Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 85 ayat untuk Aku juga AND book:11 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Raj 2:30) (jerusalem: di sinilah aku mau mati) Benaya mau mengetrapkan pada Yoab hukum yang ditetapkan Kel 21:14, yang memang kena juga. Tetapi Yoab bermaksud memaksa Salomo mencemarkan tempat kudus dan begitu memburukkan namanya.
(0.91) (1Raj 10:1) (sh: Hati-hati dengan segala kemuliaan! (Minggu, 8 Agustus 2004))
Hati-hati dengan segala kemuliaan!

Kemuliaan yang tidak dikembalikan kepada Allah dapat menjadi jerat ke dalam berbagai kejatuhan. Kesombongan, lupa diri, gila kuasa, memperalat sesama, manipulasi, adalah sebagian kecil dari kejatuhan yang dimaksud. Pasal Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">10 ini menceritakan segala kebesaran Salomo. Kebesaran ini dinyatakan dalam bentuk kekayaan, kemewahan, dan kelimpahan (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">14-29). Kebesaran ini dinyatakan juga melalui pengakuan ratu negeri Syeba yang membuatnya memuji Allah yang disembah Salomo (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1-13). Hal tersebut dipakai Yesus sebagai ilustrasi akan hikmat diri-Nya yang jauh melebihi Salomo (Matius 12:42). Ratu dari Selatan itu diberkati oleh hikmat Salomo. Berarti kebesaran Salomo benar adanya. Itu adalah anugerah yang Allah berikan dan yang telah menjadi berkat untuk orang lain.

Namun di sisi lain, ada peringatan Allah kepada Salomo (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">9:1-9). Peringatan Allah ini disebabkan oleh "kelalaian" Salomo (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">9:10-14). Hal ini menimbulkan tanda tanya di benak kita. Apakah semua kebesaran Salomo ini akan bertahan? Apakah Salomo akan tetap rendah hati mengakui TUHAN sebagai Allahnya?

Tak ada manusia yang kebal terhadap godaan untuk memegahkan diri. Agar tidak jatuh kepada kesombongan, kita harus senantiasa merendahkan hati di hadapan Allah, dan mengembalikan segala kemuliaan hanya kepada-Nya.

Doaku: Tuhan, jangan biarkan aku sombong. Ingatkan aku bahwa apa yang kuperbuat dan semua keberhasilanku adalah anugerah-Mu semata.

(0.90) (1Raj 15:1) (sh: Setia tetapi kurang bijak (Senin, 16 Agustus 2004))
Setia tetapi kurang bijak

Anak Tuhan dipanggil untuk hidup setia kepada Tuhan. Akan tetapi, tidak cukup hanya setia. Anak Tuhan juga perlu memiliki kebijaksanaan ilahi agar kesetiaannya membuahkan hasil pelayanan yang lebih baik.

Asa (raja Yehuda) berbeda dari ayahnya, Abiam. Abiam adalah raja yang jahat. Abiam tidak setia kepada Tuhan dan hidup dalam dosa. Sedangkan Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Asa adalah raja yang setia kepada Tuhan. Ia menyingkirkan penyembahan berhala dan ritualnya yang menjijikkan. Ia bahkan menyingkirkan neneknya dari istana, supaya ia tidak mempengaruhi Asa dan umat Israel untuk menyembah dewi Asyera.

Namun, Asa tidak menghancurkan bukit-bukit pengorbanan. Padahal bukit-bukit pengorbanan itu berperan dalam ibadah yang mencampuradukkan penyembahan dewa-dewi dengan TUHAN. Mungkin saja Asa mengira bahwa ibadah kepada TUHAN boleh dilakukan dengan gaya atau pola ibadah dewa-dewi lain. Tindakan tidak bijaksana ini menyebabkan Yehuda tidak murni menyembah Tuhan.

Ketidakbijaksanaan Asa yang lain tampak dalam menghadapi musuhnya, Baesa (raja Israel). Asa tidak berserah kepada Tuhan, melainkan mencari pertolongan kepada Benhadad, raja Aram. Jadi ketidakbijaksanaan Asa meliputi dua hal yakni ibadah kepada Tuhan yang dicampuradukkan dengan ritual kafir dan strategi perang yang mengharapkan pertolongan manusia daripada pertolongan Tuhan. Akibat dari sikap tidak bijaksana Asa adalah kehidupan rohaninya menjadi merosot dan tidak peka terhadap firman Tuhan (ayat 2Taw. 16).

Ternyata setia saja tidak cukup. Bijaksana sesuai dengan kehendak Tuhan akan menolong kesetiaan kita menjadi lengkap. Sebaliknya ketidakbijaksanaan malah membuat kesetiaan menjadi tidak utuh.

Doaku: Tuhan, tolong berikan hikmat kepadaku agar aku bukan hanya setia tetapi juga bijaksana menaati kehendak-Mu, sehingga kesetiaanku tidak luntur.

(0.79) (1Raj 18:41) (jerusalem: makanlah dan minumlah) Sebuah mempersembahkan korban dan juga untuk mendapat hujan orang berpuasa dahulu.
(0.76) (1Raj 6:16) (jerusalem: sampai ke balok-balok) Ini menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani (juga dalam 1Ra 6:15) terbaca: sampai dinding-dinding.
(0.73) (1Raj 21:19) (full: ANJING AKAN MENJILAT DARAHMU. )

Nas : 1Raj 21:19

Nubuat ini digenapi ketika Ahab terbunuh dalam pertempuran dan anjing-anjing menjilati darah hasil cucian kereta perangnya (1Raj 22:35,38). Putra-putra Ahab juga mati dengan kekerasan: Ahazia jatuh dari kisi-kisi kamar atasnya dan kemudian mati karena cedera itu (2Raj 1:2,17); Yoram terbunuh oleh Yehu dan tubuhnya dilemparkan ke kebun Nabot (2Raj 9:22-26). Istri Ahab, Izebel, juga mati dengan kekerasan (lih. 2Raj 9:30-37).

(0.72) (1Raj 2:36) (jerusalem) Salomo membebankan pada Simei tahanan kota di Yerusalem, yang pelanggarannya akan dihukum dengan kematian. Ia juga menyuruh Simei mengangkat sumpah. Oleh karena Simei melanggar sumpahnya itu, ia dihukum mati "secara adil". Tetapi dalam 1Ra 2:44 Salomo menyingkapkan alasan sebenarnya mengapa Simei dibunuh, yaitu kutuk yang pernah diucapkannya melawan Daud.
(0.72) (1Raj 8:41) (jerusalem) Bagian ini ditambah setelah Israel kembali dari pembuangan di Babel. terungkap di dalamnya semangat misioner dan universalis, 1Ra 8:41-43, yang sesudah pembuangan barulah berkembang pada bangsa Israel. Disinggung juga adat berkiblat ke Yerusalem, 1Ra 8:44, dan diberi perhatian kepada mereka yang tinggal di perantauan, 1Ra 8:47 dst.
(0.72) (1Raj 16:7) (full: NABI YEHU. )

Nas : 1Raj 16:7

Ketika para pemimpin dan umat Allah menolak hukum-Nya dan mengikuti cara-cara fasik orang Kanaan, Allah mengutus para nabi untuk memberitakan kebenaran-Nya. Nabi-nabi seperti itu kini masih juga diperlukan

(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA, dan

lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).

(0.72) (1Raj 17:4) (full: BURUNG-BURUNG GAGAK ... UNTUK MEMBERI MAKAN ENGKAU DI SANA. )

Nas : 1Raj 17:4

Allah memelihara Elia di lembah Kerit karena ia berpihak kepada Allah melawan kemurtadan bangsa itu (ayat 1Raj 17:3-7; Mazm 25:10). Karena Elia telah ikut menanggung beban Allah, kini Tuhan juga ikut menanggung beban Elia (bd. Mazm 68:20-21).

(0.72) (1Raj 1:20) (jerusalem: kepadamulah) Siapa mengganti raja yang mangkat atau diturunkan belum juga ditentukan oleh hukum. Saul dan Daud sendiri dipilih oleh Tuhan dan rakyat. Anak sulung ternyata belum berhak mengganti raja. Karena itu raja sendiri harus memilih anak yang akan menggantinya. Daud tidak hanya memilih Salomo sebagai bakal penggantinya, tetapi melalui upacara yang diperintahkannya. Daud tidak hanya memilih Salomo sebagai bakal penggantinya, tetapi melalui upacara yang diperintahkannya, 1Ra 1:33-35, ia sudah menyerahkan kuasanya kepada Salomo.
(0.72) (1Raj 4:33) (jerusalem: tentang ikan-ikan) Salomo dianggap yang pertama dari orang-orang berhikmat di Israel (Lihat Pengantar bagi Kitab-kitab Kebijaksanaan). Tidak dapat diragukan bahwa Salomo benar-benar berkarya di bidang kesusasteraan dan persanjakan, bdk 1Ra 8:12-13. Sebagian dari kitab Amsal barangkali berasal dari Salomo. Maz 72 dan Maz 127 dikatakan karangan Salomo dan juga kitab Pengkhotbah, Kidung Agung dan Kebijaksanaan.
(0.72) (1Raj 7:2) (jerusalem: "Hutan Libanon") Ialah sebuah ruangan besar bertiang-tiang dari kayu aras. Ia adalah gardu pasukan pengawal raja, 1Ra 10:17,21, dan dipakai untuk pawai masuknya raja secara meriah. Padanya ada semacam ruang tunggu, 1Ra 7:6, dan melalui ruang itu orang masuk ke bagian istana yang khusus teruntuk bagi raja sekeluarga, 1Ra 7:8, dan juga ke balai penghadapan, 1Ra 7:7.
(0.72) (1Raj 11:30) (jerusalem: dua belas koyakan) Ini sebuah nubuat berupa perbuatan, yang tidak hanya sebuah lambang, tetapi juga berdaya mewujudkan apa yang diibaratkan, Yer 18:1+. Sepuluh koyakan yang diserahkan kepada Yerobeam ialah kesepuluh suku Israel di bagian utama negeri, bdk 2Sa 19:43. Kedua koyakan yang tersisa ialah suku yang diserahkan kepada pengganti Salomo, yaitu suku Yehuda (dan Benyamin), 1Ra 11:32, yang ke dalamnya suku Simeon sudah melebur, Yos 19:1+.
(0.72) (1Raj 12:2) (jerusalem) Ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">2 dan 3 sampai dengan:...jemaah Israel dan berupa sisipan yang berasal dari 2Ta 10:2. Keterangan 1Ra 12:2-3 ini bertentangan dengan 1Ra 12:20 dan tidak terdapat dalam terjemahan Yunani. Nama Yerobeam dalam 1Ra 12:12 juga berupa sisipan. Maka menurut ceritera itu dan baru kemudian, 1Ra 12:20 dipanggil para pemberontak.
(0.72) (1Raj 2:13) (sh: Ancaman dari dalam (Senin, 26 Juli 2004))
Ancaman dari dalam

Ancaman roboh bagi sebuah rumah tidak hanya dari faktor luar, seperti bencana alam. Ancaman yang tidak kalah bahayanya adalah ancaman dari dalam yang tidak disadari, misalnya rayap.

Adonia menghadap Batsyeba dan meminta agar Batsyeba memohonkan kepada Salomo agar Abisag diperbolehkan menjadi istrinya. Permintaan Adonia disampaikan oleh Batsyeba ke Salomo. Reaksi Salomo adalah menghukum Adonia dengan menyerahkannya kepada Benaya bin Yoyada agar Adonia di pancung hingga mati (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">22-25). Mengapa Salomo menghukum mati Adonia?

Permohonan Adonia agar Abisag menjadi istrinya sama saja mengklaim takhta kerajaan. Ini suatu ancaman yang sangat serius yang dapat menggoyahkan takhta Salomo. Berarti sudah dua kali Adonia berupaya mengkudeta raja. Tidak hanya itu, Salomo juga melihat ancaman yang datang dari musuh-musuh yang ingin menggoyahkan takhtanya. Sehingga ia menghukum mati Yoab yang memihak kepada Adonia (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">28-34), Simei yang melanggar perintahnya (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">46) serta mengangkat imam Zadok menggantikan imam Abyatar (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">35). Salomo menegakkan keadilan untuk mencapai kedamaian dengan menyelesaikan pemberontakan di dalam kerajaannya. Dengan bertindak demikian Salomo juga memperbaiki beberapa kegagalan Daud (lihat renungan kemarin).

Seperti halnya Salomo menghadapi ancaman dari dalam yang membahayakan kestabilan kerajaan Israel yang dipimpinnya, demikian juga ancaman yang ingin menghancurkan relasi kita dengan Tuhan tidak saja dari luar, tapi juga dari dalam diri kita sendiri. Misalnya, berbagai kelemahan pribadi, keinginan jahat dan perasaan negatif (iri hati, sombong, dengki) itu semua adalah ancaman dari dalam yang menghancurkan relasi kita dengan Tuhan.

Renungkan: Serangan iblis terhadap kita tidak selalu dari luar diri kita sendiri, tapi iblis dapat menggunakan hal yang hanya diketahui oleh Allah dan kita. Oleh karena itu waspadalah terhadap ancaman dari dalam diri kita.

(0.71) (1Raj 18:40) (full: MENYEMBELIH MEREKA DI SANA. )

Nas : 1Raj 18:40

Perhatikan hal-hal berikut mengenai pembunuhan nabi-nabi Baal ini:

  1. 1) Hukuman mati mereka itu adil karena dilaksanakan sesuai dengan hukum Musa (Ul 13:6-9; 17:2-5). PB tidak memiliki perintah semacam itu; tindakan kekerasan terhadap nabi palsu dilarang (Mat 5:44), sekalipun Allah memerintahkan untuk menolak dan memisahkan diri dari mereka (Mat 24:23-24; 2Kor 6:14-18; Gal 1:6-9; 2Yoh 1:7-11; Yud 1:3-4;

    lihat art. GURU-GURU PALSU).

  2. 2) Tindakan Elia terhadap para nabi palsu itu menunjukkan murka Allah atas mereka yang berusaha untuk menghancurkan iman dan warisan rohani umat pilihan-Nya, juga mengungkapkan kasih dan kesetiaan Elia bagi Allah. Jadi, roh dan hatinya selaras dengan Allah; kepekaan moral dan rohaninya marah sekali karena Israel secara tragis meninggalkan Allah perjanjian mereka, Yang telah mengasihi dan menebus mereka.
  3. 3) Pembunuhan para nabi palsu itu juga menunjukkan perhatian mendalam bagi orang Israel yang sedang dibinasakan secara rohani oleh agama palsu. Yesus memiliki sikap yang sama (Mat 23:1-39; juga lih. Luk 19:27), demikian pula Paulus (Gal 1:6-9;

    lihat cat. --> Gal 1:9).

    [atau ref. Gal 1:9]

    Selanjutnya, perhatikan bahwa murka Allah akan dicurahkan atas semua orang yang keras kepala dan tidak mau bertobat "pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan" (Rom 2:5; bd. Rom 11:22; Wahy 19:11-21; 20:7-10).
(0.71) (1Raj 9:1) (sh: Peringatan untuk tetap setia (Jumat, 6 Agustus 2004))
Peringatan untuk tetap setia

Tidak mudah untuk tetap rendah hati dan setia jika kita mendapatkan keberhasilan terus menerus. Kita cenderung melupakan bahwa keberhasilan itu adalah anugerah. Bahkan mungkin kita akan bermegah di dalam keberhasilan itu dan lupa mensyukurinya sebagai anugerah. Jika ini yang terjadi, waspadalah sebab justru itulah yang menjadi titik balik penyebab kejatuhan kita. Mengapa Allah menyatakan diri-Nya untuk kedua kali kepada Salomo? Allah melihat potensi lupa diri dan lupa berkat di dalam diri Salomo, sama seperti umat Israel lainnya yang cepat sekali lupa akan segala anugerah yang Allah sudah nyatakan kepada mereka. Itu sebabnya Allah memperingatkan Salomo. Pola mengingatkan ulang ini kita jumpai juga dalam Perjanjian Baru.

Allah mengingatkan tiga hal kepada Salomo: Pertama, bahwa ia sudah diberkati dan umat Israel sudah diberkati melalui dirinya. Kedua, bahwa kesetiaan kepada-Nya akan membuat keturunannya duduk di takhta kerajaan selama-lamanya, tetapi ketidaktaatan mengakibatkan takhta itu akan dicabut dari mereka. Ketiga, bahwa ketidaksetiaannya akan mengakibatkan penolakan Allah atas umat Israel. Allah akan membuang dan mengusir bangsa Israel dari tanah air mereka. Bangsa Israel tidak akan dapat lagi menikmati hadirat Allah, melalui kehadiran rumah-Nya. Sebaliknya mereka akan dipermalukan di antara bangsa-bangsa lain (ayat Aku+juga+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">7-9).

Sungguh mengerikan melihat bahwa ketidaktaatan satu orang pemimpin membawa akibat bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang-orang yang dipimpinnya. Sebab itu, kita yang dipercaya menjadi pemimpin, harus selalu mawas diri supaya tetap rendah hati dan setia kepada Tuhan. Kita juga harus mendoakan para pemimpin negara Indonesia agar mereka tetap taat kepada panggilan mereka untuk mengabdi kepada Tuhan dan melayani rakyat dengan setia.

Doakanlah: Anak Tuhan yang dipercaya menjadi pemimpin negara Indonesia, agar takut akan Tuhan, tidak lupa diri dan tetap setia kepada komitmen mereka menjadi pengikut Tuhan.

(0.71) (1Raj 2:9) (full: TURUN DENGAN BERDARAH KE DALAM DUNIA ORANG MATI. )

Nas : 1Raj 2:9

Betapa sedihnya bahwa pengarahan terakhir yang diberikan Daud kepada Salomo ialah untuk melakukan suatu kejahatan yang ia sendiri telah bersumpah untuk tidak melakukannya (bd. ayat 1Raj 2:8); dengan demikian Daud melanggar sumpahnya dengan Simei (lih. 2Sam 19:23). Kekerasan yang tanpa ampun ini tidak dapat dibenarkan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan tak bercacat di hadapan Allah, namun juga tidak bisa dihakimi menurut standar-standar PB saja (Kis 17:30).

(0.71) (1Raj 8:39) (full: MENGAMPUNI, BERTINDAK, DAN MEMBALASKAN KEPADA SETIAP ORANG SESUAI DENGAN SEGALA KELAKUANNYA. )

Nas : 1Raj 8:39

Salomo memahami bahwa Allah akan mengampuni umat-Nya apabila mereka berbalik dari dosa mereka dan sungguh-sungguh bertobat dengan penyesalan dan dukacita (ayat 1Raj 8:35-36); ia juga mengakui bahwa Allah mungkin harus mendisiplin mereka "supaya mereka takut akan Engkau selama mereka hidup di atas tanah yang telah Kauberikan" (ayat 1Raj 8:40).



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA