(1.00) | (Flp 3:20) |
(full: KEWARGAAN KITA ADALAH DI DALAM SORGA.
) Nas : Fili 3:20 Orang Kristen tidak lagi warga dunia ini; mereka telah menjadi orang asing dan pendatang di bumi (Rom 8:22-24; Gal 4:26; Ibr 11:13; 12:22-23; Ibr 13:14; 1Pet 1:17; 2:11; lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).
|
(0.99) | (Flp 3:17) |
(sh: Reformasi hidup. (Sabtu, 31 Oktober 1998)) Reformasi hidup.Kristen tidak lagi hidup secara daging. Rupanya di antara jemaat Filipi terdapat orang-orang yang memberi teladan salah. Mereka tidak menolak Injil dengan jalan mengandalkan usaha moral dan keagamaan mereka, sebaliknya mereka meniadakan kuasa Injil dengan menganjurkan kehidupan yang memenuhi nafsu tubuh (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">19). Dengan berbuat demikian, mereka hidup sebagai musuh salib Kristus (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">18). Lagi-lagi kehidupan Paulus adalah contoh tentang bagaimana hidup Kristen seharusnya. Apabila anugerah Tuhan telah menjamah hidup kita, pastilah hidup itu akan mengeluarkan hal-hal yang benar. Warganegara sorga. Dengan suatu kepastian yang kokoh, Paulus memberitahukan, bahwa jemaat Filipi adalah warga sorga yang tinggal di dunia ini (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">20). Keadaan jasmani kita kini bersifat sementara saja, sebab kelak kita akan diberikan tubuh surgawi yang mulia (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">21). Kita akan luput dari pengaruh keduniawian dengan hawa nafsunya yang membinasakan, bila kita ingat kedua kebenaran tersebut. Hiduplah sebagai warganegara sorga, bukan dunia ini. Hiduplah dalam perspektif mengharapkan kemuliaan tubuh sorgawi kita kelak, yang terpancar dalam tubuh jasmani kita kini! Doa: Ya Tuhan, oleh pertolonganmu, jadikan hambamu teladan dalam seluruh hidupku. |
(0.98) | (Flp 2:5) |
(full: HENDAKLAH KAMU DALAM HIDUPMU BERSAMA.
) Nas : Fili 2:5 Paulus menitikberatkan bagaimana Yesus meninggalkan kemuliaan yang tiada taranya di sorga dan mengambil kedudukan yang hina sebagai hamba, serta taat sampai mati untuk kepentingan orang lain (ayat Fili 2:5-8). Kerendahan hati dan pikiran Kristus harus terdapat dalam para pengikut-Nya, yang terpanggil untuk hidup berkorban dan tanpa mementingkan diri, mempedulikan orang lain dan berbuat baik kepada mereka. |
(0.98) | (Flp 2:9) | (jerusalem: sangat meninggikan Dia) Yaitu melalui kebangkitan dan pengangkatan ke sorga. Pembangkitan adalah karya unggul dari kuasa Allah, Rom 1:4+ |
(0.97) | (Flp 3:13) |
(full: TETAPI INI YANG KULAKUKAN.
) Nas : Fili 3:13 Paulus melihat dirinya sebagai seorang pelari dalam suatu perlombaan (bd. lihat cat. --> Ibr 12:1) [atau ref. Ibr 12:1] yang mengerahkan segenap kekuatannya dan maju dengan sungguh-sungguh memusatkan pikirannya agar tidak gagal untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Kristus bagi kehidupannya -- kesatuan sempurna Paulus dengan Kristus (ayat Fili 3:8-10), keselamatan sempurna dan kebangkitannya dari antara orang mati (ayat Fili 3:11).
|
(0.96) | (Flp 2:6) |
(full: WALAUPUN DALAM RUPA ALLAH.
) Nas : Fili 2:6 Pada hakikatnya Yesus Kristus selalu adalah Allah, setara dengan Bapa sebelum, selama, dan sesudah masa hidup-Nya di bumi (lih. Yoh 1:1; Yoh 8:58; 17:24; Kol 1:15-17; lihat cat. --> Mr 1:11; lihat cat. --> Yoh 20:28). [atau ref. Mr 1:11; Yoh 20:28] Bahwa Kristus "tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan" berarti bahwa Ia melepaskan segala hak istimewa dan kemuliaan-Nya di sorga agar kita di bumi ini dapat diselamatkan. |
(0.94) | (Flp 1:18) |
(sh: Hidup menghasilkan buah (Senin, 24 Mei 2004)) Hidup menghasilkan buahApa sebabnya Paulus dapat optimis bahkan bersukacita di tengah penderitaannya, khususnya pemenjaraan yang menimpa dirinya? Bukankah ada kemungkinan ia akan dieksekusi oleh karena imannya? Paulus tidak menguatirkan mengenai keselamatannya. Dia percaya bahwa kesudahan semua penderitaan dan penjara itu adalah keselamatan dirinya. Entah keselamatan dalam arti ia dibebaskan dari pemenjaraan fisik maupun keselamatan surgawi (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">19). Dirinya adalah pemberian dan milik Kristus, untuk Dia saja -- hidup atau mati -- Paulus mengabdikan dirinya. Yang Paulus kuatirkan ialah bagaimana hidupnya tetap dapat mempermuliakan Tuhan baik ketika ia ada di dalam penjara, maupun pada masa mendatang entah dalam keadaan apapun dia, bahkan sampai pada saat kematiannya (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">20). Bagi Paulus persoalannya bukan mati atau hidup, asalkan kedua-duanya memuliakan Tuhan. Di satu sisi memang kematian akan menyelesaikan perkara penderitaan dan kesusahan di dunia ini. Kematian berarti permulaan dari menikmati secara penuh persekutuan keselamatan yang telah Kristus kerjakan (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">23). Namun, di sisi lainnya Paulus melihat kebutuhan dan sekaligus panggilan Tuhan untuk tetap berkarya di dalam dunia ini. Paulus melihat kebutuhan konkret jemaat Filipi dan pelayanan mereka. Oleh sebab itu Paulus memutuskan untuk taat pada kehendak Allah yaitu tinggal di dalam dunia ini untuk hidup menghasilkan buah (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">22, 24-25). Kematian bukan pelarian bagi Paulus. Selama ia hidup, ia harus memberi buah: menjadi berkat bagi orang-orang yang kepadanya Tuhan pertemukan. Kalau tiba waktunya kematian menjemput, Paulus tahu ia akan ke sorga mulia. Namun, sekarang selagi ia hidup berarti bekerja dan melayani Tuhan. Doa: Tuhan, kiranya kesukaanku yang terdalam ialah bahwa entah aku masih lama hidup atau segera akan mati, aku menyenangkan-Mu |
(0.94) | (Flp 2:1) |
(sh: Kesatuan di dalam Kristus (Rabu, 26 Mei 2004)) Kesatuan di dalam KristusBanyak nasihat firman Tuhan bagi warga gereja sulit kita praktikkan. Mengapa? Salah satu alasannya adalah karena nasihat-nasihat itu bertentangan dengan dorongan kodrati kita. Perikop ini dimulai dengan "Jadi karena dalam Kristus, atau "Sebagaimana dalam Kristus" (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">1). Karya dan teladan Kristus serta pengenalan kita akan Kristus adalah sumber aliran nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih mesra dan belas kasihan (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">2-4). Tanpa sumber itu, semua kesatuan di antara manusia hanyalah semu belaka. Keakraban berdasarkan kepentingan sama, interes sama, hobi sama, hanyalah kesatuan berdasarkan kesamaan dorongan ego masing-masing orang. Paulus mengaitkan kesatuan ini dengan kesempurnaan sukacita (ayat Kerajaan+Sorga+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">1; bdk. Yoh. 17:13). Inilah sukacita seorang yang saleh, yang afeksi dan emosi terdalamnya serasi dengan rencana Tuhan. Inilah sukacita karena melihat saudara seiman hidup dalam kesatuan. Kesatuan ini meliputi beberapa hal. Pertama, kesehatian. Kristen seharusnya memiliki arah hati yang sama yaitu kepada Tuhan, dalam segala sesuatu memuliakan dan menyenangkan Tuhan saja. Kedua, sepikir. Pikiran harus dikuasai oleh kebenaran yang sama, yaitu firman Tuhan. Ketiga, satu kasih. Kristus mengasihi kita dan mempersatukan kita dengan Bapa yang di sorga. Waktu kita mengasihi, kita sedang membawa orang ke dalam kesatuan tubuh Kristus dengan satu tujuan, yaitu hidup bagi Tuhan dengan meneladani kehidupan Kristus. Ada dua hal yang dapat menghambat kesatuan ini, yaitu mencari kepentingan sendiri dan puji-pujian yang sia-sia. Untuk mengatasinya dibutuhkan sikap menganggap orang lain lebih utama daripada diri sendiri. Belajarlah melihat diri sendiri sebagai yang terakhir! Inilah cara kita menonjolkan kasih Kristus. Tekadku: Demi Kristus aku mau dipersatukan dengan sesama Kristen, agar aku menyenangkan Tuhan, menjadi berkat bagi sesama. |
(0.94) | (Flp 2:12) |
(full: KERJAKAN KESELAMATANMU.
) Nas : Fili 2:12 Sebagai orang percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia, kita harus mengerjakan keselamatan kita sampai akhir. Jikalau kita lalai melakukan hal ini, kita akan kehilangan keselamatan yang telah diberikan kepada kita.
|