Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 155 ayat untuk dan tidak AND book:66 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Why 13:15) (ende)

Orang-orang jang tidak turut menjembah, jaitu umat Kristus, terus ditindas dan dibunuh.

(1.00) (Why 14:5) (ende: Dusta)

tidak memungkiri Kristus dan Allah dengan turut menjembah dewa-dewa.

(1.00) (Why 11:2) (ende)

42 Bulan 1260 hari (Wah 11:3) sama dengan 3 setengah tahun, adalah angka tidak bulat, djadi melambangkan suatu waktu jang tidak genap dan pasti habisnja.

(0.99) (Why 4:2) (jerusalem: Seorang) Yohanes dengan sengaja tidak menggambarkan Allah berupa manusia dan bahkan tidak sampai menyebut namaNya. Apa yang nampak hanya cahaya saja. Seluruh gambar ini diinspirasikan oleh Yeh 1 dan Yeh 10; bdk juga Yes 6.
(0.97) (Why 14:4) (ende: Jang tidak menadjiskan dirinja dengan wanita)

Artinja disini: jang dalam segala penganiajaan tetap setia kepada Allah dan tidak "berzinah", jaitu tidak mentjemarkan diri dengan memudja dewa-dewa (kaisar sebagai tuhan.)

(0.97) (Why 17:10) (jerusalem: tujuh raja) Yaitu tujuh Kaisar Roma; yang ketujuh sekarang memerintah. Angka tujuh melambangkan keseluruhan, keutuhan. Yohanes tidak menyebut siapa nama tujuh raja itu dan kapan mereka memerintah.
(0.97) (Why 20:14) (jerusalem) Sesudah penghakiman terakhir bahkan kematian tidak berdaya lagi, bdk Wah 20:10; 21:4 dan Wah 20:6.
(0.96) (Why 4:6) (ende: Keempat binatang)

ini mewakili djagat raja, chususnja machluk hidup jang tidak berakal budi tetapi bernaluri, dan menurut naluri itu menjatakan sjukurnja atas penjelenggaraan Allah terhadap mereka dan turut menjembah.

(0.96) (Why 20:10) (full: IBLIS ... LAUTAN API DAN BELERANG. )

Nas : Wahy 20:10

Kuasa Iblis tidak akan bertahan selama-lamanya, karena Allah akan melemparkannya ke dalam lautan api dan belerang (lih. Yes 14:9-17). Di sana ia tidak akan memerintah, tetapi akan disiksa siang dan malam untuk selama-lamanya.

(0.96) (Why 2:18) (sh: Batas tipis toleransi dan kompromi (Sabtu, 26 Oktober 2002))
Batas tipis toleransi dan kompromi

Batas tipis toleransi dan kompromi. Ruhan, Raja Gereja, kali ini mengingatkan sidang jemaat di Tiatira, yang di satu sisi masih memiliki hal-hal yang indah, yakni kasih dan iman sebagaimana terungkap dalam pelayanan dan ketekunan mereka. Istilah ketekunan barangkali menyiratkan adanya rintangan-rintangan dalam pelayanan yang jeaat Tiatira kerjakan. Namun, mereka tidak undur dari pelayanan tersebut. Bahkan, kasih dan iman mereka itu berbuahkan pelayanan yang secara kuntitatif semakin meningkan (ayat 9). Jemaat Tiatira adalah jemaat yang aktif, dan itu berakar pada kasih dan iman mereka.

Namun demikian, kelemahan jemaat Tiatira juga tidak luput dari pengamatan Tuhan, Raja Gereja. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres dalam jemaat Tiatira. Ia mencela jemaat tersebut karena membiarkan ketidakberesan tersebut tanpa tindakan penanganan. Persoalannya, seperti halnya di jemaat Pergamus, di jemaat Tiatira berkembang suatu bidat yang sudah pasti “mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku” (ayat 20). Kesesatan itu bermuara pada perzinahan dan kompromi dengan tuntutan dunia yang menganiaya Gereja. ‘Seluk-beluk iblis’ yang dimaksud mungkin semacam ajaran sekaligus praktik ritus misterius yang bermuara pada pemuasan hawa nafsu berikut penyangkalan terhadapnya sebagai dosa dan kecemaran. Anehnya, sidang jemaat Tiatira membiarkan hal itu. Toleransi macam ini, dicela secara tajam oleh Tuhan, Raja Gereja. Ia tidak hanya tidak rela Gereja-Nya dirusak oleh penyimpangan ajaran dan praktik hidup yang tak bermoral, tetapi juga tidak rela Gereja-Nya mendiamkan pembusukan yang terjadi di dalamnya.

Dalam keadaan seperti itu, masih ada orang-orang yang tidak rela melihat keadaan tersebut. “Orang-orang lain di Tiatira” (ayat 24). Kelihatannya mereka adalah kelompok minoritas. Mereka mempertahankan diri agar tidak terbawa-bawa ke dalam arus penyesatan.

Renungkan: Berusahalah tetap setia pada kebenaran Injil dan hidup dalam kekudusan. Karena Tuhan, Raja Gereja meminta kita untuk tetap untuk memelihara kesetiaan tersebut.

(0.96) (Why 5:4) (full: MENANGISLAH AKU DENGAN AMAT SEDIHNYA. )

Nas : Wahy 5:4

Yohanes menangis karena ia mengetahui bahwa apabila tidak ditemukan seorang yang layak untuk membuka kitab itu, maka maksud Allah untuk penghakiman dan berkat bagi dunia ini akan tetap tidak digenapi.

(0.96) (Why 3:10) (jerusalem: seluruh dunia) Dalam Wahyu "dunia" (bumi) berarti: dunia orang-orang yang tidak percaya dan bermusuhan, sama seperti arti "dunia" dalam Yoh 1:10; 17:9; dll. Hamba-hamba Allah tidak termasuk penduduk dunia itu. Mereka diluputkan, Wah 7:1 dst, dari malapetaka yang digambarkan dalam bab 8-9; 16 (bdk Wah 18:4).
(0.96) (Why 21:25) (full: MALAM TIDAK AKAN ADA LAGI DI SANA. )

Nas : Wahy 21:25

Ini hanya menunjuk kepada Kota Kudus itu, karena Yohanes tidak mengatakan bahwa di bumi yang baru itu tidak akan ada lagi malam. Beberapa orang percaya bahwa di luar kota itu masih akan ada malam, karena Allah telah berjanji bahwa siang dan malam tidak akan pernah lenyap (bd. Mazm 148:3-6; Yes 66:22-23; Yer 33:20-21,25).

(0.95) (Why 3:14) (sh: Tidak mawas diri (Selasa, 29 Oktober 2002))
Tidak mawas diri

Tidak mawas diri. Sekilah kedengarannya aneh apaila ada “Gereja Tanpa Yesus Kristus”. Namun, itulah kiranya yang terjadi pada sidang jemaat di Laodikia. Kota makmur, kaya raya yang tekenal dengan industri garmen, obat mata, dan perbankan. Namun, kelimpahan materi tidak jarang membutakan mata rohani dan menumpulkan mata hati, sehingga dalam praktiknya, jemaat Laodikia dan warganya malah memuakkan Tuhan. Ngerinya, mereka merasa nyaman dengan kondisi itu. Perkenanan Tuhan diukur dengan kekayaan material sementara kiprah keseharian sebagai jemaat semakin jauh dari mempertuhan Kristus! Mengggunakan gambaran yang dikenal masyarakat Laodikia (yang langka air sehat), tuhan mengungkapkan kemuakan-Nya terhadap mereka (ayat 15-16)

Dalam keadaan seperti itu, seakan-akan Kristus sendiri berdiri di luar jemaat, “berdiri di muka pintu dan mengetok”. Gambaran ini menunjukkan kenyataan yang menyedihkan: Raja Gereja, yang berkuasa penuh atas segenap ciptaan Allah (ayat dan+tidak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">15b), tidak diakui lagi otoritas-Nya dalam kiprah bergereja orang-orang Laodikia. Yesus Kristus mungkin masih dipuja sebagai Tuhan dalam kebaktian dan persekutuan, nama-Nya masih digunakan dalam doa-doa, tetapi otoritas-Nya tidak berlaku dalam segala aktivitas gerejawi lainnya, juga kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, dan sebagainya. Jemaat Laodikia ingin menjadi otonom, tidak lagi bergantung pad Kristus, dan enggan hidup di bawah firman dan bimbingan Roh-Nya.

Tuhan tidak berkenan akan keadaan tersebut. Dengan mengatakan bahwa diri-Nya “Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan (sumber, kepala) dari ciptaan Allah”, Ia sedang mengontraskan diri-Nya yang benar (Amin) dan dalam peran-Nya sebagai Saksi Allah, Dia setia dan benar. Karena itu, Dia mengklaim otoritas-Nya atas jemaat Laodikia, sebagai Pemilik sah Gereja! Ia mencela, tetapi juga memanggil jemaat Laodikia untuk bertobat.

Renungkan: Peringatan-Nya sangat keras, namun bersumber dari kasih-Nya. Karena kasih itu pulalah Dia marah, namun kemarahan-Nya bermaksud membawa umat-Nya kembali ke jalan yang benar.

(0.95) (Why 22:6) (sh: Kekudusan (Jumat, 22 November 2002))
Kekudusan

Kekudusan.
Sampailah kita ke epilog dari kitab Wahyu (ayat dan+tidak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">22:6-21). Sebagaimana dalam pendahuluan kitab ini, di sini kita menemukan pernyataan bahwa Yohanes adalah saksi yang mendapatkan penglihatan dari Allah. Namun, dalam bagian penutup ini lebih ditekankan kutuk yang akan menimpa semua orang yang tidak menaati pesan-pesan wahyu. Kekudusan adalah unsur yang terus- menerus ditekankan dalam bagian ini.Pertama, dalam ayat dan+tidak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">6-7 ada penegasan mengenai perkataan yang dapat dipercaya dan sahih. Allah dinyatakan sebagai yang memberikan roh pewahyuan, sama seperti Ia memberikan kata-kata-Nya kepada para nabi. Allah yang sama itu pula yang memberikan penglihatan kepada Yohanes bahwa kedatangan Kristus akan segera tiba.

Kedua, Yohanes menyatakan bahwa dirinya adalah saksi, yang mendengar dan melihat penglihatan-penglihatan dalam kitab Wahyu (ayat 8- 10). Ia tidak boleh menyimpan wahyu itu untuk dirinya sendiri, tidak boleh menyembah malaikat yang ada di hadapannya (bdk. dan+tidak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">19:10). Yohanes hanya boleh menyembah Allah.

Ketiga, mereka yang tidak kudus akan dihukum (ayat 11-12). Perkataan "siapa yang cemar, biarlah ia terus cemar" tidak dimaksudkan bahwa kecemaran diperbolehkan, namun di sini menunjukkan bahwa jikalau seseorang terus keras hati dan tidak mau mendengarkan kebenaran, biarlah ia terus berada dalam keadaannya itu sesuai dengan keputusannya—ini adalah hukuman dari Allah. Kristus akan datang segera, bahkan mungkin tiba-tiba. Ia akan membalaskan kebenaran dengan keselamatan dan kejahatan dengan hukuman. Ini tidak berarti bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan perbuatan baik. Tidak ada perbuatan baik di luar Kristus—keselamatan adalah anugerah semata.

Keempat, Kristus akan menyertai orang-orang yang percaya kepada-Nya (ayat 13-17). Sedangkan bagi mereka yang sesat muncul peringatan akan hukuman (ayat 15). Kristus adalah tunas dan terang fajar yang sejati—Dialah pengharapan umat manusia.

Renungkan:
Pertahankan jubah pembaruan hidup Anda bersih dan beresponslah terhadap panggilan-Nya untuk senantiasa murni.

(0.95) (Why 4:2) (ende)

Penglihatan dalam bab ini, dan memang segala penglihatan buku ini, tidak menggambarkan suatu kenjataan jang djitu, melainkan adalah lambang sadja jang maksudnja memberi kesan-kesan dan menimbulkan pikiran-pikiran dan perasaan jang sesuai dengan inti kebenaran jang dilambangkan. Penglihatan bab ini hendak mengesankan kebenaran Allah jang maha berdaulat, jang harus disembah oleh segala machluk.

(0.95) (Why 20:1) (ende: Naga)

masih bebas, tetapi kini ditangkap dan dikurung untuk "seribu tahun", artinja dalam bahasa karangannja ini: untuk lama sekali. Ada jang menafsirkan djangka waktu itu sebagai mulai dengan kebangkitan Kristus dan berachir pada achir zaman.

Kalimat kedua dalam ajat ini, pada pertengahannja, jakni "mereka itu tidak menghormati" dapat diterdjemahkan djuga: "dan semua orang jang tidak menghormati dsl.". Kalau terdjemahan ini benar, dapat disimpulkan, bahwa bukan sadja para martir, tetapi semua orang beriman jang bertekun dalam perdjuangannja, sesudah meninggal segera "hidup kembali dan memerintah:, menduduki tachta-tachta (Wah 21:4), bersama dengan Kristus, selama seribu tahun itu. Itulah "kebangkitan pertama", sedangkan "kebangkitan umum" akan djadi pada achir zaman.

(0.95) (Why 9:6) (full: MENCARI MAUT, TETAPI MEREKA TIDAK AKAN MENEMUKANNYA. )

Nas : Wahy 9:6

Kesakitan yang terjadi karena belalang-belalang roh jahat itu akan sedemikian parah sehingga orang akan ingin mati saja, tetapi tidak bisa. Hukuman ini menyatakan

  1. (1) bahwa kejahatan dan sikap tidak mau bertobat pasti akan menerima ganjaran ilahi

    (lihat cat. --> Rom 1:18), dan

    [atau ref. Rom 1:18]

  2. (2) bahwa apabila orang melawan Allah dan kebenaran-Nya serta mencari kejahatan, maka mereka akan menjadi mangsa roh-roh jahat. Kekuatan-kekuatan kejahatan akan memiliki sifat, jiwa, dan kehidupan mereka

    (lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    [atau ref. 1Tim 4:1]

    lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.94) (Why 3:7) (sh: Pintu pemberitaan Injil (Senin, 28 Oktober 2002))
Pintu pemberitaan Injil

Pintu pemberitaan Injil. Di tengah badai aniaya yang gencar melanda, sidang jemaat di Filadelfia, yang kekuatannya tidak seberapa itu, tetap menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama-Nya. Taat, tabah, dan tekun menantikan Tuhan! Bahkan secara aktif mereka memberitakan Injil dan menghantar jiwa-jiwa kepada Tuhan. Jemaat di bawah salib mengabarkan salib dan kebangkitan!

Kristus, yakni Dia “Yang Kudus, yang Benar, yang memegang kunci Daud” menghargai perjuangan sidang jemaat tersebut. Ia berjanji akan melindungi mereka dari malapetaka yang akan melanda seluruh bumi. Maksudnya, adalah bahwa malapetaka itu tidak akan menghancurkan jemaat Filadelfia, meski menjadi kengerian bagi sekian banyak umat manusia. Dalam pada itu Tuhan menegaskan bahwa Dialah yang membuka kesempatan pekabaran Injil bagi jemaat Filadelfia di tengah-tengah gelombang aniaya itu.

Di tengah berkecamuknya aniaya, Dia berkarya sedemikian rupa sehingga saat-saat seperti itu merupakan waktu dalam mana kebutuhan akan Injil semakin mendesak! Nah, ketika “pinti” itu sudah dibuka-Nya, maka siapa pun tidak dapat menutup “pintu pekabaran Injil” itu lagi. Tidak seorang pun dapat membungkam Injil. Firman Allah adalah kabar baik bagi manusia berdosa itu. Sebab tidak ada satu pun di alam semesta ini yang memiliki otoritas dan kekuatan yang dapat menandingi Tuhan, Raja Gereja!

Tanggung jawab Gereja dan orang percaya adalah terus memberitakan Injil selagi kesempatan itu masih Tuhan berikan. Harga yang harus dibayar tentu ada, bahkan sering kali teramat mahal, tetapi kuasa Tuhan senantiasa beserta (ayat 10), dan sukacita mempersembahkan jiwa-jiwa kepada Tuhan bukan alang kepalang indahnya (ayat dan+tidak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">9b).

Renungkan: Memberitakan Injil juga merupakan tugas dan tanggung jawab orang-orang Kristen saat ini. Karena itu mintalah kepada Tuhan agar diberikan kepekaan untuk melihat kesempatan pemberitaan Injil yang Ia berikan; bimbingan-Nya agar dapat menyaksikan naman-Nya kepada sesama kita, dan penyertaan-Nya sehingga dengan penuh sukacita mempersembahkan jiwa kita kepada-Nya.

(0.94) (Why 9:20) (full: TIDAK JUGA BERTOBAT. )

Nas : Wahy 9:20

Bahkan hukuman Allah tidak bisa membuat orang bertobat. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya kebobrokan akhlak manusia dan cintanya akan kesenangan yang berdosa (bd. Yer 17:9). Dosa-dosa yang paling menonjol pada hari-hari terakhir dan masa kesengsaraan adalah (ayat Wahy 9:20-21);

  1. (1) penyembahan roh-roh jahat dan keikutsertaan dalam spiritisme, okultisme, dan sihir (Ul 32:17; 1Kor 10:20);
  2. (2) pembunuhan dan kekerasan;
  3. (3) ilmu gaib (Yun. _pharmekeia_), yang meliputi obat-obat bius, penyembahan okultisme dan guna-guna (Wahy 18:23; 21:8; 22:15; Gal 5:20;

    lihat cat. --> Wahy 9:21 berikutnya);

    [atau ref. Wahy 9:21]

  4. (4) percabulan, nafsu seks, dan pornografi;
  5. (5) pencurian dan pelanggaran hukum (bd. Rom 1:24,28-31).


TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA