Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk aku kehendaki AND book:[40 TO 66] (0.007 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Flp 2:1) (ende)

Kalimat ini dalam aslinja tidak lengkap. Kami tambahkan kata "dihargai" berdasarkan suatu tafsiran jang masuk akal. Dapat djuga diganti dengan "kamu kehendaki". Atau bagian kedua dapat diterdjemahkan: "kalau kamu lagi menaruh kerukunan roh, tjinta mesra dan iba-hati terhadap aku".

(0.80) (Rm 7:15) (full: BUKAN APA YANG AKU KEHENDAKI YANG AKU PERBUAT. )

Nas : Rom 7:15

Mereka yang berusaha untuk menaati hukum Allah tanpa kasih karunia Kristus yang menyelamatkan menemukan bahwa mereka tidak sanggup melaksanakan maksud baik hatinya. Mereka bukan penguasa atas diri mereka sendiri; kejahatan dan dosa berkuasa di dalam dirinya. Mereka merupakan hamba kejahatan dan dosa (ayat Rom 7:15-21) dan menjadi "tawanan hukum dosa " (ayat Rom 7:23). Hanya di dalam Kristus, Allah menyediakan "jalan ke luar" dari pencobaan "sehingga kamu dapat menanggungnya" (1Kor 10:13).

(0.55) (Yoh 15:7) (full: MINTALAH APA SAJA YANG KAMU KEHENDAKI. )

Nas : Yoh 15:7

Rahasia doa yang terjawab ialah tinggal di dalam Kristus. Makin dekat kita hidup dengan Kristus melalui merenungkan dan mempelajari Alkitab, makin selaras doa-doa kita dengan sifat dan ajaran Kristus, sehingga doa kita akan lebih efektif

(lihat cat. --> Yoh 14:13;

lihat cat. --> Yoh 15:4;

lihat cat. --> Mazm 66:18;

[atau ref. Yoh 14:13; 15:4; Mazm 66:18]

lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).

(0.40) (Yoh 15:1) (sh: Tinggal dalam Yesus (Sabtu, 1 April 2006))
Tinggal dalam Yesus

Judul: Tinggal dalam Yesus

Dalam Perjanjian Lama, Israel disebut sebagai kebun anggur milik Allah yang dipelihara dan dijaga oleh-Nya, namun ternyata Israel menghasilkan buah-buah anggur yang tidak manis (Yes. 5:1-7). Israel gagal menyenangkan Allah karena mereka memilih untuk bersekutu dan berselingkuh dengan dewa dewi bangsa-bangsa kafir.

Yesus mengajarkan kepada para murid, bahwa Dialah Pokok Anggur yang benar, Israel yang sejati yang memuaskan hati Allah. Kini para murid Yesus, yaitu cikal bakal gereja (band. Mat. 16:18) dipilih Allah untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan-Nya, yaitu hidup yang menjadi berkat untuk sesama manusia. Untuk itu, gereja dan setiap orang Kristen harus bergantung penuh kepada Yesus seperti rantingranting tinggal dalam Pokok Anggur yang benar (Yoh. 15:5). Gereja hanya mungkin berhasil kalau tetap melekat sebagai ranting kepada Pokok Anggur itu dan menerima kehidupan dari-Nya. Di luar Kristus, gereja tidak memiliki daya apa pun untuk bertumbuh dan tidak akan mampu menghasilkan buah, bahkan gereja akan mati sehingga tidak memiliki fungsi apa pun selain dibuang dan dibakar (ayat 5-6). Ibarat rantingranting yang melekat pada Pokok Anggur, gereja yang tinggal dalam persekutuan yang hidup dengan Kristus dan menjadikan-Nya sebagai pusat hidupnya pasti akan menghasilkan "buah-buah" yang berkenan di hadapan-Nya (ayat 1-2). Sebab Allah Bapalah yang memelihara pertumbuhannya dan membersihkan penghalang ranting-ranting ini berbuah.

Bagaimana caranya orang Kristen dapat tetap melekat pada sumber kehidupan, yaitu Kristus? Dengan membiarkan firman-Nya menjadi pusat hidupnya (ayat 7). Gereja dan orang Kristen yang demikian akan menghasilkan buah-buah rohani dan perbuatan baik yang memuliakan Allah. Apa pun yang dilakukan gereja dan orang Kristen, sesuai dengan janji Kristus, maka doa-doanya akan terkabul (ayat aku+kehendaki+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7b).

Renungkan: Gereja dan orang Kristen yang hidup dan berbuah adalah mereka yang berpusatkan Kristus.

(0.38) (Mat 26:39) (full: BIARLAH CAWAN INI LALU. )

Nas : Mat 26:39

Yang dimaksudkan oleh Yesus dengan "cawan ini" telah menjadi pokok pembahasan yang panjang lebar.

  1. 1) Belum tentu Kristus sedang berdoa agar dibebaskan dari kematian jasmaniah, karena Ia sudah membulatkan tekad untuk mati karena dosa manusia (bd. Mr 10:33-34; Luk 9:51; Yoh 12:24,27; Ibr 10:5-9).
  2. 2) Lebih besar kemungkinannya Ia sedang berdoa agar dibebaskan dari hukuman perpisahan dari Allah, hukuman yang tertinggi atas dosa. Kristus berdoa agar kematian jasmani-Nya dapat diterima sebagai harga tebusan yang penuh bagi dosa-dosa umat manusia. Akan tetapi, Ia tetap memohon, "tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki". Lalu Yesus menyerahkan diri-Nya untuk mengalami kematian jasmani dan pemisahan rohani dari Bapa-Nya di sorga agar dapat menyediakan keselamatan kita (bd. Mat 27:46). Doa-Nya itu "didengarkan" karena Bapa-Nya menguatkan Dia untuk meminum cawan yang sudah ditetapkan (lih. Ibr 5:7).
(0.34) (Kis 15:20) (jerusalem: makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala) Ialah makanan yang dalam korban orang kafir telah dipersembahkan kepada berhala-berhala, bdk Kis 15:29 dan Kis 21:25. Lihat 1Ko 8-10
(0.34) (Mat 21:18) (sh: Siap setiap saat (Kamis, 24 Februari 2005))
Siap setiap saat

Siap setiap saat. Seorang mahasiswa yang merasa tidak siap mengikuti ujian, meminta dosennya menunda ujian tersebut. Sang dosen menolak karena jadwal ujian sudah ditetapkan jauh hari sebelumnya. Siap atau tidak, mahasiswa tersebut harus mengikuti ujian.

Tindakan Yesus menjelang saat sengsara-Nya ditujukan untuk mempersiapkan murid-murid-Nya. Karena lapar dalam perjalanan (ayat 18), Tuhan Yesus ingin makan buah ara, tapi saat itu belum musimnya. Maka la mengutuk pohon ara itu (ay. aku+kehendaki+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19, band. Mrk. 11:13). Mengapa Tuhan Yesus bertindak demikian?

Tuhan Yesus mengajarkan dua hal kepada para murid-Nya. Pertama, Tuhan menuntut murid-murid-Nya senantiasa siap melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Dan apabila mereka tidak siap, Tuhan tidak segan mendisiplin. Sebagaimana seorang tukang periuk dapat menghancurkan hasil pekerjaannya yang dianggapnya tidak memenuhi syarat (band. Yer. 18:3-6). Demikian pula pohon ara dapat diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kering. Bagi murid-murid hal ini adalah suatu peristiwa yang mustahil (ayat 20). Oleh karena itu, Tuhan Yesus masuk kepada pelajaran kedua. Tuhan Yesus mengajarkan murid-murid-Nya tentang pentingnya memiliki iman. Dengan iman mereka dapat melakukan perkara yang besar bagi Kerajaan Surga (ayat 21-22).

Situasi di negara kita saat ini membuat sebagian orang Kristen memilih untuk tidak mengabarkan Injil. Mereka berdalih dengan mengatakan sekarang belum waktunya (Hag. 1:2) atau mustahil melakukannya. Sebagai murid Tuhan kita harus siap melayani Tuhan, baik atau tidak baik waktunya (ayat 2Tim. 4:2). Dengan iman, tidak ada yang mustahil untuk kita lakukan. Lagipula Tuhan berjanji untuk menyertai kita senantiasa.

Renungkan: Dunia yang semakin jahat memerlukan kehadiran anak-anak Tuhan. Karena itu, kita harus menjadi saksi-saksi Kristus agar banyak orang diselamatkan.

(0.30) (Mat 20:29) (sh: Semarak menghantar jalan salib (Senin, 26 Februari 2001))
Semarak menghantar jalan salib

Semarak menghantar jalan salib. Ada saat pujian datang, ada pula saat kecaman datang; demikianlah yang dialami Yesus. Ia tahu bahwa sudah tiba saat- Nya Ia harus ke Yerusalem untuk menempuh jalan salib, tetapi sesuai dengan nubuatan nabi, Yesus mengalami suasana semarak pujian orang banyak yang mengikuti-Nya. Namun sayangnya mereka hanya mengenal-Nya sebagai nabi dari Nazaret. Mengapa demikian?

Sebelum tiba di Yerusalem, ketika Yesus keluar dari Yerikho, dua orang buta berseru kepada-Nya. Mereka memanggil Yesus sebagai Anak Daud, suatu sebutan yang berkaitan dengan Kemesiasan-Nya. Berbeda dengan respons orang banyak yang sangat tidak bersimpati melihat orang buta yang membutuhkan pertolongan, Yesus tergerak hatinya oleh belas kasihan untuk menolong mereka. Walaupun Ia sudah tahu kebutuhan mereka, tetapi Ia bertanya lebih dahulu apa yang mereka kehendaki dari Yesus. Mereka mengatakan suatu kebutuhan utama, yakni supaya Ia mencelikkan mata mereka. Respons Yesus (ayat 34) semata-mata bukan karena teriakan mereka, tetapi karena kehendak-Nya untuk menjamah mereka dan menyembuhkan. Kemesiasan-Nya sungguh nyata melalui kuasa-Nya mencelikkan mereka.

Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya menuju Yerusalem. Tiba di Betfage, suatu desa di Bukit Zaitun, Ia menyuruh 2 murid-Nya untuk meminjam keledai betina dengan anaknya. Kemudian Ia menunggangi keledai tersebut. Segala sesuatunya terjadi di dalam rencana dan pengaturan-Nya sesuai nubuatan nabi (ayat 2-5). Sejumlah besar orang menyambut-Nya dan menyebut-Nya: Anak Daud dan Dia yang datang dalam nama Tuhan (ayat 9). Kedua sebutan ini sesungguhnya menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, namun ternyata sebutan ini hanya keluar dari bibir mereka tanpa pemahaman yang selaras dengan pengakuan. Ia menerima segala perlakuan mereka karena Ia datang sebagai penggenap nubuatan nabi, walaupun Ia tahu bahwa mereka menyambut-Nya hanya sebagai nabi besar dan bukan seorang Mesias (ayat 11).

Renungkan: Mungkin Kristen sering terlalu mudah menyanyikan pujian atau menyerukan haleluya sebagai respons atas kebenaran firman Tuhan, tanpa didasari pemahaman dan pengenalan yang benar, yang selaras dengan pengakuan melalui bibir.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.17 detik
dipersembahkan oleh YLSA