(1.00) | (Dan 1:8) |
(full: DANIEL BERKETETAPAN UNTUK TIDAK MENAJISKAN DIRINYA.
) Nas : Dan 1:8 Situasi moral Babel sepenuhnya kafir. Dapat dipastikan bahwa apa yang diajarkan kepada Daniel dan kawan-kawannya sering kali bertentangan dengan hukum dan prinsip-prinsip kebenaran Allah. Makanan dan anggur yang diberikan kepada mereka adalah sama dengan yang disajikan kepada raja -- makanan dan anggur yang mungkin telah dipersembahkan kepada berhala. Memakan makanan itu berarti melanggar hukum Allah; minum anggur itu berarti menumpulkan pikiran mereka karena pengaruhnya yang memabukkan.
|
(0.99) | (Dan 9:5) |
(full: KAMI TELAH BERBUAT DOSA.
) Nas : Dan 9:5 Daniel tidak duduk diam dan secara pasif menunggu pemulihan yang dijanjikan itu (lihat cat. --> Dan 9:2 sebelumnya); [atau ref. Dan 9:2] sebaliknya ia mulai memohon dengan sungguh-sungguh di dalam doa dan puasa (ayat Dan 9:3) untuk penggenapan firman Allah. Daniel memulai doa syafaatnya dengan mengakui kebesaran Allah yang membangkitkan rasa hormat, kasih setia-Nya, dan kemurahan perjanjian-Nya yang ditunjukkan kepada orang yang mengasihi dan menaati-Nya. Kemudian ia membuat pengakuan, menyamakan dirinya dengan umat Israel yang telah berdosa dan memberontak terhadap Allah. Ia meminta pemulihan Yerusalem bukan karena kebenaran di dalam dirinya atau Israel, tetapi demi Tuhan (Dan 9:17-18). Ketika Allah menanggapi, Ia menunjukkan kemurahan dan belas kasihan-Nya yang besar sebagai Allah yang memenuhi janji-janji-Nya. |
(0.93) | (Dan 8:13) |
(sh: Menafsirkan penglihatan (Minggu, 27 Juni 1999)) Menafsirkan penglihatanMenafsirkan penglihatan Di kalangan Kristen sekarang ini, banyak orang mengaku bahwa dirinya memperoleh penglihatan dari Allah. Penglihatan itu ditafsirkan kemudian dipublikasikan kepada jemaat. Semudah itukah? Hal ini sungguh berbeda dengan pengalaman Daniel, yang semula sama sekali tidak mengerti makna penglihatan yang Allah berikan. Namun setelah malaikat Tuhan berkata-kata menjelaskan pengertiannya barulah ia mengerti; bahwa penglihatan yang ia alami menggambarkan hal-hal apa yang akan terjadi di masa mendatang berkenan dengan Israel. Israel berulang-ulang akan mengalami kesulitan, bukan hanya berkaitan dengan situasi internasional tetapi juga kehidupan internnya. Dengan kata lain, pemerintahan politik Israel akan dipengaruhi bukan saja oleh kekuatan dari luar, tetapi kehidupan ibadah mereka juga akan dikotori oleh seorang penguasa yang sangat jahat. Menurut fakta sejarah, penguasa yang jahat itu adakah Antiokhus IV. Dengan penampilan fisiknya, raja ini telah berhasil menipu Israel. Menafsirkan zaman. Situasi Daniel yang mengalami kesulitan menafsirkan makna penglihatannya, bukanlah patokan bagi banyak orang. Dengan ilmu yang mereka miliki, para teolog, ilmuwan, tokoh-tokoh dunia dan guru-guru agama, mengklaim bahwa dirinya mampu menafsirkan zaman menurut berita Alkitab. Benar tidaknya penafsiran itu, tergantung dari kebenaran firman Tuhan dan fakta sejarah yang mengikutinya. Memang setiap orang punya hak menafsirkan keadaan zaman, tetapi kebenarannya ada pada Allah. Upaya orang yang mencoba menafsirkan zaman tanpa dibukakan oleh Allah dalam firman-Nya. Alkitab adalah jawaban bagi orang yang mencari jawaban makna kekal untuk masa depan hidupnya. Pahami dan hayati firman dengan pertolongan Roh Kudus, percayakah masa depan sepenuhnya ke tangan Allah. Doa: Ya , Tuhan Yesus, berikanlah hikmat-Mu kepadaku, agar peka Terhadap perubahan zaman dan tetap setia berpegang pada kebenaran firman-Mu. |
(0.92) | (Dan 2:1) |
(sh: Apakah manusia mengetahui isi hati Allah? (Sabtu, 17 April 1999)) Apakah manusia mengetahui isi hati Allah?Apakah manusia mengetahui isi hati Allah? Mimpi raja Nebukadnezar sangat menggelisahkan hatinya. Terlebih ketika tak satu pun orang berhikmat dan ahli nujum di istananya mampu menjelaskan dan mengartikan mimpinya. Mereka tak berdaya dan mati kutu menanggapi permintaan raja Nebukadnezar. Menurut mereka suatu permintaan yang sungguh tidak mungkin. Memang, manusia tidak akan mampu mengerti isi hati Allah, kecuali jika Allah sendiri yang menyatakannya kepada hamba-Nya. Strategi Daniel. Sebenarnya, Daniel dkk. termasuk dalam kumpulan orang-orang berhikmat dan ahli nujum istana yang harus dihukum mati. Namun, ketika mendengarkan ketetapan raja melalui Ariokh, Daniel mulai mengatur taktik dan strategi. Daniel mengawali strateginya dengan menanyakan duduk perkara yang sebenarnya, kemudian dia mulai menawarkan dirinya untuk berbicara kepada raja. Suatu sikap yang sangat berani telah Daniel tempuh. Dengan hikmat, kemampuan dan kepandaian yang dianugerahkan Allah bagi kita, hendaknya kita berani tampil dan berperan di tengah-tengah kesukaran bangsa dan gereja masa kini. Renungkan: Peristiwa yang dialami Nebukadnezar menunjukkan bahwa Allah berdaulat penuh atas semua penguasa di dunia ini, untuk mewujudkan kehendak-Nya. |
(0.92) | (Dan 2:31) |
(sh: Kuasa yang mengubah (Senin, 19 April 1999)) Kuasa yang mengubahKuasa yang mengubah. Dengan hikmat dari Tuhan, Daniel mulai memaparkan mimpi raja Nebukadnezar. Secara keseluruhan mimpi itu menunjuk kepada keadaan sejarah sejak dari pemerintahan Nebukadnezar sampai kedatangan Kerajaan Allah. Ada rasa takut dan takjub luar biasa pada kebesaran Allah dalam diri Nebukadnezar ketika Daniel memaparkan mimpi dan menjelaskan maknanya. Begitu besarnya rasa takut itu sampai-sampai ia merendahkan dirinya menyembah Daniel. Dan, dalam penyembahannya itu keluar suatu pengakuan dari mulutnya bahwa Allah yang Daniel sembah adalah Allah yang mengatasi segala allah, Allah yang berkuasa atas segala raja, dan Allah yang mampu menyingkapkan segala yang tersembunyi. Bukankah Allah Daniel, Allah kita juga? Rendah hati dan tidak mementingkan diri. Ketakjuban dan kekaguman raja terhadap Daniel, diwujudkan dengan mengangkat Daniel sebagai penguasa atas seluruh wilayah Babel dan kepala atas semua orang bijaksana di Babel. Suatu penghargaan yang luar biasa. Tetapi, Daniel bukanlah tipe orang yang suka mementingkan diri sendiri, sombong dan kemaruk harta. Ia mengingat juga peran teman-teman, yang telah bersama-sama berdoa, memohon pertolongan dan kasih sayang Tuhan. Doa: Tuhan, tolong saya untuk dapat meneladani Daniel. |
(0.89) | (Dan 9:27) |
(full: MEMBUAT PERJANJIAN ... SELAMA SATU KALI TUJUH MASA.
) Nas : Dan 9:27 Ikatan perjanjian di antara "raja yang akan datang" (ayat Dan 9:26) dengan Israel akan menandai dimulainya "tujuh masa" yang ke-70, tujuh tahun terakhir masa ini. Mengenai peristiwa ini, Alkitab mengajarkan yang berikut:
|
(0.85) | (Dan 4:34) |
(full: AKAL BUDIKU KEMBALI.
) Nas : Dan 4:34-37 Tujuh merupakan angka kesempurnaan, karena itu pada akhir tujuh masa, akal budi Nebukadnezar dipulihkan. Dia bukan saja mengerti apa yang telah terjadi atas dirinya, tetapi juga mengakui kuasa, kebesaran, dan kedaulatan Allah Daniel, Tuhan Allah Israel. |
(0.81) | (Dan 11:36) |
(full: MENINGGIKAN DAN MEMBESARKAN DIRINYA.
) Nas : Dan 11:36-45 Nubuat-nubuat di dalam ayat-ayat ini tidak cocok untuk Antiokhus. Disebutnya "akhir zaman" (ayat Dan 11:35,40) menunjukkan bahwa nubuat ini melompat ke depan sampai akhir zaman dan menunjuk tokoh yang dilambangkan Antiokhus, yaitu antikristus (lihat cat. --> Dan 7:8; lihat cat. --> Dan 9:27). [atau ref. Dan 7:8; 9:27] Antikristus akan menjadi pemimpin diktator yang akan menampilkan dirinya sebagai lebih besar dari dewa manapun dan akan mengucapkan "kata-kata yang tak senonoh" (hujatan) terhadap Allah yang benar; ia akan dibiarkan berhasil untuk sesaat sehingga menggenapi nubuat ini. Dia tidak menunjukkan sikap menghormati "para allah (Allah) nenek moyangnya" (ayat Dan 11:37; Ibrani _'elohim_ yang bisa berarti dewa atau Allah); ia juga tidak akan menghiraukan "pujaan orang-orang perempuan" (beberapa orang beranggapan bahwa yang dimaksud adalah Tamuz, dewi kesuburan Babel; Yeh 8:14). Satu-satunya dewa yang akan dihormatinya ialah "dewa benteng-benteng" (ayat Dan 11:38) yang mungkin mengacu kepada kemahirannya sendiri dalam berperang. Ia juga akan membagi-bagi kembali semua wilayah yang telah ditaklukkannya sehingga menguntungkan dirinya (ayat Dan 11:39). |
(0.78) | (Dan 11:10) |
(sh: Penyebab peperangan (Jumat, 2 Juli 1999)) Penyebab peperanganPenyebab peperangan. Penglihatan Daniel ini sungguh sangat menyedihkan dan memprihatinkan. Diungkapkan bahwa peperangan demi peperangan akan terjadi dari generasi ke generasi secara beruntun yang mengakibatkan penderitaan. Peperangan adalah merupakan akibat dari nafsu manusia yang ingin menguasai materi, wilayah, dan kekuasaan. Nafsu serakah yang menguasai manusia menyebabkan manusia lepas kendali dan berambisi memenuhi hasrat diri. Sesungguhnya manusia dapat belajar dari pengalaman pahit akibat peperangan yang pernah terjadi, namun seringkali peperangan terulang kembali karena ambisi pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini menggambarkan bahwa sejarah mengulang dirinya sendiri. Akibat peperangan. Peperangan menguakkan penderitaan ke permukaan dan dirasakan oleh banyak orang. Peperangan mengakibatkan penderitaan total: kelumpuhan bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dlsb. Banyak orang akan kehilangan suami, istri, bapak, ibu, anak, atau sahabatnya. Namun tak dapat dielakkan bahwa kini peperangan antar bangsa atau di dalam suatu bangsa telah menjadi berita hangat setiap hari, baik di koran atau siaran berita TV. Renungkan: Segala perbuatan yang dilandasi nafsu akan selalu berakibat bencana dan penderitaan. |
(0.67) | (Dan 3:1) |
(full: SEBUAH PATUNG EMAS.
) Nas : Dan 3:1 Nebukadnezar mungkin bertindak dengan sombong karena, sebagaimana dinyatakan melalui Daniel (Dan 2:37-38), dia menjadi kepala emas dari patung di dalam mimpinya itu. Kerajaan Nebukadnezar baru berkuasa dan dia niscaya berusaha memakai agama untuk memperteguh persatuan banyak propinsi yang ditambahkan kepada kerajaannya; ia menuntut penyembahan patung dirinya sebagai sarana meningkatkan kesetiaan kepada dirinya. Ia bukan pemimpin dunia yang pertama atau untuk terakhir yang berusaha untuk memakai agama bagi tujuan-tujuan politik atau untuk meninggikan dirinya. |
(0.66) | (Dan 8:3) | (jerusalem: domba jantan) Mengenai lambang domba jantan dan kambing jantan, Dan 8:5, bdk Yeh 34:17 dst, Zak 10:3 (kepala-kepala kawanan kambing: harafiah: kambing-kambing jantan) |
(0.66) | (Dan 11:36) | (jerusalem: terhadap setiap allah) Aleksander Agung Dan 8:4,11:3 dan Antiokhus Agung, Dan 11:16 juga menganggap dirinya semacam dewa dan keberhasilannya dianggap hasil kekuatannya sendiri. Sebaliknya, raja-raja Persia (dalam suratan-suratan) selalu menekankan bahwa keberhasilan mereka merupakan anugerah dewa Ahura Mazdah. Waktu sudah lanjut usia raja Antiokhus Epifanes menyuruh gambarnya yang tertera pada mata uang disebut serupa dengan gambar dewa Zeus Olimpios. |
(0.65) | (Dan 2:28) | (jerusalem: ialah ini) Begitu dibuka kiasan pertama yang tercantum dalam kitab Daniel. Secara rahasia kiasan itu menggambarkan kerajaan-kerajaan besar yang beruntun-runtun tampil dalam sejarah, yaitu: Kerajaan Babel baru, kerajaan orang Media dan Persia, Kerajaan Yunani, yaitu lanjutan kerajaan Aleksander Agung di Asia. Sesuai dengan pemikiran tentang zaman-zaman dunia, masing-masing kerajaan dibandingkan dengan suatu logam yang nilainya semakin menurun. Akhirnya tampil kerajaan terakhir, yaitu kerajaan Mesias. Semua kerajaan dunia ini hancur lebur dan diganti dengan kerajaan baru yang tidak berkesudahan dengan kerajaan baru yang tidak berkesudahan oleh karena berdasarkan Allah, yaitu Kerajaan Sorga, bdk Mat 4:17+. Yesus menyebut diriNya Anak Manusia, bdk Dan 7:13+ dan Mat 8:20+. Iapun mengetrapkan pada diriNya bdk Mat 21:42-44; Luk 20:17-18, kiasan batu penjuru yang terbuang dahulu, bdk Maz 118:22 dan kiasan batu dasar, Yes 28:16. Begitu tersinggunglah batu yang terungkit lepas dari bukit batu dan yang menghancurkan mereka yang terkena olehnya, Dan 2:34,44-45. |
(0.64) | (Dan 7:13) | (jerusalem: anak manusia) Aramnya: bar nasya. Ini searti dengan ungkapan: ben Adam. Aselinya berarti: manusia, bdk Maz 8:5. Dalam kitab Yehezkiel Allah menyebut nabi Yehezkiel dengan ungkapan itu. tetapi dalam Dan 7:13 ungkapan yang sama mendapat arti khusus. Yang dimaksud ialah seorang manusia yang secara gaib melebihi keadaan manusia biasa. Dan manusia gaib yang dimaksudkan bukannya pertama-tama sekelompok orang, tetapi seorang tokoh tertentu. begitu ungkapan itu dimengerti oleh tulisan-tulisan Yahudi dari zaman dahulu yang bergantung pada Dan 7:13, yaitu buku apokrip Henokh dan IV Ezra. begitu pula para rabi Yahudi selalu mengartikannya. Yesuspun mengerti ungkapan itu dengan cara demikian dan mengetrapkannya pada diriNya, bdk Mat 8:20+. Tetapi ungkapan itu juga diartikan begitu rupa sehingga yang dimaksud ialah sekelompok orang. Pengertian itu berdasarkan Dan 7:18 (dan 22). Di situ anak manusia dengan satu atau lain jalan disamakan dengan orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Tetapi pengertian ini hanya melanjutkan pengartian pertama (seorang tokoh tertentu) Anak manusia (tokoh itu) menjadi kepala, wali dan contoh umat yang kudus. Pujangga Gereja, Efrem, berpendapat bahwa nubuat ini pertama-tama mengenai orang Yahudi (di masa para Makabe), tetapi sepenuh-penuhnya digenapi dalam diri Yesus. |
(0.63) | (Dan 9:1) |
(sh: Respons terhadap firman Allah (Senin, 28 Juni 1999)) Respons terhadap firman AllahRespons terhadap firman Allah. Setelah mempelajari kitab nabi Yeremia, Daniel menyadari mengenai alasan mengapa Allah membuang umat-Nya ke Babel. Kesadaran ini memukul perasaannya. Lalu dengan segala kerendahan hati, Daniel berdoa memohon pengampunan Allah terhadap dosa umat-Nya. Ia bertindak sebagai juru syafaat yang memohonkan pengampunan bukan bagi dirinya sendiri, tetapi bagi para raja Israel, para pemimpinnya, para nenek moyangnya, dan segenap umat Israel. Doa permohonan ini adalah respons Daniel terhadap firman yang dibacanya. Permohonan kepada Allah. Setelah membaca firman Allah, Daniel langsung meresponinya dengan menaikkan syafaat bagi bangsanya. Daniel memperlihatkan kepada kita sikap peka akan kebutuhan pengampunan saudara sebangsanya dan akan kehendak Allah. Kebesaran jiwa diperlukan untuk memohon kepada Allah agar memenuhi janji yang pernah diberikan kepada Yeremia, yaitu janji pemulihan Yerusalem. Bila firman Tuhan berbicara bahwa kita harus berdoa untuk sesama, bangsa, negara, dll., maka kita pun perlu berdoa seperti yang Daniel lakukan. Renungkan: Mengenal firman Tuhan, membuat kita peka akan kebutuhan yang Tuhan tunjukkan kepada kita. Selama ini, responsifkah Anda pada firman Tuhan? |
(0.63) | (Dan 5:17) |
(sh: Tegas terhadap dosa (Minggu, 25 April 1999)) Tegas terhadap dosaTegas terhadap dosa. Penawaran kuasa dan harta ternyata tak menyilaukan mata Daniel. Justru Daniel menganggap tawaran Belsyazar merupakan penghinaan terhadap Allah. Tak ada sedikitpun keinginan Daniel mencuri kuasa dan kemuliaan Allah bagi kepentingan dirinya sendiri. Kuasa ilahi dan kemuliaan sorga yang menyertainya melebihi segala sesuatu di dunia ini membuatnya tidak gila kuasa, dan gila hormat. Daniel menyadari sepenuhnya bahwa kuasa Allah yang dilayaninya itulah yang memampukan dia mengartikan makna dari tulisan yang menggentarkan Belsyazar itu. Daniel menunjukkan kepada kita suatu sikap konsisten yang terus dipertahankan sejak semula. Tidak menutup kemungkinan bila kita pun akan mengalami desakan-desakan dari lingkungan kita. Bila kita tetap mempertahankan keyakinan beriman kita, maka Allah yang Penguasa dan penentu segala sesuatu itu memampukan kita menolak segala bentuk godaan dan tawaran-tawaran "semu" yang menggiurkan. Melalui wibawa dan kuasa Allah. Dengan kemampuan dan kepercayaan dari Allah, Daniel menegur dosa Belsyazar. Dosa yang merupakan pengulangan terhadap dosa masa lampau. Bahwa Belsyazar menganggap remeh dan tidak belajar dari pengalaman sejarah raja Nebukadnezar pendahulunya. Terbukti ketika ia melakukan kesalahan yang sama. Bila seorang pemimpin tidak belajar dan memetik hikmat dari pengalaman dan fakta sejarah, maka kesalahan yang sama yang pernah dilakukan para pendahulu kita akan terulang kembali. Kedua, Belsyazar terlalu berani mengotori peralatan bait Allah dengan hal-hal yang menajiskan. Hal lain lagi yang dilakukan oleh raja Belsyazar dan mengundang murka Allah, ialah keberaniannya mengotori peralatan bait Allah dengan hal-hal yang menajiskan dan memalukan. Kekuasaan seringkali membuat orang tidak lagi dapat membedakan mana yang milik Allah, mana yang milik manusia. Renungkan: Pertama: Tidak semua kebaikan yang kita terima harus selalu diresponi dengan menawarkan kekuatan kuasa dan kenikmatan harta. Kedua: Teguran Allah ini bisa terjadi pada siapa saja, dengan tujuan agar supaya pelaku dosa menyadari kesalahannya dan mengalami pertobatan. Doa: Tuhan, mampukan saya bertahan dan tidak tergoda oleh rayuan dunia ini, yang berusaha menarik saya keluar dari lingkungan kewibawaan-Mu. |
(0.63) | (Dan 2:16) |
(sh: Bersama dengan Allah (Minggu, 18 April 1999)) Bersama dengan AllahBersama dengan Allah. Jika kita hidup pada masa itu, maka kita akan menyimpulkan bahwa Daniel nekad! Bayangkan, dari sekian banyak orang berhikmat, ahli nujum, ahli jampi yang dimiliki raja, tak seorang pun mampu memecahkan misteri mimpinya. Mereka yang diakui keahlian dan kemampuannya menyerah, tak mampu berbuat apa-apa. Namun, ketika Daniel memutuskan untuk menghadap raja dan menawarkan jasa menjelaskan dan mengartikan mimpinya, mata iman dan keyakinan kita terbuka. Daniel tidak berjuang sendiri, ia memohon penyertaan dan kasih sayang Allah. Allah mendengarkan doanya dan memberinya hikmat serta kemampuan untuk mengungkap misteri mimpi raja. Bila berada bersama Allah tak ada permasalahan yang tak dapat diselesaikan. Karunia Allah. Di hadapan raja, Daniel tidak langsung berbicara nyerocos menjelaskan dan mengartikan rahasia mimpi raja. Dengan strategi tenang dan memiliki kesadaran penuh bahwa Allah besertanya, Daniel memulai penjelasannya. Perhatian raja dimanfaatkannya untuk menjelaskan bahwa kemampuannya menjelaskan dan mengartikan rahasia mimpi raja sepenuhnya adalah hikmat dan karunia dari Allah. Hanya Allah, Sumber segala hikmat, di sorga yang berkuasa mengungkapkan segala yang tersembunyi. Hikmat dan kemampuan menyelami hal-hal yang Allah nyatakan bukan merupakan kemampuan manusia, tetapi merupakan karunia Allah. Mitra Allah. Ketika Daniel memutuskan untuk menghadap raja Nebukadnezar, ketika itu pula ditegaskan bahwa keberhasilannya memecahkan misteri mimpi raja bukan merupakan kehebatan dan kemampuannya, tetapi pemberian Allah. Daniel dkk. menunjukkan kepada kita bagaimana bersikap sebagai mitra Allah. Orang-orang yang layak disebut mitra Allah adalah orang-orang yang dengan penuh keyakinan bergantung pada Allah, rendah hati, dan berusaha memusatkan pikiran orang bukan pada dirinya tetapi pada Allah. Renungkan: "Mitra" adalah alat. "Mitra" Allah adalah alat Tuhan menyalurkan kehendak dan inspirasi-Nya. Sebagai jemaat, yang harus dipermuliakan dan diagungkan adalah Allah bukan alat-alat-Nya atau mitra-Nya. |
(0.52) | (Dan 1:17) |
(full: ALLAH MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN KEPANDAIAN.
) Nas : Dan 1:17 Karena keempat pemuda itu mengabdi kepada Allah, Allah mewajibkan diri-Nya untuk menolong mereka. Jikalau saudara sungguh-sungguh berusaha untuk menaati Allah dan jalan-jalan-Nya, dapat dipastikan bahwa Ia akan tetap bersama saudara dan memberikan bantuan dan anugerah yang diperlukan untuk melaksanakan kehendak-Nya. |