Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 416 ayat untuk di bawah perintah AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (1Taw 22:11) (full: MAKA SEKARANG, HAI ANAKKU. )

Nas : 1Taw 22:11

Sekalipun Daud tidak diizinkan membangun bait suci (ayat 1Taw 22:7-8), dengan setia ia mempersiapkan pembangunannya. Perhatiannya bukan hanya untuk bait suci, tetapi juga bagi putranya Salomo, yang akan mengawasi proyek itu. Terutama sekali, Ia mengarahkan putranya untuk menaati perintah-perintah Allah dengan tekun dan mencari Tuhan dengan segenap hati dan jiwa (ayat 1Taw 22:11-13,19;

lihat cat. --> Yoh 17:1

[atau ref. Yoh 17:1]

mengenai cara orang-tua harus mendoakan anak-anak mereka).

(0.30) (Neh 10:29) (full: MEREKA BERSUMPAH KUTUK. )

Nas : Neh 10:29

Kebangunan rohani yang dipimpin Ezra (pasal Neh 8:1-10:39) menghasilkan komitmen tegas untuk menaati kehendak Allah. Hal ini dinyatakan dalam pengabdian diri umat itu:

  1. (1) untuk melayani Tuhan dalam kesetiaan kepada perintah-perintah-Nya (ayat Neh 10:29);
  2. (2) untuk memelihara diri mereka dari pencemaran dan memisahkan diri dari dunia (ayat Neh 10:30-31; bd. Yak 1:27); dan
  3. (3) untuk mendukung pekerjaan Allah dengan waktu, uang, dan harta milik mereka (ayat Neh 10:32-39).
(0.30) (Yer 44:5) (full: MEREKA TIDAK MAU MENDENGARKAN. )

Nas : Yer 44:5

Yehuda berdosa dalam hal lalai mendengarkan firman Allah dan memperhatikan sungguh-sungguh apa yang dikatakan-Nya. Banyak orang tetap berbuat dosa dan hidup mementingkan diri sendiri karena mengabaikan firman Allah atau menganggapnya remeh; mereka sama sekali tidak mempercayai bahwa Allah benar-benar bermaksud melakukan apa yang dikatakan-Nya. Bahkan gereja mempunyai anggota yang tidak takut akan peringatan Allah dan tidak menghormati perintah-perintah-Nya

(lihat cat. --> Yer 44:11).

[atau ref. Yer 44:11]

(0.30) (Kel 18:1) (ende)

Fasal ini memuat tradisi tentang kaum-kerabat Musa serta hubungannja dengan suku Madianit, dan bermaksud djuga melukiskan terbentuknja susunan kemasjarakatan.

Pertemuan dengan Jetro ditjeritakan disini, kiranja karena umat Israel telah sampai dekat gunung Sinai (aj.5)(Kel 18:5), djadi dalam wilajah kediaman Jetro (lihat Kel 3:1). Mungkin sekali djuga sebelum Perwahjuan digunung Sinai sudah terasa kebutuhan adanja organisasi (walaupun amat sederhana), dan beberapa peraturan.

Menurut beberapa ahli babak ini merupakan suatu sisipan dalam kisah perdjalanan umat Israel (lihat Kel 19:1-2 jang mengulangi lagi, bahwa mereka tiba dipadang pasir dekat gunung Sinai, seperti sudah disebutkan di Kel 18:5), dan agaknja lebih sesuai ditjeritakan sesudah perwahjuan Sinai. Padahal dalam Bil 10:29-32. Diwaktu itu disebutkan adanja hubungan dengan keluarga Jetro, dan Bil 11:14-17 mentjeritakan tentang pemilihan pembantu-pembantu. Demikian pula Ula 1:9-18 pada saat meninggalkan Sinai (bandingkan Kel 18:16) jang menjebutkan peraturan-peraturan serta perintah-perintah tuhan).

Djadi mungkinlah peristiwa ini dalam berbagai tradisi ditempatkan pada saat-saat jang berlainan.

(0.30) (Ul 26:8) (full: TUHAN MEMBAWA KAMI KE LUAR. )

Nas : Ul 26:8

Diharapkan agar bangsa Israel senantiasa ingat bahwa keberadaan dan penebusan mereka itu terjadi karena apa yang dilakukan Allah bagi mereka.

  1. 1) Mereka harus mengakui hal ini di hadapan umum (ayat Ul 26:3-9) dan menanggapinya dengan memberikan persembahan, ucapan syukur, sukacita, kebajikan terhadap sesama, dan ketaatan kepada perintah-perintah Allah (ayat Ul 26:12-15).
  2. 2) Selaku orang percaya kepada Kristus, kita juga memperoleh hidup dan keselamatan oleh kemurahan Allah melalui Kristus. Kita telah ditebus dan dibeli oleh kematian-Nya dan menjadi milik-Nya (bd. Ef 1:14; 1Pet 1:18-19; 2:9-10). Selanjutnya kita harus hidup dengan rasa syukur sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan, tidak serupa dengan dunia ini namun senantiasa diubah oleh Roh Kudus sehingga dapat melaksanakan kehendak-Nya (Rom 12:1-2;

    lihat cat. --> Ef 2:9).

    [atau ref. Ef 2:9]

(0.30) (Hak 14:3) (full: SEHINGGA ENGKAU PERGI ... ORANG-ORANG YANG TIDAK BERSUNAT ITU? )

Nas : Hak 14:3

Sekalipun Tuhan telah memberkati Simson dan memberinya kuasa Roh (Hak 13:24-25; 14:6,19; 15:14), Simson membuat beberapa kesalahan fatal yang mengakibatkan kegagalan rohani dan kematian jasmaniah. Di antara kesalahan itu adalah:

  1. 1) Ia tidak menambatkan hidupnya dalam Firman Allah. Ia menunjukkan kekurangan perhatian dan rasa hormat pada perintah-perintah Allah, secara khusus mengabaikan hukum Allah tentang kawin campur (Kel 34:16; Ul 7:3; bd. Kej 24:3-4; 26:34-35).
  2. 2) Simson mengabaikan pengarahan yang diberikan Allah melalui orang-tuanya dan menolak warisan salehnya supaya memenuhi keinginannya sendiri (Hak 13:5,8,14,24-25).
  3. 3) Berbeda dengan Musa, yang memilih untuk ikut menderita bersama umat Allah daripada menikmati kesenangan dosa untuk sesaat (Ibr 11:25), Simson memilih untuk menyatakan emosi-emosi dan keinginan manusiawinya dengan cara yang tidak berkenan kepada Allah (Hak 14:3; 16:1,4;

    lihat cat. --> Hak 15:7).

    [atau ref. Hak 15:7]

  4. 4) Simson menyalahgunakan karunia-karunia dan kuasa Allah untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.
(0.30) (1Raj 8:57) (full: KIRANYA TUHAN, ALLAH KITA, MENYERTAI KITA. )

Nas : 1Raj 8:57

Doa Salomo adalah suatu contoh ideal dari apa yang harus kita inginkan dalam hidup kita dengan Tuhan. Salomo memohon:

  1. (1) akan kehadiran yang melindungi dan pertolongan dari Tuhan (ayat 1Raj 8:57),
  2. (2) agar Allah menguatkan firman-Nya dengan menggenapi janji-janji-Nya yang baik (ayat 1Raj 8:26,56),
  3. (3) agar kasih karunia ilahi bekerja di dalam hati mereka untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan mengasihi jalan-jalan-Nya yang benar (ayat 1Raj 8:58),
  4. (4) agar Allah menjawab doa yang dipanjatkan setiap hari dan menyediakan kebutuhan sehari-hari (ayat 1Raj 8:59),
  5. (5) untuk peningkatan pemahaman tabiat Allah yang agung dan mengagumkan (ayat 1Raj 8:60), dan
  6. (6) untuk hati yang sepenuhnya mengabdi kepada Allah dan kehendak-Nya (ayat 1Raj 8:61).
(0.30) (1Raj 12:28) (full: DUA ANAK LEMBU JANTAN DARI EMAS ... LIHATLAH SEKARANG ALLAH-ALLAHMU. )

Nas : 1Raj 12:28

Yerobeam dari kerajaan utara menetapkan suatu sistem keagamaan tiruan dengan menawarkan kepada rakyatnya untuk menyembah allah mereka melalui berhala-berhala (ayat 1Raj 12:27-30; bd. Yeh 20:3-4), menurut contoh anak lembu emas yang dibuat oleh Harun (Kel 32:8). Ia mengangkat para imam sekalipun mereka "bukan dari bani Lewi" (ayat 1Raj 12:31), dan dengan demikian melantik orang untuk melayani yang menurut hukum Allah tidak memenuhi syarat

(lihat cat. --> 1Raj 12:31 selanjutnya).

[atau ref. 1Raj 12:31]

Sistem agama palsu ciptaan Yerobeam mengakibatkan dua hal:

  1. 1) Sebagian besar penduduk kerajaan utara menerima penyembahan Baal bersama kelakuan mesumnya yang termasuk pelacuran di kuil.
  2. 2) Kebanyakan dari kaum sisa yang saleh yang ingin tetap setia kepada Allah dan hukum-Nya sangat menderita ketika "meninggalkan tanah penggembalaan mereka" dan pindah ke kerajaan selatan agar dapat menyembah Tuhan sesuai dengan penyataan dan perintah-perintah-Nya yang semula (2Taw 11:13-14). "Dari segenap suku Israel orang datang ke Yerusalem mengikuti orang-orang Lewi itu, yakni orang yang telah membulatkan hatinya untuk mencari Tuhan Allah Israel; dan mereka datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah nenek moyang mereka" (2Taw 11:16; bd. 1Raj 15:9).
(0.30) (2Raj 18:5) (full: PERCAYA KEPADA TUHAN. )

Nas : 2Raj 18:5

Setelah mengisahkan kejatuhan Samaria dan kerajaan utara, penulis melanjutkan dengan sejarah Yehuda (kerajaan selatan) dimulai dengan pemerintahan Raja Hizkia yang baik. Ia dianggap sebagai salah seorang raja terbesar Yehuda karena kepercayaan dan ketergantungannya pada Allah. Hizkia sangat mempercayai Allah, memelihara perintah-perintah Allah (ayat 2Raj 18:3-6), dan mendorong umat itu untuk meninggalkan dosa dan kembali kepada Allah (2Taw 30:6-9). Pada permulaan pemerintahannya ia memperbaiki dan menyucikan Bait Suci, memulihkan para imam dan suku Lewi kepada pelayanannya dan menegakkan perayaan Paskah kembali (2Taw 29:3; 2Taw 30:5). Dengan penuh semangat ia berusaha untuk membinasakan semua mezbah berhala dan bukit pengorbanan di Yehuda (ayat 2Raj 18:4). Lihat pasal-pasal 2Raj 19:1-20:21; 2Taw 29:1-32:33 dan pasal Yes 36:1-39:8 untuk keterangan selanjutnya mengenai masa pemerintahan Hizkia.

(0.30) (Kel 19:14) (sh: Dahsyatnya kekudusan Allah. (Sabtu, 2 Agustus 1997))
Dahsyatnya kekudusan Allah.

Allah sering membahasakan diri-Nya dengan bahasa alam. Untuk memperkenalkan kekudusan-Nya, Allah tampil dalam kedahsyatan ketika seluruh Sinai ditutupi asap, bunyi sangkakala menggelegar, dan seluruh gunung gemetar. Umat Tuhan harus gentar menyadari kudus-Nya Allah. Sikap gentar ini juga harus tampak terhadap firman-Nya, dalam sikap menyimak firman Allah yang akan dikatakan oleh Musa. Sebagai Kristen, kita sudah sangat dekat dengan kekudusan Allah. Darah Kristus telah menyucikan kita dari segala dosa, memurnikan, dan membawa kita kepada kekudusan Allah.

Allah serius dalam peringatan-Nya. Setelah menyuruh bangsa Israel menguduskan diri, Allah mengingatkan Musa untuk meneliti apakah Israel tetap dalam keadaan kudus dan tidak sedang melanggar perintah-Nya. Musa sebagai perantara Allah dan umat-Nya dengan tegas mengatakan, bahwa umat Israel sangat serius menaati perintah Allah. Akankah selalu demikian? Membutuhkan waktu untuk mengujinya. Umat Allah harus menaati firman-Nya senantiasa. Allah akan terus-menerus menguji apakah kita dalam keadaan taat atau sebaliknya. Siapkah kita untuk mempertanggungjawabkan ketaatan kita di hadapan-Nya kelak?

(0.30) (Bil 6:1) (sh: Orang yang dikhususkan bagi Allah (Sabtu, 14 Agustus 1999))
Orang yang dikhususkan bagi Allah

Seseorang yang menyerahkan diri sepenuhnya untuk hidup bagi Allah adalah orang yang telah dikhususkan bagi-Nya. Ini tampak dari peraturan-peraturan yang diberikan Allah untuk menunjukkan bahwa Allah sungguh menghendaki agar orang tersebut benar-benar memusatkan perhatian dan hidupnya hanya kepada Allah dan bagi Allah. Mulai dari apa yang dimakan, cara berpakaian, cara berdandan, demikian pula cara hidupnya harus sesuai dengan perintah Allah. Apabila Anda adalah orang yang Allah khususkan menjadi bagian-Nya, mampukah Anda melakukan peraturan-peraturan Allah tersebut?

Setiap orang percaya adalah orang nazir. Roma 12:1-2 merupakan perintah kepada semua orang percaya yang telah menerima anugerah keselamatan berdasarkan karya penebusan Yesus Kristus. Dengan demikian, setiap orang percaya hanya berpusatkan kepada Allah dan mempersembahkan hidupnya bagi Allah. Hal ini harus terlihat melalui seluruh aspek kehidupannya. Hal ini berarti bahwa Allah memampukan seluruh kehidupan kita menuruti peraturan-peraturan yang telah Allah tetapkan. Paulus juga mengajarkan kepada kita bahwa hidup dan mati adalah bagi Tuhan (Rm. 14:7-9).

Doa: Ajarkan aku untuk hidup dan mati bagi Tuhan dan hal itu tercermin di dalam seluruh kehidupanku.

(0.30) (Mzm 119:113) (sh: Taurat Tuhan adalah perisai (Minggu, 2 Juni 2002))
Taurat Tuhan adalah perisai

Pengalaman hidup pemazmur menunjukkan bahwa Taurat adalah perisai yang telah membela dan mempertahankan kesetiaannya kepada Tuhan dan janji-Nya (ayat 116). Ia juga menyadari bahwa usahanya untuk setia dan taat terhadap Taurat Tuhan bukanlah jalan untuk memperoleh keselamatan (ayat 117), "Sokonglah aku, supaya aku selamat." Bahkan ketika pemeras-pemeras menindas pemazmur (ayat 121,122), ia mengatakan, "Mataku sangat merindukan keselamatan ... dari pada-Mu dan ... " (ayat 123,124).

Dengan demikian, walaupun pemazmur sudah sekuat tenaga berusaha setia dan menjalankan Taurat Tuhan, ia tetap sadar bahwa jaminan keselamatan itu ada pada Allah (ayat 122). Keselamatan yang dimaksudkan di sini juga berarti selamat dari godaan untuk berbuat jahat; selamat dalam menjalankan firman Tuhan agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan jahat. Hal ini tampak dari kata-kata pemazmur, "menjauhlah dariku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku "(ayat 115).

Beberapa ayat dari pemazmur ini menggambarkan bahwa ia berada dalam keadaan tertindas. Tertindas bukan secara materiil, tetapi moril. Ia digoda untuk meninggalkan Taurat dan Allah. Saat itu, masa pembuangan, adalah masa pencobaan berat bagi mereka yang setia kepada Allah dan Taurat-Nya. Mereka dipaksa untuk hidup menurut kepercayaan bangsa Babel yang politeistis. Banyak orang percaya yang merasa kehilangan kesempatan untuk meraih keuntungan dari jalan-jalan yang jahat.

Renungkan: Pernahkah Anda berdoa, "Ya Tuhan lepaskan aku dari godaan yang menggiurkan ini," ketika berhadapan dengan godaan yang jahat, tetapi menawarkan kesukaan dunia?

(0.30) (Mal 3:6) (sh: Selalu benar. (Senin, 14 Desember 1998))
Selalu benar.

Kecenderungan manusia adalah menganggap diri selalu benar. Reaksi Yehuda atas berbagai masalah yang dihadapinya terkesan kacau; maka Maleakhi menegur ketidaksetiaan mereka dalam mendukung tata pelayanan Bait Allah.

Makna Perpuluhan. Yehuda menipu Tuhan dengan pura-pura tidak mengerti arti persembahan perpuluhan. Sejak awal Tuhan telah mengatakan bahwa memberikan perpuluhan di dasarkan atas konsep penatalayanan dan hubungan sosial. Bukan satu golongan saja yang berhak atas persembahan perpuluhan (orang Lewi) tetapi juga janda, yatim piatu, dan orang asing (mereka yang tidak mempunyai tanah atau penghasilan tetap). Ternyata, sejak awal Tuhan telah menekankan bahwa persembahan perpuluhan tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga berdimensi sosial.

Gereja dan perpuluhan. Tuhan Yesus mengkritik mereka yang menuruti perintah persepuluhan dengan kaku, tetapi melupakan hal-hal yang lebih utama: keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan (Mat. 23:23). Tugas gereja adalah menekankan pemahaman jemaat tentang motif perpuluhan; yang erat berhubungan dengan berkat Tuhan. Orang yang diberkati adalah orang yang taat dan setia pada perintah dan kehendak Tuhan: memberi maupun memperhatikan sekitar.

(0.30) (Bil 4:15) (sh: Melayani Tuhan: Siapa dan di mana? (Selasa, 10 Agustus 1999))
Melayani Tuhan: Siapa dan di mana?

Setiap Kristen yang telah menyadari kebesaran kasih Allah di dalam karya penebusan Tuhan Yesus Kristus, seharusnya rindu untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan di dalam hidupnya. Berbuat sesuatu bagi Tuhan ini biasanya disebut melayani Tuhan, dan hal ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur atas kasih karunia Tuhan kepada dirinya. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh orang Kristen adalah siapa saja yang harus melayani Tuhan, dan siapakah yang berhak menentukan siapa yang melayani, di tempat yang mana atau melayani dalam hal apa?

Setiap anak Tuhan adalah hamba Tuhan. Allah memberikan perintah kepada Musa untuk mencatat bani Lewi menurut puak-puak beserta penjabaran mengenai tugas mereka masing-masing. Ada dua hal yang dapat kita pelajari melalui bagian firman Tuhan ini. Pertama, hal ini tidak berarti bahwa bani Israel yang lain tidak dipakai oleh Tuhan. Kedua, setiap anak Tuhan memiliki tanggung jawab masing-masing di dalam pelayanan. Masing-masing tanggung jawab itu tidak ada yang tidak berguna. Di mata Tuhan, setiap anak Tuhan yang berlaku setia pada-Nya, mereka adalah anak-anak yang berkenan di mata Tuhan.

Doa: Tolonglah aku menjadi hamba setia-Mu, baik di rumah, di gereja, di kantor, di sekolah dan di tengah masyarakat.

(0.29) (2Taw 34:14) (sh: Pembaruan perjanjian berdasarkan firman (Jumat, 12 Juli 2002))
Pembaruan perjanjian berdasarkan firman

Pada zaman Yosia, Taurat Musa belum terkumpul secara utuh seperti yang kita miliki sekarang. Penemuan kembali bagian ini, yang memberi perhatian kepada segala potensi dari perjanjian Allah dengan Israel - berkat jika Israel setia, dan kutuk jika Israel berubah setia - membawa dampak besar bagi reformasi Yosia yang sedang berjalan.

Respons Yosia setelah mendengarkan pembacaan kitab tersebut perlu menjadi perhatian kita. Pertama, apa yang didengarnya ternyata tidak membuat Yosia berpuas diri karena merasa mendapat peneguhan atas segala tindakannya yang baik. Sebaliknya, ia justru makin disadarkan tentang betapa seriusnya dosa-dosa yang telah dilakukan bangsanya terhadap Allah. Ia lalu mengoyakkan pakaiannya (ayat 19), sebagai tanda khas bagi orang yang berkabung dan menyesal. Yosia menyesal dan merendahkan diri di hadapan Allah (ayat 27). Respons kedua, Yosia mengambil langkah untuk meminta petunjuk TUHAN (ayat 21).

Firman Tuhan yang disampaikan kepada Yosia melalui nabiah Hulda itu meneguhkan dua hal. Pertama, bahwa Yosia telah melakukan hal yang benar ketika ia bertobat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Kedua, tentang betapa dahsyatnya penghukuman Allah atas Israel dan Yerusalem karena meninggalkan Tuhan, sehingga penghukuman Allah hanya ditunda tidak akan terjadi pada masa Yosia. Respons ketiga Yosia, yang disebabkan oleh semua hal di atas, adalah pergi bersama-sama seluruh rakyat ke bait Allah, dan membacakan kitab perjanjian yang baru ditemukan itu di hadapan seluruh rakyat (ayat 30).

Melalui sikap Yosia ini, kita belajar banyak hal tentang seorang pemimpin sejati. Pertama, seorang pemimpin harus menjadi teladan spiritual bagi rakyatnya. Kedua, seorang pemimpin mengutamakan persatuan rakyatnya. Ketiga, seorang pemimpin harus mampu mengarahkan rakyatnya untuk melakukan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Renungkan: Gumulkan dan doakan terus agar bangsa dan para pemimpin kita bertobat dan bertekad untuk hidup mengikuti Tuhan dan menuruti perintah-perintah-Nya.

(0.29) (Pkh 12:1) (sh: Menjadi berkat bagi orang lain (Minggu, 21 Juni 1998))
Menjadi berkat bagi orang lain

Ada sementara orang yang banyak belajar namun tidak pernah sampai kepada kebenaran. Hal yang diperingatkan tegas oleh Paulus dalam Perjanjian Baru itu (3:7">2Tim. 3:7). Bila demikian, besar kemungkinan orang itu bukan belajar kebenaran tetapi belajar hal-hal yang salah. Ada pula orang yang belajar hanya pengetahuan otak belaka, namun hidup dan kelakuan tidak mengalami perubahan. Itu pun bukan tujuan belajar yang sejati sebab hakikat belajar adalah terbuka untuk dirubah oleh hal (kebenaran) yang telah dipelajari. Ada pula orang yang belajar hanya untuk membanggakan diri, tetapi tidak menjadi berkat bagi orang lain. Sebagai hamba Tuhan, pengkhotbah memberi kita teladan bahwa apa yang secara pribadi telah diselidiki dan dipelajarinya, ia bagikan kepada orang lain dalam catatan perenungannya ini.

Akhir kata. Bila kita membaca sebuah buku bagian penting yang harus kita lihat lebih dulu ialah kata pendahuluan dan daftar isinya. Di sana kita beroleh alasan dan tujuan dan kerangka pikiran penulis. Bagian lain yang lebih penting lagi ialah bagian kesimpulan. Di sana kita melihat nilai-nilai apa yang hendak dibagikan penulis kepada pembacanya. Dengan membaca cermat beberapa hal tadi, kita dapat memutuskan apakah karangan orang itu patut dibeli dan dibaca atau tidak. Pengkhotbah kini tiba di kesimpulan akhir. Apa pesan terpenting dari begitu banyak perenungan hidup yang ke dalamnya kita telah diajak untuk mengarungi? Takutlah akan Allah. Berpeganglah pada perintah-perintah-Nya. Allah akan membuat perhitungan tentang hidup semua orang, baik yang tersembunyi maupun yang terbuka di hadapan publik. Jika saja semua kita menyimak pesan akhir yang penting itu, kita pasti tak akan hidup sia-sia.

Renungkan: Hiduplah di dalam Yesus, andalkan kuasa penebusan-Nya. Anda pasti akan dimampukan-Nya membangun hidup yang sampai kelak akan membangkitkan syukur kepada Tuhan.

(0.29) (Bil 16:3) (full: MENGERUMUNI MUSA )

Nas : Bil 16:3

(versi Inggris NIV -- menentang Musa). Kisah Korah, Datan, dan Abiram adalah mengenai tiga orang Lewi ambisius yang mendesak untuk memperoleh lebih banyak kuasa dan kedudukan yang lebih tinggi bagi diri mereka selaku imam (ayat Bil 16:10). Mereka menantang kekuasaan Musa dan perintah bahwa Harun sajalah harus menjadi imam besar (ayat Bil 16:3-11). Dengan tindakan ini mereka menolak Allah dan penyataan firman-Nya mengenai siapa yang akan memimpin umat Allah

(lihat cat. --> Bil 12:10);

[atau ref. Bil 12:10]

oleh karena itu, mereka menerima hukuman Allah yang adil (ayat Bil 16:31-35), sebagaimana juga semua orang dalam Kerajaan Allah yang "suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan dalam rumah ibadat" (Mat 23:6).

(0.29) (Kel 20:12) (ende)

Wadjib menghormati dan menghargai orangtua sebagaimana harusnja. Atas Nama Tuhan mereka menjalurkan hidup dan djandji-djandji Keselamatan. Menghormati orang tua berarti menghormati hidup, dan dengan demikian menurut Berkat Tuhan, jang mendjandjikan dan mendjamin kehidupan perintah ini dikenai hukuman mati (Kel 21:15,17; bandingkan Kej 9:22-25).

(0.29) (Im 8:9) (ende)

Kedua pasal ini mengisahkan perintah Jahwe, jang diberikanNja dalam kitab Pengungsian (Kel 29:1-35; 30:26-29). Dalam kisah ini disadjikanlah upatjara pentahbisan, lebih tepat: pelantikan. Sebab orang mendjadi imam karena kelahiran, bukan karena upatjara ini.

(0.29) (Im 19:2) (ende)

Dibilanglah sepuluh hukum Allah, tetapi kadang-kadang lebih terperintji daripada dalam kitab Pengungsian. Kesepuluh perintah ini nampaknja bukan sebagai beban jang harus dipikul, melainkan sebagai perwudjudan dan akibat dari pilihan dan perdjandjian Jahwe. Hukum-hukum ini membataskan bidang hidup, tempat orang dapat menerima berkah dari perdjandjian itu.



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA