Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 599 ayat untuk Akan datang AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (1Tes 5:1) (sh: Hari Tuhan seperti pencuri. (Senin, 17 November 1997))
Hari Tuhan seperti pencuri.

Pencuri pada umumnya bekerja waktu orang sedang lengah; kebanyakan malam hari. Kedatangan Tuhan Yesus diumpamakan seperti pencuri (ayat 2), yaitu ketika orang lengah dalam damai dan kenikmatan hidup semu (ayat 3). Orang yang memang tidak menghendaki kedatangan-Nya atau yang karena tidak beriman tidak percaya akan kedatangan-Nya, akan kecolongan. Orang beriman yang tahu kebenaran ini dan berjaga-jaga, memiliki sikap hidup yang berbeda (ayat 4-7).

Bagaimana menanti kedatangan Tuhan? Bila tak seorang pun tahu saat Tuhan datang, apa sebaiknya sikap seorang Kristen? Berjaga dan sadar (ayat 6). Kewaspadaan adalah ungkapan kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan, bukan milik dunia. Di dalam Tuhan kerohanian kita telah dibangunkan. Karena itu sikap dan cara hidup seperti orang dunia yang perbuatannya dalam gelap kita tanggalkan. Sebaliknya seperti prajurit yang siap berperang melawan kejahatan, kita mengenakan baju zirah iman dan kasih, serta ketopong keselamatan (ayat 8, bdk. Ef. 6:13-20).

Renungkan: Banyak orang masa kini menganggap Kristus segera akan datang. Kita harus menolak kecenderungan meramal tanpa harus menolak kesiagaan dan pengharapan berjumpa Tuhan!

(0.30) (2Tim 4:1) (sh: Menuju garis finis (Minggu, 1 September 2002))
Menuju garis finis

Sekali lagi Paulus berpesan pada Timotius untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Namun, pada bagian ini Paulus memberikan alasan yang lain lagi, dari sudut pandang masa depan. Pertama, berkaitan dengan tugasnya sebagai pemberita firman dan pengajar, karena akan datang masa dimana orang lebih suka dengan ketidak benaran dan “dongeng” (ayat 2-4). Kedua,karena penghakiman yang akan datang. Dua kali Paulus menyinggung pengajaran tentang Allah sebagai Hakim. Kesadaran ini seharusnya juga menjadi inspirasi yang membuat Timotius makin sungguh-sungguh melayani. Ketiga, Karena apa yang menanti Paulus “mahkota kebenaran” (ayat 6-8), seperti atlit pada pertandingan olahraga Yunani/Romawi purba. Tetapi, mahkota kebenaran ini bukanlah imbalan setimpal atas jerih payah pelayanan Paulus. Paulus dengan jelas menyebutnya sebagai sesuatu yang “akan dikaruniakan”(ayat 8, apodosei). “Mahkota kebenaran” itu melambangkan pembenaran yang datangnya dari Tuhan sendiri, walaupun dihadapan pengadilan dan dimata dunia, Paulus adalah pesakitan yang duduk dikursi terdakwa. Sudut pandang kemasa depan inilah yang menjadi dasar supaya Timotius sebagai pemberita firman bersikap siap sedia (ayat 2), menguasai diri dalam segala hal (ayat 4), dan “menunaikan” tugas pelayanannya, seperti seorang atlit yang mencapai garis finis dengan baik.

Renungkan: Pelayanan kita yang terutama adalah kehidupan kita sehari-hari.

Bagaimana kita dapat mencapai garis akhir, bergantung pada cara kita memandang diri sendiri: sebagai atlit yang harus terus memotivasi diri, berlatih dan berjuang, atau penonton yang duduk santai?

(0.30) (Why 16:16) (full: HARMAGEDON. )

Nas : Wahy 16:16

Harmagedon (Yun. _Harmagedon_), letaknya di daerah tengah utara Palestina, berarti "pegunungan Megido"; itu akan menjadi pusat "peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa" (ayat Wahy 16:14). Perang itu akan terjadi pada akhir masa kesengsaraan dan berakhir apabila Kristus datang kembali untuk membinasakan orang fasik

(lihat cat. --> Wahy 14:19),

[atau ref. Wahy 14:19]

untuk melepaskan umat-Nya dan untuk meresmikan kerajaan Mesias-Nya. Perhatikanlah yang berikut tentang peristiwa ini.

  1. 1) Nabi-nabi PL telah bernubuat tentang peristiwa ini (Ul 32:43; Yer 25:31; Yoel 3:2,9-17; Zef 3:8; Za 14:2-5).
  2. 2) Iblis dan setan-setan akan mengumpulkan banyak bangsa di bawah perintah antikristus untuk berperang melawan Allah, bala tentara-Nya dan umat-Nya, dan untuk menghancurkan Yerusalem (ayat Wahy 16:13-14,16; Wahy 17:14; 19:14,19; juga lih. Yeh 38:1-39:29; Za 14:2). Sekalipun titik pusatnya akan berada di tanah Israel, namun peristiwa Harmagedon ini akan melibatkan seluruh dunia (Yer 25:29-38).
  3. 3) Kristus akan datang kembali dan secara adikodrati akan turun tangan untuk membinasakan antikristus dan bala tentaranya (Wahy 19:19-21; Za 14:1-5) dan semua yang tidak menaati Injil (Mazm 110:5; Yes 66:15-16; 2Tes 1:7-10). Allah akan mengirim pula kebinasaan dan gempa bumi atas seluruh dunia pada waktu itu (ayat Wahy 16:18-19; Yer 25:29-33).
(0.30) (Mat 8:28) (sh: Yesus peduli dan berkuasa (Rabu, 19 Januari 2005))
Yesus peduli dan berkuasa

Kita seringkali diperhadapkan pada dilema mengenai kepedulian dan kemampuan/kuasa. Orang yang peduli seringkali tidak memiliki kekuatan atau kuasa untuk memberi pertolongan. Akan tetapi, orang yang memilikinya justru sama sekali tidak peduli.

Kita bersyukur bahwa Allah kita bukanlah Allah yang seperti ini. Dua perikop ini merupakan bagian dari serangkaian mukjizat yang dilakukan Yesus di dalam pelayanan-Nya sebagai Mesias (pasal 8-9). Di ayat 28 kita dapat melihat bahwa Yesus sengaja hadir di Gadara melewati jalan ke pekuburan. Padahal tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu karena di situ ada dua orang yang kerasukan roh-roh jahat. Mereka sangat berbahaya. Akan tetapi, Yesus justru datang dan menemui mereka. Kenyataan ini saja tidak mungkin tidak menyentuh hati kita. Yesus datang ke tempat yang tidak ingin didatangi siapa pun untuk menemui orang-orang yang tidak ingin didekati siapa pun. Bukan hanya itu, Yesus langsung dengan otoritas-Nya mengusir roh-roh jahat yang merasuk kedua orang itu (ayat 32). Roh-roh jahat tunduk kepada kuasa Yesus. Tindakan-Nya itu menunjukkan bahwa Dia peduli dan berkuasa. Pada perikop kedua, bukan hanya dalam masalah fisik Yesus peduli dan berkuasa menolong. Dia juga peduli atas masalah rohani manusia dengan mengampuni dosa orang lumpuh tersebut (ayat 9:6).

Otoritas Yesus atas penyakit, roh-roh jahat, dan alam memanggil orang untuk mengakui otoritas-Nya atas hidup mereka. Melalui mukjizat-mukjizat-Nya, Ia menyatakan diri sebagai satu-satunya Tuhan yang berdaulat atas hidup manusia, satu-satunya yang dapat menyelamatkan hidup kita dari segala belenggu yang mengikat dan menghancurkan hidup kita. Sungguh indah, bukan? Ia peduli, Ia datang, dan Ia memulihkan.

Ingat: Apa pun permasalahan hidup Anda, jangan pernah ragukan Yesus. Ia sanggup menolong Anda dan Ia mau melakukannya.

(0.30) (Mat 11:16) (sh: Mengenal Allah adalah anugerah (Kamis, 27 Januari 2005))
Mengenal Allah adalah anugerah

Apakah inti penyataan Yesus yang sulit diterima orang pada zamannya? Mengapa Khorazim, Betsaida, Kapernaum, dan orang banyak menolak-Nya padahal mereka melihat banyak mukjizat Allah? Orang banyak diumpamakan Yesus seperti anak yang sedang bermain pesta pernikahan dan kematian (ayat 16-17). Tidak ada keseriusan sikap terhadap Yesus. Padahal menurut ayat 25-27 relasi Yesus dan Allah Bapa begitu unik dan tidak terpisahkan.

Pertama, orang bijak dan orang pandai tidak dapat mengenal Allah (ayat 25). Pengenalan Allah bukan soal intelektual atau kesalehan manusia. Pengenalan akan Allah adalah soal kedaulatan Allah. Tidak seorang pun dapat mengendalikan Allah. Menurut kehendak-Nya sendiri Allah menyingkapkan atau menyembunyikan diri-Nya. Meski demikian Yesus mengenal Allah secara sempurna.

Kedua, manusia hanya dapat mengenal Allah melalui Yesus. Jika ingin mengenal Allah datanglah kepada Yesus. Hanya Yesus yang dapat mengenalkan siapa Allah karena Allah melimpahkan otoritas penuh rencana penyelamatan kepada-Nya (ayat 27a). Selain itu, memang hubungan Yesus dan Allah sangat intim. Di dalam hubungan Anak-Bapa itu terdapat pengenalan yang sempurna. Jadi, mengenal Yesus berarti mengenal Allah. Sama seperti mengenal Allah adalah anugerah, demikian juga dengan mengenal Yesus.

Atas klaim itulah Yesus dapat mengundang manusia untuk datang kepada-Nya. Yesus tidak menyuruh manusia datang kepada Allah, tetapi datang kepada-Nya. Yesus tidak berkata `pergilah kepada Allah', melainkan `marilah kepada-Ku'. Dalam pemahaman demikian undangan Yesus tersebut menjadi semakin jelas maknanya. Inilah panggilan anugerah. Setiap orang yang memenuhi panggilan itu akan masuk ke dalam pengenalan yang intim dan mendalam, seintim dan semendalam hubungan Anak dan Bapa.

Doa: Oh Tuhan, tolonglah aku untuk hidup makin dekat dengan Yesus agar aku makin mengenal-Mu.

(0.30) (Mat 24:45) (sh: Hamba yang berintegritas (Jumat, 11 Maret 2005))
Hamba yang berintegritas


Hidup ini milik siapakah? Tentu ada benarnya bila kebanyakan orang termasuk Anda menjawab bahwa hidup adalah milik kita masing-masing. Perumpamaan Tuhan tentang hamba yang baik dan jahat ini menolak angapan itu. Hidup adalah karunia Tuhan. Terlebih bagi orang Kristen yang telah ditebus Yesus dengan nyawa-Nya, hidup ini adalah milik-Nya. Tepatlah bila Allah menuntut pertanggungjawaban tentang bagaimana kita hidup seperti halnya majikan menuntut pertanggungjawaban bawahannya.

Pada kenyataannya tak seorang pun mengetahui kapan Tuhan datang, kehadiran Tuhan pun tidak selalu dirasakan. Tuhan memberi kita kemerdekaan menjalani hidup ini. Hanya ada dua tipe hamba di hadapan Tuhan, yang setia dan bijak serta yang jahat. Yang pertama adalah hamba yang berintegritas karena ada atau tidak ada sang tuan, dia akan tetap bekerja dengan baik (ayat 46). Prinsip ini adalah etos hidup, pelayanan, dan kerja orang Kristen. Mengapa hamba yang setia ini tetap bekerja dengan baik sekalipun Tuannya pergi? Karena mereka mengerti bahwa Tuannya adalah Allah Yang Mahatahu, yang di hadapan-Nya segala perbuatan terbuka. Segala sesuatu mereka lakukan di hadapan Allah, sadar bahwa Allah senantiasa hadir dan melihat seluruh hidupnya. Inilah hidup yang berintegritas!

Sebaliknya hamba yang jahat berpikir bahwa waktunya masih panjang, Tuannya tidak datang-datang. Ia bahkan naif berpikir bahwa segala kejahatan yang dilakukannya tidak diketahui, karena Tuannya tidak hadir (ayat 49). Bagi orang jahat, kehadiran Tuhan merupakan suatu ancaman dan tekanan yang berat, namun bagi orang benar kehadiran Tuhan justru merupakan penghiburan terbesar dalam hidup ini. Hamba yang jahat ini dianggap orang munafik (ayat 51), kategori yang paling dilawan Tuhan dalam injil Matius.

Renungkan: Bila Anda ingin siap dalam keadaan layak ketika bertemu Tuhan kelak, sadarilah terus akan hadirat-Nya sepanjang hidup.

(0.30) (Mrk 7:24) (sh: Menjadi seperti anak anjing (Jumat, 14 Maret 2003))
Menjadi seperti anak anjing

Yesus menarik diri dari kerumunan. Ia pergi ke Tirus untuk menyendiri, masuk ke dalam sebuah rumah, dan tak mau diganggu. Sebenarnya dalam waktu-waktu melayani Tuhan, sama seperti Yesus, kita pun perlu mengambil waktu beristirahat. Mengasihi diri sendiri tidak selalu sama dengan egoisme. Jika kita gagal mengasihi diri sendiri, kita pun akan gagal mengasihi orang lain (Mat. 22:39).

Orang-orang Yahudi telah berkeras hati menolak Yesus. Maka, para pembaca Markus yang nonyahudi akan tertarik membaca bagian ini. Jelaslah bahwa wanita yang datang kepada Yesus berada di luar sistem Yahudi. Kesohoran Yesus membawanya datang -- kasih seorang ibu kepada anak yang kuat, melawan segala halangan sekalipun.

Yesus kelihatannya dengan kasar menolak untuk menerima permintaan sang ibu. Kemungkinan ini disebabkan karena pada waktu itu juga banyak pembuat mukjizat dan banyak orang mencari Yesus bukan untuk mendengarkan pengajaran-Nya dan tunduk kepada otoritas- Nya, melainkan hanya karena ingin disembuhkan. Yesus dengan demikian ingin menguji mengapa sang ibu datang kepada-Nya.

Yesus memakai istilah "anjing", suatu penghinaan yang besar di dunia Mediterania pada waktu itu. Wanita Samaria itu bersedia diumpamakan seperti anak anjing yang menerima remah-remah yang jatuh dari meja tuannya -- demi anaknya, dan tentu karena kepercayaannya yang sungguh bahwa Yesus bisa menyembuhkan. Kerendahhatiannya dan kepercayaannya tidak sia-sia. Ia mendapatkan apa yang dipohonkannya dengan amat sangat -- suatu kontras dengan orang-orang Farisi yang bebal dan sombong.

Renungkan: Ada tiga hal yang harus orang Kristen pelajari dalam kehidupan ini: [1] kerendahan hati, [2] kerendahan hati, [3] kerendahan hati.

(0.30) (Luk 8:40) (sh: Iman yang tangguh (Kamis, 29 Januari 2004))
Iman yang tangguh

Iman bukan gerakan yang tak terkontrol atau tak disadari, tetapi merupakan kebulatan hati yang terpaut kepada obyek tertentu. Kristen menujukan imannya kepada Yesus Kristus. Perikop kali ini, memperlihatkan kepada kita bagaimana Yesus memberi perhatian khusus kepada orang yang memiliki iman yang tangguh dalam dua kisah.

Pertama, kisah Yairus (ayat 40-42; 49-56). Sepulangnya Yesus dari Gerasa, Yairus kepala rumah ibadat menghampiri-Nya dan memohon agar Yesus datang ke rumahnya untuk menyembuhkan anak perempuannya yang sakit hampir mati. Dalam perjalanan ke rumah Yairus, Yesus harus menerobos orang banyak yang berdesakan di sekitar-Nya. Akan tetapi, perjalanan itu diinterupsi oleh seorang perempuan yang ingin disembuhkan Yesus. Lalu, berita datang dari rumah Yairus bahwa anak perempuannya sudah mati. Kelihatannya tidak ada harapan anaknya akan sembuh. Namun perkataan Yesus memberi kekuatan pada iman Yairus (ayat 50).

Kedua, kisah perempuan yang menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun (ayat 43-48). Di tengah situasi berdesakan di sekitar Yesus, serta ketergesaan-Nya menuju rumah Yairus, perempuan ini menyelinap untuk menjamah jubah Yesus. Imannya tak percuma, sebab hanya dengan menjamah jubah-Nya saja perempuan itu sembuh. Perempuan itu sembuh bukan karena jubah Yesus, tetapi karena kuasa Yesus dinyatakan kepadanya. Perempuan itu beriman kepada Yesus, sehinga sakit pendarahannya pun sembuh.

Biarpun Yesus sibuk melayani orang banyak yang memerlukan-Nya, tetapi Yesus menyambut Yairus yang beriman kepada-Nya dan bersedia datang ke rumahnya. Ketika sedang berurusan dengan Yairus, Yesus memberi perhatian juga kepada seorang perempuan yang beriman kepada-Nya.

Renungkan: Yesus memberi perhatian besar kepada orang-orang yang memiliki iman yang tangguh.

(0.30) (Luk 21:29) (sh: Berjaga dan berdoa (Senin, 29 Maret 2004))
Berjaga dan berdoa

Sudah jelas dikatakan bahwa keda-tangan Yesus kedua kali tidak diketahui oleh siapapun. Namun, manusia selalu berspekulasi tentang waktu kedatangan-Nya. Sebenarnya apa yang harus dilakukan oleh para murid untuk berjaga-jaga?

Pertama, berjaga-jaga diisi bukan dengan pesta pora dan kemabukan (ayat 34), melainkan dengan tetap sadar dan hidup yang benar dan mulia. Berjaga-jaga bukanlah suatu aktivitas yang diisi dengan usaha-usaha spekulasi yang menghitung-hitung kapan tepatnya kedatangan Yesus yang kedua kali. Berjaga-jaga berarti percaya dan taat penuh kepada firman-Nya (ayat 32-33).

Kedua, berjaga-jaga haruslah diisi dengan berdoa (ayat 36). Dalam hal ini berdoa memiliki multi arti, yaitu berdoa berarti menyadari diri tidak sanggup berjaga-jaga dengan kekuatan sendiri, melainkan dengan bersandar pada kekuatan dari Allah. Berdoa, berarti mempercayakan hidup di saat-saat penantian ini dengan tetap percaya bahwa Allah akan menjaga dan mencukupkan kebutuhan hidup mereka. Berdoa menyebabkan mereka tidak tergoda untuk menyangkali imannya ketika harus menghadapi persoalan di masa penantian ini. Berdoa, berarti berjaga-jaga dengan penuh kewaspadaan, mendapatkan kekuatan Allah untuk bertahan bahkan luput dari semua yang harus terjadi di saat-saat penantian itu.

Berjaga-jaga dan berdoa berjalan bersama-sama. Murid-murid Tuhan dapat bertahan sampai Tuhan datang bila hidup mereka berjaga-jaga dan berdoa. Demikian juga dengan kita, murid-murid Tuhan masa kini. Kita harus menata hidup kita dan doa kita sehingga saat sebelum Tuhan datang, di mana penderitaan akan semakin menjadi-jadi, kita tetap setia. Ketika Tuhan datang, kita boleh berdiri menyambut-Nya (ayat 36).

Untuk dilakukan: Berjaga dan berdoa berarti hidup benar, sesuai kehendak-Nya, dan bersandar penuh kepada pertolongan-Nya.

(0.30) (Yak 1:12) (sh: Jadikan pencobaan yang Anda alami, pasangan kelemahlembutan Anda (Minggu, 3 Juni 2001))
Jadikan pencobaan yang Anda alami, pasangan kelemahlembutan Anda

Kecenderungan manusia mencari kambing hitam atas pergumulan hidup yang dialaminya memang tidak pernah berubah dari zaman ke zaman. Sejak manusia jatuh dalam dosa, kecenderungan ini menjadi tidak asing lagi. Tetapi manusia tidak cukup puas mengkambinghitamkan ciptaan lain atau sesamanya, ini yang menyebabkan manusia seringkali menyalahkan Tuhan, Sang Pencipta. Yakobus menegaskan bahwa sikap ini tidak benar.

Kristen seharusnya kembali kepada kebenaran bahwa pencobaan tidak pernah datang dari Allah karena Ia senantiasa memikirkan, memberikan, dan menganugerahkan yang terbaik bagi kita (13, 17). Mana mungkin pencobaan yang bertujuan menjatuhkan datang dari Allah? Kita sudah tahu darimana asal pencobaan (14-15), oleh karena itu tidak ada gunanya lagi mengkambinghitamkan pihak lain, karena sikap ini akan memberi peluang bagi pencobaan itu untuk menguasai dan mengalahkan kita.

Pencobaan dapat dipakai Allah berpasangan dengan kelemahlembutan kita untuk membongkar dan mengikis karakter, keinginan, pola hidup, dan dosa-dosa yang menghambat pertumbuhan rohani kita. Inilah alasan bagi kita untuk berbahagia (12). Allah adalah sumber segala yang baik dan Pencipta segala hasil dan akibat yang sempurna. Keterbukaan kepada pembentukan Allah yang mengizinkan pencobaan demi pencobaan menguji iman kita, akan memberikan hasil pertumbuhan yang nyata dan rohani yang dewasa.

Renungkan: Pencobaan dan pengujian bisa datang bersamaan di dalam kehidupan Kristen, walaupun sumber keduanya saling bertentangan. Keduanya pun dapat berfungsi positif dalam hidup Kristen yang lemahlembut, karena Allah yang sanggup mengubah fungsinya.

Bacaan untuk Hari Pentakosta

Yoel 2:28-32

Kisah Para Rasul 2:1-13

Yohanes 16:5-15

Mazmur 104:1-4, 24-33

Lagu: Kidung Jemaat 443

(0.29) (Yoh 14:3) (full: AKU AKAN DATANG KEMBALI. )

Nas : Yoh 14:3

Teks :
  1. 1) Sepasti Kristus terangkat ke sorga, demikian juga Dia akan kembali dari kehadiran Allah untuk menjemput pengikut-Nya agar tinggal bersama dengan Dia di sorga

    (lihat cat. --> Yoh 14:2 di atas;

    [atau ref. Yoh 14:2]

    bd. Yoh 17:24) ke tempat yang telah disediakan untuk mereka. Inilah pengharapan orang Kristen zaman PB dan semua orang percaya dewasa ini. Tujuan utama dari kedatangan kembali Tuhan Yesus ialah agar orang percaya dapat bersama-sama dengan-Nya untuk selama-lamanya

    (lihat art. KEBANGKITAN TUBUH; dan

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

  2. 2) Perkataan "membawa kamu ke tempat-Ku" menunjuk kepada keangkatan gereja, bila semua orang percaya yang hidup akan "diangkat bersama-sama ... dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan" (1Tes 4:17).
  3. 3) Kedatangan Kristus untuk umat-Nya yang setia akan melepaskan mereka dari "hari pencobaan" yang akan datang atas dunia ini 1Tes 5:9;

    (lihat cat. --> Luk 21:36;

    lihat cat. --> 1Tes 1:10;

    lihat cat. --> Wahy 3:10).

    [atau ref. Luk 21:36; 1Tes 1:10; Wahy 3:10]

  4. 4) Reuni yang penuh kemuliaan dan abadi ini merupakan suatu doktrin yang menghibur bagi semua pengikut Kristus yang rindu "bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini" (1Tes 4:17-18).
(0.29) (Mat 24:29) (sh: Waspadai dan amati tanda-tanda zaman (Jumat, 30 Maret 2001))
Waspadai dan amati tanda-tanda zaman

Allah mempunyai rencana kekal atas segala ciptaan-Nya, teristimewa manusia yang diciptakan dalam gambar dan rupa-Nya. Meski Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah tetap pada rencana kekal-Nya. Bagi yang hidup tidak sesuai rencana Allah akan mengalami kesengsaraan yang dahsyat (22:1-14), bagi yag taat dan berjalan seturut rencana Allah akan bersama dengan Yesus Kristus apabila Ia datang kelak. Matius menyebut orang-orang ini adalah orang-orang pilihan Allah yang ada di seluruh bumi ini. Hari kedatangan Anak Manusia digambarkan dengan kedahsyatan yang bakal terjadi di seluruh bumi dan alam semesta ini. Ini menunjukkan betapa murka-Nya Allah atas dosa yang sudah diperbuat oleh manusia. Alam semesta dan manusia yang menolak menjadi umat pilihan Allah akan mengalami penderitaan yang dahsyat dan menakutkan. Saat terjadi kehancuran dan penderitaan Anak Manusia, yaitu Yesus Kristus datang dengan segala kekuasaan dan kemuliaan, diiringi oleh para malaikat dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya. Saat manusia-manusia yang hidup dalam dosa menderita, orang-orang pilihan Allah ada bersama Anak Manusia dalam kemuliaan.

Apa yang sudah difirmankan ini pasti akan terjadi. Hanya saja waktunya tiba sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bapa. Nubuat Yesus yang dicatat Matius ini bermakna ganda, yakni yang terjadi pada waktu dekat pada tahun 70 M, saat Yerusalem dihancurleburkan. Pula bermakna untuk kedatangan-Nya yang kedua kali kelak.

Kedatangan Yesus meski tidak dapat diketahui kepastian harinya, ada tanda-tanda yang mendahului. Tunas pohon ara yang muncul; menandakan datangnya musim panas, supaya manusia bersiap. Demikian pula dengan kedatangan Anak Manusia. Matius mencatat dengan cermat apa yang Yesus ajarkan mengenai tanda-tanda yang akan terjadi. Ia akan datang dengan sangat tiba-tiba dan tidak disangka-sangka, namun bukan berarti Ia diam dan tidak memberikan peringatan. Setiap manusia perlu mencamkan tanda-tanda yang terjadi di bumi ini agar tidak terperanjat, tidak bersiap, dan tidak terlena.

Renungkan: Perkataan yang pernah dikatakan Yesus ini tidak akan berlalu sekalipun segalanya berubah. Itu pasti digenapi dan terjadi. Kita harus bersiap diri.

(0.29) (2Tes 2:2) (full: JANGAN LEKAS BINGUNG DAN GELISAH. )

Nas : 2Tes 2:2

Jemaat Tesalonika ketakutan karena apa yang diberitakan para guru palsu itu mengenai hari Tuhan

(lihat cat. --> 2Tes 2:1 sebelumnya).

[atau ref. 2Tes 2:1]

Paulus mengatakan bahwa mereka tak perlu kuatir, karena hari murka Allah belum tiba. Dua hal akan menandakan tibanya:

  1. (1) Harus datang "kemurtadan" khusus dan
  2. (2) "manusia durhaka" akan dinyatakan (ayat 2Tes 2:3). Paulus kemudian mengatakan bahwa kedua peristiwa ini tidak akan digenapi sebelum "yang menahannya itu telah disingkirkan" (ayat 2Tes 2:7). Kata-kata Paulus "ilham roh, ... pemberitaan atau surat" mungkin menunjukkan bahwa ajaran palsu itu dikomunikasikan melalui bahasa roh dan penafsirannya atau melalui nubuat

    (lihat cat. --> 1Kor 14:29

    [atau ref. 1Kor 14:29]

    mengenai hal menanggapi bahasa roh dan nubuat).
(0.29) (Why 10:3) (full: KETUJUH GURUH. )

Nas : Wahy 10:3

Ini menunjukkan beberapa aspek dari murka dan hukuman Allah yang akan datang (bd. Wahy 8:5; 11:19; 16:18), walaupun Yohanes dilarang untuk menyingkapkan berita dari ketujuh bunyi guruh itu (ayat Wahy 10:4). Hal ini menunjukkan bahwa selama masa kesengsaraan itu, hukuman-hukuman yang tidak dinyatakan dalam meterai-meterai, sangkakala-sangkakala, dan cawan-cawan itu akan terjadi. Oleh karena itu, tak seorang pun yang tahu sebelumnya apa yang akan terjadi. Karena itu janganlah kita menjadi dogmatis berkenaan dengan urutan peristiwa-peristiwa yang ada dalam kitab Wahyu.

(0.29) (Why 18:21) (full: TIDAK AKAN DITEMUKAN LAGI. )

Nas : Wahy 18:21

Seorang malaikat mengumumkan kejatuhan terakhir dari kuasa politik Babel. Antikristus dan sistem dunianya yang fasik akan dimusnahkan sama sekali dalam "peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa", apabila Kristus datang kembali ke bumi (Wahy 16:14;

lihat cat. --> Wahy 14:8;

lihat cat. --> Wahy 16:14;

lihat cat. --> Wahy 16:16;

[atau ref. Wahy 14:8; 16:14; 16:16]

Wahy 19:11-21; bd. tulisan mengenai kejatuhan Babel di pasal Dan 5:1-31).

(0.29) (Why 19:17) (full: PERJAMUAN ALLAH, PERJAMUAN YANG BESAR. )

Nas : Wahy 19:17

Perjamuan ini menunjuk kepada perang di Harmagedon

(lihat cat. --> Wahy 16:16).

[atau ref. Wahy 16:16]

  1. 1) Pembinasaan musuh-musuh Allah sedemikian besar sehingga akan memerlukan sekumpulan besar burung untuk membersihkan medan perang itu. Ini disebut sebagai "perjamuan Allah, perjamuan yang besar", karena Allah akan menyediakan makanan bagi burung-burung sebagai mangsa.
  2. 2) Pemandangan ini memperlihatkan hukuman terhadap kekejaman dan kejahatan yang dahsyat dari dunia ini. Nubuat-nubuat lain yang kemungkinan besar menunjuk kepada peristiwa yang akan datang ini ialah Wahy 14:14-20; 16:13-16; 17:14; Yer 51:27-44; Yeh 39:17-20; Yoel 3:9-16; Zef 3:8; Za 14:2-5).
(0.29) (Why 21:2) (full: YERUSALEM YANG BARU. )

Nas : Wahy 21:2

Yerusalem Baru itu sudah ada di sorga (Gal 4:26); dalam waktu dekat kota itu akan datang ke bumi sebagai kota Allah yang dinanti-nantikan oleh Abraham dan umat Allah yang setia dan yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri (Fili 3:20; Ibr 11:10,13,16;

lihat art. KOTA YERUSALEM).

Bumi yang baru akan menjadi pusat pemerintahan Allah, dan Ia akan diam bersama umat-Nya untuk selama-lamanya (bd. Im 26:11-12; Yer 31:33; Yeh 37:27; Za 8:8).

(0.29) (Why 1:3) (full: BERBAHAGIALAH IA YANG MEMBACAKAN. )

Nas : Wahy 1:3

Ini adalah yang pertama dari tujuh "ucapan bahagia" atau ucapan berkat yang ditemukan dalam kitab Wahyu, yang dikaruniakan kepada mereka yang membaca, mendengar, dan taat kepada perkara-perkara yang tertulis di dalam kitab ini. Enam ucapan berkat lainnya dapat ditemukan dalam Wahy 14:13; 16:15; 19:9; 20:6; 22:7; 22:14 (bd. Luk 11:28). Kenyataan bahwa orang percaya harus melaksanakan perintah-perintah kitab Wahyu menunjukkan bahwa kitab ini bersifat praktis dengan petunjuk-petunjuk moral dan bukan sekadar suatu nubuat tentang perkara-perkara yang akan datang. Kita harus membaca kitab ini bukan saja demi memahami rencana Allah untuk masa yang akan datang bagi dunia dan umat-Nya, tetapi juga demi mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip rohani yang besar. Terutama sekali, kitab ini harus membawa kita lebih dekat kepada Yesus Kristus dalam iman, pengharapan, dan kasih.

(0.29) (Mat 17:1) (sh: Musa, Elia dan Yesus. (Senin, 16 Maret 1998))
Musa, Elia dan Yesus.

Dalam tradisi Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang memperbarui komitmen umat pada hukum Tuhan. Setelah peristiwa pengakuan Petrus, di atas gunung Hermon, Allah menyuarakan kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Anak-Nya yang dikasihi-Nya dan meneguhkan kepercayaan para murid. Kristen kini sebenarnya lebih beruntung dari para murid dulu. Yesus sekarang sudah kembali dalam kemuliaan-Nya. Kita mengalami kemuliaan-Nya tiap saat, asal hati kita peka dan terbuka.

Janji-Nya digenapi. Kebenaran bahwa Elia akan datang sebelum Mesias datang, sesungguhnya sudah digenapi Allah. Elia yang dimaksud bukan Elia yang sudah mati. Yohanes Pembaptislah yang dimaksud Allah sebagai pendahulu datangnya Mesias. Janji Allah pasti dan teguh! Apa yang Allah telah katakan, Ia pun akan menggenapinya. Ini sesuai dengan sifat Allah. Allah adalah setia, patut dipercaya. Kristen tidak perlu meragukan janji-janji Allah yang dinyatakan oleh-Nya di dalam Alkitab. Percaya, patuh, dan taat adalah sikap yang benar seorang anggota keluarga Allah.

Doa: Ajar kami untuk selalu mempercayai janji-janji-Mu.

(0.29) (Yoh 17:1) (sh: Doa Imam Besar (Kamis, 11 Maret 1999))
Doa Imam Besar

Inilah saat yang paling menentukan bagi Yesus. Dia menghadapi saat akhir penggenapan misi-Nya, yakni sengsara dan kematian. Sungguh suatu keadaan yang berat yang harus Yesus hadapi. Itulah sebabnya Ia datang kepada Bapa-Nya dalam doa; yang dikenal dengan sebutan "Doa Imam Besar". Yesus minta dimuliakan kembali seperti kemuliaan-Nya semula sebelum Ia datang sebagai manusia. Permintaan-Nya ini menegaskan tentang siapa Dia. Ia akan merampungkan karya penyelamatan-Nya melalui kematian-Nya di kayu salib. Bukan hanya itu, bahkan dalam sengsara dan kematian-Nya itulah sebenarnya Ia tengah dimuliakan.

Doa Yesus untuk murid-murid-Nya. Yesus mendoakan murid-murid-Nya agar mereka dipelihara dan menjadi satu (11), dilindungi dari segala yang jahat (15), dan dikuduskan di dalam kebenaran (17), supaya mereka mampu dan layak melaksanakan misi sebagai utusan-utusan Kristus. Mereka yang adalah milik Kristus dan juga milik Bapa, justru akan menjadi musuh dunia. Karena itu, mereka perlu ditopang oleh doa agar setia dalam tugas dan tekun dalam penderitaan.

Renungkan: Di saat yang paling genting dalam hidup-Nya, Yesus masih mampu berdoa untuk orang lain. Bagaimana dengan kita, pernahkah tindakan Yesus ini kita hayati dan menjadikan bagian dalam hidup kita?



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA