Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 195 ayat untuk greek:213 [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14491799) (Rm 5:12) (full: DOSA TELAH MASUK KE DALAM DUNIA OLEH SATU ORANG. )

Nas : Rom 5:12

Dalam kejatuhan Adam, dosa sebagai prinsip atau kuasa yang aktif memasuki umat manusia (ayat Rom 5:17,19; Kej 3:1-24; 1Kor 15:21-22).

  1. 1) Dua akibat terjadi:
    1. (a) Dosa dan kecemaran memasuki hati dan kehidupan Adam.
    2. (b) Adam meneruskan dosa ke dalam arus kehidupan umat manusia, sampai merusak semua orang sesudah itu. Kini semua orang lahir di dunia dengan kecenderungan untuk berbuat dosa dan kejahatan (ayat Rom 5:19; 1:21; 7:24; Kej 6:5,12; 8:21; Mazm 14:1-3; Yer 17:9; Mr 7:21-22; 1Kor 2:14; Gal 5:19-21; Ef 2:1-3; Kol 1:21; 1Yoh 5:19).
  2. 2) Paulus tidak menjelaskan bagaimana dosa Adam disalurkan kepada keturunannya. Paulus juga tidak mengatakan bahwa semua orang ada dalam Adam dan ikut serta dalam dosanya dan karena itu mewarisi kesalahan Adam. Tidak pernah Paulus mengatakan bahwa Adam merupakan kepala federal keturunannya sehingga dosanya diperhitungkan kepada mereka. Semua orang bersalah di hadapan Allah karena dosa pribadi mereka, "karena semua orang telah berbuat dosa". Satu-satunya ajaran yang disokong Alkitab ialah bahwa semua orang mewarisi kerusakan moral serta dorongan untuk berbuat dosa dan kejahatan

    (lihat cat. --> Rom 6:1).

    [atau ref. Rom 6:1]

  3. 3) Kematian memasuki dunia melalui dosa dan sekarang semua orang takluk kepada maut, "karena semua orang telah berbuat dosa" (ayat Rom 5:12,14; bd. Rom 3:23; Kej 2:17; 3:19;

    lihat art. KEMATIAN).

(0.14491799) (1Kor 15:51) (full: SUATU RAHASIA. )

Nas : 1Kor 15:51

Rahasia yang dinyatakan Paulus ialah kebenaran bahwa ketika Yesus kembali dari sorga bagi jemaat-Nya, maka tubuh orang percaya yang masih hidup akan segera diubah dan dijadikan tidak dapat binasa dan kekal

(lihat cat. --> Yoh 14:3;

[atau ref. Yoh 14:3]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

(0.14491799) (Ibr 9:14) (full: DARAH KRISTUS. )

Nas : Ibr 9:14

Darah Kristus merupakan pusat dari konsep penebusan dalam PB (1Kor 10:16; 11:27; Ef 2:13; 1Pet 1:2; Wahy 7:14; 12:11). Di atas salib, Kristus mencurahkan darah-Nya yang tidak berdosa agar dapat menghapus dosa-dosa kita serta mendamaikan kita dengan Allah (Ibr 5:8; Rom 5:19; Fili 2:8; bd. pasal Im 16:1-30).

Dengan darah-Nya, Kristus mengerjakan hal-hal berikut:

  1. 1) Darah-Nya mengampuni dosa semua orang yang bertobat dan percaya (Mat 26:28).
  2. 2) Darah-Nya menebus semua orang percaya dari kuasa Iblis dan kejahatan (Kis 20:28; Ef 1:7; 1Pet 1:18-19; Wahy 5:9; 12:11).
  3. 3) Darah-Nya membenarkan semua orang percaya kepada-Nya (Rom 3:24-25).
  4. 4) Darah-Nya menyucikan hati nurani orang-orang percaya sehingga mereka dapat melayani Allah tanpa kesalahan dengan penuh keyakinan (Ibr 9:14; Ibr 10:22; 13:18).
  5. 5) Darah-Nya menyucikan umat Allah (Ibr 13:12; 1Yoh 1:7-10).
  6. 6) Darah-Nya membuka jalan bagi orang-orang percaya untuk langsung menghampiri Allah melalui Kristus untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, pertolongan, dan keselamatan (Ibr 7:25; 10:19; Ef 2:13,18).
  7. 7) Darah-Nya adalah jaminan untuk semua janji dari perjanjian baru (Ibr 10:29; 13:20; Mat 26:28; 1Kor 11:25).
  8. 8) Kuasa darah Kristus yang menyelamatkan, mendamaikan, dan menyucikan itu senantiasa tersedia untuk orang-orang pada waktu mereka menghampiri Allah melalui Kristus (Ibr 7:25; 10:22; 1Yoh 1:7).
(0.14491799) (2Ptr 1:21) (full: OLEH DORONGAN ROH KUDUS ORANG-ORANG BERBICARA ATAS NAMA ALLAH. )

Nas : 2Pet 1:21

Petrus menegaskan asal-usul ilahi dan wibawa nubuat Alkitab

(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).

Setiap orang percaya hendaknya juga mempunyai pandangan yang kokoh dan tidak berkompromi terhadap pengilhaman dan kekuasaan Alkitab. Ada beberapa alasan untuk itu.

  1. 1) Hanya inilah satu-satunya cara untuk tetap setia kepada apa yang diajarkan Yesus Kristus, para rasul, dan Alkitab sendiri mengenai Firman itu (Mazm 119:1-176;

    lihat cat. --> Yoh 5:47;

    [atau ref. Yoh 5:47]

    lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

  2. 2) Tanpa suatu pandangan yang kokoh mengenai Alkitab, gereja tidak memiliki landasan yang sejati dan pasti untuk kepercayaannya, tidak ada kepastian keselamatan, tidak ada standar moral yang mutlak, tidak ada berita yang dikhotbahkan dengan yakin, tidak ada harapan pasti mengenai baptisan dalam Roh Kudus dan pengadaan mukjizat dan tidak ada pengharapan mengenai kedatangan Kristus yang sudah dekat.
  3. 3) Tanpa suatu pandangan yang kuat mengenai Alkitab, orang Kristen yang percaya tidak mempunyai kebenaran yang mutlak dan obyektif yang didasarkan atas kekuasaan Allah sendiri yang dengannya kita menilai dan menolak nilai-nilai dunia yang berubah terus-menerus, filsafat manusiawi dan perbuatan tidak senonoh dalam kebudayaan (Mazm 119:160).
  4. 4) Tanpa suatu pendirian yang kuat mengenai Alkitab, orang Kristen tidak siap bertahan terhadap berbagai kesulitan yang hebat pada hari-hari terakhir (1Tes 2:1-12;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    lihat cat. --> 2Tim 3:1).

    [atau ref. 1Tim 4:1; 2Tim 3:1]

  5. 5) Tanpa suatu pendirian yang kuat mengenai Alkitab, seluruh kekuasaan dan ajaran Alkitab dilemahkan; Alkitab kemudian akan diganti dengan pengalaman keagamaan yang subyektif atau dengan penalaran yang pribadi dan kritis (2Pet 2:1-3).
(0.14491799) (Kel 13:17) (jerusalem) Di sini mulailah kisah keluaran yang sebenarnya ialah perjalanan umat Israel melalui padang gurun menuju Tanah yang disajikan. Tahap sejarah umat Israel inilah yang kemudian oleh para nabi diingat sebagai masa pernikahan Tuhan dengan umatNya, Yer 2:2; Hos 2:13; 11:1 dst; Yeh 16:8. Dalam seluruh Kitab Suci Allah tetap disebut sebagai "yang menuntun umat Israel dari tanah Mesir", Yos 24:17; Ams 2:10,3:1; Mik 6:4; Maz 81:11. Bagian kedua kitab Yesaya memberitahukan kembalinya umat Israel dari pembuangan sebagai suatu keluaran yang baru, Yes 40:3+. Tradisi Kristen mengartikan perjalanan umat Israel di padang gurun sebagai pralambang perjalanan Gereja (dan masing-masing orang beriman) kepada akhirat.
(0.14491799) (Yes 4:3) (jerusalem: yang tersisa) Israel yang tidak serta dihukum. Tetapi oleh karena mengasihi umatNya Tuhan menyelamatkan sebuah "sisa" dari pedang penyerbu. Gagasan "sisa Israel" mulai dipakai oleh nabi Amos, Yes 3:12; 5:15; 9:8-10 dan kembali dipergunakan nabi Yesaya, Yes 6:13; 7:3 dan Yes 10:19-21; 28:5-6; 37:4(=2Ra 19:4); Yes 37:31-32; bdk Mik 4:7; 5:2; Zef 2:7,9; 3:12; Yer 3:14; 5:18; Yeh 5:3; 9, sisa itu tertinggal di Yerusalem. Setelah dibersihkan dan menjadi tetap setia sisa itu kembali akan menjadi bangsa kuat. Setelah Yerusalem hancur pada th 587 seb Mas, gagasan "sisa Israel" mendapat makna baru. Sisa itu terdapat pada kaum buangan, Yes 12:6; Bar 2:13, dan dalam pembuangan sisa itu bertobat, Yeh 6:8-10; bdk Ula 30:1-2. lalu Tuhan mengumpulkan sisa itu bagi pemulihannya di masa Mesias, Yes 11:11,16; Yer 23:3; 31:7; 50:20; Yeh 20:37; Mik 2:12-13. Habis pembuangan sisa itu kembali murtad, lalu diperkecil lagi dan dimurnikan, Zak 1:3; 8:11; Hag 1:12; Oba 17(=Yoe 2:32); Zak 13:8-9; 14:2. Pada kenyataannya Kristuslah yang menjadi "Tuhan" bagi Israel, yaitu Israel yang dibaharui dan disucikan, Yes 11:1,10; bdk Yes 4:2; Yer 23:3-6. Sebaliknya, bangsa-bangsa lain tidak ada sisanya, Yes 14:22,30; 15:9; 16:14; Yeh 21:32; Ams 1:8; Oba 18
(0.14491799) (Yes 40:3) (jerusalem: Ada suara) Dengan sengaja nabi tidak menyebut nama orang yang bersuara dan menyuruh melaksanakan perintah yang diberi dalam Yes 39:2. Para penginjil, Mat 3:3; dsj Yoh 1:23 yang mengutip ayat ini menurut terjemahan Yunani (LXX) mengetrapkannya pada Yohanes Pembaptis yang memberitahukan kedatangan Mesias yang sudah dekat
(0.14491799) (Luk 3:1) (jerusalem) Sama seperti dalam Luk 1:5, dan Luk 2:1-3 demikianpun di sini Lukas membuat sejarah keduniawian. Kaisar Tiberius menggantikan Kaisar Augustus, Luk 2:1, pada tanggal 19 Ag. tahun 14 Mas. Maka tahun kelimabelas pemerintahannya berlangsung dari 19 Ag. tahun 28 sampai 18 Ag. tahun 29 Mas. Kalau Lukas mengikuti perhitungan Siria maka tahun 15 pemerintahan Tiberius ialah dari bulan Sept-Okt,tahun 27 Mas. Pada waktu itu Yesus paling sedikit berusia 33 tahun, dan barangkali hanya mau menandaskan bahwa Yesus sudah cukup berumur untuk menunaikan suatu tugas untuk menunaikan suatu tugas dan jabatan resmi (Mesias). Tarikh Masehi dihitung salah oleh Dionisius (bdk Luk 2:2+), oleh karena menganggap keterangan dalam Luk 3:23 sebagai tepat. Tahun 15 pemerintahan Tiberius ialah tahun 782 setelah kota Roma didirikan. Jumlah ini oleh Dionisius dikurangi dengan 29 tahun penuh, sehingga sampai kepada tahun 753 setelah kota Roma didirikan sebagai awal tarikh Kristen. sesungguhnya awal tarikh Kristen bertepatan dengan tahun 750 atau malah tahun 746 setelah Roma didirikan.
(0.14491799) (1Kor 1:9) (jerusalem: persekutuan) Kata "persekutuan" (Yunaninya: koinonia) dipergunakan dengan macam-macam arti. Tetapi arti dasarnya selalu sama: persekutuan yang berurat berakar dalam apa yang oleh beberapa orang dimiliki bersama, entahlah milik bersama itu milik materiil atau spirituil. Pada orang-orang Kristen milik materiil selalu disertai milik spirituil, Rom 15:26-27; 2Ko 8:4; 9:13; Gal 6:6; Fili 4:15-17. Ada kalanya orang "bersekutu" dalam perbuatan atau perasaan hati, 2Ko 1:7; 6:14; 1Ti 5:22; 2Yo 11; Wah 1:9. Adapun persekutuan yang menjadi dasar dan sumber segala macam persekutuan lain ialah persekutuan dalam hal-hal ilahi, 1Ko 9:23; Fili 1:5; File 6. Persekutuan itu mempersatukan kita dengan Bapa dan Anak, Yesus Kristus, 1Ko 1:9; 1Yo 1:3+, 1Yo 1:7+, dengan Kristus sendiri, 1Ko 10:16; Fili 3:10; 1Pe 4:13, dengan Roh Kudus, 2Ko 13:13+; Fili 2:1. Iapun mengikut-sertakan kita dalam kemuliaan yang akan datang, 1Pe 5:1. Oleh karena Kristus mengambil bagian dalam kodrat kita, Ibr 2:14, kitapun mengambil bagian dalam kodrat ilahi, 2Pe 1:4+. Kata "persekutuan" mengungkapkan ciri khas jemaat Kristen, Kis 2:42+
(0.14491799) (Gal 1:8) (jerusalem: Injil) Hanya ada satu Injil saja yang diberitakan semua rasul, 1Ko 5:11. Secara khusus Allah mengutus rasul Paulus untuk mengabdikan diri kepada Injil itu, Rom 1:1; 1Ko 1:17; bdk Gal 1:15-16. Sama seperti dalam Injil-injil, Mar 1:1+, dan Kisah Para Rasul, Gal 5:24+. Injil itu ialah suatu kabar yang baik, yang secara lisan diberitakan dan perlu didengarkan. Isi Injil itu pada pokoknya: pernyataan mengenai Anak Allah, Yesus Kristus, Rom 1:1-4 yang dibangkitkan dari antara orang-orang mati, 1Ko 15:1-5; 2Ti 1:10, setelah mati disalibkan, 1Ko 2:2. Untuk semua orang berdosa, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Rom 3:22-24, Kristus telah meresmikan tata penyelamatan kebenaran, Rom 1:16+, dan keselamatan, Efe 1:13, sebagaimana dinubuatkan para nabi dahulu, Rom 16:25-26; 1Pe 1:10. Kerap kali kata "Injil" berarti baik pemberitaan oleh rasul maupun apa yang diberitakannya, 2Ko 2:12; 8:18; Fili 1:4,12; 4:3,15; File 13; 1Te 3:2. Berhasilnya pemberitaan itu berasal dari kekuatan Allah, 1Te 1:3 (bdk Gal 2:13). Pemberitaan itu adalah firman kebenaran yang menyatakan kasih karunia Allah, Kol 1:5-6; Efe 1:13; 2Ko 6:1; Kis 14:3; 20:24,32. Iapun menghasilkan keselamatan pada mereka yang dengan iman menyambut baik pemberitaan Injil itu, Rom 1:16-17+; Rom 3:22; 10:14-15; Fili 1:28, dan taat kepadanya, Rom 1:5; 10:16; 2Te 1:8. Pemberitaan itu berkembang dan berbuah, Kol 1:6. Melalui pemberitaan yang sepenuhnya, Rom 15:19, pelayanan rasuli menjadi sumber pengharapan Kristen, Kol 1:23.
(0.14491799) (Im 26:1) (sh: Definisi berkat versi Tuhan (Senin, 30 September 2002))
Definisi berkat versi Tuhan

Definisi berkat versi Tuhan. Kita semua tahu apa itu berkat. Pokoknya, berkat adalah sesuatu yang membuat kita bahagia, bersyukur dan berteriak dengan gembira “haleluya!” Berkat adalah apa yang bisa menjadi bahan kesaksian pada kebaktian di hadapan jemaat; akan naik kelas, kesembuhan dari penyakit, mobil baru, naik pangkat/gaji dll. Pokoknya, apapun yang baik, indah, manis, dll., yang kita terima, terlepas dari baik atau tidaknya hubungan pribadi kita dengan Tuhan (“Tuhan bergitu baik, karena Ia mengaruniakan saya xxx, walaupun saya yyy”).

Perbandingan pengertian di atas dengan nas bacaan kita hari ini akan menunjukkan satu hal penting yang kurang yaitu Allah. Memang benar bahwa Allah menjanjikan kecukupn materi kepada umat Israel bila mereka memegang teguh perjanjian mereka dengan Allah. Misalnya, hasil panen yang cukup, bahkan lebih (ayat 4-5, 10); bertambah banyaknya keturunan mereka (ayat 9); juga damai sejahtera dan keamanan, baik dari ancaman binatang buas (ayat 6) dan musuh (ayat 8). Tetapi, semua ini merupakan perpanjangan dari janji utama Allah, yaitu bahwa Allah akan “hadir di tengah-tengahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku” (ayat 12). Inilah janji berkat yang terus bergema di Alkitab, yang dinyatakan kembali melalui Yehezkiel pada zaman pembuangan (Yeh. 37:27) dan melalui penglihatan Yohanes (Why. 21:3).

Penegasan janji ini sangat penting, mengingat apa yang kelak akan dihadapi oleh umat Israel di Kanaan. Kepercayaan bahwa kesuburan Kanaan hanyalah karena kuasa dewa-dewi Kanaan seperti Baal, sudah sangat kuat mengakar di kalangan penduduk Kanaan. Karena itu, tantangan bagi umat Israel kelak adalah, tetapi bertahan untuk tidak tergoda apalgi ikut-ikutan menyembah berhala (ayat 1-2). Juga mengingat siapa sebenarnya yang telah terbukti menjadi penyelamat dan menjadi pembebas mereka (ayat 13).

Renungkan: Orang Kristen harus mengartikan berkat sebagai apa yang membuatnya makin dekat dan bersandar pada pemeliharaan Tuhan, bukan apa yang semata membuatnya makin nyaman hidup di dunia tanpa mengingat keberadaan Tuhannya.

(0.14491799) (1Raj 7:13) (sh: Mempersembahkan keahlian (Senin, 2 Agustus 2004))
Mempersembahkan keahlian

Mempersembahkan keahlian. Seorang rekan hamba Tuhan pernah berkomentar demikian, "Dulu, jika kita mau melayani Tuhan selalu ditekankan motivasi dan hati, sedangkan kepandaian dan keterampilan nomor dua. Sekarang zaman sudah berubah. Walaupun kita memiliki hati tulus, kalau tidak memiliki keterampilan maka pelayanan kita kurang dihargai. Hamba Tuhan masa kini harus punya otak, hati, dan otot sehingga pelayanannya menjadi lebih baik."

Salomo memperhatikan dengan sungguh pembangunan rumah Tuhan dan pembuatan perabotannya. Ia tidak menyerahkan tugas itu kepada sembarangan orang, melainkan kepada orang-orang yang ahli. Untuk perabotan-perabotan yang terbuat dari tembaga, Salomo mempekerjakan seorang ahli seni tembaga, yaitu Hiram dari Tirus (ibunya dari suku Dan, ayahnya orang Tirus -- 2Taw. 2:13). Seperti halnya Daud, Salomo tidak segan menerima bantuan internasional. Segala keahlian dan kepandaian memang berasal dari Tuhan dan orang beriman harus giat mencari jalan agar hal-hal tersebut dapat dikuduskan untuk kepentingan pekerjaan Tuhan yang mulia.

Hiram bekerja, teliti dan tekun. Hasilnya luar biasa! Memang tidak tersurat pujian Salomo di dalam perikop ini, tetapi pernyataan bahwa "Hiram menyelesaikan segala pekerjaan yang harus dilakukannya bagi raja Salomo di rumah Tuhan" (ayat 40) dan bahwa semua perabotan itu diterima sebagai bagian dari rumah Tuhan sudah menunjukkan kualitas hasil pekerjaan itu. Setelah Salomo menyelesaikan pembangunan rumah Tuhan, maka ia memasukkan perabotan yang dibuatnya dan perabotan yang sudah lebih dulu dipersiapkan oleh Daud, ayahnya. Dengan demikian lengkaplah sudah seluruh isi rumah Tuhan itu (ayat 51). Demikianlah seharusnya pelayanan Kristen kita. Hendaklah kita membangun gereja sebagai persekutuan dan pelayanan, bukan hanya dengan motivasi yang baik tetapi juga dengan pengetahuan dan keterampilan yang terbaik.

Renungkan: Berikan yang terbaik untuk Tuhan. Berikan hatimu, kepintaranmu, keterampilanmu, tenagamu, talentamu, ...

(0.14491799) (2Taw 13:1) (sh: Kemenangan karena perjanjian Allah (Selasa, 21 Mei 2002))
Kemenangan karena perjanjian Allah

Kemenangan karena perjanjian Allah. Yehuda yang dipimpin raja Abia jelas tidak sebanding dengan Israel yang dipimpin raja Yerobeam. Selain jumlah tentara Abia hanya separuh tentara Yerobeam, tentara Yehuda itu adalah orang “pilihan” karena keberanian, bukan pasukan elit gagah perkasa seperti yang dimiliki Israel (ayat 4). Karena itu ketika memutuskan untuk berperang, Abia tidak mengandalkan kekuatan militernya melainkan kekuatan iman.Strategi penentu kemenangan Abia atas Israel tepat bila disebut sebagai strategi iman, atau lebih tepat strategi iman kepada firman perjanjian Allah. Kata-kata yang ditujukannya kepada Yerobeam bukan saja menantang Israel untuk serius tunduk kepada firman Allah tetapi juga merupakan ungkapan keyakinan iman Abia atas kebenaran Firman Allah tersebut. Beberapa hal perlu kita cermati dari isi ucapan Abia ini.

Pertama, ia mengingatkan bahwa rencana Allah yang kekal untuk Israel berlaku atas garis keturunan Daud di Yehuda dan bukan atas kerajaan utara yang berasal dari pemberontak yang melawan keturunan Daud (ayat 6-7). Perjanjian Allah atas Daud kekal sifatnya seperti yang dimeteraikan dengan perjanjian garam. Dalam Taurat Musa, perjanjian yang serius dan mengikat dilambangkan dengan upacara yang menggunakan garam (bdk. Im. 2:13; Bil. 18:19). Jadi, Abia mengklaim janji kekal Allah yaitu bahwa Israel bukan di pihak pemenang karena bukan di pihak penerima perjanjian Allah (ayat 7-9).

Kedua, Abia membandingkan ketidaktaatan dan kemurtadan Israel dengan ketaatan dan kesetiaan Yehuda (ayat 9-12). Penerima perjanjian sejati bukan sekadar status tetapi penghayatan. Faktanya, Israel telah membuang tata ibadah yang diatur dalam Taurat. Hanya Yehuda yang memeliharanya dengan setia (ayat 11). Berdasarkan kenyataan itu, Abia yakin bahwa Allah beserta Yehuda dan akan menggenapi janji kekal-Nya (ayat 12). Ketika perang tak bisa dihindari lagi, Abia berseru kepada Tuhan dan Allah menjawab (ayat 18).

Renungkan: Keterhisaban kita dalam perjanjian kekal Allah pasti akan berbuah dalam sikap iman yang setia dan taat serta kesungguhan berjuang seiring dengan keyakinan terhadap perjanjian tersebut.

(0.14491799) (Mzm 30:1) (sh: Dibebaskan dari keangkuhan diri (Jumat, 23 Mei 2003))
Dibebaskan dari keangkuhan diri

Dibebaskan dari keangkuhan diri. Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan pihak lain dalam hubungan berarti dan saling membutuhkan. Lebih dari itu, Alkitab memperlihatkan bahwa manusia adalah makhluk rohani. Manusia membutuhkan Allah lebih dari segala kebutuhan lainnya.

Nas ini tidak hanya menunjukkan bahwa manusia sepantasnya membutuhkan dan merindukan kehadiran dan hubungan dengan Allah, pencipta-Nya. Manusia, dalam hal ini sang pemazmur, butuh untuk diselamatkan dari akibat maut keyakinan dan kepuasan akan diri tanpa mengandalkan Allah. "Aku OK-OK saja sendirian dari dulu sampai sekarang", demikian seru pemazmur (ayat 6). Kakinya memijak gunung yang kokoh. Seruan ini keluar dari mulut pemazmur tanpa pikir panjang, karena pemazmur bersaksi bagaimana kemudian ia menemukan dirinya dalam bahaya. Kehadiran Allah menjadi tersembunyi karena pemazmur lupa bahwa Allahlah yang menempatkan dirinya di gunung kokoh tersebut (ayat 7). Perkenan Allah sajalah yang membuatnya selamat. Pada akhirnya, Allah tetap menyelamatkan pemazmur, dan pemazmur dengan sepantasnya memuliakan nama Allah karena perbuatan-Nya. Keyakinan diri pemazmur yang takabur membawanya kepada bahaya, dan Allah berinisiatif menyelamatkannya dari bahaya tersebut.

Pengantar mazmur ini menyatakan bahwa mazmur ini dipakai untuk penahbisan Bait Allah (ayat 1). Pemakaian ini memberikan kesimpulan kepada kita, bahwa ibadah kepada Allah adalah tempat di mana pemazmur dan umat Israel dapat berseru dalam doa permohonan (ayat 3,9-11) dan pujian kepada Allah (ayat 2,13). Kedua hal ini adalah kunci agar umat tidak bersandar kepada diri, dan terus bergantung pada Allah.

Renungkan: Doa dan puji-pujian sejati hanya akan keluar dari mulut setiap orang yang sungguh-sungguh menyerahkan hidupnya untuk bersandar kepada Tuhan.

(0.14491799) (Ef 2:1) (sh: Siapa manusia? (Senin, 7 Oktober 2002))
Siapa manusia?

Siapa manusia? Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat diberikan dari sudut biologis, sosiologis, dlsb. Alkitab menjawab pertanyaan ini dalam hubungan dengan Allah. Manusia diciptakan oleh Allah sehingga pertanyaan siapa manusia harus dilihat dari sisi penciptanya. Paulus dengan tepat dan kurat merumuskan siapa manusia. Tanpa Kristus semua manusia: mati, diperbudak dan dimurkai. Ketiga kata kerja ini melukiskan keadaan manusia.

Semua manusia tanpa kecuali sudah mati (ayat 1). Universalitas keadaan manusia ini diungkapkan Paulus melalui pronominal ‘kamu’ (ayat 1,2), dan ‘kita’ (ayat 3). Etnis Yahudi yang mengklaim diri sebagai umat Allah tidak ada bedanya dengan etnis-etnis nonYahudi. Inilah artinya mati. Berikutnya, manusia diperbudak (ayat 2). Apa atau siapakah yang memperbudak kita? Paulus menyebut tiga bentuk: [1]. Manusia mengikuti jalan dunia. Manusia diperbudak oleh system dan nilai-nilai duniawi yang menolak Allah. [2]. Manusia menaati penguasa kerajaan angkasa. Iblis dan pengikut-Nya memperbudak semua manusia dengan berbagai bentuk perhambaaan yang menindas. [3]. Manusia hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran jahat. Perbuatan manusia mencerminkan perseteruannya dengan Allah. Berikutnya, manusia dimurkai Allah. Murka Allah tidak sama dengan emosi kemarahan manusia. Allah murka karena dosa bukan karena temperamen Allah yang tak terkendali. Murka Allah adalah respons-Nya ketika berhadapan dengan dosa.

Harus disadari bahwa gambaran ini adalah gambaran tentang keadaan manusia dalam hubungannnya dengan sesama manusia. Di hadapan sesame manusia tentu saja manusia terlihat saleh dan bermoral. Tetapi di hadapan Allah, sesaleh apa pun seseorang, tetap saja ia orang berdosa dan berada di bawah murka Allah. Kesalehan manusia seperti kain kotor di hadiran Allah.

Renungkan: Jika manusia tidak mengenal diri sendiri sulit sekali manusia menyadari betapa besar anugerah Allah. Mengenai siapa kita di hadapan Allah mengantar kita pada pengenalan akan Allah lebih dalam.

(0.14491799) (Why 8:1) (sh: Surga sunyi senyap! (Sabtu, 13 Agustus 2005))
Surga sunyi senyap!

Surga sunyi senyap! Dalam PL, sunyi senyap tidak selalu menandai keengganan orang untuk bicara, tetapi bisa berarti kebisuan orang yang gentar di hadapan murka Allah (Mzm. 31:18; Yes. 47:5). Di hadapan kekudusan Allah, semua makhluk khususnya manusia harus berdiam diri (Hab. 2:20; Mzm. 37:7; Zak. 2:13). Dampaknya seisi surga sunyi senyap. Kapan itu terjadi? Ketika meterai ketujuh dibukakan. Meterai ketujuh itu identik dengan tujuh sangkakala yang setiap kali ditiup menimbulkan berbagai wujud murka Allah yang menghancurkan jagat raya yang cemar dosa ini. Boleh jadi, hal ini menandakan murka Allah terakhir yang kelak digambarkan secara terbatas oleh berbagai petaka di bumi saat ini. Di hadapan puncak murka Allah itulah, seisi surga sunyi senyap karena gentar.

Murka Allah bukan hanya bersumber pada keadilan dan kekudusan-Nya. Murka-Nya berkaitan dengan doa-doa para orang kudus. Doa-doa dan dupa penyembahan kepada Allah itulah yang meledak bak halilintar dan gempa bumi ketika dilemparkan ke bumi (Why. 8:5). Doa bukan hal sepele. Ia alat anugerah Allah bagi umat-Nya. Melalui doa Allah memelihara umat-Nya dan menghakimi dunia ini. Doa ialah strategi perang sebagai bagian pengenaan segenap senjata Allah, yang menjamin kemenangan umat-Nya (bdk. Ef. 6:18-20).

Keempat sangkakala yang dicatat di pasal ini adalah hukuman peringatan (Why. 8:13b). Ada kesejajaran antara empat petaka dari sangkakala ini dengan empat petaka Allah atas Mesir (Kel. 9:22-25; 7:20-25; 10:21-23; 10:12-15). Tulah-tulah itu tidak dimaksudkan untuk melunakkan, tetapi mengeraskan hati Firaun agar rencana Yahweh meluputkan Israel terlaksana. Demikian juga, semua hukuman dari sangkakala ini hanya awal peringatan kedatangan murka akhir Allah. Hukuman dari sangkakala ini adalah tindakan pembelaan Allah atas umat-Nya yang bertujuan memberi keluputan total bagi umat Allah dari dunia yang jahat ini.

Responsku: ________________________________________ ___________________________________________________

(0.12421541666667) (Mzm 2:1) (full: MENGAPA RUSUH BANGSA-BANGSA. )

Nas : Mazm 2:1-12

Mazmur ini terdiri atas empat pemandangan yang berbeda.

  1. 1) Pemazmur mulai dengan membicarakan bangsa-bangsa dan raja-raja dunia yang menentang Yang Diurapi Allah (ayat Mazm 2:1-3; bd. Kis 4:25-27;

    lihat cat. --> Mazm 2:2 berikutnya)

    [atau ref. Mazm 2:2]

    -- suatu gambaran menyedihkan mengenai pemberontakan congkak umat manusia terhadap Allah, hukum-Nya, penebusan-Nya, Mesias-Nya, dan ajaran moral penyataan-Nya. Para penulis PB juga melihat dunia sedang menentang Kristus, orang percaya, dan iman alkitabiah (Yoh 15:19; Ef 6:12).
  2. 2) Allah menanggapi mereka dengan mencemooh usaha bodoh dari dunia yang berusaha menyingkirkan Dia (ayat Mazm 2:4-6). Saatnya akan tiba ketika Ia akan mengakhiri pemberontakan manusia dan menegakkan kerajaan-Nya di atas muka bumi ini (lih. Rom 1:18; 1Tes 5:1-11; 2Tes 2:8; Wahy 19:11-21).
  3. 3) Allah Bapa berjanji untuk mengutus Anak yang dikasihi-Nya (ayat Mazm 2:7-9), puncak warisan bangsa-bangsa (lih. Kis 13:33; Ibr 1:5; Ibr 5:5; bd. Mat 3:17; 17:5; 2Pet 1:17), untuk mengalahkan semua pihak yang menentang pemerintahan-Nya. Jadi, janji ini akan digenapi ketika Kristus datang ke dunia pada akhir zaman dan membinasakan semua musuh Allah (lih. Wahy 12:5; 19:15). Ketika itu semua orang percaya yang setia akan ikut memerintah bangsa-bangsa bersama dengan Dia (Wahy 2:26-27).
  4. 4) Melalui pemazmur, Roh Kudus menasihati umat manusia untuk bersikap bijaksana di hadapan Allah Yang Mahakuasa dan berlindung pada-Nya sebelum hari penghakiman yang dahsyat itu tiba (ayat Mazm 2:10-12; Ibr 3:7-19).
(0.12421541666667) (Mat 17:20) (full: IMAN ... TAKKAN ADA YANG MUSTAHIL. )

Nas : Mat 17:20

Yesus sering mempercakapkan sifat dari iman yang sejati. Ia berbicara tentang iman yang sanggup memindahkan gunung, mengadakan mukjizat dan penyembuhan serta melakukan hal-hal besar untuk Allah. Apakah sebenarnya iman ini yang disebut oleh Yesus?

  1. 1) Iman yang sejati adalah iman efektif yang memberikan hasil: akan "memindahkan gunung".
  2. 2) Iman yang sejati bukanlah percaya kepada "iman" sebagai suatu kekuatan atau kuasa, tetapi "percaya kepada Allah" (Mr 11:22).
  3. 3) Iman yang sejati adalah karya Allah di dalam hati orang percaya (Mr 9:24; Fili 2:13). Iman meliputi kesadaran yang diberikan oleh Allah ke dalam hati kita bahwa doa-doa kita dikabulkan (Mr 11:23). Iman itu diciptakan oleh Roh Kudus di dalam diri kita; kita tidak dapat menghasilkannya dalam pikiran kita (Rom 12:3; 1Kor 12:9;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  4. 4) Karena iman yang sejati adalah suatu karunia yang dianugerahkan kepada kita oleh Kristus, sangat penting untuk mendekat kepada Kristus dan Firman-Nya serta memperdalam penyerahan dan keyakinan kita kepada-Nya (Rom 10:17; Fili 3:8-15). Kita bergantung pada-Nya dalam segala hal; "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5; juga lih. Yoh 3:27; Ibr 4:16; 7:25). Dengan kata lain, kita harus mencari Kristus sebagai pencipta dan penyempurna iman kita (Ibr 12:2). Kehadiran-Nya yang dekat dan ketaatan kita kepada Firman-Nya merupakan sumber dan rahasia iman (Mat 9:21; Yoh 15:7).
  5. 5) Iman yang sejati berada di bawah pengawasan Allah. Iman dianugerahkan berdasarkan kasih, hikmat, kasih karunia, dan maksud Kerajaan Allah. Iman itu dianugerahkan untuk melaksanakan kehendak-Nya dan untuk mengungkapkan kasih-Nya kepada kita. Itu tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan diri kita sendiri (Yak 4:3).
(0.12421541666667) (Mrk 1:11) (full: ANAK-KU YANG KUKASIHI. )

Nas : Mr 1:11

Ketiga oknum Tritunggal terlibat dalam pembaptisan Yesus

(lihat cat. --> Mat 3:17).

[atau ref. Mat 3:17]

Di dalam ayat ini dan ayat-ayat lainnya di Alkitab Allah dinyatakan sebagai satu hakikat yang hadir sebagai tiga pribadi dengan sifat bersama: Bapa, Putra, dan Roh Kudus (bd. Mat 3:16-17; 28:19; 2Kor 13:14; Ef 4:4-6; 1Pet 1:2; Yud 1:20-21). Jadi dalam satu arti Allah adalah tunggal (satu kesatuan) dan dalam arti lain Ia adalah jamak (tiga)

(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

  1. 1) Alkitab menyatakan bahwa Allah itu Esa-kesatuan sempurna dari satu sifat dan hakikat (Mr 12:29; Ul 6:4; Gal 3:20). Salah satu oknum ke-Allahan tidaklah Allah tanpa dua oknum yang lain dan setiap oknum bersama dengan kedua oknum yang lain adalah Allah.
  2. 2) Keberadaan Allah yang Esa dinyatakan dalam kejamakan tiga oknum yang berbeda dan dapat dikenal, namun tidak terpisah. Ketiganya ini bukanlah tiga allah, bukan pula tiga bagian atau manifestasi Allah, melainkan tiga oknum yang bersekutu sedemikian eratnya sehingga ketiganya benar-benar merupakan Allah Esa yang sejati dan kekal. Baik Anak Allah maupun Roh Kudus memiliki sifat-sifat yang hanya mungkin dimiliki oleh Allah sendiri (lih. Kej 1:2; Yes 61:1; Yoh 14:16; 16:8,13; Kis 5:3-4; Rom 8:2,26-27; 1Kor 2:10-11; 2Tes 2:13; Ibr 9:14; dan

    lihat cat. --> Yoh 1:1;

    lihat cat. --> Yoh 1:14;

    lihat cat. --> Yoh 5:18;

    lihat cat. --> Yoh 20:28).

    [atau ref. Yoh 1:1-14; 5:18; 20:28]

    Ketiga oknum ini tidak pernah diciptakan, tetapi masing-masing berhakikat sama serta memiliki kemuliaan, sifat, dan kuasa yang setingkat.
  3. 3) Allah yang Esa namun tiga pribadi ini dari kekal telah memungkinkan kasih dan persekutuan yang saling menanggapi, pemberlakuan sifat-sifat ilahi, saling berbagi pengetahuan dan keterkaitan di antara ketiga pribadi ke-Allahan itu (bd. Yoh 10:15; 11:27; 17:24; 1Kor 2:10).
(0.12421541666667) (Luk 2:25) (full: BENAR DAN SALEH. )

Nas : Luk 2:25

"Benar" atau "tulus" (bd. Luk 1:6) adalah terjemahan dari kata Yunani _dikaios_ (Ibr. _yasher_), artinya "lurus". Dalam PL kata ini tidak hanya berarti kepatuhan kepada perintah-perintah, tetapi menunjukkan bahwa seseorang benar di hadapan Allah, baik dalam hati maupun dalam tindakan

(lihat cat. --> Mazm 32:2).

[atau ref. Mazm 32:2]

  1. 1) Kebenaran yang dicari Allah dalam PL adalah kebenaran yang datang dari hati, berdasarkan iman yang benar kepada Allah serta kasih dan takut akan Allah (Ul 4:10,29; 5:29). Keadaan hati seperti ini terlihat dalam diri orang-tua Yohanes Pembaptis yang hidup menurut "segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat" (Luk 1:6; lih. Kej 7:1; 1Raj 9:4, di mana kata itu juga meliputi "ketulusan hati"). Simeon menunjukkan sifat khas yang sama di dalam hidupnya.
  2. 2) Orang benar di PL bukan orang yang sempurna. Ketika dosa memasuki kehidupan mereka, mereka memperoleh pengampunan dengan jalan mempersembahkan suatu korban binatang kepada Allah dalam suatu sikap pertobatan yang tulus dan dengan iman (Im 4:27-35;

    lihat art. HARI PENDAMAIAN).



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 4.14 detik
dipersembahkan oleh YLSA