Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 38 ayat untuk arti firman ini AND book:[40 TO 66] AND book:61 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Ptr 1:19) (full: FIRMAN YANG TELAH DISAMPAIKAN OLEH PARA NABI. )

Nas : 2Pet 1:19

Petrus membandingkan gagasan humanistik dengan Firman Allah (ayat 2Pet 1:16). Selanjutnya dia membuktikan asal-usul ilahi Alkitab serta menegaskan bahwa semua nubuat berasal dari Allah dan bukan dari manusia (bd. ayat 2Pet 1:21). Kenyataan ini memastikan bahwa berita Allah tidak mungkin bersalah dan bebas dari kesalahan, kebohongan, dan penipuan. Kedua konsep ini tidak dapat dipisahkan, karena sifat bebas dari salah itu adalah akibat dari sifat tidak mungkin bersalah yang dimiliki Firman Allah. Alkitab dalam keseluruhannya adalah benar dan dapat dipercaya dalam segala hal yang diajarkannya (bd. 2Sam 23:2; Yer 1:7-9; 1Kor 4:37;

lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.97) (2Ptr 1:3) (full: SEGALA SESUATU YANG BERGUNA UNTUK HIDUP YANG SALEH. )

Nas : 2Pet 1:3

Kasih Bapa sorgawi kita, keselamatan melalui Yesus Kristus, syafaat Kristus bagi kita di sorga, baptisan Roh Kudus dan perihal Ia mendiami kita, persekutuan dengan orang kudus, dan Firman Allah yang diilhami sudah memadai untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dan kesalehan orang percaya (Mat 11:28-30; Ibr 4:16; 7:25; 9:14)

  1. 1) Tidak diperlukan tambahan hikmat manusia, teknik atau teori untuk melengkapi kecukupan Firman Allah yang menyatakan keselamatan sempurna kita dalam Kristus. Kata-kata Yesus, kepercayaan rasuli PB dan kasih karunia Allah sudah memadai pada hari-hari awal gereja untuk memenuhi kebutuhan orang yang terhilang, bahkan masih sama memadai sekarang ini. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menambahkan ketinggian, kedalaman, kekuatan, dan pertolongan daripada apa yang dinyatakan dan disediakan oleh Yesus sendiri dan disaksikan oleh para rasul dalam penyataan alkitabiah. Yesus Kristus sajalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6).
  2. 2) Jikalau Injil yang kita percayai tampaknya kurang memadai dewasa ini, hal itu terjadi sebab Injil kita adalah kurang dari Injil Kristus dan para rasul.
(0.97) (2Ptr 2:16) (full: BERBICARA DENGAN SUARA MANUSIA. )

Nas : 2Pet 2:16

Jelas sekali Petrus percaya kepada mukjizat yang tercatat dalam PL. Dewasa ini orang-orang yang mengangkat diri sendiri untuk menjadi pengritik dalam gereja dengan congkak mengejek mukjizat-mukjizat yang tercatat dalam Firman Alllah dan menilai mereka yang percaya kepada mukjizat sebagai orang yang terbelakang. Akan tetapi, anak-anak Tuhan yang sejati percaya kepada Allah dan menerima semua mukjizat yang ada dalam Alkitab. Mereka juga percaya bahwa Allah masih mengadakan mukjizat dewasa ini ketika menanggapi doa dan iman umat-Nya

(lihat cat. --> Yoh 6:2).

[atau ref. Yoh 6:2]

(0.96) (2Ptr 1:16) (sh: Berani mengatakan karena menyaksikan (Selasa, 17 Oktober 2000))
Berani mengatakan karena menyaksikan

Menurut ilmu jiwa perkembangan anak, anak usia batita sampai balita belum dapat membedakan antara hitam dan putih, salah dan benar. Artinya, bila mereka melakukan kesalahan maka hal itu dapat dimengerti.

Perkembangan praktik hukum di Indonesia nampaknya memiliki kecenderungan sama seperti anak usia batita - balita. Buktinya, pada beberapa kasus tertentu, yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Keputusan tersebut selalu diambil berdasarkan pemaparan bukti oleh saksi. Ada indikasi dalam praktik hukum di Indonesia yaitu bahwa kesaksian seorang saksi tidak lagi memiliki peranan penting tetapi hanya sekadar formalitas yang mengikuti aturan prosedur saja. Artinya, kesaksian bukan lagi ajang untuk mendengar fakta yang menentukan langkah pengambilan keputusan.

Untungnya, jemaat Tuhan saat itu tidak bertindak seperti anak usia batita-balita. Mereka membutuhkan kesaksian sebagai hal yang paling menentukan untuk diterima atau tidaknya sebuah pemberitaan. Dan kesaksian tersebut harus dikisahkan oleh seseorang yang menyaksikan peristiwa tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Petrus tahu bahwa jemaat Tuhan menuntut pembuktian untuk fakta yang dipaparkannya tentang Yesus Kristus. Sebab itu Petrus menyebut dirinya bersama dengan rasul lainnya sebagai saksi hidup terhadap perbuatan ajaib dan mulia Yesus Kristus. Pernyataan ini didukung oleh keberadaan Petrus sebagai murid yang terlibat dalam perjalanan pelayanan Yesus Kristus selama + 3 tahun. Dalam kesaksian ini, Petrus memaparkan bahwa ada dua tiang pancang yang mampu meneguhkan dan mengokohkan kehidupan rohani jemaat Tuhan. Pertama, setiap orang yang berjalan bersama Kristus dan mempercayakan seluruh hidupnya pada pemeliharaan-Nya, niscaya akan menyaksikan dan mengalami hidup dengan Tuhan secara nyata. Kedua, pengalaman-pengalaman yang dialami Petrus dan rasul lainnya merupakan penggenapan firman Allah. Firman itu sendiri adalah wahyu Illahi. Jadi dengan mempercayakan diri seutuhnya kepada kesaksian Alkitab akan Kristus, hidup jemaat Tuhan mengarah pada keteguhan dan kekokohan.

Renungkan: Jangan mudah terpengaruh pada ajaran yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Sebaliknya, percaya dan teguhlah berpegang pada ajaran Kristus, karena telah terbukti kebenarannya.

(0.95) (2Ptr 3:7) (sh: Waktu Allah bukan waktu manusia (Sabtu, 21 Oktober 2000))
Waktu Allah bukan waktu manusia

Kebodohan orang-orang yang tidak percaya adalah menganggap bahwa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua tertunda, dan mengatakan bahwa penundaan itu membuktikan ketidakbenaran firman Tuhan. Haruskah orang beriman memiliki pola pikir yang sama? Orang beriman harus tahu bahwa Allah tidak menunda kedatangan-Nya kedua. Perbedaan pandangan ini didasarkan pada cara Allah menghitung waktu berbeda dengan cara manusia. Bagi Tuhan satu hari sama dengan 1000 tahun dan 1000 tahun seperti satu hari. Berarti, manusia tidak dapat menduga dan mengatur kapan Allah harus bertindak apalagi menentukan penggenapan hari Tuhan. Sebenarnya bila perbedaan ini kita letakkan dalam kacamata Illahi maka kita tidak hanya dapat menerimanya, tetapi juga bergembira. Sebab waktu Allah, berhubungan dengan: "supaya semua orang berbalik dan bertobat". Itu berarti waktu Allah sama sekali tidak berhubungan dengan kelambanan atau kealpaan Allah atas janji-Nya, tetapi berhubungan erat dengan kasih-Nya kepada kita dan sabar menanti kita untuk berbalik dan bertobat. Bila Allah sang empunya waktu dan pemilik kita sabar menanti waktu yang tepat untuk mempersiapkan kedatangan-Nya dan menggenapi janji penghakiman-Nya, apakah kita milik kepunyaan-Nya tidak dapat bersabar?

Tentang hari Tuhan yang dinantikan penggenapannya, Petrus menjelaskan bahwa pada hari itu seluruh alam semesta akan mengalami kebinasaan. Allah akan menggantinya dengan langit dan bumi baru. Semua orang dan bangsa-bangsa dihadapkan pada penghakiman Allah. Namun, ia tidak menguraikan panjang lebar tentang sifat hari Tuhan itu, karena penjelasannya lebih mengarah pada fakta dan kepastian penggenapan hari Tuhan itu. Berbahagialah orang beriman yang tetap setia menanti dan mempertahankan sikap hidup benar di hadapan Allah. Berbahagialah orang yang melihat penundaan penggenapan hari Tuhan ini sebagai perpanjangan waktu yang dikaitkan dengan sifat Allah yang penuh kasih.

Renungkan: Bila kita melihat bahwa penundaan dan perpanjangan waktu penggenapan hari Tuhan sebagai suatu kesempatan dari Allah untuk berbalik, bertobat, dan beroleh selamat, marilah kita responi kesempatan itu.

(0.94) (2Ptr 1:1) (sh: Pengenalan akan Kristus (Sabtu, 14 Oktober 2000))
Pengenalan akan Kristus

Menjelang akhir hidupnya, Petrus menyempatkan diri menulis surat kepada jemaat Tuhan. Tujuan-nya adalah memberikan kekuatan sekaligus mengingatkan status rohani mereka sebagai orang-orang yang telah mengenal Kristus. Saat itu jemaat Tuhan sedang berada dalam bahaya yang serius dan nyata, yaitu berkembangnya banyak ajaran palsu yang jahat. Para pengajar tersebut mengatakan diri kristen, tetapi cara hidup mereka bertentangan dengan hal-hal yang diajarkan Yesus. Untuk meneguhkan iman percaya mereka kepada Kristus, Petrus memaparkan ulang keadaan dirinya ketika ia belum mengenal Kristus dan sesudah ia menerima dan mengenal Kristus. Simon Petrus, adalah dirinya ketika hidup di luar Kristus dan belum mengenal Kristus. Petrus adalah orang Yahudi yang setia pada Perjanjian Lama. Hamba Yesus Kristus, adalah status Petrus sejak hidup di dalam Kristus dan mengenal Kristus. Pada tahapan ini tubuh, jiwa, dan pikirannya menjadi milik Kristus. Karena itu Petrus harus taat dan tunduk pada perintah Allah. Rasul Yesus Kristus, menunjukkan bahwa dirinya diberi kuasa untuk menyaksikan kasih karunia Allah yang melimpah melalui pemberitaan firman Tuhan kepada setiap orang.

Pemaparan diri Petrus ini sebenarnya merupakan peng-identifikasian jemaat Tuhan masa itu dan masa sekarang. Jemaat yang semula tidak mengenal dan beriman kepada Kristus menjadi kenal dan beriman karena kasih karunia Allah. Melalui pengenalan akan Kristus, Allah menganugerahkan kuasa Illahi yang dikerjakan-Nya di dalam kita dan menyediakan bagi kita janji-janji-Nya yang besar.

Bila kita memahami landasan hidup Kristen yang dipaparkan di atas, hanya ada dua pilihan dalam hidup kita. Pertama, memilih untuk terus mengenal dan aktif menjalin persekutuan dengan-Nya, dan dikaruniai kemampuan untuk memancarkan kodrat Illahi dalam kehidupan setiap hari. Kedua, memilih untuk pasif bersekutu dengan Allah tapi terlibat aktif dalam kegiatan nafsu duniawi. Pilihan yang paling tepat adalah pilihan yang dari saat ke saat membawa kita pada pertumbuhan yang sehat terhadap pengenalan dan iman kepada Yesus Kristus.

Renungkan: Melalui pengenalan akan Kristus, Kristen dimampukan untuk terus maju dan bertumbuh. Sebab itu mustahil bagi Kristen memiliki kodrat Illahi dan menerima kuasa-Nya tanpa mengenal-Nya.

(0.94) (2Ptr 2:1) (sh: Kiat-kiat mengenal perilaku para penyesat (Rabu, 18 Oktober 2000))
Kiat-kiat mengenal perilaku para penyesat

Di mana ada yang asli, di situ ada yang palsu. Di mana ada ajaran yang benar, di situ pasti ada ajaran yang palsu. Sesuatu yang palsu itu selalu bertolak dari keberadaan aslinya. Bila tidak memiliki kepekaan membedakan yang benar dan yang palsu seseorang mungkin akan terjebak untuk memilih dan mengikuti yang palsu. Demikian pula dengan ajaran kebenaran dan ajaran sesat.

Melihat bahwa jemaat Tuhan sedang berhadapan dengan pengajar-pengajar yang mengajarkan ajaran sesat dan agar jemaat Tuhan tidak memilih yang palsu, Petrus pun mempersiapkan mereka secara pribadi. Langkah-langkah persiapan Petrus ini nampak dalam pasal 1:5-9. Para penyesat yang harus dihadapi jemaat Tuhan selain berasal dari kalangan sendiri, mereka juga adalah penyesat-penyesat yang mahir menyusupkan ajaran mereka secara diam-diam. Namun, seperti halnya ilalang dan gandum yang sepintas lalu sulit untuk dibedakan, begitu pula kehadiran para penyesat itu. Ada kiat-kiat khusus yang diberikan kepada jemaat Tuhan agar dapat membedakan ajaran yang benar dan ajaran yang menyesatkan. Pertama, dalam perilaku sehari-harinya, para penyesat itu lebih mengutamakan praktik pemuasan hawa nafsu daripada menjalankan dan mempertahankan kesucian Allah (1, 2). Kedua, ajaran mereka menyangkal Kristus dan penebusan-Nya (1). Ketiga, pelayanan mereka didasarkan pada keinginan mencari untung (3). Keempat, tujuan pelayanan mereka adalah mencemarkan dan menghina kedaulatan Allah (10a).

Sepak terjang para penyesat telah menjadi isu internasional. Kehadiran dan keberadaan mereka mewabah di mana-mana. Artinya, mereka akan selalu ada di tengah-tengah jemaat yang percaya dan beriman kepada Kristus. Mereka bisa tampak berjiwa misioner, bahkan mereka lebih giat dari Kristen sejati. Tetapi bila Kristen memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan dan hidup di dalam kebenaran-Nya, Kristen tidak perlu takut terpedaya. Untuk itu tetaplah tekun membaca firman Tuhan dan setia melakukan kehendak-Nya.

Renungkan: Dengan kesiapan rohani yang mapan, matang, jernih, dan kesigapan gerak, Kristen pasti mampu menghadapi bahaya para pengajar-pengajar sesat yang berupaya menggoyahkan keyakinan iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

(0.73) (2Ptr 3:1) (ende)

Adjaran jang sama ini membuktikan bahwa surat ini adalah susulan surat I Petr.

(0.73) (2Ptr 3:11) (ende)

Pastinja achirat dunia ini mendorong manusia, untuk hidup baik.

(0.72) (2Ptr 2:15) (ende)

Nabi-nabi palsu ini mentjari untung bagi dirinja sendiri. Mereka serakah sebagai Balaam.

(0.72) (2Ptr 3:18) (ende)

Madah achir ini rupanja terpetik dari hymne purba, dan sering dilagukan pada upatjara-upatjara liturgi.

(0.72) (2Ptr 2:6) (jerusalem: dan dengan demikian memusnahkannya) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini.
(0.72) (2Ptr 2:11) (jerusalem: di hadapan Allah) Harafiah: di hadapan Tuhan. Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini.
(0.71) (2Ptr 2:22) (ende)

Mereka jang mungkir dari iman itu sama halnja dengan andjing jang sendiri makan lagi muntahannja; ini adalah lambang kemerosotan moril

(0.71) (2Ptr 2:1) (jerusalem) Bagian ini (2Pe 2:1-3:3) mengulang pikiran Yudas, walaupun dalam hal-hal terperinci ada perbedaan.
(0.71) (2Ptr 2:5) (ende)

Siksa jang kedua ialah para pendosa pada masa ampuhan. Tetapi pengarang memakai kesempatan baik ini akan menundjukkan kerahiman Tuhan. Sebagai tjontoh, ia sebutkan Noe beserta keluarganja.

(0.71) (2Ptr 2:17) (ende)

Nabi-nabi palsu ini serupa sumber jang tak menjegarkan djiwa jang haus. Adjaran mereka tak berakar, sehingga akan lenjap sebagai kabut.

(0.71) (2Ptr 3:7) (ende)

Sesudah ampuhan, terbitlah suatu dunia tjiptaan baru. Kita ini manusia dunia tjiptaan baru itu, dan kini menantikan suatu malapetaka dimasa depan nanti.

(0.70) (2Ptr 2:10) (ende)

Siksa Tuhan terutama akan djatuh keatas mereka jang hidup tak susila, malah menghina Kristus dan GeredjaNja. Mereka ini ialah para nabi palsu.

(0.70) (2Ptr 2:20) (ende)

Indjil jang benar menjadjikan pengetahuan jang dalam tentang Jesus. Djika para pentobat menolak Indjil ini, mereka kembali mendjadi hamba dosa pula. Mereka malahan akan djadi lebih djahat lagi daripada orang-orang kafir.



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA