Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 4763 ayat untuk atas cara demikian (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ezr 6:4) (jerusalem: tiga lapis...) Bdk Ezr 5:8. Juga bait Allah dahulu dibangun dengan cara demikian; 1Ra 7:9-12.
(0.84) (Ams 3:1) (sh: Cara hidup orang berhikmat (Jumat, 23 Juli 1999))
Cara hidup orang berhikmat

Hikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka buah-buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir. Bagaimana caranya? Pertama, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Dia dalam segala hal (ay. atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">5-6); kedua, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri (ay. atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">7-8); ketiga, memuliakan Tuhan dengan harta (ay. atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">9-10). Cara hidup seperti inilah yang menjadi manifestasi ketergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Sumber Hikmat.

Berkat dan hikmat. Bila kita memiliki cara hidup orang berhikmat, maka berkat itu akan kita nikmati, seperti: panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera, mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah dan manusia; jalan kita diluruskan, dan lumbung-lumbung kita akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah. Kita memiliki cara hidup orang berhikmat, bukan supaya berkat-berkat ini mengalir dalam hidup kita; tetapi yang benar adalah karena kita memang memiliki cara hidup demikian, maka berkat-berkat ini akan menjadi buah-buah kehidupan kita.

Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas segala berkat-Mu. Ingatkanlah aku selalu akan hikmat-Mu agar selalu mempermuliakan-Mu..

(0.83) (Ayb 33:19) (jerusalem: Dengan penderitaan....) Cara pertama (bdk Ayu 33:14) Allah berbicara kepada manusia ialah melalui wahyu, ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">15-18. Cara kedua yang mulai dibicarakan sekarang ialah pencobaan, Ayu 33:19-30. Demikian halnya dengan Ayub. Bdk Ula 8:1-6+; Ams 3:12.
(0.76) (Luk 16:1) (sh: Penggunaan uang dalam Kekristenan. (Sabtu, 1 April 2000))
Penggunaan uang dalam Kekristenan.

Cara yang dipakai oleh sang bendahara dalam perumpamaan ini bukanlah cara yang benar.    Namun demikian kita bisa meneladani kejelian dan kecerdikannya    dalam merencanakan masa depan. Ia menyadari bahwa dia akan    segera meninggalkan jabatannya dan tentunya akan kehilangan    otoritas di dalam mengelola harta tuannya. Karena itu ia    menggunakan kesempatan yang masih ada, untuk menjalin    persahabatan dengan menggunakan harta tuan-nya. Tujuannya jelas,    supaya ia nantinya mendapat balasan dengan diberi tumpangan.

Apa yang diutarakan dalam perumpamaan ini menggambarkan posisi    kita sebagai Kristen dalam hubungannya dengan harta. Tak satu    pun harta yang ada pada kita  dalam hidup ini  adalah milik    kita. Kita hanyalah dipercayai untuk mengelolanya. Suatu saat    kita akan meninggal-kan semuanya. Karena itu ketika kita masih    mempunyai wewenang atas Mamon yang tidak jujur, kita harus    menggunakannya untuk membangun persahabatan yang bernilai kekal.    Karena itulah penggunaan uang bagi Kristen bukanlah hal yang    sepele. Meskipun bila dibandingkan dengan kekayaan sorgawi,    nilainya sangat kecil, namun cara kita menggunakan yang sangat    kecil ini dapat menunjukkan apakah kita orang yang setia atau    tidak (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">10-12). Apakah kita adalah hamba yang layak dipercaya    untuk mengelola harta titipan "Tuan" kita?

Dalam hal penggunaan harta itu, apakah kita menggunakannya    untuk melayani Allah ataukah harta itu akan mempergunakan kita    untuk melayaninya? Janganlah kita seperti orang-orang Farisi    yang tidak hanya menjadi hamba uang, namun juga kehidupan    perkawinannya diwarnai dengan kawin cerai (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">14, 18). Walau    demikian mereka masih menganggap apa yang diajarkan Yesus    terlalu kaku sehingga mereka mencemoohnya. Mereka menilai    tindakan mereka berdasarkan standar mereka sendiri., sedangkan    Yesus menilainya berdasarkan standar Allah yaitu hukum Ilahi    yang ideal dan bukan sekadar legalisme atau tradisi.

Renungkan: Manakah yang akan Anda lakukan: menggunakan uang    untuk pekerjaan Tuhan seperti membeli Alkitab bagi suku-suku    terasing di pedalaman atau menggunakannya untuk kenikmatan    pribadi seperti makanan, pakaian, bepergian, dlsb.? Kita perlu    menyoroti cara penggunaan uang dengan standar Allah bukan dengan    standar kita.

(0.74) (Rat 2:7) (full: MENYERAHKAN KE DALAM TANGAN SETERU. )

Nas : Rat 2:7

Tuhan menyerahkan umat-Nya yang murtad kepada musuh-musuh mereka untuk dibinasakan. Demikian pula, di bawah perjanjian yang baru, baik gereja maupun perseorangan yang berbalik kepada dosa dan berkanjang dalam keduniawian akan diserahkan kepada Iblis (1Kor 5:7). Cara hidup jalan dan nilai penuh dosa dari masyarakat fasik akan mendatangkan kebinasaan dan pembalasan atas semua orang yang meninggalkan Tuhan

(lihat cat. --> Mat 5:13).

[atau ref. Mat 5:13]

(0.71) (Yeh 20:32) (full: SEPERTI BANGSA-BANGSA LAIN. )

Nas : Yeh 20:32

Umat Allah selalu tergoda untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan cara-cara dunia sehingga dengan demikian berhenti menjadi umat khusus Allah. Kita harus senantiasa mengajukan dua pertanyaan dasar kepada diri sendiri:

  1. 1) Apakah saya mengalah pada tekanan teman-teman sebaya di sekolah, kantor atau sahabat lainya?
  2. 2) Sudahkah saya berbeda di dalam perilaku dan tindakan saya ataukah saya menyesuaikan diri dengan cara yang diharapkan orang fasik?

    (lihat cat. --> Rom 12:1;

    lihat cat. --> Rom 12:2).

    [atau ref. Rom 12:1-2]

(0.71) (Mzm 87:4) (endetn: Demikian)

ditambahkan.

(0.71) (Yl 3:5) (endetn: (demikian))

ditambahkan.

(0.70) (1Raj 20:35) (sh: Asahlah kepekaan Anda (Minggu, 12 Maret 2000))
Asahlah kepekaan Anda

Dewasa ini manusia cenderung menyepelekan persoalan. Ini mungkin merupakan dampak dari kemajuan teknologi komunikasi yang berkembang pesat. Contohnya, untuk membeli barang di luar negeri tidak perlu ke luar negeri, cukup bertransaksi melalui internet dan memakai kartu kredit. Kemajuan teknologi juga mempengaruhi cara berpikir sehingga cenderung berpikir praktis, matematis, dan ekonomis.

Pola berpikir demikian juga ditemui di kalangan Kristen yang mencoba membuat suatu rumusan untuk menemukan dan memberikan arti dari pengalaman hidup secara logis dan sistematis. Misalnya, berkat berkelimpahan dan mukjizat yang diterima, diartikan bahwa Allah berkenan atas hidup kita sehingga Ia memberkati. Sedangkan bencana yang dialami, diartikan bahwa Allah tidak berkenan sehingga Ia menghukum. Apakah benar karya Allah dapat dirumuskan sedemikian sederhana menurut nalar manusia yang sistematis dan logis? Pengalaman Ahab merupakan contoh bahwa cara Allah bekerja dan berhubungan dengan manusia tidak dapat dirumuskan secara demikian.

Sebelum nubuatan tentang hukumannya dikomunikasikan, Ahab mengalami mukjizat dan berkat Allah yang luar biasa. Namun, ketiga peristiwa ajaib itu bukan merupakan suatu pertanda bahwa Allah berkenan atas hidupnya. Sebaliknya Allah tidak berkenan dan hanya karena anugerah dan kasih-Nya, Ia membuat mukjizat untuk membawa Ahab berbalik kepada-Nya. Namun Ahab tidak melihat dan mungkin tidak bisa melihat berkat itu dari sudut perspektif panggilan pertobatan Allah kepadanya.

Renungkan: Tidak setiap berkat yang kita alami merupakan pertanda bahwa Allah berkenan atas hidup kita. Karena itu asahlah selalu kepekaan kita dengan mengevaluasi hidup kita setiap hari dalam terang dan kuasa firman-Nya. Tuhan memakai banyak cara panggilan pertobatan agar kita kembali kepada-Nya.

Bacaan untuk Minggu Sengsara 2: Kejadian 12:1-7 II Timotius 1:8-14 Matius 17:1-9 Mazmur 133:12-22

Lagu: Kidung Jemaat 395

(0.67) (Ams 19:17) (full: MEMIUTANGI TUHAN. )

Nas : Ams 19:17

Memberi dengan kemurahan hati dari milik kita untuk menolong orang miskin merupakan sebuah cara melayani Tuhan. Ia akan mengupahi orang yang berbuat demikian

(lihat cat. --> Ams 6:1).

[atau ref. Ams 6:1]

(0.67) (Mzm 13:3) (jerusalem: mataku bercahaya) Ini sebuah tanda kekuatan, pengharapan dan kebahagiaan. Cahaya mata itu diperlawankan dengan "tertidur dan mati" (atau: tertidur dalam kematian), bdk Maz 19:9; Ams 29:13.
(0.67) (1Kor 14:38) (jerusalem: janganlah kamu mengindahkan dia) Var: maka ia tidak akan diindahkan. Var ini kiranya tepat. Artinya: orang itu tidak akan diindahkan oleh Allah, yang tidak mengakuinya sebagai milikNya. Var lain: biarlah ia tidak mengindahkannya. Kalau demikian maka Paulus menyatakan kemarahannya. Tentang cara menutup diskusi secara mendadak semacam ini, bdk 1Ko 11:16; Fili 3:15.
(0.67) (Ef 4:8) (jerusalem) Sesuai dengan cara kerja para rabi Yahudi, Paulus hanya mengutip ayat Mazmur ini untuk mengetrapkan dua istilah, yakni: Ia naik, Efe 4:9-10, dan Ia memberikan, Efe 4:11. Dengan demikian Paulus menemukan dalam ayat itu naiknya Kristus ke sorga dan pencurahan Roh Kudus.
(0.66) (Yeh 11:12) (full: MELAKUKAN PERATURAN-PERATURAN BANGSA-BANGSA YANG DI SEKITARMU. )

Nas : Yeh 11:12

Sama seperti Yehuda mempraktikkan kebiasaan beragama bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka, demikian umat Allah senantiasa tergoda untuk melakukan cara-cara yang sama dengan masyarakat kafir di sekitar mereka. Kita harus dengan tegas menolak keinginan untuk meniru cara-cara dan kebiasaan orang fasik. Karena kita adalah milik Allah, Ia memanggil kita untuk menjadi umat kudus yang terpisah dari angkatan yang jahat

(lihat cat. --> Rom 12:1;

lihat cat. --> Rom 12:2;

[atau ref. Rom 12:1-2]

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA, dan

lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

Tekad untuk melawan roh dunia harus disertai dengan pemberitaan kebenaran kekal dan standar-standar Injil yang benar secara tegas.

(0.64) (Yes 40:12) (sh: Allah vs ciptaan (Minggu, 24 Juli 2005))
Allah vs ciptaan

Berabad-abad lamanya manusia mencoba mengenal Allah dengan beragam cara. Salah satu cara yang dipakai manusia ialah mencoba mencari Allah dengan cara me-nyembah alam ciptaan-Nya agar melaluinya ia dapat mengendalikan Allah.

Allah menegaskan kekuatan dan kebesaran diri-Nya dalam nas ini. Pertama, hikmat Allah tidak bisa dibandingkan dengan hikmat manusia karena manusia adalah bagian dari ciptaan-Nya (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">12-14). Manusia tidak bisa mengajari Allah. Sebaliknya, manusia bergantung sepenuhnya kepada Wahyu Allah untuk mengerti diri-Nya. Kedua, kebesaran Allah tidak bisa dibandingkan dengan luasnya bumi dan isinya ataupun dengan keperkasaan bangsa-bangsa (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">15-17). Sebagai perbandingan luas hutan Libanon tidak mampu mencukupi kebutuhan kayu bakar dan binatang untuk dipersembahkan sebagai korban bakaran bagi Allah. Allah tidak dapat dibandingkan dengan hal-hal di atas. Jadi, bagaimana mungkin manusia dapat membandingkan Allah dengan patung buatan tangan manusia (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">18-20)? Sikap seperti ini adalah sikap mengecilkan dan menghina bahkan melawan Allah. Padahal Dia berdaulat penuh atas semua manusia ciptaan-Nya sehingga tidak ada penguasa dunia yang bertahan di hadapan-Nya (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">23-24). Segenap alam pun baik yang di bumi maupun di atas langit tunduk pada kekuasaan-Nya (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">25-26).

Oleh karena manusia tidak dapat membandingkan Allah dengan apa pun di alam semesta ini maka ia tidak berhak mencela Allah sebagai Allah yang tidak peduli terhadap dirinya (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">27). Sebaliknya, orang yang percaya dan bersandar kepada Allah akan menikmati kehadiran-Nya sebagai sumber kekuatan yang dahsyat. Orang yang demikian akan mengalami hidup yang dipelihara dan ditopang Allah sehingga ia senantiasa segar dan bersemangat melayani-Nya (ayat atas+cara+demikian&tab=notes" ver="">29-31).

Renungkan: Upaya manusia menemukan Allah melalui alam semesta tidak pernah berhasil karena Dia hanya menyatakan Diri-Nya secara sempurna melalui Yesus.

(0.62) (Hos 8:11) (full: MEZBAH-MEZBAH ITU MENJADIKAN MEREKA BERDOSA )

Nas : Hos 8:11

(versi Inggris NIV -- mezbah-mezbah untuk berbuat dosa). Mezbah-mezbah yang didirikan Israel di utara tidak diperintahkan Allah; korban-korban mereka dengan demikian menyatakan ambisi dan keinginan mereka sendiri. Ibadah kita kepada Tuhan harus dilandaskan pada ajaran Alkitab dan mengikuti kebiasaan gereja PB. Penyembahan palsu mungkin kelihatan indah bagi perasaan kita dan mungkin juga menghibur kita, tetapi itu masih berdosa karena menggantikan penyembahan yang benar di dalam Roh Allah dengan cara-cara duniawi (bd. Yoh 4:23-24;

lihat art. IBADAH).

(0.62) (Yl 1:5) (full: BANGUNLAH, HAI PEMABUK. )

Nas : Yoel 1:5

Mabuk adalah satu-satunya dosa yang disebutkan dalam Yoel. Mungkin disebutkannya dosa ini menunjukkan bahwa kepekaan moral umat itu terhadap dosa dan kejahatan sudah demikian tumpul sehingga mereka tidak menyadari ketika mereka mencemarkan kekudusan Allah. Gereja harus waspada agar tidak perlahan-lahan menerima cara-cara dunia dan tidak menyadari segala yang mendukakan Roh Kudus

(lihat cat. --> Ef 4:30;

[atau ref. Ef 4:30]

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.62) (Mat 3:17) (full: CONTOH TENTANG TRINITAS. )

Nas : Mat 3:17

Baptisan Yesus merupakan perwujudan yang sangat baik untuk menunjukkan kebenaran tentang Trinitas.

  1. 1) Yesus Kristus, yang dinyatakan setara dengan Allah (Yoh 10:30), dibaptis di Sungai Yordan.
  2. 2) Roh Kudus, yang juga setara dengan Bapa (Kis 5:3-4) turun ke atas Yesus sebagai burung merpati.
  3. 3) Bapa menyatakan bahwa Ia sangat berkenan kepada Yesus. Jadi, kita mempunyai tiga oknum ilahi yang setara; adalah bertentangan dengan seluruh Alkitab bila kita menafsirkan peristiwa ini dengan cara yang lain. Menurut doktrin Trinitas ketiga oknum ilahi ini demikian bersatu hakikatnya sehingga mereka merupakan Allah yang Esa

    (lihat cat. --> Mr 1:11

    [atau ref. Mr 1:11]

    mengenai Trinitas; bd. Mat 28:19; Yoh 15:26; 1Kor 12:4-13; Ef 2:18; 1Pet 1:2).
(0.61) (Bil 20:1) (sh: Manusia terbaik pun ada cacatnya (Rabu, 3 November 1999))
Manusia terbaik pun ada cacatnya

Tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini. Manusia yang "terbaik" di antara Kristen pun mempunyai cacat atau mengalami kegagalan. Pada saat-saat tertentu, di tengah-tengah krisis kehidupan yang melelahkan, seringkali membuat kita tidak percaya dan tidak menghormati Allah. Musa, seorang pemimpin Israel juga mengalami kegagalan ini. Ketaatan dan imannya selama ini tidak menjamin bahwa ia akan selalu demikian. Kesadaran akan hal ini menolong kita untuk menjaga kualitas iman kita.

Cara Allah berbeda dengan cara manusia. Cara Allah menilai dosa manusia berbeda dengan cara manusia. Menurut cara manusia, dosa yang dilakukan Musa bukanlah dosa "besar". Namun, di hadapan Allah dosa yang dilakukan Musa menandakan ketiadaan imannya. Dari cara bicara serta tindakan memukulkan tongkatnya, Musa meremehkan kuasa Allah. Tidak ada orang yang terlalu besar bagi Tuhan hingga diluputkan dari disiplin-Nya. Juga tidak ada orang lebih penting sehingga tidak perlu lagi mempedulikan perintah Tuhan dalam hidupnya. Karena tindakannya itu, maka Musa tidak diizinkan Tuhan masuk ke tanah Kanaan.

Renungkan: Kristen harus berhati-hati; sebab sejarah membuktikan bahwa pemberontakan terjadi ketika orang tidak lagi percaya dan menghormati Allah.

(0.61) (Yak 5:20) (ende)

Dengan berbuat demikian, mereka memperoleh keampunan atas dosa-dosanja sendiri jang banjak itu.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA