(1.00) | (Nah 2:1) |
(ende) Dengan bahasa singkat tapi hangat nabi melukiskan penjerbuan musuh (Media) lawan Ninive. |
(1.00) | (Nah 3:16) |
(endetn) Satu baris ditinggalkan, jang sama sadja dengan 17f. |
(1.00) | (Nah 1:4) | (jerusalem: Basyan) Rupanya pada awal ayat hilang sebuah kata (yang mulai dengan huruf Dalet). |
(0.99) | (Nah 3:4) |
(ende) Ninive menaklukkan bangsa2 lain dengan kekuasaannja tetapi lebih dengan kebudajaan serta ibadah2nja jang meriah ia membudjuk (selaku pelatjur) bangsa2 itu untuk mengambil-alih kebudajaan dan agama Asjur. |
(0.99) | (Nah 2:8) |
(ende: Berhentilah....) Itu dikatakan kepada pelari dari kota. Karena penduduknja lari, maka Ninive serupa dengan kolam jang airnja meretas keluar. |
(0.99) | (Nah 2:6) |
(ende) Ninive dibangun ditepi sungai Tigris dan tjabangnja Khoser. Istana radja letaknja dekat sungai. Dengan dibukakan pintu2 air, istana digenangi air. |
(0.99) | (Nah 2:7) | (jerusalem: Permaisuri...) Terjemahan ayat ini tidak pasti. Naskah Ibrani rusak dan dengan satu atau lain cara perlu diperbaiki. Permaisuri itu agaknya dewi Niniwe yang utama, yaitu Isytar. |
(0.98) | (Nah 1:2) |
(ende) Mazmur jang tersusun menurut abdjad Hibrani ini, menggambarkan dengan bahasa kiasan jang lazim kekuatan dan kebesaran Jahwe dalam pelaksanaan hukuman. Lagu ini merupakan suatu pendahuluan untuk nubuat Nahum jang mengantjam Ninive dan meramalkan hukuman, jang ditimpakan Jahwe atasnja |
(0.98) | (Nah 3:15) | (jerusalem) Ayat-ayat ini membandingkan orang-orang Asyur (pedagang, prajurit, pegawai) yang menduduki negeri Yehuda dengan sekawanan belalang; hilangnya orang Asyurpun dibandingkan dengan hilangnya belalang. Nah 3:16 (seperti belalang... menghilang) sebaik-baiknya ditempatkan dalam Nah 3:17 (sesudah: matahari terbit). |
(0.98) | (Nah 2:1) | (jerusalem) Ayat ini tertuju kepada kota Niniwe (engkau). Sementara ahli menempatkan ayat ini sesudah Nah 2:2(yang digabung dengan Nah 1:15), sehingga Nah 2:1 ini menjadi awal bagian berikut, Nah 2:3-13. |
(0.97) | (Nah 3:17) |
(ende) Pegawai2 Ninive dibandingkan dengan kawanan belalang, karena banjaknja. Bila hawa dingin, pagi hari, binatang2 itu tidak bergerak, tetapi setelah kena panas terik matahari, maka semua serentak terbang. Pegawai2 Ninivepun akan lenjap semua setelah ditimpa panas-terik hukuman Jahwe. |
(0.97) | (Nah 3:1) | (jerusalem) Kembali nabi melukiskan hancurnya kota Niniwe. Tetapi kali ini ditegaskan bahwa hukuman itu ditimpakan oleh karena dosa-dosa kota itu. Niniwe digambarkan sebagai seorang perempuan sundal. Nabi tidak berpikir kepada pemujaan berhala (Niniwe memang bukan isteri Tuhan sebagaimana halnya dengan umat Israel) atau kepada sundal bakti, tetapi nabi menyinggung keserakahan Niniwe dan ketangkasannya dalam merebut kekuasaan atas segala bangsa yang dirampasinya. |
(0.97) | (Nah 3:5) |
(full: AKU AKAN MENJADI LAWANMU.
) Nas : Nah 3:5 Karena dosa Niniwe demikian besar, Allah sendiri akan menyingkapkan kebusukan penduduknya dan membinasakan mereka. Tidak ada kuasa di bumi yang dapat melindungi bangsa yang hendak dilawan Allah. Ketika dosa mencapai titik tertentu dalam suatu masyarakat, Allah akan mempermalukan penduduknya dengan merobohkan semua sarana perlindungan mereka; masyarakat seperti itu akan runtuh. |
(0.97) | (Nah 3:8) | (jerusalem: Tebe) Dalam bahasa Ibrani nama kota itu ialah No-Amon, ialah kota Tebe yang terletak di bagian hulu negeri Mesir. Kota itu ialah "kota dewa Amon". Pada th 663 seb Mas dibakar oleh tentara raja Asnapar (Asurbanipal). Mungkin tentara Asurbanipal) sudah sampai ke kota itu pada th 667 seb Mas |
(0.97) | (Nah 3:1) |
(sh: Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga! (Selasa, 17 Desember 2002)) Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga!
Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga!
Renungkan: |
(0.97) | (Nah 3:1) |
(sh: Surga yang sunyi (Rabu, 18 Desember 2002)) Surga yang sunyi
Surga yang sunyi. Menyaksikan itu semua, Habakuk berteriak, "Kekerasan!" Di mana Allah? Di mana keadilan? Mengapa Allah diam saja? Allah ternyata tidak berpangku tangan (ayat 5-11). Ketika mulut-Nya terbuka, bangsa-bangsa tercengang. Yahweh meminta Habakuk "melihat" dan "memperhatikan" keajaiban, suatu respons terhadap kejahatan yang "diperlihatkan" kepada Habakuk. Orang-orang Kasdim (Babel) akan datang seperti teror, menjadi alat Tuhan menghantam kelaliman. Orang-orang yang sombong akan menerima upahnya. Waktu berlalu dan pukulan Allah telah lewat. Surga kembali sunyi. Habakuk pun berteriak lagi (ayat 12-17). Harapannya sirna. Dalam kesunyian, Ia meminta Allah berbicara dan bertindak. Namun, respons Allah di luar dugaannya. Kekerasan dibalas dengan kekerasan yang lebih dahsyat! Bagaimana mungkin Allah menyapu Yoyakim dengan Kasdim yang begitu laknat? Bukankah Allah itu adil dan kudus, yang bebas dari hutang darah, bebas dari noda hitam? Namun, Allah berdiam diri (ayat 13). Manusia tak berdaya seperti ikan-ikan yang siap dipotong. Sebaliknya, Babel bersukacita.
Renungkan: |
(0.97) | (Nah 1:2) |
(full: ALLAH YANG CEMBURU DAN PEMBALAS.
) Nas : Nah 1:2 "Cemburu" di sini dipakai dalam arti semangat Tuhan untuk melindungi umat-Nya (bd. Ul 4:24; 5:9). Dia akan membalas mereka yang menentang firman dan kerajaan-Nya dengan mengganjar mereka secara adil karena permusuhan dan dosa-dosa mereka (lih. Ul 32:35,41). |
(0.97) | (Nah 3:4) |
(full: PERSUNDALAN ... SIHIR.
) Nas : Nah 3:4 Orang Asyur bukan saja amat kejam, mereka juga sangat dursila.
|
(0.96) | (Nah 1:1) |
(full:
) Penulis : Nahum Tema : Kebinasaan Niniwe yang Menjelang Tanggal Penulisan: + 630-620 SM Latar Belakang Kitab nubuat yang singkat mengenai kebinasaan Niniwe yang akan datang ini ditulis oleh seorang nabi yang namanya berarti "penghiburan". Tidak diketahui apa-apa tentang nabi ini kecuali bahwa ia berasal dari Elkosy (Nah 1:1), sebuah kota kecil yang tempatnya tidak diketahui. Hieronimus percaya bahwa Elkosy terletak dekat Rama di Galilea, ada orang yang mengusulkan dekat Kapernaum, sedangkan yang lain lagi percaya letaknya di bagian selatan Yehuda. Mungkin sekali Nahum seorang nabi Yehuda karena kerajaan utara (Israel) sudah tidak ada lagi ketika kitab ini ditulis. Nahum memberitakan nubuatnya sebelum kejatuhan Niniwe pada tahun 612 SM. Dalam Nah 3:8-10 ia mengacu pada kejatuhan Tebes sebagai peristiwa yang lampau (terjadi pada tahun 663 SM). Jadi, nubuat Nahum disampaikan di antara 663 SM dan 612 SM, lebih mungkin dekat 612 SM, yaitu sementara masa pemerintahan raja Yosia dan gerakan pembaharuannya (+ 630-620 SM). Di zaman dahulu bangsa Asyur terkenal sangat kejam terhadap tawanan perang mereka. Setelah menyerbu sebuah kota, mereka tanpa mengenal ampun akan membantai ratusan orang dan mengangkut sisanya ke berbagai bagian kerajaan mereka; ketika menuju ke tempat pembuangan itu makin banyak lagi yang tewas akibat perjalanan berat dan sangat melelahkan (bd. Nah 3:3). Para pemimpin kota dan bangsa yang dikalahkan disiksa tanpa belas kasihan dan akhirnya dibunuh. Satu abad sebelumnya, Yunus diutus untuk berkhotbah di ibu kota Asyur, Niniwe. Untuk masa yang singkat orang Asyur bertobat dari dosa-dosa mereka, tetapi kemudian itu kembali ke cara hidupnya yang kejam. Allah memakai orang Asyur yang jahat ini sebagai pelaksana hukuman untuk membinasakan ibu kota Israel, Samaria, dan mengangkut kerajaan utara ke dalam pembuangan. Kini saat hukuman bagi Asyur sendiri menjelang dengan cepat. Tujuan Nahum mempunyai dua tujuan dalam kitab nubuat ini.
Survai Kitab Nahum terdiri atas tiga rangkaian ucapan ilahi yang terpisah terhadap Asyur, khususnya ibu kota Niniwe; ketiga ucapan ilahi ini sesuai dengan ketiga pasal kitab ini. Pasal bersama-sama+dengan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">1 (Nah 1:1-15) berisi suatu uraian yang jelas dan terus-terang mengenai sifat Allah -- khususnya kemurkaan, keadilan, dan kuasa-Nya, yang menjadikan hukuman atas orang jahat pada umumnya dan kehancuran Niniwe khususnya tidak terelakkan lagi. Pasal bersama-sama+dengan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">2 (Nah 2:1-13) menubuatkan hukuman Niniwe yang segera tiba dan melukiskannya dengan bahasa yang hidup. Pasal bersama-sama+dengan+AND+book%3A34&tab=notes" ver="">3 (Nah 3:1-19) mencatat secara singkat dosa-dosa Niniwe, menyatakan bahwa Allah itu adil dalam hukuman-Nya dan mengakhiri dengan membayangkan hukuman yang telah dilaksanakan. Ciri-ciri Khas Tiga ciri utama menandai kitab Nahum.
Namun kitab ini berisi beberapa kata yang memberi harapan dan hiburan bagi Yehuda (mis. Nah 1:12-13,15). Penggenapan Dalam Perjanjian Baru PB tidak secara langsung memakai kitab ini. Satu-satunya ayat yang mungkin dikutip dalam PB ialah Nah 1:15, sebuah ayat yang dipinjam Nahum dari Yes 52:7. Paulus memakai kiasan "eloknya kaki" (TL) untuk menekankan bahwa sama seperti seorang pembawa berita dalam PL diterima dengan penuh sukacita oleh umat Allah ketika menyampaikan kabar baik damai sejahtera dan pembebasan dari musuh mereka, yaitu Asyur (Nah 1:15) dan Babel (Yes 52:7), demikian pula pengkhotbah perjanjian yang baru membawa kabar baik pembebasan dari belenggu dosa dan kuasa Iblis melalui Yesus Kristus (Rom 10:15). Kitab Nahum juga menggarisbawahi amanat PB bahwa Allah tidak akan membiarkan orang berdosa bebas dari hukuman (Nah 1:3). |
(0.96) | (Nah 1:15) |
(full: BERITA DAMAI SEJAHTERA
) Nas : Nah 1:15 (versi Inggris NIV -- kabar baik). Ayat ini mirip dengan Yes 52:7 (lihat cat. --> Yes 52:7 di situ). [atau ref. Yes 52:7]
|