah ia berhasil luput dari pengejaran. Namun cara Tuhan untuk memberikan kemenangan kepada umat-Nya di luar perhitungan. Unik dan menakjubkan.

Debora dan istri Heber, dua perempuan yang berani bertindak dalam Tuhan menjadi pahlawan. Kebiasaan menilai orang dari jenis kelaminnya adalah tidak benar bila kita memperhitungkan bahwa Tuhan berkuasa membuat mereka melakukan hal besar.

(0.80) (Hak 5:12) (sh: Tanggapan berbeda. (Rabu, 8 Oktober 1997))
Tanggapan berbeda.

Nyanyian Debora sekaligus adalah kisah pengalamannya ditolong Tuhan dan kisah berbagai reaksi yang ditunjukkan umat Tuhan. Ada dari umat Tuhan itu yang bersemangat, ada yang tak dapat menentukan sikap sebab tiada kesepakatan, ada pula yang sama sekali tidak membantu. Sungguh sedih bahwa dalam perjuangan untuk kepentingan umat bersama, masih juga terdapat ketidaksepakatan. Sebenarnya dalam situasi itu dituntut tiga hal. Pertama, percaya bahwa Tuhan telah memberikan janji kemenangan. Kedua, tanggap dan berbuat. Ketiga, kompak menghadapi musuh. Bermasa bodoh terhadap perintah Tuhan dapat mendatangkan kutuk seperti yang dialami penduduk Meros.

Hanya dengan apa yang ada. Yael seorang ibu tidak pernah dibekali dengan pengetahuan tentang berperang. Juga tidak dipersenjatai. Namun apa yang ada padanya dimanfaatkannya. Pengertiannya bahwa Sisera adalah musuh Israel, kesempatan berada sangat dekat dengannya dan akalnya yang cerdik, tidak disia-siakan. Tuhan dapat memakai siapa saja yang sedia dipakai-Nya.

Renungkan: Allah tidak bergantung pada kehebatan alat, tetapi kepatuhan kepada-Nya yang akan dipakai tangan Allah yang hebat.

Doa: Aku sedia Kau pakai, Tuhan.

(0.79) (Hak 2:17) (full: MENYIMPANG DARI JALAN YANG DITEMPUH OLEH NENEK MOYANGNYA. )

Nas : Hak 2:17

Kunci untuk memahami sifat mendasar dari kemerosotan rohani Israel terdapat dalam ayat Hak 2:10-17.

  1. 1) Sepanjang masa hakim-hakim, angkatan Israel yang baru menyimpang dari jalan dan ajaran nenek moyang mereka. Mereka meninggalkan hubungan perjanjian mereka dengan Allah (ayat Hak 2:10) dan berbalik kepada yang jahat (ayat Hak 2:11-13). Mereka mulai meragukan standar-standar dan hukum-hukum angkatan pendiri mereka (ayat Hak 2:17).
  2. 2) Mereka menyimpang dari ketaatan kepada firman Allah (ayat Hak 2:2,17) dan sebaliknya hidup menurut keinginan sendiri (bd. Hak 17:6; 21:25).
  3. 3) Bangsa Israel gagal untuk memisahkan diri sepenuhnya dari kebudayaan Kanaan yang jahat (ayat Hak 2:11-13; 1:28); sebaliknya, mereka memilih berbagai keuntungan materiel dan kesenangan asusila orang-orang Kanaan (ayat Hak 2:12-13; 1:27-28,30,33;

    lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA).

    Mereka menikah dengan orang Kanaan (Hak 3:5-6) dan mulai menyembah Baal dan Asytoret (ayat Hak 2:13). Demikian, perpaduan yang tak terelakkan terjadi antara dua kebudayaan dan gaya hidup.
  4. 4) Sejarah ini menunjukkan bahwa arah alami tabiat manusia sejak kejatuhan adalah menurun; kekuatan rohani baik dari perseorangan maupun kelompok orang percaya akan berkurang kecuali kalau pembaharuan rohani terjadi secara berkala oleh kasih karunia Allah melalui pertobatan, doa, dan penyerahan kembali (bd. 2Taw 7:14; Yes 57:15; Mat 5:6; Yud 1:20).
(0.78) (Hak 2:19) (full: LEBIH JAHAT DARI NENEK MOYANG MEREKA. )

Nas : Hak 2:19

Ayat ini menyingkapkan kemerosotan berangsur-angsur di Israel. Setiap angkatan berturut-turut berciri kemurtadan dan kemerosotan rohani yang lebih besar. Demikian pula, angkatan orang percaya kedua dan ketiga di bawah perjanjian yang baru harus menanyakan diri apakah pengabdian mereka kepada Allah sama seperti angkatan sebelum mereka. Ataukah mereka lebih menyesuaikan diri dengan cara hidup masyarakat mereka ketika menolak standar semula dari bapak-bapak mereka.



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA