Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 34 ayat untuk Iapun meninggalkan AND book:[40 TO 66] AND book:42 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 9:17) (jerusalem: dua belas bakul) Lukas meninggalkan bagian besar dari Markus (Mar 6:45-8:26).
(0.90) (Luk 14:26) (jerusalem: tidak membenci) Ungkapan ini terpengaruh oleh gaya bahasa Ibrani. Apa yang dituntut Yesus bukannya membenci, tetapi segera dan sama sekali meninggalkan Bapa dst
(0.87) (Luk 17:3) (jerusalem) Luk mengartikan dosa sebagai dosa kepada saudara secara pribadi, sedangkan menurut Matius dosa itu suatu dosa kepada umum. Maka Lukas meninggalkan bahwa orang yang berdosa itu harus dihadapkan kepada jemaat.
(0.82) (Luk 12:33) (ende: Djuallah)

Adjaran Jesus tentang "Roh kemiskinan" dan hal meninggalkan kesemuanja karena keradjaan Allah, sangat berkesan pada Lukas dan ia gemar sekali mengemukakannja. Lih. Luk 3:11; 6:30; 7:5; 11:41; 14:13; 16:9; 18:22; 19:8.

(0.80) (Luk 9:24) (full: BARANGSIAPA KEHILANGAN NYAWANYA. )

Nas : Luk 9:24

Menjadikan pencapaian kebahagiaan dan kesenangan sebagai sasaran hidup kita lebih daripada hidup di dalam kehendak Allah dan prinsip-prinsip-Nya akan berakhir dalam kekecewaan dan kerugian. Meninggalkan jalan-jalan kita sendiri untuk hidup dalam persekutuan dengan Yesus, sambil melandaskan hidup kita atas ajaran Firman-Nya, berarti menemukan hidup dan sukacita sejati, sekarang ini dan selamanya.

(0.78) (Luk 7:36) (sh: Pemulihan total karena pengampunan (Jumat, 14 Januari 2000))
Pemulihan total karena pengampunan

Melalui peristiwa dalam kisah ini kita melihat contoh betapa sulitnya masyarakat menerima kehadiran seorang yang bereputasi buruk di tengah-tengah mereka. Seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respons Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.

Memang sulit bagi orang-orang yang dicap bereputasi buruk seperti mantan narapidana, wanita tuna susila, dlsb., untuk memperbaiki atau mengubah citra mereka di tengah-tengah masyarakat. Fakta ini tidak selalu disebabkan oleh tidak adanya kemauan orang tersebut untuk berubah, tetapi disebabkan oleh sikap masyarakat yang sukar untuk mengubah pandangan yang telah ada. Yesus mengubah cara pandang seperti ini. Bila masyarakat menganggap orang-orang berdosa adalah orang yang tidak layak berada di tengah masyarakat, berbeda dengan Yesus. Ia selalu menyediakan tempat bagi orang-orang yang ingin berubah, meninggalkan dosa-dosanya dan memperbaiki diri. Justru orang-orang berdosa yang ingin berubah inilah yang mendapat prioritas utama di mata Yesus. Demikianlah Yesus mengangkat harkat dan martabat perempuan itu.

Renungkan: Sikap Yesus menerima orang yang ingin pengampunan dari dosa-dosanya dengan hati terbuka, seharusnya menjadi sikap bagi gereja dalam menerima dan melayani setiap warga jemaatnya. Banyak warga jemaat telah meninggalkan masa lalunya dan belajar menjalani hidup sebagai Kristen. Mereka ingin diterima, dilayani, diangkat harkat dan kehormatannya oleh Gereja, dan ingin memulai hidup baru, bagaimana respons Gereja? Pada warga jemaat inilah Gereja merealisasikan ajaran firman Tuhan yang selalu didengungkan. Karenanya Gereja harus menentukan sikap positif menghadapi mereka. Realisasikanlah kebutuhan warga jemaat tersebut melalui program-program Diakonia, Koinonia, dan Marturia.

(0.78) (Luk 14:26) (ende)

Ungkapan ini, terdjemahan lurus dari kata asli, sepintas lalu memang terasa terlalu keras. Jesus sengadja memilih ungkapan jang berlebih-lebihan ini, untuk lebih kuat mengesankan dan lebih dalam meresapkan adjaran pokok itu. Tetapi bagai orang Jahudi kata itu tidak begitu keras bunjinja. Pada mereka "bentji" dalam suatu perbandingan sering berarti "kurang suka" kepada suatu apa, "kurang mengasih" seorang, dari pada jang lain. Tjorak arti ungkapan itu disinipun demikian. Maksud disini: barang siapa hendak mengikuti Jesus kedalam keradjaan Allah harus bersedia meninggalkan semuanja, mengurbankan segala kepentingan duniawi, malah memutuskan pertalian-pertalian jang paling akrab dan mesra, kalo perlu untuk kehidupan abadi.

(0.78) (Luk 23:33) (jerusalem) Kalau cerita Lukas ini dibandingkan dengan cerita Markus dan Matius, maka jelaslah bahwa Lukas berhasil memperlunak kekejaman: orang banyak, Luk 23:27,35,48, lebih ingin tahu saja daripada bermusuh dan akhirnya malah menyesal, Luk 23:48; Yesus tidak mengucapkan kata yang nampaknya kata putus harapan ini: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku; sampai akhir Yesus melakukan karyaNya ialah mengampuni dosa, Luk 23:34,39-43; Yesus wafat dengan "menyerahkan nyawaNya ke dalam tangan Bapa".
(0.76) (Luk 18:35) (ende)

Menurut Mt. ada dua orang buta jang duduk mengemis dipinggir djalan, tetapi menurut Mk. Hanja seorang dan ia tahu nama orang itu, jaitu Bartimeus. Boleh djadi Bertimeus itu terkenal pada pembatja-pembatjanja di Roma dan sebab itu ia hanja bertjeritera tentang dia. Dan seperti didalam banjak hal disitupun Lukas mengarang menurut karangan Mk. Ada perbedaan lain lagi. Menurut Lk. peristiwa ini terdjadi sebelum Jesus masuk kota Jericho, menurut Mt. dan Mk. Ketika Ia meninggalkan kota. Perbedaan-perbedaan jang serupa ini sering terdapat dalam karangan-karangan Indjil. Perbedaan itu sama sekali tidak mengenai hakekat Indjil, melainkan mengenai riwajat lisan jang mereka dapat dalam sumber-sumber mereka, atau lebih lagi pada perbedaan gaja bahasa masing-masing pengarang jang memang bebas dalam hal itu.

(0.76) (Luk 6:2) (full: YESUS DAN HARI SABAT. )

Nas : Luk 6:2-10

Sekalipun orang Farisi menuduh bahwa Yesus telah melanggar hari Sabat, pada kenyataannya Ia hanya melanggar penafsiran ekstrem mereka mengenai Sabat itu. Yesus menyatakan bahwa praktik Sabat tidak boleh merosot menjadi suatu bentuk upacara keagamaan yang harus dipelihara dengan mengorbankan kebutuhan penting manusia. Kristus adalah Tuhan atas hari Sabat (ayat Luk 6:5); Sabat harus digunakan agar kita dapat meninggalkan pekerjaan sehari-hari serta usaha mencari keuntungan materiel dan berbalik kepada Allah sebagai suatu ikrar bahwa Dialah Tuhan atas segenap kehidupan ini. Tambahan pula, kata-kata dan tindakan Yesus (ayat Luk 6:6-10) mengajar kita bahwa Hari Tuhan itu harus menjadi suatu kesempatan untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan, baik secara rohani maupun secara jasmani.

(0.76) (Luk 22:3) (full: MASUKLAH IBLIS KE DALAM YUDAS. )

Nas : Luk 22:3

Kisah yang menyedihkan dari Yudas, yang pernah akrab dengan Yesus (Mazm 41:10; bd. Yoh 13:18) namun kemudian meninggalkan Tuhan dengan cara mengkhianati-Nya

(lihat cat. --> Yoh 6:64),

[atau ref. Yoh 6:64]

berfungsi sebagai peringatan bagi semua orang yang mengikut Kristus. Dalam hidup ini selalu ada kemungkinan bahwa kita menjadi acuh tak acuh terhadap Kristus, mengizinkan Iblis memimpin kita sedikit demi sedikit untuk berkompromi dengan dunia, dan akhirnya mengkhianati Tuhan dan usaha-Nya.

(0.76) (Luk 16:1) (sh: Penggunaan uang dalam Kekristenan. (Sabtu, 1 April 2000))
Penggunaan uang dalam Kekristenan.

Cara yang dipakai oleh sang bendahara dalam perumpamaan ini bukanlah cara yang benar.    Namun demikian kita bisa meneladani kejelian dan kecerdikannya    dalam merencanakan masa depan. Ia menyadari bahwa dia akan    segera meninggalkan jabatannya dan tentunya akan kehilangan    otoritas di dalam mengelola harta tuannya. Karena itu ia    menggunakan kesempatan yang masih ada, untuk menjalin    persahabatan dengan menggunakan harta tuan-nya. Tujuannya jelas,    supaya ia nantinya mendapat balasan dengan diberi tumpangan.

Apa yang diutarakan dalam perumpamaan ini menggambarkan posisi    kita sebagai Kristen dalam hubungannya dengan harta. Tak satu    pun harta yang ada pada kita  dalam hidup ini  adalah milik    kita. Kita hanyalah dipercayai untuk mengelolanya. Suatu saat    kita akan meninggal-kan semuanya. Karena itu ketika kita masih    mempunyai wewenang atas Mamon yang tidak jujur, kita harus    menggunakannya untuk membangun persahabatan yang bernilai kekal.    Karena itulah penggunaan uang bagi Kristen bukanlah hal yang    sepele. Meskipun bila dibandingkan dengan kekayaan sorgawi,    nilainya sangat kecil, namun cara kita menggunakan yang sangat    kecil ini dapat menunjukkan apakah kita orang yang setia atau    tidak (ayat Iapun+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">10-12). Apakah kita adalah hamba yang layak dipercaya    untuk mengelola harta titipan "Tuan" kita?

Dalam hal penggunaan harta itu, apakah kita menggunakannya    untuk melayani Allah ataukah harta itu akan mempergunakan kita    untuk melayaninya? Janganlah kita seperti orang-orang Farisi    yang tidak hanya menjadi hamba uang, namun juga kehidupan    perkawinannya diwarnai dengan kawin cerai (ayat Iapun+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14, 18). Walau    demikian mereka masih menganggap apa yang diajarkan Yesus    terlalu kaku sehingga mereka mencemoohnya. Mereka menilai    tindakan mereka berdasarkan standar mereka sendiri., sedangkan    Yesus menilainya berdasarkan standar Allah yaitu hukum Ilahi    yang ideal dan bukan sekadar legalisme atau tradisi.

Renungkan: Manakah yang akan Anda lakukan: menggunakan uang    untuk pekerjaan Tuhan seperti membeli Alkitab bagi suku-suku    terasing di pedalaman atau menggunakannya untuk kenikmatan    pribadi seperti makanan, pakaian, bepergian, dlsb.? Kita perlu    menyoroti cara penggunaan uang dengan standar Allah bukan dengan    standar kita.

(0.76) (Luk 18:18) (sh: Sombong vs rendah hati (Selasa, 16 Maret 2004))
Sombong vs rendah hati

Orang yang sombong biasanya mengukur kesuksesan diri sendiri dengan ukuran yang dipakai oleh dunia ini. Misalnya, dia merasa bahwa dirinya sukses di dunia ini karena memiliki kekayaan, atau kuasa, atau kepintaran yang melebihi rekan sekerjanya, atau orang lain. Tidak jarang orang sombong berusaha menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan pengakuan akan kesuksesannya.

Jelas pemimpin yang datang kepada Yesus merasa bahwa dirinya sudah memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai orang yang taat kepada hukum Taurat sehingga ia berani mengajukan pertanyaan: "apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal" (ayat Iapun+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">18). Ia siap untuk merespons jawaban Yesus dengan mengatakan: "Saya sudah melakukan semuanya" (ayat Iapun+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21). Cara mengajukan pertanyaan pun sudah memperlihatkan sikap menjilatnya. Ia menyebut Yesus sebagai guru yang baik.

Yesus segera menjawab dengan menegur sikap menjilatnya itu. Yesus terus menekan orang tersebut dengan membongkar dasar kesombongannya, yaitu kekayaannya. Ia harus meninggalkan semuanya itu supaya benar-benar dapat mengikut Tuhan, dan dengan demikian dapat masuk ke Kerajaan Allah (ayat Iapun+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22). Ternyata orang itu tidak siap untuk menanggalkan kekayaannya.

Para murid bersikap sebaliknya. Mereka sudah meninggalkan semua ikatan dunia ini supaya dapat mengikut Yesus. Mereka telah merendahkan hati untuk menyadari bahwa semua prestise dunia tidak dapat membawa mereka kepada Allah. Oleh karena mereka tidak menyandarkan diri kepada sukses ala dunia ini, maka mereka justru dianugerahkan segala sesuatu yang mereka telah tinggalkan (ayat Iapun+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">30). Merekalah yang dapat disebut orang-orang sukses.

Renungkan: Allah siap menganugerahkan segala hal kepada orang yang rendah hati. Kesombongan membawa kepada kejatuhan, kerendahan hati kepada kesuksesan.

(0.74) (Luk 11:26) (full: TUJUH ROH LAIN ... BERDIAM DI SITU. )

Nas : Luk 11:26

Maksud bagian ini menjadi jelas dalam ayat paralelnya di Mat 12:43-45

(lihat cat. --> Mat 12:45),

[atau ref. Mat 12:45]

yang berbicara tentang rumah yang ditinggalkan kosong.

  1. 1) Dalam pertobatan dan keselamatan (Yoh 3:3) orang percaya tidak hanya harus dilepaskan dari dosa, tetapi juga menyerahkan diri kepada ketaatan yang radikal, doa, kebenaran, dan Firman Allah serta dipenuhi dengan Roh Kudus (lih. Kis 2:4; Rom 8:1-39).
  2. 2) Kuasa Iblis tidak berakhir setelah pertobatan, tetapi terus berlangsung sebagai suatu ancaman yang tak berkesudahan (Luk 22:31;

    lihat cat. --> Mat 6:13).

    [atau ref. Mat 6:13]

    Kita selamat dari dosa dan Iblis hanya oleh penyerahan sepenuh kepada Kristus dan dengan menggunakan semua sarana kasih karunia yang tersedia melalui Kristus

    (lihat cat. --> Ef 6:11).

    [atau ref. Ef 6:11]

  3. 3) Orang percaya yang telah dilepaskan dari kuasa setan tetapi tidak sepenuhnya meninggalkan dosa atau tidak membuka diri mereka kepada Roh Allah, sedang mengundang roh-roh jahat untuk datang kembali dengan kuasa yang lebih besar untuk hidup dalam diri mereka.
(0.74) (Luk 12:42) (full: HAMBA YANG SETIA DAN YANG TIDAK SETIA. )

Nas : Luk 12:42-48

Yesus memakai perumpamaan ini untuk menggambarkan dua cara hidup yang mungkin bagi para murid-Nya mengingat ketidakhadiran-Nya dan janji kedatangan-Nya.

  1. 1) Mereka bisa setia dan taat, selalu berjaga-jaga dan siap secara rohani untuk kedatangan Tuhan pada tiap saat, dan mereka akan menerima berkat Tuannya

    (lihat cat. --> Luk 12:35;

    lihat cat. --> Mr 13:35;

    lihat cat. --> Yoh 14:3).

    [atau ref. Luk 12:35; Mr 13:35; Yoh 14:3]

  2. 2) Mereka dapat bersikap acuh tak acuh dan berpikiran duniawi, percaya bahwa Tuhan akan menangguhkan kedatangan-Nya, tidak lagi melawan dosa dan meninggalkan jalan kesetiaan; kemudian mereka akan menerima hukuman Allah dan mewarisi kehinaan yang kekal dan kebinasaan pada saat kedatangan-Nya (ayat Luk 12:45-46; bd.

    lihat cat. --> Mat 24:44;

    lihat cat. --> Yoh 5:24;

    lihat cat. --> Yoh 15:6).

    [atau ref. Mat 24:44; Yoh 5:24; 15:6]

(0.74) (Luk 16:18) (full: BERBUAT ZINAH. )

Nas : Luk 16:18

Setiap orang yang menceraikan (atau meninggalkan) pasangan hidupnya karena alasan-alasan yang tidak berdasarkan Alkitab

(lihat cat. --> Mat 19:9),

[atau ref. Mat 19:9]

dan kemudian menikah lagi dengan orang lain, "berbuat zinah". Perkataan "berbuat zinah" ini dalam bahasa Yunani menunjukkan suatu tindakan yang terus-menerus; yaitu, selama pasangan yang tak bersalah dan diceraikan itu menginginkan dan berusaha untuk rujuk, maka pihak bersalah yang memasuki hubungan pernikahan dengan orang lain sebenarnya sedang hidup dalam suatu hubungan perzinahan. Karena Allah tidak menganggap pernikahan yang terdahulu itu telah dibatalkan, maka setiap hubungan lain adalah perzinahan seksual.

  1. 1) Persoalan moral yang utama dalam kasus ini adalah apakah pernikahan ulang dari pihak yang bersalah itu menyangkut pengabaian kewajiban-kewajiban ikrar nikah dan tanggung jawab orang tua kepada pernikahan pertama, yang masih dapat dipenuhi. Jikalau pasangan yang tak bersalah ingin rujuk, maka persoalannya sudah pasti. Pihak yang bersalah berbuat zinah apabila ia menikah dengan orang lain (bd. Mr 10:11-12).
  2. 2) Akan tetapi, jika pihak yang bersalah
    1. (a) tidak mungkin kembali kepada pernikahan pertama,
    2. (b) telah memasuki jenis hubungan pernikahan yang berzinah seperti yang digambarkan oleh Yesus, dan
    3. (c) bertobat dengan sungguh-sungguh di hadapan Allah dan membuat suatu komitmen untuk membangun hubungannya sekarang atas dasar prinsip rohani, maka hubungan pernikahannya yang sekarang mungkin menjadi sah (yaitu, diterima oleh Allah).
(0.74) (Luk 23:34) (full: TUJUH UCAPAN TERAKHIR DARI KRISTUS. )

Nas : Luk 23:34

Mungkin sekali ayat Luk 23:34 merupakan yang pertama di antara tujuh ucapan terakhir Kristus di kayu salib. Tujuh ucapan itu telah diucapkan dalam urutan sebagai berikut:

  1. 1) Dari jam 09.00 pagi sampai tengah hari:
    1. (a) Ucapan pengampunan: "Ya Bapa, ampunilah mereka" (ayat Luk 23:34).
    2. (b) Ucapan keselamatan: "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (ayat Luk 23:43).
    3. (c) Ucapan kasih: "Ibu, inilah, anakmu! ... Inilah ibumu!" (Yoh 19:26-27).
  2. 2) Tiga jam kegelapan: dari tengah hari sampai jam 15.00 sore tidak ada ucapan yang dicatat.
  3. 3) Sekitar jam 15.00 sore:
    1. (a) Ucapan penderitaan rohani: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Mr 15:34).
    2. (b) Ucapan penderitaan jasmani: "Aku haus!" (Yoh 19:28).
    3. (c) Ucapan kemenangan: "Sudah selesai" (Yoh 19:30).
    4. (d) Ucapan penyerahan: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (ayat Luk 23:46).
(0.74) (Luk 24:47) (full: PERTOBATAN DAN PENGAMPUNAN DOSA. )

Nas : Luk 24:47

Para murid tidak boleh memberitakan pengampunan dosa tanpa tuntutan pertobatan. Pengkhotbah yang menawarkan keselamatan atas dasar iman yang gampang atau hanya dengan menerima keselamatan tanpa adanya suatu penyerahan diri untuk taat kepada Kristus dan Firman-Nya memberitakan injil yang palsu. Pertobatan meminta agar kita meninggalkan dosa; ini selalu merupakan unsur penting dalam Injil PB yang sejati

(lihat cat. --> Mat 3:2

[atau ref. Mat 3:2]

mengenai pertobatan dalam).

(0.74) (Luk 2:1) (sh: Penggenapan nubuat (Sabtu, 25 Desember 1999))
Penggenapan nubuat

Perintah Kaisar Agustus mengenai pendaftaran masing-masing orang di kota asalnya menyebabkan Yusuf dan Maria meninggalkan Nazaret di Galilea menuju Betlehem di Yudea. Tepat seperti nubuat dalam Mikha 5:1. Allah memakai sensus tersebut untuk mengatur agar Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem pada waktu yang tepat. Betapa luar biasanya Allah kita! Ia mengatur sejarah sehingga perintah Kaisar Agustus menjadi alat bagi-Nya untuk merealisasikan rencana agung-Nya. Tidak ada suatu keadaan di luar kekuasaan Allah kita yang dapat menguasai.

Orang Betlehem dan orang masa kini. Apa yang pernah dilakukan oleh orang Betlehem di dalam ketidaktahuan mereka telah dilakukan oleh manusia kini dengan ketidakacuhan yang tidak sengaja. Mereka tidak memberikan tempat bagi Yesus di dalam perasaan, pikiran, pandangan hidup, pengharapan, dan perbuatan sehari-hari. Mereka telah menolak anugerah yang terbesar itu. Akibatnya, mereka pun mendapatkan kerugian yang terbesar.

Renungkan: Anugerah Allah yang terbesar dan kehadiran-Nya bagi manusia tidak selalu diwarnai atau disertai dengan tanda-tanda yang spektakuler (luar biasa). Kelahiran Yesus yang diwarnai kesederhanaan dan kewajaran adalah bukti.

(0.74) (Luk 3:21) (sh: Menjadi manusia demi manusia (Minggu, 4 Januari 2004))
Menjadi manusia demi manusia

Seorang raja pada zaman dahulu kala pernah menyamar menjadi rakyat biasa untuk mengenali kehidupan rakyatnya. Betapa terperanjatnya ia ketika melihat kemiskinan, penindasan dan ketidakadilan melanda masyarakatnya. Sekembalinya raja tersebut ke istana ia segera mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menolong rakyatnya.

Tindakan Yesus datang ke dunia dan menjadi sama dengan manusia dalam segala hal adalah tindakan dari kasih Allah kepada umat-Nya. Namun, berbeda dengan cerita di atas, Allah yang Mahatahu datang bukan untuk mencari tahu keadaan umat-Nya, tetapi Allah datang untuk ikut merasakan dan mengalami penderitaan umat-Nya. Bahkan untuk semuanya itu Yesus harus tunduk kepada aturan-aturan manusia.

Kesediaan Yesus memberi diri-Nya dibaptis adalah tanda solidaritas-Nya terhadap manusia dan tanda telah dimulainya misi kemanusiaan Tuhan Yesus di tengah-tengah dunia. Segera setelah Yesus dibaptis, turunlah Roh Kudus sebagai tanda bahwa Allah Bapa berkenan atas-Nya (ayat Iapun+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22). Dengan demikian karya penebusan Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus menjadi karya yang realistis dan menjawab permasalahan umat. Jadi misi Yesus adalah misi surgawi, misi Allah sendiri untuk umat manusia.

Renungkan: Untuk menyelamatkan manusia, Yesus rela meninggalkan kemuliaan ke-Allah-an-Nya menjadi manusia sejati. Siapkah kita menjadi Kristen yang rela mengorbankan hak-hak kita untuk menjangkau sesama kita yang masih di dalam dosa?



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA