Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 390 ayat untuk Orang-orang semacam itu AND book:[40 TO 66] AND book:42 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 14:21) (jerusalem: orang miskin...lumpuh) Dalam naskah-naskah jemaat Qumran orang-orang lemah semacam itu tidak boleh ikut dalam peperangan di akhir zaman, sehingga juga tidak dapat ikut serta dalam perjamuan yang menyusul perang itu.
(0.81) (Luk 1:80) (jerusalem: Adapun anak itu) Ini semacam ulangan; Luk 2:40,52; bdk Luk 1:66 dan bandingkan Kis 2:41+; Kis 6:7+.
(0.76) (Luk 17:7) (jerusalem: Mari segera makan) Memang tidak demikian jadinya di antara manusia. Tetapi Injil justru menganjurkan kelakuan paradoksal semacam itu, Luk 12:37; Luk 22:27; Yoh 13:1-16.
(0.68) (Luk 14:11) (full: MENINGGIKAN DIRI ... DIRENDAHKAN. )

Nas : Luk 14:11

Yesus memperingatkan bahwa orang yang meninggikan dirinya dalam kehidupan ini akan dipermalukan di dalam Kerajaan Sorga yang akan datang. Tempat kehormatan kita di hadapan Allah jauh lebih penting daripada kehormatan kita di bumi. Kehormatan semacam itu tidak dapat diperoleh dengan menonjolkan diri, sebab hal itu hanya datang melalui kerendahan hati dan sikap menghambakan diri (ayat Luk 14:12-14), dan melalui tindakan "mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa" (Yoh 5:44).

(0.65) (Luk 15:25) (ende)

Dalam sikap anaksulung itu tergambar tepat sekali djuga orang-orang parisi jang hanja tahu mempersalahkan dan tidak tahu mengampuni.

(0.64) (Luk 21:36) (full: LUPUT DARI SEMUA YANG AKAN TERJADI ITU. )

Nas : Luk 21:36

Para pengikut Kristus harus waspada terhadap dosa dan berdoa agar kasih mereka bagi Kristus tidak akan luntur. Dengan demikian mereka boleh menerima kekuatan untuk bertekun dalam iman dan kebenaran dalam Yesus Kristus. Hanya dengan ketekunan semacam itulah mereka akan mampu untuk "luput" dari semua hal yang mengerikan yang menimpa dunia pada hari-hari terakhir

(lihat cat. --> 1Tes 1:10;

lihat cat. --> Wahy 3:10;

[atau ref. 1Tes 1:10; Wahy 3:10]

lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

Banyak orang percaya bahwa sarana untuk "luput" bagi mereka yang setia bertekun dalam doa adalah keangkatan gereja

(lihat cat. --> Yoh 14:3;

[atau ref. Yoh 14:3]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

(0.64) (Luk 8:26) (sh: Bebas dari belenggu setan (Rabu, 28 Januari 2004))
Bebas dari belenggu setan

Ada berbagai macam manifestasi orang dibelenggu setan, simak saja acara-acara misteri alam gaib televisi Anda. Ada yang berbicara dengan suara orang lain, ada yang sakit tanpa sebab medis, dan sederetan contoh lainnya. Tontonan semacam ini bukan hal baru yang terjadi di dunia modern ini. Setan sudah bekerja sejak manusia pertama jatuh dalam dosa. Dalam pelayanan Yesus bersama murid-murid-Nya di Gerasa pun, Yesus didatangi seorang laki-laki yang dirasuk setan (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26-27). Apa yang dilakukan Yesus?

Pertama, Yesus menyelamatkan (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">27b-37). Yesus tidak akan membiarkan orang dalam kondisi dirasuk setan. Belas kasihan-Nya kepada orang yang dirasuk “Legion” nampak ketika Ia memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu. Setan jelas tahu bahwa Yesus Anak Allah yang Mahatinggi itu lebih berkuasa dari mereka, karena itu wajar bila setan-setan memohon agar jangan menyiksanya dan jangan memerintahnya masuk ke dalam jurang maut. Yesus memperkenankan setan-setan itu masuk ke dalam babi-babi, yang kemudian mati lemas karena terjun ke danau. Tentu saja peristiwa ini menyebabkan Gerasa gempar. Meski telah melihat keajaiban keselamatan pada orang yang dirasuk menjadi waras, banyak orang ketakutan dan Yesus pun melanjutkan perjalanan pelayanan-Nya.

Kedua, Yesus menyuruh bersaksi (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">38-39). Respons orang yang telah dibebaskan dari belenggu setan ditunjukkan dengan kesediaannya mengikut Yesus. Namun, Yesus memberi tanggung jawab yang lebih besar daripada sekadar menyertai-Nya. Orang itu disuruh-Nya menyaksikan perbuatan Allah bukan di tempat lain tetapi di tempat asalnya sendiri. Dengan mengemban tugas mulia, orang itu pun menjadi saksi perbuatan Yesus atas dirinya di seluruh kota Gerasa.

Renungkan: Keindahan hidup bebas dari belenggu setan hanya dapat dinikmati bila berjumpa dengan Yesus Kristus, Sang Juruselamat.

(0.62) (Luk 14:15) (full: PERUMPAMAAN TENTANG PERJAMUAN KAWIN. )

Nas : Luk 14:15-24

Walaupun pada mulanya perumpamaan ini diterapkan kepada Israel dan penolakannya terhadap Injil, dapat juga diterapkan kepada gereja dan setiap orang percaya masa kini.

  1. 1) Pokok perumpamaan ini adalah hari kebangkitan dalam kemuliaan sorgawinya pada masa yang akan datang (ayat Luk 14:14-15; bd. Luk 22:18), yaitu kedatangan Kristus kembali untuk membawa umat-Nya ke dalam Kerajaan Sorgawi.
  2. 2) Orang yang pada mulanya menerima undangan itu tetapi kemudian menolak untuk datang, menggambarkan mereka yang sudah menerima atau kelihatan menerima undangan Yesus kepada keselamatan, namun kasih mereka kepada-Nya dan kepada Kerajaan Sorgawi itu telah menjadi dingin (ayat Luk 14:17-20).
  3. 3) Orang semacam itu tidak lagi menetapkan sasaran mereka berdasarkan standar sorgawi (ayat Luk 14:18-20). Mereka telah menolak nasihat Alkitab untuk "pikirkanlah perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi", sementara menantikan penyataan diri Kristus (Kol 3:1-4). Pengharapan dan hidup mereka terpusat kepada perkara dunia ini, dan mereka tidak lagi merindukan "tanah air yang lebih baik, yaitu satu tanah air sorgawi" (Ibr 11:16).
  4. 4) Ayat Luk 14:21-23 menunjukkan bahwa akan ada juga orang yang hatinya bersama dengan Kristus di sorga dan tidak terpusat pada harapan yang ada dalam dunia ini. Mereka berdoa dengan Roh dan mempelai perempuan, "Amin. Datanglah, Tuhan Yesus" (Wahy 22:20).
(0.62) (Luk 12:22) (sh: Murid dan hartanya bag. II (Kamis, 26 Februari 2004))
Murid dan hartanya bag. II

Kadang muncul kesan dari pembacaan sepintas dwivolume Lukas dan Kisah Para Rasul karyanya (mis. Luk. 1:53, 6:24, 16:19-31; 18:18-26; 21:1-4; Kis. 8:20 dll.), bahwa Lukas sangat antikekayaan (sekaligus antipemiliknya) Apalagi, seperti pada nas ini, kita juga membaca di dalamnya pengajaran tentang menjual harta pribadi (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">33; bdk. Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">18:22; Kis. 4:32-5:1, dan Luk. 10:4). Inikah yang harus kita lakukan: membenci semua bentuk harta kepemilikan dan menjual semua milik kita?

Zaman Tuhan Yesus adalah zaman yang keras. Peristiwa seperti peperangan atau bencana alam dapat dalam sekejap mencampakkan keadaan seseorang dari pas-pasan menjadi tidak memiliki apa-apa. Jika ini terjadi, lembaga keluarga besar dan kekerabatan marga ala Yahudi menjadi semacam JPS (Jaring Pengaman Sosial) dalam keadaan ini. Namun, JPS ini sirna bila seseorang melakukan sesuatu yang ditentang keluarga besar dan kerabatnya, misalnya: mengikut Yesus dan menjadi Kristen. Karena itu, seorang murid kala itu dihadapkan pada pertanyaan: apa JPS-nya bila ia mengikut Yesus? Bagaimana bila panennya gagal, atau alat bertaninya (bentuk “kekayaan” yang mungkin dimiliki petani Palestina) dirampok?

Yesus menjawab “jangan kuatir!” (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22). Allah Bapa mahakuasa (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">31-32). Sang murid tidak diajak untuk membenci kekayaan, tetapi agar ia beriman kepada Allah yang setia menyediakan providensi dan “jaring pengaman”-Nya, serta menolak cara-cara “wajar” yang justru menjauhkannya dari Allah (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">30). Beriman bukanlah sekadar percaya, tetapi menunjukkan bagaimana kedaulatan Allah nyata dalam diri sang murid (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">31). Allah memelihara melalui karya kasih-Nya yang “alamiah” (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">24,28) maupun yang luar biasa, dan melalui jaringan kasih sesama murid ketika mereka saling berbagi (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">33a).

Renungkan: Andalah sang murid itu! Gumulkan terus bagaimana pekerjaan dan harta Anda dapat menunjukkan kemuridan Anda, dan dapat menjadi alat bagi Allah untuk mengasihi sesama Anda!

(0.62) (Luk 7:38) (full: SAMBIL MENANGIS. )

Nas : Luk 7:38

Karena kasihnya kepada Yesus, perempuan ini membasahi kaki Yesus dengan air matanya. Menangis dapat merupakan ungkapan kesedihan dan dukacita atau ungkapan kasih yang berterima kasih kepada Yesus.

  1. 1) Dengan menangis dalam doa dan iman, orang percaya mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya kepada Allah; air mata semacam itu dihargai sebagai suatu persembahan dan pelayanan kepada-Nya (ayat Luk 7:37-50; Mazm 126:5-6; Yer 9:1; 14:17; 31:15-16; Kis 20:19,31; 2Kor 2:4;

    lihat cat. --> Neh 8:9).

    [atau ref. Neh 8:9]

    Dengan cara demikian orang percaya juga ikut serta dalam penderitaan Kristus (2Kor 1:5; Fili 3:10; 1Pet 4:13).
  2. 2) Kristus sendiri menangis sementara Dia berdoa dan doa-Nya didengarkan (Ibr 5:7); begitu pula, rasul Paulus melayani Tuhan dengan banyak air mata (Kis 20:19; 2Kor 2:4). Bahkan dewasa ini, mereka yang menangis di dalam Kristus dianggap orang yang berbahagia (Luk 6:21). Dalam kerajaan Kristus yang akan datang, Allah akan menghapus segala air mata dari mata umat-Nya (Wahy 7:17; 21:4; mengenai doa dan air mata, bacalah 2Raj 20:5; Mazm 39:13;

    lihat cat. --> Mazm 56:9).

    [atau ref. Mazm 56:9]

(0.61) (Luk 20:16) (ende: Djangan dibiarkan Allah)

Dapat djuga diterdjemahkan dengan: "Tak mungkin". Orang-orang parisi mengerti, bahwa merekalah jang diumpamakan dengan pekerdja-pekerdja dikebun anggur itu, dan kebun anggur disini berarti umat Allah, sedang dengan putera itu dimaksudkan Jesus.

(0.61) (Luk 9:53) (jerusalem) Sikap orang-orang Samaria selalu kurang ramah terhadap orang-orang Yahudi, Yoh 4:9+; sikap bermusuhan itu terutama mengenai mereka yang berziarah ke Yerusalem. Karena itu orang biasanya menghindarkan daerah mereka, bdk Mat 10:5. Hanya Lukas dan (Yoh 4:1-42) berkata bahwa Yesus pernah melalui wilayah orang bidaah itu, bdk Luk 17:11,16. Gereja purba segera menuruti teladan Yesus itu, Kis 8:5-25.
(0.61) (Luk 1:1) (sh: Bagaimana dan mengapa mengetahui kebenaran? (Sabtu, 21 Desember 2002))
Bagaimana dan mengapa mengetahui kebenaran?

Prolog Injil Lukas memberitahukan kepada kita tentang apa tujuan penulisan Injil ini, yaitu agar Teofilus yang di sebut ’yang mulia’ (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">1) mengetahui kebenaran dari pengajaran yang diterimanya. Untuk tujuan ini, setelah melakukan semacam riset (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">3), maka Lukas menulis Injilnya.Bila besar kemungkinan Teofilus terbantu untuk mengetahui kebenaran dari berita Injil ini, narasi pembuka dari kisah kelahiran Kristus mengisahkan hal yang sebaliknya. Zakharia sulit untuk mengetahui dan mempercayai pemberitaan dari malaikat Gabriel, yang sebenarnya adalah jawaban doanya (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">13), dan kabar baik (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">19) yang seharusnya membuatnya gembira (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14). Karena kekurangpercayaannya, Zakharia justru harus "mengalami langsung" pembuktian kebenaran tersebut. Ia menjadi bisu sampai saat "semuanya terjadi" (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20). Sikap ini kontras dengan Elisabet, istrinya. Perhatian khusus Lukas kepada kaum wanita sebagai para pemberita kebenaran dan murid yang baik tercermin pada catatannya tentang sikap Elisabet yang langsung mengakui bahwa apa yang terjadi adalah perbuatan Tuhan (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">25).

Pada akhirnya memang perbuatan Tuhanlah yang menjadi penentu bagaimana manusia dapat mengetahui, dan karenanya bersukacita karena (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14) kebenaran. Ini tampak pertama-tama di dalam nas ini melalui pengutusan malaikat Gabriel kepada Zakharia untuk memberitahukan rencana Allah bagi anak mereka Yohanes. Yang kedua dan yang terpenting adalah persiapan inkarnasi Kristus melalui pengutusan Yohanes Pembaptis. Yohanes dikhususkan Allah dalam cara mirip seorang nazir walaupun ia bukan nazir (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">15, bdk. Bil. 6:3). Ia juga memiliki misi khusus: mempersiapkan umat seperti yang dinubuatkan PL (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">16-17, bdk. Mal. 4:5-6) bagi inkarnasi Kristus, yang adalah kabar gembira dan kebenaran terakbar.

Renungkan:
Kepenuhan hidup hanya akan tercapai bila hidup itu didasari oleh kebenaran. Selidikilah apa yang Anda jadikan dasar kebenaran dalam hidup sehari-hari Anda, apakah akal sehat manusia semata atau kebenaran yang berasal dari Allah.

(0.59) (Luk 16:22) (ende: Pangkuan Abraham)

Ini suatu istilah kiasan untuk tempat tinggal orang-orang saleh jang telah mati. Disitu mereka berbahagia bersama Abraham. Untuk mengerti baik ungkapan itu, harus diingat, bahwa hidup berbahagia ditempat itu, diumpamakan dengan perdjamuan pesta. Pada perdjamuan orang Jahudi biasa makan berbaring. Tamu agung diberi tempat dimuka tuanrumah, dan sebab itu disebut "berbaring" dipangkuan tuan rumah itu. Demikian dalam "pangkuan Abraham" berarti: didjamu dan diberi tempat kehormatan ditempat tinggal Abraham itu.

(0.58) (Luk 11:27) (ende)

Jesus bukan menolak pudjian wanita itu, melainkan hanja hendak mengadjarkan kepadanja dan kepada orang-orang lain jang telah mendengar pudjian itu, bahwa ketaatan dan kesalehan terhadap Allah -- jang memang njata kelihatan pada Ibu Jesus djuga -- djauh lebih mulia dan bernilai dari pada martabat mendjadi ibu Jesus.

(0.57) (Luk 19:28) (sh: Impian dan kehancuran. (Minggu, 9 April 2000))
Impian dan kehancuran.

Setiap manusia pasti mempunyai impian dalam hidupnya. Ia akan terpukul apabila impian yang mulai    dibangunnya hancur berantakan. Orang-orang yang menyambut Yesus    dengan sangat antusias adalah orang-orang yang memimpikan    dibangunnya kembali Israel seperti pada zaman kejayaannya    dahulu. Ketika Yesus menaiki keledai dengan perlahan-lahan,    teriakan orang-orang yang menyambutnya itu menyatakan impian-    impian mereka (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">38). Semakin dekat kota, orang-orang itu pasti    mempunyai suatu "penglihatan" bahwa tembok Yerusalem akan    semakin tinggi dan kokoh, dan akan menjadi pusat kerajaan    teokratis yang akan menggantikan kerajaan Romawi.

Namun ketika Yesus melihat kota Yerusalem, Ia menangis. Ia    bukannya melihat tembok Yerusalem yang menjulang tinggi, namun    puing-puing kehancuran. Apa yang Yesus dengar bukanlah sorak-    sorai sukacita dari orang banyak yang mempunyai impian, namun    suara tangisan dan teriakan minta tolong dari mereka yang    mengalami penderitaan. Di bait Allah Ia mendapati orang-orang    yang berjual-beli. Mereka mengubah bait Allah yang seharusnya    sebuah rumah doa, menjadi sarang penyamun yang merampok para    peziarah yang datang ke Yerusalem untuk menyembah Allah. Impian    orang banyak yang berseru-seru itu menjadi kosong belaka, karena    realitanya berbeda.

Banyak Kristen mempunyai impian melambung dan begitu    bersemangat membangun kerajaan-kerajaan bagi kemuliaan Allah.    Namun kemudian satu demi satu impian mereka itu hancur.    Mempunyai semangat dan antusiasisme yang tinggi seperti itu    bagus, namun pertanyaannya adalah apakah impian kita itu berasal    dari Allah?

Renungkan: Kerinduan kita bersama adalah menghadirkan    perwujudan Kerajaan Allah dalam dunia, di mana Kristus    memerintah sebagai Raja dalam hati insan yang bertobat.

   Bacaan  untuk Minggu Sengsara 6:    Yesaya 50:4-7    Filipi 2:5-11    Matius 21:1-11    Mazmur 22:1-11

   Lagu: Kidung Jemaat 278

(0.57) (Luk 24:40) (jerusalem) Meskipun ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah yang baik, namun perlu dipertahankan sebagai asli
(0.55) (Luk 16:14) (full: ORANG-ORANG FARISI, HAMBA-HAMBA UANG ITU. )

Nas : Luk 16:14

Orang Farisi menganggap kekayaan sebagai berkat dari Allah karena kesetiaan mereka dalam mengamalkan hukum taurat. Mereka "mencemoohkan" Yesus, yang miskin, sebab mereka menganggap kemiskinan-Nya sebagai suatu tanda bahwa Allah tidak menghargai Dia

(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).

(0.55) (Luk 5:17) (sh: Tuhan Yesus tahu isi hati kita (Senin, 12 Januari 2004))
Tuhan Yesus tahu isi hati kita

Seorang selebriti yang sedang ngetop ditanyai wartawan tentang bagaimana perasaannya menjadi sorotan publik. Selebriti itu mengatakan bahwa dia harus semakin mawas diri, karena sadar bahwa banyak orang tidak menyukai kesuksesannya. Nampaknya, artis ini tahu isi hati sesama selebriti, karena mungkin saja ia pun akan bersikap serupa terhadap orang lain yang lebih sukses daripada dirinya.

Bacaan kita hari ini memperlihatkan Yesus yang oleh kuasa Allah tidak hanya dapat melakukan mukjizat kesembuhan kepada orang-orang yang sakit tetapi juga berkuasa untuk mengetahui isi hati orang-orang yang dengki dan iri kepada-Nya (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22). Yesus mengetahui hal tersebut bukan karena Ia tidak beda dengan mereka yang mendengkinya. Tuhan Yesus mengetahui dan menyadari bahwa kedengkian dan iri hati para ahli Taurat dan orang Farisi kepada-Nya disebabkan oleh kebebalan hati mereka sendiri. Hati mereka bebal oleh karena tidak dapat melihat kuasa Allah yang sedang bekerja (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21).

Untuk membuktikan bahwa diri-Nya memiliki kuasa ilahi bahkan kuasa untuk mengampuni, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Dengan bukti itu, seharusnya para ahli Taurat dan orang Farisi segera sadar dan bertobat. Lukas tidak mencatat apa reaksi mereka. Namun, Lukas mencatat bahwa semua orang (yang menyaksikan penyembuhan itu) takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut. Mereka ini adalah orang-orang yang menyadari kuasa Allah dalam diri Yesus (ayat Orang-orang+semacam+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26). Yesus bisa melihat isi hati mereka; Yesus tahu isi hati mereka itu tulus atau tidak.

Renungkan: Tuhan Yesus tahu isi hati kita, tulus dan percaya atau bebal dan penuh kedengkian. Oleh karena Dia Allah yang berkuasa, tidak seorang pun yang dapat menutupi isi hatinya dari pengetahuan-Nya. Apakah Anda masih menyimpan dosa atau kedengkian dalam hatimu?

(0.55) (Luk 2:22) (ende: Pentahiran)

Menurut hukum taurat, ibu-ibu jang baru bersalin dianggap "nadjis". Itu mengenai tubuh sadja dan bukan berarti noda dosa. Empatpuluh hari sesudah bersalin mereka harus menghadap imam (datang kekenisah) untuk dibersihkan dari noda "nadjis" itu. Pentahiran, jaitu pembersihan menurut hukum, dilakukan dengan suatu upatjara tertentu, dan pada kesempatan itu harus dipersembahkan seekor domba muda, atau oleh orang-orang miskin, dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati. Dengan itu tentu sadja Lukas hendak menekankan, bahwa Allah biasa memilih dan "meninggikan" orang rendah.

Anak laki-laki jang sulung harus dipersembahkan kepada Allah, lalu ditebus lagi dengan membajar 5 sikel, jaitu kira-kira tiga perempat kilo perak, untuk kenisah. Apakah inipun dibajar untuk Jesus, tidak disebut.



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA