Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 50 ayat untuk Hai anak AND book:[1 TO 39] AND book:5 (0.012 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ul 6:4) (full: DENGARLAH, HAI ORANG ISRAEL. )

Nas : Ul 6:4-9

Bagian ini sering kali disebut sebagai "_Shema_" (bah. Ibr. _shama_ -- mendengar). Bagian ini sangat dikenal orang Yahudi pada zaman Yesus karena diucapkan setiap hari oleh orang Yahudi yang saleh dan secara tetap dalam kebaktian di sinagoge. Shema ini merupakan pernyataan terbaik tentang kodrat monoteistis Allah (lih. catatan berikut); pernyataan ini diikuti dengan perintah ganda kepada bangsa Israel:

  1. (1) untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan (ayat Ul 6:5-6), dan
  2. (2) untuk mengajarkan iman mereka dengan tekun kepada anak-anak mereka (ayat Ul 6:7-9).
(0.97) (Ul 29:14) (ende)

Perdjandjian itu diadakan dengan seluruh umat: djuga dengan anak keturunannja.

(0.97) (Ul 13:7) (endetn: Apabila saudaramu)

Sam. dan Jun. menambah: "anak ajahmu".

(0.94) (Ul 6:4) (endetn)

Jun. mulai dengan: "Maka itulah ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan jang diperintahkan Jahwe kepada anak-anak Israel di gurun, waktu mereka keluar dari Mesir."

(0.94) (Ul 18:3) (jerusalem: paha depan...) Penetapan yang terperinci ini bermaksud mencegah adat salah seperti yang dipraktekkan anak-anak Eli di Silo, 1Sa 2:13.
(0.94) (Ul 32:8) (jerusalem: anak-anak Israel) Dalam terjemahan Yunani terbaca: anak-anak Allah. Boleh jadi demikianpun naskah Ibrani yang asli. Anak-anak Allah (atau: anak-anak para dewa) ialah para malaikat, Ayu 1:6+, isi istana sorgawi, Ula 32:43 dalam terjemahan Yunani, bdk Maz 29:1; 82:1; 89:7; Tob 5:4+. Yang dimaksud di sini ialah malaikat-malaikat pelindung bangsa-bangsa Dan 10:13+. Tetapi Israel dipilih Tuhan menjadi milik pribadiNya, bdk Ula 7:6+.
(0.88) (Ul 6:13) (sh: Untuk diingat dan dilakukan dalam keluarga (Minggu, 4 Mei 2003))
Untuk diingat dan dilakukan dalam keluarga

Orang tua Israel memiliki tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan agama bagi anak-anak mereka (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">20-21). Mereka harus mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Israel dan apakah yang diperintahkan- Nya bagi mereka.

Anak-anak Israel haruslah memahami bahwa melalui sejarah bangsa mereka, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Israel; [1] mereka memiliki pengalaman bersama Tuhan di saat Ia membebaskan Israel (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">21); [2] mereka menyaksikan penghakiman Tuhan di saat Ia mencelakakan Mesir (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">22); dan [3] mereka menerima janji serta rencana Tuhan dengan memiliki negeri (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">23). Anak-anak Israel haruslah memahami bahwa Tuhan juga menyatakan diri-Nya melalui firman-Nya. Ia memberikan ketetapan-ketetapan yang kepadanya Israel harus berpegang (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">24).

Anak-anak Israel haruslah memahami bahwa Tuhan menetapkan mereka untuk: [1] bersungguh-sungguh menjaga dan berpegang pada perintah-Nya karena melaluinya Tuhan akan memelihara mereka (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">17,23-24); [2] melakukan apa yang benar dan baik di mata Tuhan (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">18-19); serta [3] terus menceritakan kepada anak cucu mereka bagaimana Tuhan melepaskan mereka dari Mesir (ayat 20-22). Dengan demikian maka iman kepada Tuhan akan terus terpelihara dalam komunitas orang percaya.

Renungkan: Mengingat perbuatan Tuhan di masa lampau serta menjalani firman- Nya merupakan hal-hal mendasar bagi kita kini juga.

Bacaan Untuk Minggu Paskah 3

Kisah Para Rasul 3:12-19; 2Yohanes 3:1-7; Lukas 24:36b-48; Mazmur 4

Lagu: Kidung Jemaat 397

(0.88) (Ul 21:15) (sh: Hidup disiplin! (Senin, 28 Juni 2004))
Hidup disiplin!

Kita yang hidup di Indonesia pada zaman pascareformasi makin terbiasa dengan hidup yang tidak disiplin. KKN, pelecehan dan kekerasan menjadi makin biasa. Kita mengatasnamakan HAM untuk ketidakdisiplinan kita. Padahal kita sendiri yang tidak mau dan tidak ingin disiplin.

Ketika orang Israel bersiap masuk ke tanah Perjanjian, mereka diperintahkan Allah untuk hidup disiplin. Ada tiga disiplin yang harus mereka terapkan di dalam perikop yang kita baca hari ini. Pertama, disiplin seorang ayah. Orang Israel yang mempunyai lebih dari satu istri dan memiliki anak-anak laki-laki dari istri-istrinya itu, harus berlaku adil terhadap semua anak laki-laki itu. Bila anak laki-laki sulungnya adalah berasal dari istri yang tidak dikasihinya, maka ia tidak boleh memberikan hak kesulungan itu kepada anak laki-laki dari istri yang lebih dikasihinya (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">15-17).

Kedua, disiplin dalam mendidik anak dan ketaatan anak. Orang Israel diperintahkan untuk mendisiplin anak-anak mereka. Anak-anak diperintahkan untuk menuruti disiplin orang tuanya (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">18-21). Apabila mereka tidak mendengarkan orang tuanya, maka ada hukuman yang lebih fatal, yaitu rajam.

Ketiga, orang Israel dituntut untuk disiplin di dalam menghukum kejahatan yang sepadan dengan hukuman mati. Orang yang dihukum ini akan digantung di sebuah pohon dan harus dikuburkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Banyak aplikasi yang kita bisa pelajari dari firman untuk orang Israel ini. Kita diajak untuk lebih disiplin di dalam hidup kita, menghargai firman Tuhan yang mendisiplinkan diri kita agar hidup kita teratur. Paulus di 1 Korintus 14:40 mengajarkan agar kehidupan Kristen dapat menjadi teratur. Keteraturan melambangkan hidup yang sesuai dengan ajaran firman Tuhan.

Renungkan: Biarlah hidup kita mulai sekarang menjadi hidup yang teratur, sesuai dengan rencana dan kehendak Allah yang tersusun rapi untuk kita semua.

(0.88) (Ul 23:2) (jerusalem: anak haram) Kata Ibrani yang dipakai (mamzer) sekali lagi terdapat dalam Zak 9:6 dan artinya tidak jelas. Para ahli Kitab Yahudi berpendapat bahwa yang dimaksud ialah: anak (keturunan) dari perkawinan seorang Israel dengan orang asing. Sebagai dukungan dikutip Neh 13:23 (di mana kata itu tidak ada).
(0.88) (Ul 33:17) (jerusalem: Anak sulung) Ada nas-nas lain yang nampaknya menganggap Yusuf sebagai anak sulung, 1Ta 5:1-2 dibandingkan dengan Kej 46:4; 47:29-31. Di sini Yusuf diutamakan, padahal dalam Kej 49 Yehuda dianggap utama. Apa yang di sini dikatakan tentang Efraim dan Manasye barangkali berupa sisipan.
(0.87) (Ul 4:9) (full: SUPAYA JANGAN ENGKAU MELUPAKAN ... BERITAHUKANLAH KEPADA ANAK-ANAKMU. )

Nas : Ul 4:9

Kita harus dengan tekun mengingat pekerjaan Allah yang lampau dalam hidup kita dan tetap tinggal di dalam Firman-Nya sehingga kasih akan Allah dan hal-hal rohani tidak berkurang dalam hati kita. Mengabaikan hal ini dapat mengakibatkan kehancuran rohani yang menyedihkan bagi anak cucu kita. Ketaatan yang tekun dan gigih kepada Allah dan hukum-hukum-Nya diperlukan supaya dapat menyalurkan warisan rohani kepada anak-anak kita.

(0.87) (Ul 6:7) (full: MENGAJARKANNYA BERULANG-ULANG KEPADA ANAK-ANAKMU. )

Nas : Ul 6:7

Salah satu cara utama untuk mengungkapkan kasih kepada Allah (ayat Ul 6:5) ialah mempedulikan kesejahteraan rohani anak-anak kita dan berusaha menuntun mereka kepada hubungan yang setia dengan Allah.

  1. 1) Pembinaan rohani anak-anak seharusnya merupakan perhatian utama semua orang-tua (bd. Mazm 103:13;

    lihat cat. --> Luk 1:17;

    lihat cat. --> 2Tim 3:3;

    [atau ref. Luk 1:17; 2Tim 3:3]

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

  2. 2) Pengarahan rohani harus berpusat di rumah, dan melibatkan ayah dan ibu. Pengabdian kepada Allah di dalam rumah tangga wajib dilakukan; hal itu adalah perintah langsung dari Tuhan (ayat Ul 6:7-9; bd. Ul 21:18; Kel 20:12; Im 20:9; Ams 1:8; 6:20; 2Tim 1:5).
  3. 3) Tujuan dari pengarahan oleh orang-tua ialah mengajar anak-anak untuk takut akan Tuhan, berjalan pada jalan-Nya, mengasihi dan menghargai Dia, serta melayani Dia dengan segenap hati dan jiwa (Ul 10:12; Ef 6:4).
  4. 4) Orang percaya harus dengan tekun memberikan kepada anak-anaknya pendidikan yang berpusatkan Allah di mana segala sesuatu dihubungkan dengan Allah dan jalan-jalan-Nya (bd. Ul 4:9; 11:19; 32:46; Kej 18:19; Kel 10:2; 12:26-27; 13:14-16; Yes 38:19).
(0.86) (Ul 4:9) (ende)

Kewadjiban untuk menjampaikan mukdjidjat-mukdjidjat Allah kepada anak keturunan ditandaskan diberbagai tempat. Setiap keluarga bertanggungdjawab atas tradisi tersebut dan harus memberikan kesaksian terhadap imannja sendiri. Bagi setiap angkatan baru kedjadian-kedjadian penjelamatan itu harus mendjadi kenjataan lagi.

(0.86) (Ul 11:19) (full: MENGAJARKANNYA KEPADA ANAK-ANAKMU. )

Nas : Ul 11:19

Lihat cat. --> Ul 6:7.

[atau ref. Ul 6:7]

(0.86) (Ul 21:17) (jerusalem: dua bagian) Hukum yang mengutamakan anak sulung ini juga ditemukan dalam kitab-kitab hukum lain dari zaman itu dan di luar Israel. Bdk 2Ra 2:9 (di sini ungkapan itu mendapat arti kiasan).
(0.86) (Ul 2:5) (ende)

Bangsa Edom: anak-keturunan Esau: seperti halnja Moab dan Ammon: anak-keturunan Lot: mempertahankan wilajahnja masing-masing. Adapun alasannja ditjari dalam kenjataan: bahwa mereka mempunjai hubungan dengan Abraham dan dengan demikian mereka itu mempunjai hak atas perlindungan Jahwe serta djandjiNja mengenai negerinja sendiri (bdk. Kej 27:39-40). Lih. aj. Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="ende">9(Ula 2:9) dan Ula 2:19.

(0.86) (Ul 24:17) (full: ORANG ASING ... ANAK YATIM ... JANDA. )

Nas : Ul 24:17

Allah secara khusus memperhatikan para pengungsi, anak yatim, dan janda (Kel 22:21-22; 23:9). Menolong orang yang tidak beruntung sangat menyenangkan Allah

(lihat cat. --> Luk 7:13;

[atau ref. Luk 7:13]

Ibr 13:2; Yak 1:27).

(0.84) (Ul 10:8) (jerusalem: TUHAN menunjuk suku Lewi) Ula 10:8-9 berupaya sisipan yang tidak bersangkutan dengan Ula 10:6-7 yang juga berupa sisipan dan berceritera tentang wafatnya Harun. Maka dipilihnya suku Lewi sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan wafatnya Harun. Menurut Kel 32:15-29 suku Lewi diangkat menjadi petugas ibadat sebagai balas jasa oleh karena mereka membunuh saudara-saudara mereka yang telah menyembah anak lembu emas. Itulah sebabnya mengapa Ulangan memasukkan berita itu ke dalam ceritera ini. Tetapi menurut Bil 1:50; 3:6-8 suku Lewi dipilih Allah sendiri sebagai pengganti semua anak sulung yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, Bil 3:12; 8:16.
(0.84) (Ul 13:13) (jerusalem: orang-orang dursila) Harafiah: orang-orang anak Belial. Ungkapan itu agaknya berarti: orang hampa, tak berguna, jahat, dursila. Lama kelamaan kata belial dianggap nama diri yang berhubungan dengan kuasa jahat, bdk Maz 18:5+(dalam Perjanjian Baru: Belial atau Beliar, 2Ko 6:15; ia juga terdapat dalam buku-buku apokrip).
(0.84) (Ul 19:1) (sh: Di bawah perlindungan sayap Allah (Kamis, 24 Juni 2004))
Di bawah perlindungan sayap Allah

Kita tahu bahwa, keba-nyakan induk burung memiliki sifat alami yang sama. Apabila anak-anaknya terancam, ia berusaha melindunginya dengan memasukkannya ke dalam kepak sayapnya. Ia mengorbankan dirinya untuk melindungi anak-anaknya. Mungkin saja, anak-anak burung ini dikejar musuh karena kesalahan mereka. Ia tetap melindungi mereka di bawah sayapnya.

Hubungan Tuhan dan umat-Nya juga demikian seperti induk burung dan anak-anaknya. Seringkali kita diperhadapkan dengan perkara yang teramat sulit. Mungkin saja perkara ini disebabkan karena kebodohan kita sendiri. Tetapi apapun yang menjadi sumber perkara tersebut, Tuhan ialah Allah yang selalu melindungi kita. Ia tidak pernah melepaskan perlindungan-Nya kepada kita. Apapun bentuk ancaman itu.

Kasih Tuhan itu luas meliputi manusia macam apa saja. Itulah alasan Israel diperintahkan untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Salah satu bentuk kasih yang harus direalisasikan kepada sesama ialah dengan membangun kota-kota perlindungan bagi mereka yang melakukan kesalahan fatal, misalnya tanpa sengaja membunuh. Di dalam kota ini, mereka memperoleh perlindungan dari hukuman yang tidak seharusnya menimpa mereka, misalnya dari dendam orang-orang yang menjadi korban. Orang Israel diminta untuk memelihara kota ini bahkan membuat jalan ke kota ini menjadi lancar (ayat Hai+anak+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">2, 3). Di kota ini bukan berarti seorang pelaku kejahatan dapat lepas dari tanggung jawabnya. Maksud Tuhan di sini, paling tidak ia dapat memperoleh perlakuan yang adil, sesuai dengan hukum dan terlepas dari rasa dendam korban kejahatannya.

Renungkan: Biarlah Tuhan memakai kita sebagai sumber keadilan di tengah-tengah dunia yang tidak adil dan ingin menang sendiri.



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA