(0.20) | (Yos 23:13) |
(full: KETAHUILAH DENGAN SESUNGGUHNYA.
) Nas : Yos 23:13 Janji-janji Allah bukannya tidak bersyarat bagi orang Israel. Kasih kepada Allah yang terungkap dalam ketaatan kepada perintah-perintah-Nya, iman akan pemeliharaan-Nya, dan pemisahan dari orang fasik menjadi syarat-syarat untuk menerima berkat, persekutuan, dan kekuatan-Nya (ayat Yos 23:3-13). Allah sendiri yang menyediakan kasih karunia yang diperlukan untuk memelihara persekutuan perjanjian di antara Allah dengan umat-Nya. |
(0.20) | (Mzm 51:3) |
(full: AKU SENANTIASA BERGUMUL DENGAN DOSAKU.
) Nas : Mazm 51:5 Kadang-kadang kepastian akan pengampunan dan pembaharuan berkat Allah tidak datang dengan mudah. Seseorang yang telah mengalami sukacita keselamatan lalu kemudian terjerumus ke dalam kebejatan mungkin mengalami masa pertobatan dan pergumulan rohani berkepanjangan sebelum menerima kepastian akan pengampunan dan pemulihan penuh kepada perkenan Allah. Pengalaman Daud menunjukkan betapa menakutkan melukai hati Allah yang kudus setelah diberkati dengan luar biasa oleh-Nya. |
(0.20) | (Ams 29:1) |
(full: DIREMUKKAN TANPA DAPAT DIPULIHKAN LAGI.
) Nas : Ams 29:1 Orang yang berkali-kali menolak teguran dan penginsafan jelas Roh Kudus (Yoh 16:8-11) dan membenci didikan dan teguran-Nya (Ibr 12:5-11,25) menghadapi risiko mengeraskan hati mereka hingga mencapai titik dikerat dari kemurahan Allah dan dihukum oleh-Nya. Tidak seorang pun dapat berbuat dosa terus-menerus dan menolak kasih karunia, kemurahan, serta kasih Allah tanpa akhirnya mengalami penderitaan yang tidak dapat diganti (bd. 1Sam 2:25; lihat art. KEMURTADAN PRIBADI). |
(0.20) | (Am 5:4) |
(full: CARILAH AKU, MAKA KAMU AKAN HIDUP.
) Nas : Am 5:4 Jikalau umat itu mau mencari Tuhan, sekelompok sisa dapat diselamatkan dari malapetaka yang dibicarakan Amos (lih. ayat Am 5:15). Di dalam hidup ini, mencari Tuhan setiap hari diperlukan untuk menerima kasih karunia dan kasih sayang-Nya. Saudara seharusnya khawatir jikalau mulai mengabaikan doa dan perenungan Firman Allah. |
(0.20) | (Ob 1:11) |
(full: BERDIRI DI KEJAUHAN.
) Nas : Ob 1:11-14 Teks :
|
(0.20) | (Kis 11:23) |
(full: TETAP SETIA KEPADA TUHAN.
) Nas : Kis 11:23 Para murid PB tidak beranggapan bahwa mereka yang menerima kasih karunia Allah dengan sendirinya akan tetap setia kepada Tuhan karena dosa, dunia, dan pencobaan Iblis dapat membelokkan seorang yang baru percaya dari jalan keselamatan di dalam Kristus. Barnabas memberi contoh kepada kita bagaimana menangani orang yang baru bertobat: perhatian utama kita harus menolong dan mendorong mereka untuk tetap bertahan di dalam iman, kasih, dan persekutuan dengan Kristus dan gereja-Nya (bd. Kis 13:43; 14:22). |
(0.20) | (Rm 1:5) |
(full: PERCAYA DAN TAAT KEPADA NAMA-NYA.
) Nas : Rom 1:5 Perhatikan bahwa pada permulaan dan akhir surat ini (Rom 16:26), Paulus menegaskan iman sebagai ketaatan. Bagi dia iman yang menyelamatkan harus ditentukan oleh maksud semula, yaitu persekutuan dengan Allah melalui Yesus Kristus dalam kasih, ibadah, rasa syukur, dan ketaatan (lihat cat. --> Yak 2:17; [atau ref. Yak 2:17] bd. Yoh 15:10,14; Ibr 5:8-9; lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA). |
(0.20) | (Rm 2:13) |
(full: ORANG YANG MELAKUKAN HUKUM TAURATLAH YANG AKAN DIBENARKAN.
) Nas : Rom 2:13 Paulus tidak memakai istilah "Taurat" dalam arti serangkaian peraturan yang dapat kita taati dan mendapat keselamatan tanpa kasih karunia. "Hukum Taurat" di sini mewakili kehendak Allah yang dinyatakan kepada manusia. Sekadar mendengarkan Firman Allah tidak ada gunanya kecuali disertai iman, penyerahan, dan ketaatan. Harus ada "ketaatan yang bersumber dari iman" (Rom 1:5; bd. Rom 16:26), yang terungkap melalui kasih (Gal 5:6). |
(0.20) | (Rm 5:1) |
(full: SEBAB ITU, KITA YANG DIBENARKAN KARENA IMAN.
) Nas : Rom 5:1 Pembenaran karena iman mengakibatkan beberapa hasil bagi orang percaya: damai dengan Allah (lihat art. DAMAI SEJAHTERA ALLAH), kasih karunia, pengharapan, keyakinan, penderitaan, kasih Allah, Roh Kudus, selamat dari murka Allah, pendamaian dengan Allah, keselamatan oleh hidup dan kehadiran Yesus, dan sukacita di dalam Allah (ayat Rom 5:1-11). |
(0.20) | (Rm 8:39) |
(full: KASIH ALLAH, YANG ADA DALAM KRISTUS YESUS, TUHAN KITA.
) Nas : Rom 8:39 Jikalau seorang gagal dalam hidup rohaninya, maka hal itu tidak disebabkan oleh kekurangan kasih karunia dan kasih ilahi (ayat Rom 8:31-34), dan bukan karena kekuatan luar atau kesulitan yang sangat hebat (ayat Rom 8:35-39), tetapi karena kelalaiannya tinggal dalam Kristus Yesus (lihat cat. --> Yoh 15:6). [atau ref. Yoh 15:6] Kasih Allah hanya dinyatakan dan dialami "di dalam Kristus Yesus". Hanya selama kita tetap tinggal dalam Kristus Yesus sebagai "Tuhan kita" maka ada kepastian bahwa kita tidak pernah terpisah dari kasih Allah. |
(0.19) | (Mat 7:21) |
(full: MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU.
) Nas : Mat 7:21 Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan kehendak Bapa-Nya yang di sorga merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (bd. ayat Mat 7:22-27; 19:16-26; 25:31-46). Sekalipun demikian, ini tidak berarti bahwa kita dapat memperoleh keselamatan dengan usaha kita sendiri. Hal ini benar karena berbagai alasan yang berikut:
|
(0.19) | (Ef 1:1) |
(full:
) Penulis : Paulus Tema : Kristus dan Gereja Tanggal Penulisan: Sekitar 62 M Latar Belakang Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus (Ef 3:1; Ef 4:1; Ef 6:20), kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (Ef 6:21; bd. Kol 4:7). Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar sidang pembaca akan lebih luas daripada jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di Ef 1:1, sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea yang disebut Paulus dalam Kol 4:16. Tujuan Tujuan Paulus dalam menulis surat ini tersirat dalam Ef 1:15-17. Dengan tekun ia berdoa sambil merindukan agar para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia. Dia sungguh-sungguh menginginkan agar hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus (mis. Ef 4:1-3; Ef 5:1-2). Oleh karena itu, Paulus berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani mereka dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan "dalam Kristus"(Ef 1:3-14; Ef 3:10-12) untuk gereja (Ef 1:22-23; Ef 2:11-22; Ef 3:21; Ef 4:11-16; Ef 5:25-27) dan untuk setiap orang (Ef 1:15-21; Ef 2:1-10; Ef 3:16-20; Ef 4:1-3,17-32; Ef 5:1--6:20). Survai Secara paling sederhana PB terdiri atas dua tema dasar:
Pasal Kasih+karunia&tab=notes" ver="">1-3 (Ef 1:1--3:21) secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal Kasih+karunia&tab=notes" ver="">4-6 (Ef 4:1--6:24) difokuskan pada yang kedua.
Di antara 35 pengarahan yang diberikan dalam surat ini mengenai bagaimana seorang tertebus harus hidup, ditekankan tiga kategori luas.
Ciri-ciri Khas Lima ciri utama menandai surat ini.
|
(0.19) | (Gal 2:11) |
(sh: Tolak standar ganda! (Selasa, 7 Juni 2005)) Tolak standar ganda!
Sungguh menyedihkan, sikap yang dilihat Joni dan yang menjadi penyebab ia mundur dari memercayai Yesus, justru diperlihatkan oleh Petrus (ayat Kasih+karunia&tab=notes" ver="">12). Petrus masih menganggap tradisi Yahudi (=sunat) lebih penting daripada Injil. Sebaliknya Paulus menyatakan konsistensi imannya dengan berani menegor keras dan terbuka kepada Petrus yang tergolong seniornya (ayat Kasih+karunia&tab=notes" ver="">11,14). Pertama, hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan manusia berdosa. Hanya kasih karunia dalam Kristus yang membenarkan seseorang. Kasih karunia dalam Kristus inilah yang mengubah inti kehidupan orang yang percaya. Hidup Kristus ada di dalam hidupnya (ayat Kasih+karunia&tab=notes" ver="">16-20). Kedua, sikap Petrus sebagai salah seorang pemimpin gereja mempengaruhi orang-orang lain sehingga mereka juga terseret dalam kemunafikannya (ayat Kasih+karunia&tab=notes" ver="">13). Kalau hal ini dibiarkan dapat mengacaukan dan merusak persekutuan Injil yang sudah Paulus rintis dan bina selama ini di Antiokhia. Gereja harus menyadari bahwa peran penting mereka dalam pemberitaan Injil bukan hanya dengan menjadi juru bicara Tuhan, tetapi juga dengan menyaksikan kasih Allah melalui kehidupan. Pertama, gereja harus menolak segala ajaran yang menegakkan peraturan atau tradisi tertentu lebih tinggi daripada ajaran kasih karunia. Kedua, gereja harus mendidik umat Tuhan untuk tidak bersikap membeda-bedakan suku, bahasa, status sosial, pendidikan, dll. Sikap antidiskriminasi ini harus dimulai dari para pemimpin gereja! Camkan: Jangan rusak kesaksian Injil kasih Allah dengan tindakan diskriminatif umat Allah. |
(0.19) | (1Sam 10:1) |
(full: TUHAN TELAH MENGURAPI ENGKAU.
) Nas : 1Sam 10:1 Maksud dari pengurapan Saul ialah
|
(0.19) | (Yoh 3:36) |
(full: BARANGSIAPA TIDAK TAAT.
) Nas : Yoh 3:36 Kata Yunani yang diterjemahkan "tidak taat" (terjemahan versi Inggris NIV -- "menolak") ialah _apeitheo_ yang pada dasarnya berarti "tidak mau tunduk kepada"; istilah ini bertentangan dengan "barangsiapa percaya" (Yun. _pisteuo_) pada permulaan ayat ini. Bagi Yohanes tidak percaya berarti "menolak sang Anak," atau tidak taat kepada-Nya. Iman dan ketaatan sering dapat saling mengganti (bd. Rom 1:8 dengan Rom 16:19; 1Tes 1:8; juga lih. Rom 15:18). Injil datang sebagai suatu karunia (Rom 5:15-16; 6:23), namun setelah menerimanya tidak berarti kita dapat bertindak seenaknya. Injil menuntut bahwa kita memasuki jalan keselamatan yang ditetapkan Allah dan tunduk kepada kebenaran Allah (Rom 10:3; lihat cat. --> Rom 1:5; [atau ref. Rom 1:5] juga lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA). |
(0.19) | (2Yoh 1:1) |
(sh: Mengasihi dalam kebenaran. (Kamis, 6 Desember 2001)) Mengasihi dalam kebenaran.Surat ini ditujukan kepada "Ibu yang terpilih dan anak- anaknya". Ungkapan ini digunakan sebagai personifikasi bagi gereja, dalam hal ini salah satu gereja lokal yang berada di bawah asuhan Yohanes. "Anak-anaknya" adalah anggota-anggota jemaat. "Saudaramu yang terpilih" (ayat 13) adalah gereja tetangga, tempat Yohanes berada, dan "anak-anak saudaramu" adalah anggotanya. Pemakaian istilah "terpilih" (ayat 1, 13) menunjukkan penuhnya anugerah Allah bagi umat-Nya.
Dalam salam pembuka, rasul Paulus dan penulis Perjanjian Baru
lainnya tidak menggunakan kata "salam" (Yun. chairein) yang
sifatnya umum, tetapi menggantinya dengan charis (kasih
karunia), yang mempunyai makna kristiani. Salam pembuka yang
digunakan Yohanes di sini sangat khas. Pertama, Yohanes
menyisipkan kata "rahmat" sesudah "kasih karunia". Kedua kata
ini merefleksikan kasih Allah: kasih karunia (anugerah) bagi
yang berdosa dan tidak layak, rahmat (belas kasihan) bagi
yang miskin dan tak berdaya. Kedua, Kristus disebutnya
sebagai "Anak Bapa", suatu hal yang ditekankan Yohanes dalam
kristologinya. Manusia Yesus bukan hanya Juruselamat
(Mesias), tetapi juga Anak Allah Bapa. Dengan mengulang kata
"dari" di depan Yesus Kristus, Yohanes menekankan kesetaraan
Anak dan Bapa sebagai sumber segala berkat. Ketiga, Yohanes
menekankan "kebenaran dan kasih", dua ciri utama kehidupan
Kristen. Kasih Yohanes yang mendalam terhadap jemaatnya
terungkap dalam kalimat pertama, "yang benar-benar aku
kasihi". Akar kata "benar-benar" sama dengan "kebenaran"
(Yun. aletheia), yang disebutkan empat kali dalam 1-3. Yesus
adalah Kebenaran (Yoh. 14:6), Roh Kudus adalah Roh Kebenaran
(Yoh. 14:15-17), dan firman Allah adalah kebenaran ( Renungkan: Jika kebenaran menyertai kita selama-lamanya dan Yesus adalah Kebenaran, maka ucapan salam "kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera akan menyertai kita", bukan menyatakan harapan, melainkan keyakinan yang penuh kepastian! |
(0.19) | (1Kor 13:4) |
(sh: Seperti apakah kasih? (Kamis, 25 September 2003)) Seperti apakah kasih?Pada bagian sebelumnya Paulus berbicara tentang kesia-siaan segala karunia yang Tuhan berikan kepada manusia jika perwujudannya tidak didasari oleh kasih Kristus. Saat ini Paulus berbicara tentang sifat-sifat moral yang merupakan aplikasi dari kasih, yaitu beberapa sifat yang mencerminkan sifat Kristus sendiri, yang tidak tercermin dalam perilaku jemaat Korintus. Sifat-sifat seperti apa yang dikategorikan Paulus sebagai cerminan dari sifat Kristus sendiri? Kasih itu sabar dan murah hati. Sifat sabar secara pasif lebih memilih untuk berlapang dada terhadap orang lain, dan murah hati adalah sifat aktif yang memberi dan suka menolong. Kasih itu tidak cemburu. Artinya, kasih tidak membuat seseorang mencemburui kemajuan atau kemampuan orang lain. Justru kasih mendorong kemajuan orang lain. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri. Kasih tidak membuat seseorang menjadi pemarah, mudah tersinggung, dan pendendam. Kasih tidak akan membuat seseorang bersukacita karena penderitaan akibat ketidakadilan, termasuk tidak dapat bersukacita atas keberhasilan seseorang yang diperoleh dengan kecurangan atau pelanggaran. Secara positif kasih mengarahkan kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus untuk: pertama, selalu berpikiran positif terhadap orang lain. Kedua, selalu memiliki pengharapan. Ketiga, selalu sabar menanggung segala sesuatu. Hanya orang-orang yang dihidupkan oleh Kristus dan hidup bagi Kristus sajalah yang akan memiliki kasih; dan hanya orang-orang seperti inilah yang diberikan kemampuan dan anugerah dari Allah untuk menjadi cerminan kasih Allah kepada banyak orang, terutama kepada mereka yang belum mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Renungkan: Kita adalah orang-orang yang diperkenan Allah merasakan kasih- Nya. Hendaklah kasih itu menjadi jiwa dan identitas kita. |
(0.19) | (Mzm 103:13) |
(full: SAYANG KEPADA ORANG-ORANG YANG TAKUT AKAN DIA.
) Nas : Mazm 103:13 Allah menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang sungguh-sungguh takut akan Dia. Takut akan Allah merupakan ketakutan yang memulihkan, yang mendorong kita untuk berbalik dari kejahatan, memelihara semua ketetapan Allah, dan berusaha hidup dekat Tuhan dan kasih karunia-Nya (lihat art. TAKUT AKAN TUHAN). Berkat-berkat yang diberikan Allah kepada mereka yang takut akan Dia adalah:
|
(0.19) | (Yak 2:17) |
(full: JIKA IMAN ITU TIDAK DISERTAI PERBUATAN ... PADA HAKEKATNYA ADALAH MATI.
) Nas : Yak 2:17 Teks :
|
(0.19) | (2Tes 1:1) |
(sh: Salam teologis (ayat 1-2) (Sabtu, 17 Oktober 1998)) Salam teologis (ayat Kasih+karunia&tab=notes" ver="">1-2)Setiap surat Paulus kepada jemaat-jemaat selalu dimulai dengan salam. Salam itu bukan basa-basi, bukan pula sekadar penghangat percakapan. Salam itu sarat dengan kebenaran teologis, yaitu penegasan ulang tentang karunia kekal Allah. Di jemaat Tesalonika Paulus kembali menegaskan bahwa persekutuan akrab dan saling peduli terjalin karena kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa. Prinsip ini harus selalu diingat oleh jemaat Kristen di mana pun berada karena selain kasih Allah ini mengikat, juga menyertai. Ucapan syukur. Ucapan syukur adalah ungkapan terima kasih umat yang ditujukan kepada kepada Allah dalam Tuhan Yesus Kristus karena telah mengaruniakan penebusan yaitu pengampunan dosa. Khusus bagi jemaat Tesalonika, Paulus lebih bersyukur lagi karena iman jemaat makin bertambah dan kasih persaudaraan kepada sesama seiman mereka makin kuat di tengah penderitaan yang mereka alami (ayat Kasih+karunia&tab=notes" ver="">3-4). Kualitas kehidupan jemaat itu bukan alasan, tetapi bukti bahwa di tengah mereka sungguh telah bekerja anugerah Allah yang ajaib (ayat Kasih+karunia&tab=notes" ver="">5). Renungkan: Gereja maupun bangsa akan bertahan dan keluar dari penderitan demi penderitaan, bila bertumbuh dan bergantung pada anugerah Allah sambil memupuk sikap syukur. |