Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 16 dari 16 ayat untuk berpura-pura [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 5:4) (ende: Kaubohongi)

Kesalahan Ananias bukan karena ia menjembunjikan bagian uang itu, melainkan sebab ia berpura-pura dan berdusta.

(0.86) (Mat 7:15) (jerusalem: nabi-nabi palsu) Ialah pengajar pendusta yang menyesatkan rakyat dengan berpura-pura saleh, padahal hanya mengejar keuntungan sendiri; bdk Mat 24:4 dst, Mat 24.
(0.57) (Mat 5:8) (ende: Murni hati)

Bukan dimaksudkan "sutji" dalam arti umum atau ,sepi dari pertjabulan", melainkan bertjita-tjita luhur, lurus hati, tidak berpura-pura dalam sikap dan tindakan-tindakan, tidak bermuka dua atau disamping udjud luhur, setjara tersembunji menaruh udjud jang tidak baik.

(0.43) (Yer 43:2) (full: ENGKAU BERKATA BOHONG! )

Nas : Yer 43:2

Bangsa itu hanya berpura-pura bersedia menaati kehendak Allah. Akibat kebodohan ini, hukuman mereka akan mencakup pedang, kelaparan, dan penyakit sampar (Yer 42:22). Kita berbuat kesalahan fatal bila berdoa, hadir di gereja, dan ikut Perjamuan Kudus tanpa sungguh-sungguh ingin ikut Tuhan (lih. Yer 42:20); orang semacam itu akan mengalami murka dan hukuman Allah

(lihat cat. --> 1Kor 11:27).

[atau ref. 1Kor 11:27]

(0.29) (Kej 8:21) (jerusalem: TUHAN mencium persembahan yang harum itu) Ungkapan antropomorfis ini menjadi istilah lazim dalam upacara korban, bdk Kel 29:18,25; Ima 1:9,13; Bil 28:1, dll
(0.29) (Kis 5:1) (sh: Musuh dalam selimut (Senin, 31 Mei 1999))
Musuh dalam selimut

Gereja yang dipenuhi Roh Kudus, tidak menjamin bahwa semuanya penuh keindahan dan kebenaran. Setelah musuh dari luar tidak mampu membendung kesaksian para rasul ada musuh yang dari dalam. Sepasang suami istri yang cemburu akan penghargaan yang diterima Barnabas, telah menjual tanah mereka dan menyumbangkan hasilnya untuk orang miskin. Tetapi mereka bersekongkol untuk berpura-pura telah memberikan semua hasil penjualan tanah itu -- padahal menyimpan sebagian dari hasil penjualan. Akibat tipuan itu mereka berdua ditimpa kematian mendadak. Kejadian ini menakutkan seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar kejadian itu (ay. 11).

Tiga pelajaran utama. Pertama, Ananias dan Safira tidak berdosa kepada para rasul, tetapi kepada Allah. Allah membenci kemunafikan. Dosa yang menghancurkan dan meracuni persekutuan Kristen ini diungkapkan agar gereja menjauhkan kemunafikan. Kedua, Ananias dan Safira telah gagal menjaga kesucian hati nuraninya. Kesucian hati nurani sangat penting bagi kelangsungan hidup umat tebusan-Nya. Ketiga, pentingnya menegakkan disiplin gereja. Gereja harus waspada terhadap pelanggaran yang dilakukan jemaat, sebab hal-hal itu bisa menjadi senjata Iblis untuk menghancurkan persekutuan Kristen.

(0.25) (Ezr 4:2) (full: BIARLAH KAMI TURUT MEMBANGUN. )

Nas : Ezr 4:2

Musuh-musuh Allah (mungkin orang Samaria, lih. 2Raj 17:24-34) berusaha untuk menyusup di antara orang Yahudi dan mengacaukan pembangunan Bait Suci dengan berpura-pura kesatuan dan tawaran untuk bersama-sama memajukan pekerjaan Tuhan.

  1. 1) Lawan orang Yehuda (ayat Ezr 4:1) menyatakan bahwa mereka menyembah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah seperti orang Yahudi. Akan tetapi, mereka juga mempertahankan dewa-dewa mereka sendiri dan tidak menerima Firman Allah yang tertulis sebagai kekuasaan mendasar bagi umat-Nya

    (lihat cat. --> 2Raj 17:24).

    [atau ref. 2Raj 17:24]

    Tawaran bantuan yang memperdayakan itu adalah suatu komplotan jahat untuk melemahkan iman dan komitmen kaum sisa yang dipulihkan itu.
  2. 2) Alkitab mengingatkan bahwa Iblis akan berusaha untuk memutarbalikkan berita Allah dan mendatangkan kehancuran rohani kepada kaum sisa kudus Allah melalui tawaran kerja sama dari orang percaya palsu yang tidak setia kepada penyataan Firman Allah yang diilhamkan (lih. Mat 24:24; Kis 20:27-31; 2Kor 11:13-15; Wahy 2:1-3:22).
  3. 3) Kesatuan di antara orang-orang yang menyembah Tuhan adalah suatu ajaran alkitabiah yang penting, tetapi kesatuan itu harus dilandaskan pada iman yang sungguh-sungguh, kebenaran yang taat, serta kesetiasn kepada kebenaran Allah yang telah dinyatakan

    (lihat cat. --> Ef 4:3;

    lihat cat. --> Ef 4:5;

    lihat cat. --> Ef 4:11;

    lihat cat. --> Ef 4:13).

    [atau ref. Ef 4:3-13]

(0.25) (Mat 3:7) (jerusalem: orang Farisi) Mereka itu suatu kelompok orang Yahudi yang sangat rajin menepati hukum Taurat; tetapi mereka terlalu terikat pada tradisi lisan dari guru-guru mereka, sehingga terlalu memperhatikan hal-hal kecil yang dibanggakan dan juga sering berpura-pura saja. Kebebasan Yesus terhadap hukum Taurat dan pergaulanNya dengan orang berdosa tidak dapat menimbulkan perlawanan dari pihak orang Farisi. Injil-injil, khususnya Matius, kerap kali memperlihatkan perlawanan itu, bdk Mat 9:11 dsj; Mat 12:2 dsj,Mat 12:14 dsj, Mat 12:24; Mat 15:1 dsj; Mat 16:1 dsj; Mat 19:3 dsj; Mat 21:45; Mat 22:15 dsj, Mat 22:34,41; Mat 22:23dsj; Luk 5:21; Luk 6:7; Luk 15:2; Luk 16:14-15; Luk 18:10-11; Yoh 7:32; Yoh 8:13; Yoh 9:13-14; Yoh 11:47-48. Namun demikian Yesus juga bersahabat dengan beberapa orang Farisi, Luk 7:36+; Yoh 3:1+. Kemudian murid-murid Yesus kadang-kadang bersekutu dengan orang Farisi melawan orang Saduki, Kis 23:6-10. Semangat orang-orang Farisi tidak disangkal, Rom 10:2, bahkan ketulusan hati mereka ditonjolkan, Kis 5:34-39. Paulus bangga bahwa dahulu masuk kalangan orang Farisi, Kis 23;6; Kis 26:5; Fili 3:5
(0.25) (1Raj 14:1) (sh: Kemunafikan Yerobeam (Sabtu, 14 Agustus 2004))
Kemunafikan Yerobeam

Orang yang pernah mendapat belas kasih Allah, namun dalam hidupnya kemudian melawan Allah adalah orang durhaka. Ketika kesulitan menghadangnya, ia bertindak secara diam-diam meminta pertolongan Allah tanpa benar-benar bertobat, itu adalah kemunafikan!

Kemunafikan seperti itu terlihat dalam diri Yerobeam. Ia telah berbuat durhaka kepada Allah dengan perbuatannya mendirikan patung lembu emas dan mezbah untuk menyembah patung itu. Ia sudah membawa Israel ke dalam penyembahan berhala dan mengkhianati ikatan Perjanjian Sinai, sehingga Allah mengirimkan abdi-Nya untuk menubuatkan penghukuman yang memang pantas bagi Yerobeam (ayat 13:1-5). Tetapi, itu tidak membuat Yerobeam sadar. Ketika anaknya sakit, ia mencari Allah, melalui Nabi Ahia. Ia mengutus istrinya berpura-pura menyamar untuk mengelabui Ahia. Memang Ahia secara fisik buta, tetapi mata rohaninya tidak buta. Allah menyatakan muslihat Yerobeam dengan jelas kepada Ahia (ayat 1-5).

Mencari pertolongan pada Allah, apa salahnya? Tentu saja tidak salah kalau memang disertai dengan pertobatan, penyesalan akan dosa-dosa, dan bertekad untuk setia kembali melakukan kehendak-Nya. Masalahnya, Yerobeam hanya mencari pertolongan pada Allah, tetapi tidak disertai dengan mencari pengampunan. Yang didapatkan Yerobeam bukan pertolongan Allah melainkan penghukuman. Anaknya tidak akan sembuh (ayat 12-13). Kerajaannya akan jatuh ke tangan orang lain, dinastinya akan berakhir (ayat 14). Israel akan dihukum dengan diserakkan ke seberang sungai Efrat dan diacuhkan oleh Allah karena dosa-dosa mereka (ayat 15-16).

Jangan berlaku seperti Yerobeam. Jangan mempermainkan Allah. Kalau Anda tidak benar-benar bertobat, Anda adalah orang munafik. Orang munafik akan dihancurkan Allah, karena ia bukan hanya berdosa terhadap Allah saja tetapi berpotensi besar membawa orang lain berdosa juga.

Camkanlah: Orang munafik tidak akan mendapat belas kasih Allah. Orang munafik akan dihukum Allah dengan keras.

(0.25) (2Raj 10:18) (sh: Ketaatan total (Kamis, 23 Juni 2005))
Ketaatan total


Tidak mudah membasmi dosa korupsi yang telah membudaya. Sama seperti sulitnya menghancurkan kebiasaan korupsi, dosa penyembahan berhala pun tidak dapat dihapuskan dengan memusnahkan para perintisnya saja. Harus ada tindakan "pembersihan" total, yaitu memusnahkan para pelaku penyembah berhala.

Tinggal satu langkah terakhir yang harus dilakukan Yehu, yakni menghabisi semua orang Israel yang pernah menyembah Baal mulai dari para pelayannya sampai dengan para simpatisannya. Cara Yehu memusnahkan para penyembah Baal itu sungguh taktis. Yehu berpura-pura ingin menyembah Baal yang juga diagungkan Ahab. Akibatnya sungguh dahsyat, tidak seorang pun penyembah Baal yang tidak hadir (ayat 18-22). Setelah mereka datang, Yehu menjebak mereka di rumah Baal saat mereka sedang menyembah Baal, dan memusnahkan mereka semua (ayat 23,25-28).

Tepat sebagaimana nubuat Elisa terhadapnya, demikianlah Yehu melenyapkan semua hal tentang Ahab (ayat 24). Ketaatan Yehu mendatangkan berkat Tuhan baginya dan bagi keturunannya (ayat 30). Sayangnya, hati Yehu tidak sepenuhnya berpaut pada Allah, ia masih melakukan dosa-dosa seperti yang dilakukan Yerobeam bin Nebat (ayat 29,31; Lihat 1Raj. 12:28-30). Oleh karena itu, pemerintahan Yehu akan berakhir pada keturunannya yang keempat. Dan daerah kekuasaannya pun berkurang (ayat 30,32-33).

Allah menghendaki ketaatan total dari umat-Nya ketika kita memutuskan untuk mengikut Dia. Salah satu bentuknya adalah tidak boleh ada hal apa pun yang lebih penting dari pada Tuhan. Sikap Tuhan Yesus yang taat kepada Bapa sampai akhirlah yang menjadi teladan nyata bagi kita. Mari kita memeriksa kehidupan kita, supaya jangan ada berhala-berhala yang menjauhkan kita dari ibadah sejati kepada-Nya dan yang akhirnya membuat kita menuai murka-Nya.

Doaku: Tuhan ajarku setia pada-Mu dan jadikan aku umat-Mu yang taat sepanjang hidupku.

(0.25) (Mzm 34:1) (sh: Ketidakwarasan pembebasan (Senin, 26 Mei 2003))
Ketidakwarasan pembebasan

Kita lebih suka menganggap diri kita sebagai orang-orang Kristen yang terhormat, yang waras baik tubuh maupun pikiran. Begitu kuatnya pola ideal ini, kita lupa bahwa karya sejarah keselamatan melibatkan apa yang bagi dunia adalah suatu bentuk "ketidakwarasan". Bukan pura-pura tidak waras untuk menyelamatkan diri (ayat 1), tetapi karena berbeda dengan dunia. Yeremia disindir sebagai nabi gila (Yer. 29:26-27). Yesus dianggap tidak waras oleh keluarga-Nya (Mrk. 3:21). Festus menganggap Paulus gila karena pemberitaan Injilnya (Kis. 26:24), dan banyak contoh lain dari Alkitab. Mereka dianggap gila, karena kehendak Allah bertentangan dengan "akal sehat" mayoritas orang yang tidak mengenal kehendak Allah.

Dimana letak "kegilaan" dari karya perlindungan Allah? Ada suatu pepatah Perancis yang mengatakan: "Tuhan berpihak kepada armada yang besar, dan melawan armada yang kecil." Inilah prinsip ketentaraan, dan bagi sebagian orang, prinsip hidup yang "waras". Allah pemazmur justru berpihak yang lemah. Mereka yang rendah hati (ayat 3), tertindas (ayat 7), yang menjaga dirinya dari kejahatan (ayat 14-15), benar (ayat 16-18), patah hati dan malang (ayat 19-21), mereka inilah yang menerima perlindungan Allah. Mereka menjadi lemah, karena seperti pemazmur, mereka bermegah karena dan berseru kepada Tuhan. Tetapi mereka menjadi kuat, karena Allah berpihak kepada mereka, "orang-orang benar itu" (ayat 18).

Yang kita pelajari bukanlah teladan Daud yang berpura-pura gila, tetapi hikmat yang timbul dari pengalamannya itu: betapa berbahagia ada dalam perlindungan Tuhan, Sang Allah yang punya prinsip berkarya yang berbeda dengan dunia yang berdosa.

Renungkan: Kapan terakhir kali Anda dianggap gila, bukan karena lelucon kita yang tidak biasa, atau ambisi dan rencana hidup kita, tetapi karena keputusan kita untuk berharap kepada Allah dan menaati-Nya?

(0.25) (Mzm 56:1) (sh: Allah yang meluputkan! (Kamis, 10 Juni 2004))
Allah yang meluputkan!

Dalam Mazmur 55 kita mendapat kesan bahwa Daud berada dalam kondisi yang sangat tertekan. Namun dalam mazmur ini kesan itu telah berubah dengan suatu sikap yang lebih percaya dan lebih yakin akan pertolongan Allah. Perhatikanlah beberapa kali Daud mengungkapkan keyakinan sekaligus kepercayaannya kepada Allah. Misalnya, "Aku ini percaya kepada-Mu"(ayat 4), "Firman-Nya kupuji" (ayat 5,11), "Kepada Allah aku percaya" (ayat 5,12), "Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku" (ayat 6b, 12b). Ungkapan-ungkapan ini menunjukkan bahwa ia telah menang atas persoalan yang dihadapinya.

Judul di ayat 1 menyebutkan bahwa mazmur ini adalah suatu refleksi atas pengalaman Daud ketika ia ditangkap oleh orang Filistin (lihat 1 Samuel 21:10-15). Waktu itu Daud berada dalam posisi terjepit. Karena setelah lepas dari kejaran Saul, ia ditangkap oleh pegawai-pegawai Akhis, raja kota Gat, musuh orang Israel. Ibarat ungkapan: lepas dari mulut singa masuk ke dalam mulut harimau. Situasi yang gawat seperti itu tidak membuat Daud kehilangan percayanya kepada Allah (ayat 12). Pada akhirnya toh ia terlepas dari tangan musuh-musuhnya. Walaupun kelepasannya disertai dengan berpura-pura gila (ayat 1 Samuel 21:13-15), namun ia berkeyakinan bahwa Allahlah yang melepaskannya (ayat 14). Tanpa campur tangan Allah, Daud yakin bahwa Akhis tidak akan begitu mudah menolak laporan para pegawainya.

Sebagai respons Daud atas penyelamatan Allah atas dirinya, Daud pun melaksanakan nazarnya dan membayar dengan korban syukurnya kepada Allah (ayat 13). Kita tidak tahu apa nazar Daud itu, tetapi yang pasti hidup Daud seterusnya dijalaninya dengan setia mengikut Dia dan dengan sukacita melayani-Nya.

Renungkanlah: Saat-saat Anda sudah kepepet, terjepit, dan tanpa asa, percayalah Allah tidak meninggalkan Anda. Berserulah, dan lihatlah pertolongan-Nya datang!

(0.25) (Pkh 11:9) (sh: Hiduplah dengan-Nya di sini! (Selasa, 12 Oktober 2004))
Hiduplah dengan-Nya di sini!

Dalam khotbah perpisahannya, seorang hamba Tuhan tua mengadakan kilas balik kehidupannya, dan setiap akhir penggalan peristiwa yang dilaluinya, ia mengakhiri dengan sebuah pernyataan, "Dan Ia pun ada di sini." Apa maksudnya? Tuhan berada di dalam setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Tuhan tidak pernah meninggalkan atau membiarkan hamba Tuhan itu sendirian. Kewajiban kita bukanlah mengetahui maksud-Nya atas semua yang terjadi pada hidup ini melainkan, memercayai-Nya kendati kita tidak senantiasa memahami perbuatan-Nya.

Nas ini merupakan ungkapan hati penulisnya yang sedang dilanda "topan pencarian" makna hidup. Si penulis diduga adalah Raja Solomo yang telah berupaya menemukan apakah makna hidupnya, tetapi akhirnya ia harus menemui kekecewaan. Ia tidak dapat memahami makna hidupnya sebab hidup terlalu luas untuk bisa dimengerti. Di akhir pencariannya, Raja Salomo tidak berpura-pura telah menemukan semua jawaban atas segala yang terjadi dalam hidupnya namun, sebagai kesimpulannya ia memberikan satu nasihat yang sarat hikmat, "Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya karena ini adalah kewajiban setiap orang" (ayat 12:13). Bagi Raja Salomo, inilah awal dan akhir dari hikmat. Akhir hikmat bukan berarti akhir kehidupan. Bagi orang Kristen kematian bukanlah akhir dari mata rantai kehidupan ini, melainkan ada Tuhan yang harus kita temui. Tidak ada lagi yang akan tersembunyi di hadapan-Nya karena semua perbuatan kita sewaktu hidup di dunia ini akan tersingkap (ayat 14).

Hidup kita berawal dari Tuhan dan berakhir pada Tuhan. Akan tetapi, jangan khawatir terhadap penghakiman Tuhan sebab kematian Tuhan Yesus telah menebus kita dari kerajaan maut menuju hidup kekal.

Renungkan: Sewaktu kita menoleh pada peristiwa di masa lalu, Tuhan ada di situ dan saat kita memandang ke depan Ia ada di sana. Jadi, tidak perlu takut menghadapi semua persoalan dan peristiwa hidup ini karena Tuhan di sini.

(0.25) (Mat 6:16) (sh: Rahasia Kristen (Senin, 15 Januari 2001))
Rahasia Kristen

Dalam perikop-perikop ini Matius menekankan kerahasiaan dalam melakukan kewajiban agama serta ibadah, dan hanya Allah Bapa yang ada di tempat tersembunyi yang melihat dan membalasnya. Apakah pengajaran ini tidak bertentangan dengan pengajaran sebelumnya tentang garam dan terang dunia? Bukankah telah diajarkan bahwa terang kita harus bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah di surga?

Yesus menegaskan bahwa hakikat hubungan Kristen dengan Allah adalah hubungan yang dekat, rahasia, dan pribadi. Karena itulah setiap kewajiban yang timbul dari hubungan itu bukanlah suatu tindakan pamer. Banyak contoh di masyarakat dimana memberi bantuan dipakai sebagai sarana untuk mengejar prestise dan popularitas. Penghargaan ini penting bagi manusia karena akan menaikkan pamor mereka di mata masyarakat dan memberikan dampak positif bagi karier mereka. Kristen harus bebas dari praktik demikian, karena Kristen justru harus memberi dengan motivasi menaati Allah dan berbelaskasihan kepada sesama.

Ibadah juga bisa bertujuan pamer, seperti berpuasa (ayat 16-18). Yesus tidak mengkritik puasa yang mereka laksanakan namun Ia mengkritik mereka yang memamerkan bahwa mereka sedang berpuasa. Banyak Kristen pergi ke gereja dan aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan hanya untuk memamerkan dan memberikan kesan bahwa dirinya adalah seorang yang taat beribadah. Namun ia sendiri tidak mempunyai persekutuan pribadi dan khusus dengan Allah. Yesus menekankan bahwa sebagai warga negara Kerajaan Allah, Kristen harus mempunyai hubungan dengan Allah secara nyata dan pribadi, bukan hubungan yang bersifat sandiwara. Apa pun yang Kristen lakukan bagi Allah, harus ditujukan kepada Allah dan bukan kepada manusia.

Renungkan: Pengajaran ini tidak bertentangan tetapi justru melengkapi ajaran tentang garam dan terang dunia, karena untuk menjadi garam dan terang dunia, berbuat baik saja belum memadai. Masih ada sikap lain yang dituntut yang tidak dilihat orang lain dan inilah yang disebut rahasia Kristen. Bagaimanakah rahasia Kristen yang ada pada diri Anda selama ini ketika Anda memberi bantuan kepada orang lain, bantuan pembangunan gereja, atau melayani sebagai majelis, pengurus, atau aktivis dalam gereja? Hanya Allah dan Anda yang tahu.

(0.25) (Yoh 19:38) (sh: Tanda iman dan kasih (Sabtu, 30 Maret 2002))
Tanda iman dan kasih

Kisah penguburan Yesus oleh Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus ini sungguh menyejukkan hati kita. Bila dalam hari-hari sebelum ini kita diperhadapkan pada hingar-bingar suara-suara penuh kebencian dan angkara, kini dalam keteduhan sesudah kematian Yesus, kita menyaksikan ungkapan iman dan kasih tak terperikan. Apabila kematian-Nya adalah dengan cara teramat keji dan nista, kini penguburan-Nya adalah dengan cara teramat mulia dan terpuji. Ia dikuburkan di dalam kubur yang baru di sebuah taman. Sebelum dikuburkan, mayat Yesus dibalut dengan kain kafan dan diurapi dengan rempah-rempah. Itulah penghormatan yang Yesus terima sesudah Ia mati.

Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus yang melakukan penghormatan tersebut. Keduanya, menurut catatan Yohanes, adalah murid-murid yang diam-diam menyembunyikan identitas mereka (ayat 38). Ketika Yesus masih hidup tidak pernah mereka memiliki keberanian menyatakan kepercayaan mereka. Keduanya mungkin adalah tokoh agama atau tokoh masyarakat yang kedudukannya membuat mereka sulit untuk mengaku secara terbuka sebagai pengikut Yesus. Hal ini diisyaratkan oleh kisah Nikodemus yang diam-diam di malam hari datang menjumpai Yesus (ps. 3). Tetapi, iman dan kasih tak akan pernah seterusnya dapat disembunyikan dan bersifat rahasia. Justru ketika para murid Yesus yang semasa hidup Yesus berterus terang mengikuti Dia kini bersembunyi dalam ketakutan, kini kedua murid rahasia ini dengan berani meminta kepada Pilatus agar diizinkan menguburkan mayat Yesus. Mereka tidak lagi peduli bahwa kedudukan mereka menjadi taruhan. Mereka tidak merasa bahwa dengan menunjukkan kasih mereka, nyawa mereka terancam. Sekian lama mungkin mereka diam-diam menjadi pengamat dan orang percaya yang mengambil jarak. Kini sesudah kematian Yesus terjadi, hidup Yesus yang telah dicurahkan bagi mereka juga yang akhirnya membangunkan iman dan kasih itu dari persembunyiannya.

Renungkan: Menjadi murid secara diam-diam tidak sama dengan berpura-pura bukan murid Yesus. Kekhawatiran dan ketakutan yang menyebabkan orang tidak berani terbuka menyaksikan imannya akhirnya akan dikalahkan oleh kesadaran akan besarnya pengorbanan Kristus untuknya.

(0.21) (Yes 29:1) (sh: Allah melawan umat-Nya sendiri! (Minggu, 22 November 1998))
Allah melawan umat-Nya sendiri!

Bila Anda seorang guru, apa tindakan Anda bila murid-murid yang diajar ternyata tidak mau diajar, padahal segala daya upaya telah Anda lakukan! Marah, kecewa atau frustrasi? Hal ini tidak berbeda jauh dengan pengalaman Yesaya. Pesan-pesan Tuhan yang dinubuatkannya sama sekali tidak digubris umat. Bahkan mereka bertindak seolah nubuatan itu seperti hembusan angin yang datang dan pergi dalam sekejap. Mereka mendengar namun tidak melakukan apa-apa. Mereka mengetahui kesalahan mereka, tetapi mereka tidak berubah! Yang lebih menyedihkan lagi ialah fakta bahwa ibadah mereka tidak di arahkan kepada Tuhan. Penuh kepura-puraan dan kemunafikan. Lebih mengutamakan penampilan daripada kesungguhan hati.

Tak ada toleransi di pihak Allah. Sudah tidak ada lagi belas kasihan dan toleransi Tuhan melihat seluruh umat-Nya, mulai dari raja, nabi, panglima, hingga rakyat biasa yang telah kedapatan melanggar hukum dan ketetapan-Nya. Hukuman segera ditetapkan dan umat harus menanggung segala konsekuensinya. Ariel (Sion, bdk. ayat 8) akan berubah menjadi kota perapian (ayat 2), penduduk merintih takut dan mengerang kesakitan (ayat 4), seluruh indera tubuh penduduknya Tuhan lumpuhkan (ayat 9-12). Semuanya lumpuh total. Kengerian mewarnai seluruh sendi-sendi kehidupan umat. Allah Pengasih dan Penyayang bagi Israel berubah menjadi Allah Penghukum!

Bertindak benar dalam terang firman. Hidup dalam kepalsuan sama saja dengan membangun karakter iman di atas pasir. Hidup dalam ibadah palsu, berpura-pura taat, sama saja dengan hidup dalam gelap. Semuanya ini bertentangan dengan sifat dan makna firman Tuhan yang memberi terang, memimpin pada jalan kebenaran bukan kesesatan (bdk. Mzm. 105:110). Jika kita ingin luput dari bahaya penghukuman ini, kita harus membawa hati, pikiran, pujian, kehendak, dalam setiap ibadah kita. Dan setiap umat Tuhan yang mengaku telah mendengar firman dituntut untuk hidup benar menurut firman. Siapa yang mempermainkan firman akan menanggung hukuman dari Dia yang berfirman.

Renungkan: "Firman-Nya menyegarkan jiwaku", ungkap pemazmur. Mendengarkan, mengerti firman Tuhan dan menerapkannya dengan kesungguhan, semakin memimpin kita hidup dalam kebenaran.

Doa: Tuhan, tolong ku taat penuh pada Firman-Mu



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA